Lewat Aplikasi Wiphi, Mahasiswa Unusida Raih Mendali Perunggu di Ajang KIWIE 2023 Korea
SIDOARJO – Inovasi dan keterampilan membawa nama harum Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) di ajang berbakat internasional.
Melalui ajang bergengsi internasional yang digelar di Korea bertajuk “Korea Internasional Women’s Invitation Exposition 2023 (KIWIE) UNUSIDA berhasil mengharumkan namanya dengan membawa pulang medali perunggu berkat ‘Wiphi’, aplikasi karya mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (Filkom).
Aplikasi Wiphi merupakan salah satu inovasi yang diciptakan para mahasiswa UNUSIDA yang mampu mengukur tingkat depresi seseorang terutama di kalangan remaja saat ini.
Dosen Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Arda Surya Editya, S.Pd., M.T. sangat menyambut dan mengapresiasi dengan baik karya dari mahasiswanya yang berhasil mendapatkan penghargaan dari ajang bergengsi tersebut.
“Kami sangat bangga kepada para mahasiswa yang berhasil membawa pulang medali Perunggu untuk UNUSIDA di ajang pertama Perempuan yang digelar di Korea. Meski secara online, antusias mahasiswa serta respons dari pihak WIKIE sangat baik terhadap karya ini” kata Arda, Kamis (24/8/2023).
Adapun Wiphi sebenarnya hampir sama dengan aplikasi WhatsApp yang ada pada handphone Android, yakni berupa aplikasi chatting yang mana mampu mendeteksi tingkat depresi si pengguna. Dengan dukungan teknologi artificial intelligence (AI) juga, aplikasi ini tentunya sangat membantu para remaja atau anak muda yang mudah sekali mengalami depresi sehingga menyebabkan kasus bunuh diri.
“Aplikasi Wiphi ini sementara hanya bisa diakses oleh kalangan internal kampus saja, namun ke depannya akan berkembang dan bisa diunduh pada PlayStore secara umum karena sudah berlisensi atau terdaftar HAKI. Selain itu, mahasiswa juga wajib mengikuti berbagai macam seleksi mulai dari administrasi hingga karya yang akan diperlombakan di ajang tersebut,” ungkap Arda.
“Kami berharap, tidak hanya negara Korea yang bisa berkolaborasi dan berkomunikasi dengan Indonesia melalui Wiphi tapi juga semua kalangan baik nasional maupun internasional,” sambungnya.
Sementara itu, Aisyah Febrianti Azzaroh, mahasiswa Prodi Teknik Informatika sangat senang karyanya dan tim mampu lolos di ajang bergengsi internasional, khususnya di kalangan perempuan.
“Saya sangat senang sekali, karya kami ke depannya bisa diakses secara umum oleh siapa pun. Saya dan tim memilih tema depresi karena banyak sekali belakangan kasus buhun diri di kalangan remaja atau anak muda akibat depresi yang berlebihan.”
Aisyah tak sendiri, ada empat mahasiswi lainnya terdiri dari Elma Aprilia Tristanti dari Prodi Teknik Informatika, Bilqis Brillyana CitraZoraya, Prodi Sistem Informasi, Amarlia Vega Zahrayani dan Arista Cahyani dari Prodi Desain Komunikasi Visual yang ikut dalam penciptaan aplikasi Wiphi ini.
“Kami berharap semoga bisa membantu mahasiswa UNUSIDA juga masyarakat lain untuk mengetahui tingkat depresi dan membantu menyembuhkan depresi tersebut. Perkuat mental serta memperluas ilmu pengetahuan dan Perempuan juga punya wadah untuk berinovasi serta berkarya dengan baik,” pungkas Aisyah.(*)