Sejarah Sumpah Pemuda (Foto: Ilustrasi)

Bersatu dalam Bingkai NKRI: Refleksi Sumpah Pemuda di Era VUCA

Momentum Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober menjadi satu tonggak utama dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Ikrar kebangsaan tersebut  mencerminkan semangat persatuan dan solidaritas di kalangan pemuda, yang menjadi landasan bagi perjuangan bangsa untuk mencapai kemerdekaan dari penjajahan.

Bangsa Indonesia merupakan negara yang majemuk, terdapat banyak suku, ras, budaya, serta agama di dalamnya. Di tengah keberagaman itu, persatuan menjadi kunci untuk menciptakan suasana yang harmonis sehingga dapat saling menghormati dan memahami antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, pentingnya peran pemuda saat ini sangat diharapkan dalam menjaga persaudaraan dan persatuan antar sesama.

Kita saat ini memasuki era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) yang banyak mempengaruhi banyak sendi-sendi kehidupan, khususnya di kalangan pemuda. Pengaruh modernitas dan perkembangan teknologi yang mendorong perubahan seseorang dari segi kesehatan mental, gaya hidup serta pengambilan keputusan yang lebih kompleks.

Situasi atau kondisi sulit dianalisis, ditanggapi, atau direncanakan menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk memahami dinamika yang kompleks di dunia saat ini. Seperti perubahan yang cepat, ketidakpastian karir, kompleksitas informasi, tuntutan keterampilan baru, kesehatan mental, ketidakstabilan sosial serta toleransi terhadap perbedaan yang perlu dihadapi dengan ketangguhan dan kreativitas.

Menurut Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey, 15,5 juta (34,9 persen) remaja mengalami masalah mental dan 2,45 juta (5,5 persen) remaja mengalami gangguan mental. Dari jumlah itu, baru 2,6 persen yang mengakses layanan konseling, baik emosi maupun perilaku.

Selain itu, jumlah Gen Z yang  jumlahnya mencapai 27,94% dari total penduduk, atau 74,93 juta jiwa Indonesia juga cenderung rendah dalam melaporkan masalah tentang kesehatan mental jika dibandingkan dengan generasi lainnya.

Banyak ketidakpastian tersebut dapat menimbulkan ancaman berupa polarisasi sosial, pengaruh globalisasi, disinformasi di media sosial, hingga krisis kesehatan mental dan lingkungan. Seperti halnya kasus mahasiswa di Yogyakarta yang bunuh diri akibat masalah psikologi. Oleh karena itu, masalah kesehatan mental di kalangan pemuda saat ini tidak bisa dipandang sebelah mata.

Menyikapi hal tersebut, penting untuk memperkuat nilai-nilai lokal sambil tetap terbuka terhadap inovasi dan pengaruh global. Nilai-nilai Sumpah Pemuda masih dianggap relevan di era VUCA saat ini karena dapat memberikan landasan moral dan identitas kolektif terhadap generasi muda di tengah perubahan global yang cepat dan tidak pasti.

Pentingnya mengajarkan persatuan, identitas nasional, kolaborasi lintas budaya, dan kebhinekaan dalam menghadapi ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas global. Nilai-nilai ini menjadi pondasi kuat bagi pemuda saat ini untuk tetap kokoh menghadapi berbagai tantangan modern sambil tetap menjaga identitas dan integritas sebagai bangsa.

Semangat sumpah pemuda dan kebangsaan dapat dipadukan karena memiliki hubungan yang erat dan saling melengkapi. Sumpah pemuda seolah menjadi identitas nasional, bahasa pemersatu, simbol persatuan dan kesatuan, pembelajaran perjuangan untuk kemerdekaan, kepemudaan sebagai agen perubahan, serta memupuk nilai toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman.

Peran pemuda saat ini dalam memaknai semangat sumpah pemuda adalah dengan menumbuhkan jiwa saling berkolaborasi melalui ruang dialog yang inklusif, proyek kolaboratif, pertukaran budaya, pemanfaatan teknologi, serta pelatihan keterampilan kerja sama tim. Jadi. Pemuda saat ini harus lebih banyak bersosialisasi dengan menjalin komunikasi antara berbagai lapisan masyarakat.

Selain itu, pentingnya mendorong organisasi pemuda dan kebijakan pemerintah terkait yang mendukung dapat memberikan struktur dan peluang nyata bagi pemuda untuk bekerja sama dan berinovasi. Dengan kolaborasi ini, pemuda tidak hanya akan belajar menghargai keberagaman, tetapi juga menciptakan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat luas.

Generasi muda adalah aset masa depan bangsa, dan peran mereka dalam menguatkan persatuan nasional sangat krusial. Oleh karena itu, dalam momentum peringatan Sumpah Pemuda saat ini, mari bersatu, gotong royong dan saling berkolaborasi untuk kepentingan bersama. Generasi Z dan Alpha dapat agen persatuan dan pembawa perubahan positif bagi masa depan.

 

(my)

Dari Kanan, Rektor Unusida, H Fatkul Anam bersama Ketua BPP Unusida, H Arly Fauzi, Wakil Ketua Baznas Sidoarjo, Camat Tarik, Ketua MWCNU Tarik, serta Bendahara BPP Unusida saat Launching Aplikasi SI UMAR (Foto: Humas Unusida)

Kolaborasi Baznas Sidoarjo dan Unusida, Launching Aplikasi SI UMAR Untuk Konsultasi UMKM Bersama Pakar

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggandeng Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) dalam melakukan pendampingan UMKM di Kecamatan Tarik. Berbagai kegiatan pun sudah dilaksanakan selama 3 bulan sejak Agustus-Oktober dalam melakukan peningkatan UMKM naik kelas.

Puncaknya, hasil kolaborasi tersebut menghasilkan aplikasi yang diberi nama SI UMAR. Aplikasi resmi Baznas Sidoarjo yang berhasil dilaunching tersebut merupakan hasil inisiatif dari praktisi/dosen Unusida yang menjadi pembina UMKM di Kecamatan Tarik.

