Rektor Unusida Dr. Fatkul Anam M. Si. bersama KH. Alee Mateh Ketua Majlis Agama Islam Wilayah Yala yang juga Ketua Pengurus Cabang Istimewa NU Thailand (Foto: Humas Unusida)

Unusida Komitmen Berikan Beasiswa bagi Pelajar di Thailand

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) bersama sejumlah Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) berkomitmen untuk memberikan beasiswa kepada pelajar-pelajar di Thailand jika melanjutkan studi pada PTNU di Indonesia.

Komitmen itu disampaikan oleh Ketua Forum Rektor PTNU se-Indonesia Dr. H Fatkul Anam, M.Si, di hadapan Majlis Agama Islam Wilayah Yala dan juga Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Thailand, Sabtu (06/07/2024).

“Kami dari Unusida siap memberikan beasiswa kepada mahasiswa muslim Thailand melalui PCINU untuk melanjutkan studi di kampus kami,” katanya saat menemui KH Alee Mateh Ketua Majlis Agama Islam Wilayah Yala yang juga Ketua PCINU Thailand.

Komitmen yang sama juga di sampaikan hampir semua Rektor PTNU yang ikut bersama-sama dalam kunjungan Pengurus Pusat LPTNU bersama 19 Pimpinan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) melakukan lawatan ke sejumlah perguruan tinggi dan Majlis Agama Islam ke Thailand dan Malaysia, pada tanggal 4-10 Juli 2024.

Ia berharap, melalui program beasiswa bagi pelajar muslim untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi. Hal tersebut dapat menarik minat pelajar asing untuk mengenalkan PTNU di Indonesia, khususnya Unusida.

“Unusida selalu terbuka bagi kader NU yang ingin melanjutkan studi di perguruan tinggi. Unusida berkomitmen untuk menyediakan pendidikan tinggi bagi generasi muda NU,” jelasnya.

Informasi pendaftaran Unusida di PMB Unusida

Pengurus Pusat LPT PBNU, Ruchman Basori yang juga Pimpinan Delegasi mengatakan bahwa jaringan kerjasama dan kolaborasi antar negara sangat penting agar PTNU semakin bermutu dan berdaya saing.

“Pemberian beasiswa yang dilakukan oleh PTNU menjadi cermin Nahdlatul Ulama dan Indonesia dalam membangun peradaban global, sekaligus komunikasi produktif antar dua belah pihak,” lanjut Ruchman.

Ruchman sangat mengapresiasi keinginan PCI NU Thailand yang akan mendirikan Perguruan Tinggi NU di Thailand, sekaligus berkeinginan untuk bekerjasama dengan PTNU.

Sementara itu, ketua PCI NU Thailand KH Alee Mateh menyampaikan bahwa kunjungan LPTNU bersama sejumlah Rektor PTNU sangat penting bagi kami dalam membangun semangat dan motivasi terutama membangun SDM melalui pendidikan.

Alee Mateh menuturkan bahwa Majlis Agama Islam Wilayah Yala membina 627 masjid sebagai tempat pendidikan Islam, yang merupakan kewajiban sebagai pusat belajar Islam Ahlussunah wal Jamaah An Nahdliyah di Thailand.

“Kedatangan bapak dan ibu menambah motivasi kami berjuang dan kami berterima kasih atas pelbagai tawaran beasiswa untuk anak-anak kami”, pungkasnya.

 

(my)

Satu Dekade UNUSIDA: Menjamiyahkan Pendidikan Tinggi NU

Oleh: Dr. H. Sholehuddin, M.Pd.I. (Sekretaris Badan Pelaksana Penyelenggara (BPP) Unusida dan Ketua PC ISNU Sidoarjo)

Dilansir dari: https://isnusidoarjo.org/2024/07/satu-dekade-unusida-menjamiyahkan-pendidikan-tinggi-nu/

Tanggal 4 Juli 2024 Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) genap berusia 10 tahun. Selama satu dekade, Unusida ikut menjamiyahkan pendidikan tinggi NU. Selama itu pula Unusida yang berangkat dari nol, meminjam istilah rektor Fatkul Anam, harus mengalami pasang surut untuk bisa survive.

