Seminar Konsentrasi Program Studi Manajemen Unusida

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Program Studi (Prodi) Manajemen Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar webinar konsentrasi manajemen dengan mengusung tema ‘A Few Minutes For A Better Future to Facing The Industrial Revolution 5.0 Era’ atau yang artinya ‘Beberapa Menit Untuk Masa Depan Yang Lebih Baik Menghadapi Era Revolusi Industri 5.0’.

Webinar tersebut digelar secara virtual melalui zoom meeting pada Rabu (26/01/2022) yang diikuti oleh seluruh mahasiswa Prodi Manajemen angkatan 2019. Adapun webinar kali menghadirkan 3 narasumber, yaitu Browori Hariansyah selaku owner ori fried chicken K3 training consultant, Dyan Fajar Mahardika seorang Eksekutif Trainer PT Bursa Efek Indonesia, serta kepala cabang Wuling, Khaerul Iman.

Dekan Fakultas Ekonomi (FE) Unusida, Hj Muhafidhah Novie, S.E., M.M mengatakan bahwa di era Revolusi industri 5.0 nanti merupakan lanjutan dari era 4.0 saat ini. Dimana kita dituntut harus expert di segala bidang yang sudah ditentukan.

“Nantinya bukan kita yang mencari uang, akan tetapi bagaimana uang yang akan datang kepada kita,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.

Sementara itu, Kepala Program Studi (Kaprodi) Manajemen Unusida, Ayu Lucy Larasaty, S.E., M.M berharap dengan adanya seminar ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa agar dapat menentukan pandangan terhadap bidang yang diminati. Hal ini yang akan menjadi bekal untuk menempuh tugas akhir di semester 6 nantinya.

“Para mahasiswa nanti dapat menentukan transkip nilai atau jumlah SKS secara mandiri untuk menyesuaikan diri dalam menempuh perjalanan di semester tua,” ucapnya saat memberikan pengarahan kepada seluruh peserta.

Lebih lanjut, Bu Lucy, begitu sapaan akrabnya di kalangan civitas akademika menekankan agar mahasiswa-mahasiswinya untuk memilih bidang sesuai dengan minat dan kemampuannya pribadi guna lebih konsentrasi mencapai target yang ditetapkan.

“Jangan berdasarkan ikut-ikutan dalam memilih bidang yang sesuai, karena ini akan menjadi bekal sehingga dapat berkonsentrasi terhadap bidang yang sudah dipilih,” tuturnya.

Ia juga menghimbau agar mahasiswa-mahasiswinya dapat mengerti tentang materi yang telah diberikan. Sebagai contoh dalam keuangan, hal dapat diimplementasikan ialahmelakukan investasi ataupun menjadi seorang interpreneur atau wirausaha, kemudian dalam Sumber Daya Manusia (SDM) adalah dengan menjadi supervisor serta penerapan-penerapan lain dalam bidamg pemasaran.

“Intinya pemasaran itu seperti dalam marketing atau entrepreneur, orang pemasaran harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, sikap dan jiwa pemimpinan. Begitupun prospek kerja bidang pemasaran yaitu bisa menjadi Staff Digital Marketing, Staff Social Media Marketing, Supervisor Pemasaran, dll. Kemudian dalam bidang SDM perlu HRD, sedangkan Pemasaran tidak perlu seorang HRD pun bisa berjalan seperti biasa,” terang Iva, mahasiswa Prodi Manajemen angkatan 2019 yang menjadi salah satu peserta dalam webinar tersebut.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1643255229598-39d8b47d-eaf3-7″ include=”12698,12697,12695,12694,12696″][/vc_column][/vc_row]

Rektor Unusida Ungkap Strategi Branding Kampus Modern

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida), Dr. H Fatkul Anam, M. Si mengungkapkan strategi branding Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) yang efektif di era digitalisasi saat ini. Strategi tersebut diantaranya adalah dengan memaksimalkan pemanfaatan Search Engine Optimisation (SEO) agar lebih mudah ditemukan di internet.

Selain itu, memaksimalkan media sosial yang menjadi tren saat ini menjadi peluang branding dan promosi yang menjanjikan. Berbagai digital platform ini dimanfaatkan sebagai media informasi yang lengkap untuk calon mahasiswa baru nantinya.

“Biasanya seseorang akan mencari informasi sebelum memilih perguruan tinggi. Jadi tidak hanya perusahaan yang melakukan promosi, akan tetapi lembaga pendidikan saat ini juga harus mengikuti tren di masyarakat,” ujarnya dalam Webinar yang selenggarakan oleh Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Jawa Timur secara virtual melalui zoom meeting, Rabu (26/01/2022).

Ia menyebutkan bahwa saat ini hampir seluruh Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Unusida telah memiliki legalitas akun media sosial di tingkat Universitas sendiri, guna mempromosikan kegiatan serta programnya masing-masing.