Peluncuran tersebut dilaksanakan dalam rangkaian acara penutupan kerja sama antara Unusida dan Baznas Sidoarjo selama 3 bulan terakhir dengan rangkaian kegiatan pelatihan dan pendampingan UMKM. Penutupan kerja sama tersebut ditandai dengan menggelar Bazar Pemberdayaan & Upgrading UMKM di Pendopo Kantor Kecamatan Tarik, Sabtu (26/10/2024).

Dalam bazar tersebut, para pelaku usaha juga diberikan kesempatan untuk menjajakan sekaligus mempromosikan usahanya. Selain itu, pelaku usaha yang menjadi Binaan BAZNAS Sidoarjo dan Unusida juga diberikan Modal Bantuan UMKM untuk mengembangkan jasa/produknya masing-masing.

Rektor Unusida, H Fatkul Anam sangat mengapresiasi dan bangga terhadap hasil kolaborasi antara Unusida dan Baznas kali ini. Hal ini membuktikan komitmen Unusida sebagai kampus yang religius dan juga menekankan semangat berwirausaha.

“Saya harap, adanya aplikasi ini dapat menjadi jembatan antara pelaku UMKM dan para ahli di berbagai bidang. Semoga dengan hasil kolaborasi ini dapat meningkatkan semangat semua pihak sesuai tagline UMKM naik kelas,” harapnya.

Ketua Panitia Pemberdayaan dan Upgrading UMKM Sidoarjo, Jeziano Rizkita Boyas menjelaskan bahwa pihaknya telah memberikan beberapa pelatihan, seperti branding produk, pemasaran, pengelolaan keuangan, packaging dan juga pendampingan izin atau legalitas usaha.

“Terdapat 30 UMKM Se Kecamatan Tarik yang kita dampingi dalam 3 bulan terakhir. Alhamdulillah semuanya menyambut baik seluruh kegiatan dari awal sampai akhir,” ujarnya.

Wakil Ketua 2 Baznas Sidoarjo, M Mahbub menyebutkan bahwa SI UMAR adalah terobosan baru dalam mendukung UMKM naik kelas. Melalui aplikasi ini, para pelaku usaha dapat melakukan konsultasi secara langsung kepada pakar-pakar yang kompeten untuk meningkatkan hasil usahanya.

“Aplikasi ini memungkinkan pelaku UMKM untuk berkonsultasi langsung dengan para ahli atau pakar pada bidangnya, sehingga bisa mendapatkan masukan yang tepat untuk meningkatkan kualitas produknya,” jelas Mahbub.

Peluncuran aplikasi SI UMAR ini juga disambut hangat oleh berbagai pihak. Mereka berharap SI UMAR dapat menjadi platform yang efektif dalam membantu pengembangan usaha mereka. UMKM Sidoarjo kini tak hanya sekadar mendapatkan bantuan, tapi juga akses langsung ke jaringan ahli yang dapat membantu mengarahkan usaha mereka ke level yang lebih tinggi.

Ia yakin, melalui aplikasi SI UMAR atau Sistem Konsultasi UMKM bersama Pakar dapat memudahkan bagi pelaku UMKM yang membutuhkan bimbingan. Mulai dari konsultasi bisnis, pemasaran digital, hingga pengelolaan keuangan, semua tersedia dalam genggaman. Pelaku UMKM hanya perlu mendaftar dan mereka bisa langsung terhubung dengan mentor-mentor yang berpengalaman.

Dalam aplikasi ini, tampak tampilan Fitur-fitur seperti bimbingan online dan konsultasi personal menjadi andalan utama aplikasi ini. Dengan sistem yang mudah digunakan, diharapkan UMKM tidak lagi kesulitan mendapatkan akses informasi dan pembinaan.

Tak hanya itu, aplikasi ini juga memungkinkan UMKM untuk mempromosikan produk mereka kepada jaringan yang lebih luas. Diharapkan juga UMKM bisa memperluas jangkauan pasar tanpa harus mengeluarkan biaya besar.

Menurutnya, peluncuran SI UMAR ini menjadi langkah konkrit kolaborasi Baznas dengan Unusida dalam mewujudkan visinya untuk memberdayakan UMKM melalui teknologi secara berkelanjutan. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan pelaku UMKM semakin percaya diri dalam menghadapi tantangan pasar yang semakin kompetitif.

“Dengan SI UMAR, UMKM Sidoarjo siap melangkah ke era digital dan menghadapi pasar dengan lebih percaya diri,” pungkasnya.

 

(my)

Pemberangkatan tim Unusida untuk KMI Expo XV di Kendari (Humas Unusida)

Unusida Berangkatkan 2 Kelompok Usaha Mahasiswa untuk KMI Expo XV di Kendari

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) memberangkatkan 2 kelompok untuk mengikuti Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo XV 2024. Ajang tahunan wirausaha mahasiswa dari seluruh Indonesia kali ini akan dilaksanakan di Univeristas Halu Oleo, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara pada tanggal 23-25 Oktober 2024.

Dua kelompok wirausaha mahasiswa yang akan mewakili Unusida yaitu kelompok usaha Restu Orangtua Farm yang diketuai oleh Erlangga Abiartha Nugraha (Mahasiswa Teknik Industri), dan kelompok usaha Kerupuk Patah Pakcoy dan Tahu yang diketuai oleh Zahrotun Nafisah (Mahasiswi Sistem Informasi).

Wakil Rektor 3 Unusida H Ali Masykuri berpesan agar dapat memaksimalkan kesempatan yang diberikan untuk mengharumkan nama Unusida di kancah nasional. Ia menyebutkan bahwa pihaknya selalu mendukung kegiatan mahasiswa, khususnya dalam bidang kewirausahaan.

Unusida tak hanya menjadi kampus yang mengedepankan keagamaan, akan tetapi juga menekankan untuk kreatif dan inovatif, di antaranya melalui wirausaha. Hal ini sesuai dengan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW yang juga pernah seorang pedagang pada masanya.