Tahun 2018 atau jelang memasuki tahun kelima, merupakan masa-masa sulit. Dosen sempat tidak ‘gajian’ selama beberapa bulan, hingga mereka keluar masuk. Di saat itulah saya menjadi salah satu kader NU yang mendapatkan amanah menjadi pengurus Badan Pelaksana Penyelenggara (Dulu Badan Pelaksana Pengelola PTNU Unusida). Saya bersama pengurus lain diminta para Kyai mendampingi Ketua KH. Arly Fauzi melanjutkan kepengurusan antar waktu.

Hal yang dilakukan kala itu ialah menata sistem keuangan dan ketenagaan. “Gaji dosen harus segera dicairkan, bagaimanapun caranya”, menirukan statement ketua kala itu. “Maka, tidak mungkin mencairkan lha uangnya tidak ada”. Untuk menyemangati para pimpinan, ketua menjamin masalah keuangan. “Sudah pak rektor, jenengan tidak perlu mikir masalah keuangan. Jenengan fokus ke akademik saja. Urusan keuangan kami yang memikirkan, yang penting ikuti irama kami”, ujar ketua.

Untuk mengatasi masalah keuangan, salah satu langkah yang ditempuh adalah ‘menyekolahkan’ sertifikat tanah pribadi ketua untuk honor dosen dan tendik. Paling tidak untuk satu dua bulan. Karena tidak ada biaya operasional termasuk untuk konsumsi rapat, para pengurus BPP pun ‘patungan’ tiap bulan.

Seiring berjalannya waktu, Unusida semakin besar dan kuat. Selama periode kepengurusan Unusida menambah satu Fakultas dan dua Prodi. Saat ini ada kurang lebih 3000 mahasiswa. Akreditasi institusi Baik Sekali. Prestasi akademik dan non akademik baik nasional maupun internasional. Terbaru, Unusida meraih Gold Winner Anugerah Diktiristek 2023 kategori Pengabdian Kepada Masyarakat. Peringkat satu pendidikan tinggi NU badan perkumpulan atau peringkat empat dari sepuluh kampus terbaik PTNU versi Sinta Score 2024.

Begitu pula prestasi mahasiswa, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) meraih prestasi tingkat Internasional. Kali ini Tim dari Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) yang berhasil menyabet Gold Award atau medali emas dalam ajang E-NNOVATE Internasional Innovation & Invention Summit 2024 di Polandia Category Agriculture and Aquaculture. Prestasi ini melengkapi prestasi-prestasi sebelumnya. Di antaranya bidang non akademik 43 prestasi, bidang akademik 23 prestasi, 10 hibah penelitian dan kreativitas mahasiswa, serta 6 prestasi di tingkat internasional.

Tidak hanya itu, di bidang kelembagaan, Unusida telah memperoleh banyak capaian, seperti memperoleh hibah program kompetisi MBKM, hibah praktisi mengajar, kampus mengajar, magang dan studi independen bersertifikat, serta hibah asistensi mengajar MBKM mandiri. Pada 2021 lalu Unusida berada di ranking kemahasiswaan pada posisi 171 dari 4600 perguruan tinggi negeri dan swasta secara nasional.

Peran BPP: Strategi Bermain Layang-layang dan Manajemen Kepengasuhan Ala Pesantren

Meski diakui bukan yang terbaik, Unusida terus menjadi yang terbaik. Cara yang dilakukan adalah membangun soliditas antara pimpinan dengan badan pelaksana penyelenggara (BPP). Fungsi pengawasan, dan pengendalian dilakukan dengan menggunakan Strategi Bermain Layang-layang. Artinya, melepaskan sambil mengamati lalu ditarik benangnya jika kondisi diperlukan.

BPP memantau, menilai dan mengevaluasi kinerja rektor dan jajarannya. Dari persoalan akademik, ketenagaan, keuangan hingga sarana dan kemahasiswaan. Perkembangan perolehan mahasiswa baru misalnya, setiap pekan diminta laporan. Jika lalai, diingatkan. BPP juga mencoba mencarikan solusi jika terjadi persoalan yang sulit dipecahkan. Artinya, BPP tidak tinggal diam. Dalam hal kerjasama, selain ikhtiar yang dilakukan bidang kerja sama, BPP mencoba membuka komunikasi dengan pihak eksternal yang bisa diajak kerjasama.