Lebih lanjut, Fatkul Anam mengatakan bahwa Unusida sebagai PTNU terbaik menurut Badan Hukum Perkumpulan Nahdlatul Ulama pada tahun 2021 lalu tidak lepas dari peran seluruh elemen civitas akademika. Penguatan komitmen kecintaan dan kebanggaan terhadap kampus yang menjadi dasar untuk mengembangkan suatu lembaga.

Pencapaian tersebut juga tidak terlepas dari prestasi dosen dan mahasiswa Unusida diantaranya, Juara 1 dalam ajang pemilihan mahasiswa berprestasi (Pilmapres) di tingkat Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah VII Jawa Timur, kemudian terdapat 5 paper penelitian hasil karya dosen dan mahasiswa yang lolos di tingkat Presenter Internasional.

“Suatu hal tidak pernah kita bayangkan bahwa mahasiswa dari PTNU dapat bersaing dengan perguruan tinggi lain di Jawa Timur bahkan Nasional. Tentu ini merupakan hal yang bagus untuk menjadi media branding kepada masyarakat,” ujar pria yang suka menulis tersebut.

Dalam webinar yang mengusung tema ‘Membranding Perguruan Tinggi NU’ ini, Fatkul Anam menjelaskan pentingnya membranding suatu lembaga untuk bersaing karena jumlah perguruan tinggi yang semakin banyak sehingga persaingan rekruitmen mahasiswa akan lebih kompetitif.

Unusida sebagai kampus baru, telah melakukan promosi yang dilakukan sepanjang tahun dengan melibatkan seluruh ormawa untuk menyampaikan informasi tentang kesempatan kuliah di PTNU yang terdapat prestasi serta keunggulannya.

Tak hanya itu, pihaknya juga banyak melibatkan para alumni dalam hal membranding kampus Unusida kepada masyarakat dengan membentuk organisasi Ikatan Keluarga Alumni (IKA) untuk mewadahi potensi dari luar.

“Branding Unusida selama ini banyak melibatkan mahasiswa untuk menyampaikan informasi di lingkungan sekitarnya masing-masing mengenai penerimaan mahasiswa baru beserta beasiswa yang diperoleh,” ungkap lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta tersebut.

Fatkul Anam juga menuturkan harus ada pembeda atau ciri khas setiap PTNU dengan kampus lain, agar dapat lebih mudah dikenal masyarakat. Sebagai contoh melalui motto kampus yang menjadi identitas sebuah perguruan tinggi.

Unusida merupakan kampus islam yang juga mengedepankan semangat berwirausaha bagi mahasiswa. Jadi selain berpredikat kuliah di PTNU, mahasiswa juga dipandang masyarakat memiliki jiwa kewirausahaan.

“Bagaimana sebuah motto kampus dapat menjiwai dan dikenang di masyarakat, kemudian Unusida berada di hati masyarakat. Alhamdulillah saat ini banyak mahasiswa yang memiliki usaha yang dapat dibanggakan,” tandasnya.

Fatkul Anam juga menyampaikan tentang pengelolaan perguruan tinggi modern dengan mengusung strategi jangka panjang, diantaranya pengembangan Ilmu Teknologi (IT), peningkatan infrastruktur, pelayanan, serta kualitas pendidikan yang lebih baik.

Unusida saat ini telah memiliki berbagai platform digital untuk menunjang pelayanan dan pembelajaran di kampus, diantaranya digital perpustakaan yang memungkinkan mahasiswa dapat mengaksesnya 24 jam nonstop, sistem pembayaran digital, serta sistem informasi akademik digital yang bisa diakses melalui smartphone.

Selain itu, peningkatan kualitas bidang kemahasiswaan yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan hingga tingkat nasional pada tahun 2021 lalu diantaranya disebabkan karena peningkatan mutu pendidikan yang efektif dan program mahasiswa yang berkelanjutan.

“Alhamdulillah mahasiswa Unusida semakin tahun semakin meningkat, kepercayaan masyarakat terhadap mahasiswa dan alumni juga sangat baik, serta kerja sama dengan sejumlah perusahaan dan instansi lain yang juga cukup baik,” pungkasnya.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1643255331718-dfb592cf-d489-9″ include=”12689″][/vc_column][/vc_row]

Eksistensi Karya Seni Mahasiswa DKV Unusida Melalui Pameran Akhir Semester

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Pada momentum akhir semester tahun ajaran 2021/2022 ini, dimanfaatkan oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) dengan menggelar event pameran visualisasi yang bertajuk ‘Cynosure’.

Event tahunan setiap akhir semester tersebut dipusatkan di kampus Unusida, Pergudangan Safe and Lock, Lingkar Timur Sidoarjo selama 2 hari berturut-turut, pada Senin (24/01/2022) dan Selasa (25/01/2022). Adapun pameran ini memamerkan karya seni dari angkatan 2019 hingga 2021 berupa Fotografi, Desain 2D dan 3D, dan lain sebagainya.

Rektor Unusida, H Fatkul Anam menyampaikan apresiasinya terhadap karya yang ditampilkan dalam pameran kali ini. Menurutnya, hasil karya mahasiswa Unusida sangat beragam dan inovatif di setiap tahunnya.