“Semangat wirausaha harus selalu ditekankan kepada seluruh sivitas akademika Unusida karena sesuai moto kampus Religious Campus With Entrepreneurship Spirit,” ujarnya saat pemberangkatan tim Unusida untuk mengikuti KMI Expo XV 2024, Kamis (17/10/2024).

Sementara itu, ketua kelompok Restu Orangtua Farm, Erlangga Abiartha Nugraha mengatakan, ia dan tim akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menguatkan mental dalam berkompetisi, mengenalkan produknya dan juga membangun jejaring.

Mahasiswa yang berdomisili di Desa Jiken Kecamatan Tulangan tersebut menjelaskan, inspirasinya mengikuti KMI Expo XV 2024 ini adalah untuk mengembangkan usaha ternak kambingnya. Ia mencoba menciptakan inovasi melalui rantai makanan dalam usaha ternak kambing yang ia jalani sejak lulus sekolah tersebut. Yaitu dengan memanfaatkan kotoran kambing yang diolah kembali menjadi pakan pilihan pakan ternak lainnya.

“Pengembangan produk Restu Orangtua Farm saat ini sudah tersusun dan terlaksana dengan baik, dengan memiliki lahan bank pakan untuk domba dan memiliki kandang baterai untuk ayam petelur, memiliki persediaan makanan alternatif untuk ayam berupa maggot. Dan dapat bisa dapat penghasilan mingguan dari telur ayam,” terangnya.

Ia yakin, melalui inovasi usahanya dapat menghasilkan prestasi untuk Unusida dalam ajang KMI Expo XV 2024 kali ini.

“Kami siap mengikuti KMI Expo 2024. Semoga dapat membawa pulang 1 penghargaan nantinya,” tegasnya.

Ia berharap, melalui kegiatan KMI Expo XV tahun 2024 dapat menjadi platform bagi para wirausaha muda untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan best practices dalam menghadapi tantangan di era disruption serta mendorong terciptanya jaringan kolaborasi antara para wirausaha muda dengan pemangku kepentingan terkait, seperti investor, mentor, dan pakar industri.

“Terima kasih kepada dosen pembimbing dan seluruh pimpinan Unusida yang telah memfasilitasi inovasi kami. Mohon doa restu agar kami dapat mempersembahkan prestasi bagi Unusida di bidang wirausaha,” pungkasnya.(my)

Tribun Academy menggelar Pelatihan Literasi Keuangan dalam Z Finance Academy di Unusida (Foto: Humas Unusida)

Z Finance Academy, Mahasiswa Unusida Dibekali Literasi Keuangan untuk Gen Z

Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) dibekali tentang perencanaan keuangan bersama Tribun Academy, Senin (07/10/2024). Acara bertajuk Z-Finance Academy yang merupakan hasil kerja sama Unusida dan Tribun Academy bersama Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tersebut digelar di Hall Lantai 5 Kampus 2 Unusida, Lingkar Timur, Sidoarjo.

Rektor Unusia, H Fatkul Anam mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung terhadap kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan softskill mahasiswa. Di antaranya sistem pengelolaan keuangan yang juga sangat penting bagi mahasiswa untuk menunjang prestasi dalam kuliah.

“Literasi tentang keuangan merupakan hal sangat penting yang perlu diketahui mahasiswa. Manfaatnya jelas, kita bisa lebih baik dalam mengelola keuangan,” katanya saat menghadiri acara tersebut.

Pihaknya sangat mengapresiasi Tribun Academy dan LPS yang telah menggelar kegiatan ini di Unusida. Ke depan, kegiatan-kegiatan serupa diharapkan semakin sering digelar dengan topik yang sedang tren, yang dibutuhkan mahasiswa.

“Semakin sering semakin bagus. Topik bisa berganti-ganti, apa yang lagi ngetren. Seperti tentang pengelola keuangan atau topik lain yang dibutuhkan para generasi Z atau mahasiswa-mahasiswa di sini,” lanjutnya.

Mimien Susanto, Financial Planner, yang menjadi pemateri dalam kegiatan tersebut menyebutkan, perencanaan keuangan adalah perencanaan kehidupan. Oleh karena itu, ia mengajak para mahasiswa untuk merencanakan hidup dengan baik supaya bisa meraih keberuntungan di masa mendatang.

“Ada enam langkah financial planning bagi Gen Z, yakni memiliki sumber penghasilan, mengatur pengeluaran, membuat tujuan keuangan, memiliki manajemen risiko, memahami manajemen utang, serta belajar menabung dan investasi dengan benar,” kata Mimien.

Sementara itu, Kepala Divisi Edukasi, Hubungan Masyarakat, dan Hubungan Kelembagaan Kantor Perwakilan LPS II Fitri Septiana lebih banyak menerangkan dan mengupas tentang peran dan fungsi LPS. Termasuk mengenalkan lembaga ini ke mahasiswa, serta memberi pemahaman pentingnya menabung.

Fitri menyampaikan bahwa LPS merupakan lembaga independen yang dibentuk berdasar Undang-undang nomor 24 tahun 2004 (UU LPS) sebagaimana diubah dalam Undang-undang nomor 4 tahun 2023 (UU P2SK) dengan tujuan untuk menjamin dan melindungi dana masyarakat yang ditempatkan pada Bank serta perusahaan Asuransi dan perusahaan Asuransi Syariah.

“Semua tabungan kita yang ada di bank konvensional maupun di bank Syariah terjamin oleh LPS. Jadi teman-teman mahasiswa tidak perlu khawatir menyimpan uangnya di bank,” ungkapnya.

Semua peserta tampak antusias, menyimak dan mengikuti semua materi yang diberikan. Salah satu di antaranya Faza, mahasiswa prodi PGSD yang ikut dalam kegiatan tersebut menjelaskan bahwa sangat tertarik dengan tema yang dibahas yaitu tentang literasi keuangan untuk Gen Z.

Ia mengaku banyak mendapat manfaat dari kegiatan ini. Sebagai generasi Z, dia dan teman-temannya jadi paham tentang pentingnya perencanaan keuangan.