Menjamiyahkan Pendidikan Tinggi NU

Tahun 2014 dan 2015 adalah tonggak sejarah reformasi pendidikan tinggi NU. Sebelumnya, jika ditanya mana perguruan tinggi NU, kita belum bisa menjawab kongkret. Sebab, perguruan tinggi NU selama itu masih bersifat afiliasi. Belum berbadan hukum perkumpulan. Unusida merupakan satu di antara 29 PTNU kategori perkumpulan. Artinya Unusida bukan sekadar anggota (‘jamaah’) di LPTNU tapi juga aset NU secara kepemilikan (jamiyah).

BPP Unusida merupakan perpanjangan tangan Pengurus Besar Nahdlarul Ulama (PBNU) melalui PCNU Sidoarjo dan PC Muslimat NU Sidoarjo selaku owner dan pendiri pada tingkat cabang NU. Maka tidak mudah mengkonsolidasikan dengan organ-organ NU secara sistemis. Diperlukan komunikasi yang baik dan memahami institusi masing-masing. PBNU maupun PWNU Jatim ‘wa bil khusus’ PCNU dan PC Muslimat juga tidak lepas memberikan perhatian penuh. Intinya jangan sampai ada permasalahan menyangkut segala hal.

Jika sedikit saja masalah tidak terselesaikan, yang menanggung beban tentu kampus. Bersyukur Unusida bisa mengurai simpul-simpul untuk menjadi benang yang kuat dan tali yang kokoh mengelilingi bola dunia sebagaimana lambang NU. Akhirnya, selama sepuluh Unusida sudah berperan dalam menjamiyahkan pendidikan tinggi NU. Selamat memperingati harlah Satu Dekade Unusida.

(Sumber: https://isnusidoarjo.org/)

Doa Bersama 1 Dekade Unusida (Foto: Humas Unusida)

1 Dekade Unusida, Transformasi PTNU yang Berprestasi dan Berdaya Saing

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) memperingati Hari Lahir (Harlah) yang genap berusia 10 Tahun atau 1 Dekade pada Kamis (04/06/2024). Dalam peringatan Harlah 1 Dekade kali ini, Unusida mengusung tema ’Dedikasi untuk Negeri dalam Prestasi dan Inovasi’.

Adapun, beberapa kegiatan juga turut memeriahkan agenda tersebut, di antaranya riyadhoh ke sejumlah muassis dan ulama, Doa Bersama, Kegiatan Event Mahasiswa hingga Jalan Sehat bersama seluruh Civitas Akademika Unusida.

Di usia yang sudah menginjak 1 Dekade saat ini, Rektor Unusida Dr. H. Fatkul Anam, M.Si mengungkapkan jerih payah perjalanan Unusida di awal berdiri yang dimulai dari titik nol. Namun, semangat dalam menghadirkan pendidikan tinggi di kalangan masyarakat menjadi kekuatan tersendiri.

Ia menyampaikan bahwa dalam rencana induk pengembangan Unusida, pihaknya bersama BPP Unusida telah menyusun tahapan-tahapan (mile stone) setiap 5 tahun. Pada 5 tahun pertama, Unusida mengusung semangat dalam membangun Perguruan Tinggi dengan tata kelola baik.

“Alhamdulillah, tahapan pengembangan Unusida pada 5 tahun pertama dengan menempati urutan pertama dari sembilan kampus NU terbaik yang berbadan hukum perkumpulan (BHP) NU dari Lembaga Pendidikan Tinggi NU (LPTNU) tahun 2020 lalu,” terangnya.

Lebih lanjut, ketua Forum Rektor Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) tersebut mengatakan bahwa mile stone Unusida di 5 tahun ke 2 adalah menjadi Perguruan Tinggi yang sehat secara fasilitas dan finansial. Terbukti, dalam 5 tahun terakhir capaian prestasi yang diperoleh Unusida meningkat, baik prestasi dari mahasiswa, tenaga pendidik, kelembagaan, serta unit-unit kerja.

Seperti prestasi bidang kemahasiswaan di periode 2020-2024 terdapat prestasi non akademik sejumlah 43 prestasi. Prestasi bidang akademik, prestasi mahasiswa terdapat 23 prestasi, 10 hibah penelitian dan kreativitas mahasiswa, hingga 6 prestasi di tingkat internasional.