“Bagus acaranya, kita jadi paham bahwa ketika menabung di bank, termasuk bank konvensional atau bank Syariah, tabungan kita terjamin oleh LPS,” pungkasnya.

 

(my)

Kuliah Tamu bersama Prof. Ts. Dr. Azlina Idris CEng, Dekan Hal Ehwal Pelajar School of Electrical Engineering, College Of Engineering Universiti Teknologi MARA (Foto: Humas Unusida)

Fakultas Teknik dan Filkom Unusida Gelar Kuliah Tamu Bersama Guru Besar Asal Malaysia

Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar kuliah tamu bersama Prof. Ts. Dr. Azlina Idris CEng, Dekan Hal Ehwal Pelajar School of Electrical Engineering, College of Engineering Universiti Teknologi MARA. Kegiatan tersebut dipusatkan di Hall Lantai 5 Unusida, Lingkar Timur, Sidoarjo, Senin (30/09/2024).

Kuliah tamu tersebut mengusung tema pembahasan ‘Towards Industry 5.0 With Massive Internet of Things Technology and System’. Menurut Prof Azlina perkembangan teknologi yang semakin cepat saat ini harus diikuti oleh semua bidang kehidupan, khususnya bidang pendidikan tinggi.

Dalam kesempatan tersebut, Prof Azlina menjelaskan tujuan adanya teknologi terbaru yang tersedia di industri terkait Massive Internet of Things (IoT) untuk Industrial Revolution (IR) 5.0.

Menurutnya, pengguna harus dapat membedakan hubungan antara IoT dan Massive IoT, di antaranya dengan mengenali kebutuhan dan penerapan sistem Massive IoT.

“Apa itu IR 5.0 Technology? apa itu massive IoT?, apa manfaatnya?, dan bagaimana cara penggunaannya?,” katanya saat menyampaikan materi.

Ia menerangkan tentang The New Revolution Industri 5.0 yang meliputi mekanisasi, energi listrik, otomatisasi, digitalisasi dan personalisasi humanisasi. Semua hal tersebut berpusat pada manusia yang tangguh dan memiliki nilai keberlanjutan.

Revolusi industri digambarkan sebagai perubahan mendadak dalam struktur dan sifat masyarakat, seperti kemajuan budaya, filsafat, dan teknologi. Revolusi terbaru saat ini adalah Society 5.0, menggabungkan kreativitas manusia dengan teknologi digital untuk membawa kita menuju pembangunan berkelanjutan.

Revolusi industri 5.0 saat ini sangat mengandalkan internet. Adanya sistem seperti IoT dapat menghubungkan perangkat yang tertanam di berbagai sistem ke internet. Ketika perangkat/objek dapat merepresentasikan dirinya secara digital, maka perangkat/objek tersebut dapat dikontrol dari mana saja. Konektivitas ini yang dapat membantu kami menangkap lebih banyak data dari lebih banyak tempat, memastikan lebih banyak cara untuk meningkatkan efisiensi.

Massive teknologi saat ini memungkinkan kita untuk menghubungkan, menghitung, berkomunikasi. Sistem pintar tersebut didorong oleh kombinasi sensor, konektivitas, manusia, dan proses,” terangnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Internet of Things akan membawa kita melampaui koneksi untuk menjadi bagian dari sistem saraf global yang hidup dan bergerak. Baik Anda individu, pengembang teknologi, atau pengguna teknologi ini, internet of things akan memperluas batasan sistem saat ini.

“Internet memberi kita kesempatan untuk terhubung dengan cara yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Apakah Anda siap menghadapi perubahan dalam cara kita belajar, bekerja, dan berinovasi?,” jelasnya.

Dalam kegiatan tersebut juga dirangkai dengan penandatanganan ‘Implementation Arrangement’ (IA) antara Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Komputer Unusida dan Universiti Teknologi MARA, Shah Alam, Malaysia. Implementation Arrangement ini bertujuan untuk mendorong kerja sama internasional dalam Kegiatan Kuliah Tamu ‘Menuju industri 5.0 dengan teknologi dan sistem internet of things yang masif‘.

Rektor Unusida, H Fatkul Anam menyampaikan bahwa Kedua institusi menekankan bahwa kegiatan ini menghasilkan kesepakatan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan. Kedua lembaga berupaya mengembangkan kegiatan yang saling menguntungkan bagi dosen, mahasiswa, fakultas, departemen, dan lembaga penelitian berdasarkan ketentuan IA ini.

“Melalui IA ini merupakan komitmen kedua institusi dalam melaksanakan kegiatan kerja sama yang saling menguntungkan nantinya,” tandasnya.

 

(my)

Suasana Peringatan Maulid Nabi di Unusida bersama Ketua Lakpesdam PCNU Sidoarjo, Prof. Dr. M Syamsul Huda, M.Fil.I (Foto: Humas Unusida)

Peringati Maulid Nabi, Momentum Meneladani Akhlak dan Semangat Juang Rasulullah SAW

Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (LAKPESDAM) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, Prof. Dr. M Syamsul Huda, M.Fil.I menyampaikan kiat-kiat dalam meneladani akhlak dan semangat juang Rasulullah SAW. Sejak lahir, Nabi Muhammad SAW telah ditempa dengan berbagai ujian, mulai dari ditinggal kedua orang tua hingga dimusuhi oleh masyarakat di sekelilingnya.

Akan tetapi, Nabi Muhammad SAW dapat melalui semua ujian tersebut dengan kesabaran serta memberikan contoh yang baik melalui akhlakul karimah. Hal tersebut yang mempengaruhi cara pandang masyarakat pada zaman jahiliyah dalam menyikapi kehidupan di dunia.

“Keberhasilan Rasulullah ketika diuji dan dapat dilalui dengan baik dengan kesabaran dan kekuatan mental. Ujian yang diberikan oleh Allah di dunia tidak benar-benar menderita, tetapi terdapat kenikmatan di belakangnya,” ujarnya saat menyampaikan tausiah dalam peringatan Maulid Nabi bersama sivitas akademika Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) di Masjid KH Hasyim Asy’ari, Jum’at (20/09/2024).

Guru Besar Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tersebut menyampaikan bahwa step by step dalam mencintai Rasulullah SAW adalah dengan banyak membaca maupun mendengarkan kisah Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia menceritakan penelitian ilmuwan dari Amerika Serikat Mikel Haj menulis sebuah buku yang berjudul 100 tokoh berpengaruh dunia dan menempatkan Nabi Muhammad SAW di ranking yang pertama. Hal tersebut memunculkan banyak pertanyaan-pertanyaan mengapa tidak Nabi Isa, karena mayoritas agama yang dianut negara bukan muslim. Tetapi Rasulullah SAW yang dianggap pantas menjadi orang yang harus diteladani.

Dalam penelitian tersebut ada empat alasan yang menjadikan Rasulullah menjadi orang yang untuk diteladani, yaitu berhasil menyelesaikan secara sempurna ketika menghadapi ujian.

Bagaimana menghadapi ujian adalah mengkaji dan mengaji. Jadi sesungguhnya Nabi Muhammad SAW mempunyai pribadi tahan uji sejak kecil.

“Jadilah pribadi yang berani diuji, tidak dianggap sebagai masalah, tetapi jadilah pribadi yang bisa melahirkan solusi setelah mendapatkan ujian,” terangnya.

Ia menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW memberikan contoh sebagai orang yang solutif. Tak heran, Rasulullah SAW dipercaya oleh masyarakat karena mempunyai ide-ide mempersatukan misi kabilah-kabilah di tanah arab saat itu.

“Setelah diuji, seharusnya menjadikan mental kita menjadi solutif. Seperti Rasulullah SAW tidak lari ketika menghadapi kesulitan, akan tetapi berpikir solusi dari masalah yang menimpa. Maka harus mengkaji dulu baru mengaji, jangan dibalik,” jelasnya.

Sesuai dengan teladan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, yang pertama jadilah pribadi yang tahan uji dengan cara melihat masalah menjadi sebuah potensi, kedua setelah jenengan melihat masalah itu menjadi potensi, maka jadikanlah itu menjadi solusi. Solusi untuk diri maupun solusi untuk lingkungan. Jangan menjadikan Anda ini bagian dari masalah yang akan membebani diri dan lingkungan. Dan yang ketiga adalah jadilah pribadi yang terus-menerus melakukan mengkaji lingkungan, mengkaji alam, mengkaji ilmu dan berikutnya mengaji.

“Kalau hanya sekedar mengkaji, maka hanya otak yang cerdas tapi hati kita akan gelisah,” tuturnya.

Ia menuturkan agar selalu berusaha menunjukkan pikiran seperti UNESCO, learning to do, learning to know learning to do, learning to be, learning to together. Hal tersebut sesuai dengan misi yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah menjadi ‘Rahmatan lil Alamin’. To know itu dari tidak tahu menjadi tahu, to do dari tahu kamu lakukan mendapatkan hasil maka kamu mengajarkan kepada orang lain.

“Jadilah orang yang selalu berbagi tetapi berbagi didasari oleh apa yang kita miliki berdasarkan keilmuan kita. Jadilah nanti pendidik-pendidik masyarakat yang selalu menebar kebaikan,” pungkasnya.

 

(my)

Mochammad Angga Kurniawan

Kisah Angga, Mahasiswa Disabilitas yang Selalu Semangat Belajar hingga Lulus Kuliah di Unusida

Mochammad Angga Kurniawan, mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) berhasil menyelesaikan studi S1nya dengan tepat waktu. Angga berhasil lulus dengan IPK 3,51 yang juga tercatat sebagai peserta Wisuda VIII Unusida di Hotel Utami, Jl. Raya Juanda Sidoarjo, Sabtu (13/09/2023).

Angga merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara. Ia sejak kecil tinggal bersama ibu dan kakeknya di Desa Sidomulyo, Buduran, Sidoarjo. Ibunya setiap hari bekerja sebagai tukang cuci baju atau laundry untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Sejak lahir, Angga sudah mengalami disabilitas fisik pada kaki dan tangannya sehingga tak biasa dalam beraktivitas seperti orang pada umumnya. Akan tetapi, kekurangan tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk terus belajar hingga jenjang perguruan tinggi.

Angga berhasil lulus setelah berhasil mengerjakan tugas akhir atau skripsi tentang Branding UMKM U.Choice Mango Sago. Melalui kemampuannya di bidang desain grafis, Angga mencoba membantu teman yang memiliki usaha dengan membuatkan identitas visual, desain kemasan, ide promosi, dan logo untuk mengenalkan usahanya.

“Saya merasa senang, dibalik keterbatasan ini, saya dapat memaksimalkan kemampuan yang saya miliki di bidang desain grafis untuk membantu sesama,” ujarnya kepada Humas Unusida, Senin (23/09/2024).

Angga menceritakan motivasinya selama kuliah adalah untuk menambah dan mengembangkan softskill dalam desain grafis. Ia mengaku mulai tertarik dengan DKV sejak masa sekolah di SMK Plus NU Sidoarjo, di mana ia memilih kejuruan yang serupa.

“Saya awalnya merupakan anak yang menutup diri atau introvert karena kondisi saya. Hingga menemukan jati diri dalam dunia desain grafis sejak SMK hingga lulus S1 saat ini,” ungkapnya.

Angga menjelaskan bahwa ia dapat berkembang karena lingkungan yang mendukung dan dapat menerimanya dengan baik. Sehingga ia menjadi terbiasa dan dapat menyesuaikan diri dengan siapa pun saat ini. Ia merasa sangat bahagia bisa berada di lingkungan sekolah dan kampus yang mendukungnya untuk berkembang.

“sempat minder dulu dengan kondisi fisik. Akan tetapi, saat ini sudah dapat berdamai dan menerima keadaan karena dikelilingi oleh teman-teman yang mendukung dan humble, seperti sering mengerjakan tugas bareng hingga tak segan untuk berbagi dalam hal apa pun,” imbuhnya.