Tak hanya itu, capaian prestasi di bidang kelembagaan, Unusida telah memperoleh banyak capaian, seperti memperoleh hibah program kompetisi MBKM, hibah praktisi mengajar, kampus mengajar, magang dan studi independen bersertifikat, serta hibah asistensi mengajar MBKM mandiri.

Capaian-capaian tersebut membuat rangking kemahasiswaan Unusida menempati posisi 171 dari 4600 perguruan tinggi negeri dan swasta secara nasional.

“Alhamdulillah perjalanan Unusida di usia 1 dekade ini juga dibarengi oleh banyak meraih prestasi-prestasi di tingkat Nasional dan Internasional, seperti mendapatkan hibah penelitian maupun prestasi non akademik,” ujarnya.

Selain itu, akreditasi program studi di Unusida juga mengalami peningkatan. Dari 10 program studi yang telah terakreditasi, hasilnya 1 program studi Unggul, 1 Baik Sekali serta 8 program studi sisanya telah terakreditasi Baik.

“Capaian tersebut membuat Unusida memperoleh hibah dari Direktorat Belmawa untuk menyelenggarakan program studi memenuhi standar mutu Internasional untuk program studi PGSD,” jelasnya.

Selanjutnya, dalam kurun 2022-2024, Unusida ditunjuk oleh LPT PBNU menjadi pusat percontohan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) tata kelola dan pelaksanaan Good University Governance di seluruh PTNU. Serta menjadi fasilitator untuk penyusunan akreditasi di sejumlah kampus NU di bawah naungan Lembaga Perguruan Tinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPT-PBNU).

“Jadi, civitas akademika Unusida saat ini sedang menebar manfaat untuk mendampingi pengembangan kampus NU,” ucapnya.

Hal tersebut bukan tanpa alasan, Pengurus Forum Rektor Indonesia (FRI) tersebut menyebutkan, capaian dosen Unusida mengalami tren yang baik. Hal tersebut dibuktikan dengan 10 hibah penelitian, 7 hibah pengabdian masyarakat dan 56 publikasi Internasional. Hal tersebut yang membuat peringkat Sains dan Teknologi Indeks menempati posisi 96 secara nasional dan 11 di Jawa Timur.

Puncak dari seluruh prestasi yang telah di capai Unusida adalah memperoleh Gold Winner Anugerah Dikti Ristek tahun 2023 kategori pengabdian kepada masyarakat (Bima Award) untuk perguruan tinggi klaster madya/pratama dengan skor tertinggi periode 2020-2022.

“Hal ini menunjukkan tren performa yang cukup tinggi dari seluruh civitas akademika Unusida, mulai dari Dosen, Tenaga Pendidik, Mahasiswa serta Alumni,” imbuhnya.

Ia bertekad, 1 Dekade Unusida menjadi  semangat tersendiri untuk transformasi PTNU yang bertabur prestasi dan memiliki daya saing, baik di tingkat regional, nasional, hingga internasional. Sehingga, keberadaan PTNU di tengah masyarakat dapat diperhitungkan karena memberikan dampak positif dan kebermanfaatan di seluruh bidang di masyarakat.

Lebih lanjut, ia menjelaskan mile stone Unusida untuk 5 tahun ke 3 yaitu menjadi Perguruan Tinggi yang berdaya Saing Nasional dalam rencana induk pengembangan periode 2024-2029. Kemudian di tahun 2034, Unusida mencanangkan untuk menjadi Perguruan Tinggi berdaya saing Asia. Hingga di tahun 2039 menjadi perguruan tinggi yang berdaya saing Internasional.

Goal yang ingin kita tuju adalah menjadikan Unusida menjadi Riset Preneur University pada tahun 2039,” tegasnya.

Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk gotong royong dalam mengembangkan Unusida. Khususnya bagi elemen NU agar dapat saling berkolaborasi dan mendukung program-program Unusida sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas SDM NU.

“Mohon doa restu, ari bersama bahu-membahu membangun Unusida, masih banyak pekerjaan yang harus kita selesaikan dan lakukan,” tuturnya.

 

(my)

Penandatanganan MoU antara Rektor UNU Sumatera Barat dan Unusida (Foto: Humas Unusida)

Kembangkan Merdeka Belajar, UNU Sumatera Barat Jalin Kerja Sama dengan Unusida

Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Sumatera Barat menjalin kerja sama dengan Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida). Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua belah pihak dilaksanakan di Hall Kampus 2 Unusida, Lingkar Timur, Sidoarjo, Selasa (25/06/2024).