Angga merasa beruntung karena berada di lingkungan teman-teman kelas sangat mendukungnya dalam hal softskill dan pembiasaan mentalnya. Dengan perlakuan yang sama dan tidak membedakan satu sama lain. Hal tersebut yang membuatnya saat ini lebih kuat saat mengalami ejekan dari orang di sekitarnya.

Diketahui, selain aktif di perkuliahan, Angga tergolong mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi. Selama kuliah, ia pernah tergabung dalam beberapa organisasi seperti Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himaprodi), BEM Universitas, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPU-M) serta banyak tergabung kepanitiaan dalam beberapa event besar di Unusida.

Menurutnya, dengan aktif di Organisasi dapat menambah softskill, pengalaman dan relasi yang luas seperti berani ketemu sama orang, berani menyampaikan, manajemen waktu, sempat terbentur waktu dengan tugas kuliah.

”Kuliah sambil aktif di organisasi menjadi tantangan tersendiri, bukan menjadi sebuah alasan atau hambatan untuk tidak aktif kuliah dan dapat lulus tepat waktu,” tegasnya.

Dengan kegiatan yang cukup padat, Angga sangat konsisten menjaga pola hidupnya dengan pandai membagi jam istirahat serta menjaga pola makan. Dengan begitu, ia dapat beraktivitas dengan maksimal setiap harinya.

“Tips untuk bisa produktif adalah memiliki fisik yang sehat. Tanpa tubuh yang sehat, mustahil kita dapat beraktivitas dengan baik,” katanya.

Pasca lulus, ia berkeinginan untuk merintis karir dengan mencari pekerjaan yang tetap. Dengan membuat jasa agensi tentang branding perusahaan maupun UMKM. Angga ingin membuka lapangan pekerjaan bagi teman-teman, khususnya bagi penyandang disabilitas.

Lebih lanjut, ia mengaku sangat bangga dapat kuliah di Unusida yang saat ini sudah banyak perubahan. Khususnya dari segi Ormawa yang memiliki rasa kekeluargaan dan solidaritas yang tinggi. Hal tersebut yang membuatnya merasa nyaman selama kuliah di Unusida.

“Tidak menyangka dapat kuliah tepat waktu. Sangat bangga menjadi bagian dari Unusida, karena di sini saya banyak belajar banyak sehingga mengubah sudut pandang, pemikiran, dan karakter saya menjadi lebih baik. Membuat lebih percaya diri dengan potensi diri. Jangan pernah berhenti belajar, teruslah berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam setiap hal yang kalian lakukan. Ingatlah, kesuksesan tidak diukur dari apa yang kita miliki, tetapi dari seberapa besar kita bisa berbagi dan memberikan manfaat bagi orang lain.” pungkasnya.

 

(my)

 

Wakil Ketua LPT PBNU, Prof Dr H Amien Suyitno saat menyampaikan orasi ilmiah pada Wisuda VIII Unusida (Foto: Humas Unusida)

Ini Pesan Wakil Ketua LPT PBNU Saat Wisuda VIII Unusida

Wakil ketua Lembaga Perguruan Tinggi (LPT) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), H Amien Suyitno sangat mengapresiasi capaian Unusida sebagai kampus NU yang tumbuh dalam 10 tahun terakhir. Unusida menjadi bagian dari Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) yang progresnya sangat luar biasa. Banyak capaian yang sudah dimunculkan oleh Unusida, baik tingkat regional, nasional hingga internasional.

“Selama ini saya terlibat langsung terhadap pengembangan prodi dan capaian, rekognisi pemerintah lokal, nasional dan internasional di Unusida,” ujarnya saat menyampaikan orasi ilmiah saat menghadiri Wisuda VIII Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) di Hotel Utami, Jl Raya Juanda Sidoarjo, Sabtu (14/09/2024).

Kapala Badan Litbang & Diklat Kementerian Agama RI tersebut menuturkan, Unusida dan PTNU yang lain memiliki makna dan karakteristik yang berbeda dengan perguruan tinggi pada umumnya. Sebab menjadi kampus yang membawa nama besar Nahdlatul Ulama.

Ia menyebutkan PBNU mulai berbenah secara substantif, melalui LPTNU dengan menggunakan pendekatan regulative dalam Sistem Pendidikan (Sisdik) NU, serta berbenah secara substantive dalam tata kelola human resource dosen dan pimpinan kampus.

Sesuai arahan rais am PBNU KH Miftahul Akhyar dan ketua umum KH Yahya Cholil Tsaquf bahwa PTNU tidak boleh menjadi yang terbelakang dalam pengembangan dan memberikan pelayanan pendidikan tinggi.

“PTNU memang hadir belakangan, tapi kita tidak boleh terbelakang,” tegasnya

Ia meyakini, Unusida merupakan kampus yang mengedepankan pembiasaan integritas. Sebab integritas menjadi sesuatu yang mahal dan menjadi aset kekayaan terbesar yang dimiliki oleh NU. Sikap integritas yang dimaksud adalah kesatuan pikiran, ucapan, dan tindakan seseorang.

“Yang dirawat oleh NU adalah integritas bangsa. Akhlak itu yang paling mahal dan lebih berharga dari pada emas, saat ini banyak perusahaan yang mementingkan nilai adab seseorang,” terangnya.

Prof Amien menyampaikan, pengembangan PTNU tidak terlepas dari karakter pondok pesantren. Oleh karena itu, pihaknya mencoba mengejawantahkan dan mentransformasikan karakter pendidikan di pondok pesantren ke perguruan tinggi. Seperti nilai-nilai spiritualitas, integritas dan kebersamaan,

“Kita sudah berhasil melahirkan ribuan pondok pesantren, itu yang coba kita transmisikan ke dalam karakter pendidikan di PTNU,” ucapnya.

Lebih lanjut, ia memberikan beberapa tips dalam bermasyarakat kepada alumni Unusida, seperti kemampuan beradaptasi dengan teknologi, bersikap kritis dan mampu bekerja sama. Hampir semua kampus UNU sudah disiapkan pembelajaran tentang kemampuan softskill, kemampuan berkomunikasi, kemapuan berjejaring dengan baik, dan kemampuan memberikan solusi terhadap masalah.

“Alumni Unusida harus mengembangkan softskill yang dimiliki. Jadi jangan hanya mengandalkan prodi, IPK dan reputasi kampus saat kembali di tengah masyarakat,” tuturnya.

Ia berpesan agar alumni Unusida harus mengedepankan akhlakul karimah dimanapun berada. Tidak semata-mata mengunggulkan nilai akademik. setiap kampus memiliki memiliki lingkungan akademik yang menjadi garansi, maka yang harus dimiliki oleh Alumni Unusida adalah integritas dan akhlakul karimah.

“Orang bijak berkata, jika kita kehilangan uang sama dengan tidak kehilangan uang, karena uang masih bias dicari. Jika kita kehilangan kesehatan (sakit), maka kita akan kehilangan sesuatu kenikmatan dari diri kita. Jika kita kehilangan harga diri, akhlakul karimah, adab, maka kita akan kehilangan segalanya,” kutipnya.

Ia mengingatkan agar selalu menghargai kampus, dengan menghargai seluruh pihak yang terlibat dalam membangun ekosistem kampus NU. Ia mengibaratkan hubungan kampus dan alumni bagaikan rumah kedua, serta hubungan dosen dan mahasiswa sudah seperti seorang ibu dan anak.

“Jadi jangan minder dan underestimate, sangat penting jadilah orang yang menghargai menghargai institutusi. Ini adalah kampusku, kampus yang telah melahirkanku,” pungkasnya.

 

(my)

Wisuda 8 Unusida (Foto: Humas Unusida)

Wisuda VIII Unusida, Alumni Diharapkan Siap Berkhidmah di Masyarakat

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar Wisuda ke 8 di Hotel Utami, Jl Raya Juanda Sidoarjo, Sabtu (14/09/2024). Wisuda tersebut diikuti sebanyak 322 Wisudawan/wisudawati dari 4 Fakultas, yaitu Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Komputer (Filkom), Fakultas Ekonomi (FE), dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Rektor Unusida, H Fatkul Anam menyampaikan bersyukur dan bangga terhadap mahasiswa Unusida yang telah banyak menorehkan banyak tinta emas berupa prestasi tingkat nasional dan internasional.

Ia berpesan agar para alumni dapat siap berkhidmah dan menunjukkan kemampuan terbaiknya ketika kembali ke masyarakat. Mendapatkan pekerjaan yang diidamkan serta mampu untuk membuktikan akan budaya kerja yang kreatif dan inovatif kepada pimpinan di tempat kerja.

“Sambut wisuda dengan hati yang gembira, kami seluruh pimpinan berharap kepada wisudawan dapat siap berkhidmah di tengah masyarakat dan dapat menyusun karir yang diimpikan,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.

Fatkul Anam mengingatkan, bahwa masih banyak tantangan yang sudah menanti setelah lulus dari perguruan tinggi. Maka alumni Unusida yang telah dibekali dengan ilmu pengetahuan dan karakter yang baik harus dapat menjadi pengaruh baik di tengah masyarakat.

“Hadapi semua tantangan dengan hati yang tulus dan tekun, maka insyaallah akan mendapatkan jalan yang terbaik,” katanya.

Ke depan, Unusida harus terus berbenah untuk menjadi kampus yang profesional dalam hal pelayanan dan lembaga pendidikan yang menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Ketua Forum Rektor PTNU tersebut menyebutkan, Unusida telah banyak meraih banyak prestasi, sehingga dinobatkan sebagai perguruan tinggi baru dengan segudang prestasi Nasional dan Internasional olah salah satu media ternama di Jawa Timur. Melalui sederet prestasi yang telah dicapai oleh Unusida menjadi bukti telah mampu bersaing dengan perguruan tinggi yang lain, serta menjadi pusat percontohan bagi di internal PTNU.

“Capaian prestasi menjadi penyemangat bagi kita untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul dan kebanggaan Nahdlatul Ulama,” harapnya.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya sangat mengapresiasi kinerja seluruh civitas akademika, khususnya para dosen yang telah berhasil membimbing ratusan mahasiswa untuk lulus setiap tahunnya. Ia yakin bahwa Unusida akan terus tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik dan lebih unggul. Dengan didukung banyaknya alumni yang memiliki potensi dan tersebar di seluruh masyarakat.

“Saya sangat mengapresiasi dosen dan mahasiswa yang memiliki spirit yang kuat dan luar biasa untuk membangun Unusida dengan baik,” imbuhnya

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU)  Sidoarjo, KH Zainal Abidin menjelaskan bahwa wisuda bukan akhir dari sebuah pembelajaran. Akan tetapi momen untuk membranding diri untuk lebih semangat belajar dan berprestasi lagi ke depannya.

“Setiap kita pasti menginginkan status sosial yang baik, kuncinya adalah dengan iman dan ilmu, jangan berhenti untuk mencari ilmu dan menjadi alumni Unusida yang luar biasa,” terangnya.

Kiai Zainal menuturkan, mahasiswa Unusida telah dibekali ilmu pengetahuan dan pembelajaran etika yang baik untuk menjadi contoh ketika kembali di tengah masyarakat.

Ia berpesan, alumni menjadi ujung tombak dalam berkompetisi dengan perguruan tinggi yang lain. Oleh karena itu, alumni Unusida dapat berperan sebagai duta besar bagi kampus tercinta di daerah masing-masing.

“Lulusan Unusida harus memiliki akhlakul karimah dan insyaallah menjadi orang yang sukses di dunia dan akhirat,” tuturnya.

Sementara itu, Plt Bupati Sidoarjo, H Subandi sangat mengapresiasi capaian dan kinerja Unusida dalam berkolaborasi dengan pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Pihaknya yakin Unusida dapat menjadi kampus kebanggaan bagi Kabupaten Sidoarjo.