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak sepakat untuk melakukan kerja sama tentang Pengembangan Tri Darma Perguruan Tinggi dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kerja sama tersebut bertujuan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, produktivitas, kreativitas, inovasi, mutu dan relevansi pelaksanaan Program Mahasiswa MBKM.

Rektor UNU Sumatera Barat, Prof Dr Yunia Wardi Drs, M.Si, mengungkapkan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk iktikad kami untuk belajar dari Unusida, baik secara fisik maupun non fisik dari segi akademik, khususnya di Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

Ia mengungkapkan bahwa alasannya memilih Unusida diantaranya adalah Prodi PGSD di Unusida telah terakreditasi Baik Sekali. Selain itu, Unusida juga menjadi PTNU dengan jumlah mahasiswa yang banyak mengikuti program MBKM.

“Saya anggap Unusida sudah seperti Universitas Negeri Padang jika di Sumatera Barat, perkembangannya sungguh luar biasa. Oleh karena itu, kami ingin belajar banyak dari Unusida,” ungkapnya

Prof Wardi menuturkan, bahwa pihaknya mencoba membuka diri untuk dapat menjalin kerja sama dengan Unusida, tentunya juga menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan dari UNU Sumatera Barat sendiri.

“Kami sangat terbuka untuk menerima ilmu dan pengetahuan dari Unusida untuk diterapkan di UNU Sumbar. Jadi, tidak hanya merdeka belajar yang ingin kami pelajari dari Unusida, bisa juga belajar di bidang lain, seperti Penelitian dan Publikasi Ilmiah,” paparnya.

Menurutnya, pengalaman Unusida patut ditiru oleh UNU Sumatera Barat. Ia sangat mengapresiasi kinerja dari Rektor dan Seluruh jajaran civitas akademika di Unusida. Oleh karena itu, tak salah dan sangat tepat Rektor Unusida ditunjuk sebagai ketua Forum Rektor PTNU untuk menularkan semangat dan prestasi dalam membangun Perguruan Tinggi NU lainnya.

“Semoga dapat melaksanakan apa yang sudah dilaksanakan oleh Unusida untuk diterapkan di UNU Sumatera Barat, seperti sistem digitalisasi yang idealnya sangat mempresentasikan perguruan tinggi masa depan,” tuturnya.

Sementara itu, Rektor Unusida, Dr H Fatkul Anam, M.Si manyampaikan, pihaknya sangat menyambut baik kedatangan UNU Sumatera Barat sebagai upaya pengembangan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU), khususnya di bidang Merdeka Belajar.

“Silahkan jika ada yang bisa dikloning dari Unusida dan diboyong ke UNU Sumatera Barat, kami hanya mengharapkan keberkahan ilmu untuk seluruh PTNU,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.

Ketua Forum Rektor PTNU tersebut mengatakan, Unusida saat ini memiliki 21 sistem digitalisasi terpadu, mulai dari mahasiswa awal masuk kuliah, proses perkuliahan, prestasi, nilai mata pelajaran, perpustakaan, informasi terbaru, keuangan, data dosen dan tenaga pendidik, dll.

“Sistem digitalisasi sedang berjalan di Unusida saat ini, hal ini penting untuk menunjang percepatan informasi kepada mahasiswa maupun wali mahasiswa,” terangnya.

Ia menjelaskan bahwak pihaknya telah menciptakan sistem Key Performance Indikator (KPI) bagi tenaga pendidik guna mengukur efisiensi kerja. Sistem ini digunakan untuk meningkatkan kualitas kerja dan terukur bagi seluruh civitas akademika.

Selain itu, pihaknya juga tengah mengupayakan dan memfasilitasi dosen-dosen NU untuk melanjutkan studi lanjut. Upaya tersebut dalam rangka membangun SDM agar banyak Doktor-doktor baru di Unusida.

“Yang kita cita-citakan adalah dapat berkembang bersama. Perkembangan PTNU menjadi cita-cita dan khidmah Nahdlatul Ulama kepada masyarakat di bidang pendidikan tinggi,” imbuhnya.