“Selamat kepada para wisudawan, tetap semangat dan tanamkan rasa bangga dalam menjalankan kehidupan baru. Jadilah generasi yang kreatif dan inovatif yang membawa perubahan yang baik bagi Unusida,” pungkasnya.

 

(my)

Ratusan Mahasiswa Unusida Kompak Sampaikan Aspirasi Kepada DPD RI Terpilih, Tunjukkan Kertas Kuning Berbentuk Love Bertuliskan #SaveAnakYatim (Foto: Humas Unusida)

#SaveAnakYatim, Mahasiswa Unusida Kompak Sampaikan Aspirasi Kepada Anggota DPD RI Terpilih

Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) kompak menyuarakan hak anak yatim. Hal tersebut disampaikan kepada Anggota DPD RI terpilih 2024-2029, Dr. Lia Istifhama M.E.I saat menjadi narasumber dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Gedung KBIHU Rohmatul Ummah An Nahdliyah Sidoarjo, Kamis (5/9/2024).

Kehadiran senator dapil Jawa Timur ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mahasiswa baru Unusida tahun 2024. Kehadirannya disambut hangat oleh mahasiswa Unusida dengan mempersembahkan puisi untuk menitipkan pesan atau aspirasi tentang hak anak yatim untuk diperjuangkan oleh DPD RI yang bakalan dilantik 1 Oktober 2024 tersebut.

“Kepada Ibu Lia Istifhama, kami menitipkan aspirasi agar Pemerintah lebih peduli terhadap nasib pendidikan anak yatim, anak yatim piatu agar bisa melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Seperti mendapat beasiswa khusus, potongan biaya pendidikan,” kata ketua pelaksana PKKMB Unusida 2024, Destio Wiranto.

Wira bersama ratusan mahasiswa mempersembahkan sebuah puisi tentang kehidupan anak yatim yang sering tidak mendapat perhatian. Seperti terlantar di pinggir jalan dan dimanfaatkan oleh sebagian oknum untuk menarik perhatian masyarakat sebagai pengemis jalanan. Selain itu, mahasiswa juga kompak membawa kertas kuning berbentuk love yang disertai dengan #SaveAnakYatim.

Ia menyerukan tentang anak yatim yang kurang diperhatikan selama ini. Menurutnya, anak yatim juga berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan setara, tanpa diskriminasi. Pendidikan yang setara merupakan hak asasi manusia yang diakui dalam berbagai deklarasi dan konvensi internasional.

Menanggapi hal tersebut, Ning Lia pun tampak terharu saat mendengar puisi yang dibawakan oleh mahasiswa Unusida. Ia berjanji untuk memperjuangkan aspirasi tersebut bersama Anggota DPD RI lainnya dan Anggota DPR RI di komisi pendidikan serta kementerian terkait.

“Ini PR buat saya untuk kita perjuangkan di Senayan. Bagaimana ada sebuah regulasi pendidikan  bagi anak yatim. Hal itu nanti akan saya bahas bersama Anggota DPD RI serta Anggota DPR RI dari Komisi terkait pendidikan dan Kementerian,” kata Ning Lia.

Lebih lanjut, Ning Lia menegaskan jika untuk Indonesia Emas tahun 2045, maka akses pendidikan harus merata. Bagaimana anak-anak atau yang sudah ditinggal salah satu atau kedua orang tuanya bisa meneruskan pendidikan hingga tingkat akhir. Maka harus ada peran negara dalam hal membantu mereka.

“Nantinya kita akan perjuangkan, bagaimana ada beasiswa atau bantuan dana pendidikan bagi anak Yatim, Anak-anak Yatim Piatu agar mereka bisa meneruskan sekolah hingga perguruan tinggi. Mohon doa dan dukungannya agar mengawal aspirasinya tersebut,” harapnya.

Ning Lia juga tampak terharu saat salah satu mahasiswa baru menyampaikan bagaimana dirinya di biayai ibunya seorang yang single fighter karena ayahnya telah meninggal dunia, hingga bisa sampai kuliah di Unusida saat ini.

“Terharu, bagaimana semangat teman-teman yang kebetulan ditinggal sang ayah dan hanya dibiayai sang Ibu yang single fighter. Mereka tidak putus asa dan terus lanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Saya apresiasi,” harunya.

Di hadapan ratusan mahasiswa baru Unusida, Ning Lia juga berpesan agar memanfaatkan akses perkembangan dunia digital, perkembangan media dan media sosial (medsos). Sebab, saat ini media dapat dimanfaatkan akses dunia digital untuk sampaikan aspirasi.

“Bagaimana teman-teman mahasiswa bisa menyuarakan aspirasi positif dan membangun pendidikan di negara kita secara digital dalam hal ini Pemanfaatan pemberitaan media dan media sosial,” ungkapnya.

Menurut Ning Lia, teman-teman mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus pro aktif menyampaikan aspirasinya. Sebab tanpa dukungan teman-teman mahasiswa, yang di Senayan tidak mempunyai kecukupan data dalam memperjuangkan aspirasi di dunia pendidikan kita.

“Aspirasi teman-teman di dunia pendidikan, mahasiswa dan sebagainya harus disuarakan dengan lantang, terkait regulasi pendidikan dan lainya. Hal ini demi kemerataan pendidikan dan kemajuan pendidikan yang bisa dirasakan semua kalangan,” sebutnya.

Sementara itu, Presiden Mahasiswa (Presma) Unusida Sania Pundy Erlinda berharap kepada mahasiswa baru untuk dapat meneruskan perjuangan dalam membawa nama baik kampus dan peduli terhadap isu-isu yang sensitif di masyarakat. Oleh karena itu, ia mengajak mahasiswa baru untuk berproses bersama dalam Organisasi Mahasiswa (Ormawa) di Unusida.

“Kita tunjukkan bahwa kita kader nahdliyyin lebih berprestasi yang melebihi kader NU lainnya, tunjukkan prestasi di kancah nasional maupun internasional, bahwa kader Unusida adalah yang terbaik,” imbuhnya.

 

(my)