“Saya harap agar mahasiswa DKV dapat mempertahankan eksistensi dan komitmennya dalam untuk terus berkarya, agar fasilitas yang akan di distribusikan dapat digunakan semanfaat mungkin”, ujarnya.

Adapun rangkaian kegiatan dalam event pameran visualisasi kali ini juga mengadakan workshop photography, seminar film atau Cinematografi serta pelatihan dan lomba fotografi yang dibuka untuk masyarakat umum. Dalam kesempatan ini, pengunjung diberi kesempatan untuk dapat melihat dan menilai hasil karya seni yang ditampilkan.

Sementara itu, Kaprodi DKV Unusida, Putra Uji Dewa Satrio menjelaskan bahwa tema dalam pameran kali ini mengusung kata ‘cynosure’ yang dapat diimprovisasi dalam visualistation menjadi sebuah keselarasan bahwa karya yang terpajang menjadi pusat perhatian dari semua yang hadir.

“Karya karya yang terpajang merupakan nyawa dalam sebuah event pameran. Seluruhnya telah melalui tahap penilaian serta uji kelayakan sebelum ditampilkan di depan khalayak umum,” ungkap dosen yang mahir dalam bidang photography ini.

Lebih lanjut, Rio yang pernah melanjutkan pendidikan pascasarjana jurusan Fine Art Photography di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ini mengatakan bahwa pameran ini juga merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan sebuah ide atau gagasan bagi para mahasiswa kepada masyarakat luas melalui sebuah media karya seni.

Selain hasil karya mahasiswa, event pameran kali ini juga menampilkan karya dosen DKV dan program studi lainnya seperti Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang dianggap layak ditampilkan.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Elsa Rosyidah Mewakili UNUSIDA Masuk World Scientist Versi AD Scientific Index

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Dosen program studi Teknik Lingkungan bernama Elsa Rosyidah mewakili UNUSIDA masuk kategori sebagai peneliti dunia (world scientist) tahun 2021 versi AD Scientific Index. Elsa dengan kinerja publikasi h-index 12 di Google Scholar menempati peringkat peneliti nomer 4.144 di tingkat Indonesia dan nomer 479.563 di tingkat dunia menurut AD Scientific Index.

AD (Alper-Doger) Scientific Index sebagai studi yang menunjukkan total dan koefisien produktivitas kinerja publikasi selama lima tahun terakhir para ilmuwan berdasarkan skor h-index dan kutipan menurut Google Scholar. Indeks memberikan peringkat dan penilaian ilmuwan dalam suatu bidang studi dan cabang akademik dari 14.120 perguruan tinggi dan 215 negara. AD Scientific Index menggunakan metode pemeringkatan yang dikembangkan oleh Prof. Dr. Murat ALPER & Associate Prof. Dr. Cihan DÖĞER.

Profil Elsa Rosyidah di AD Scientific Index https://www.adscientificindex.com/scientist.php?id=332562
Profil UNUSIDA di AD Scientific Index https://www.adscientificindex.com/university/Universitas+Nahdlatul+Ulama+Sidoarjo/[/vc_column_text][thim-single-images image=”12669″][/vc_column][/vc_row]

Penerimaan Dosen Tetap di Lingkungan Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo Desember 2021 Periode 2

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo membuka formasi Dosen Tetap untuk pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Dosen.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Ibu Milenial Ibu Pembelajar

Ana Christanti, M.Pd. – Ketua Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Bahasa Inggris

“Wanita hebat lahir di bulan Desember”, kalimat itu pernah saya baca di promosi online sebuah produk kaos untuk perempuan. Bagi perempuan yang lahir di bulan lain mungkin akan mencibir karena menganggap kalimat itu “lebay”. Tapi kalimat tersebut bisa bisa bermakna lain apabila diasosiasikan dengan sejarah kongres perempuan pertama yang diadakan pada tanggal 22-25 Desember 1928 yang menjadi tonggak sejarah bangkitnya para ibu Indonesia dalam membangun bangsa. Jadi bulan Desember identik dengan perempuan hebat karena sejak peristiwa kongres itu peran seorang ibu dalam keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara selalu diingatkan kembali dalam peringatan Hari Ibu Nasional.

Di tahun ini, tema Hari Ibu Nasional adalah “Perempuan Berdaya, Indonesia Tangguh”. Perempuan berdaya adalah perempuan yang memiliki kekuatan dan tangguh untuk melakukan hal-hal positif. Seorang ibu adalah stabilisator keluarga yang dengan kasih sayang dan tutur kata baik dapat melembutkan hati anak-anaknya. Namun adakalanya seorang ibu juga mampu menjadi seorang yang kuat untuk membantu menopang ekonomi keluarganya. Peringatan hari ibu adalah bentuk penghargaan bagi semua perempuan Indonesia yang sudah berkarya untuk keluarga dan bangsa.

Sebagai sosok yang sangat berperan bagi kelangsungan hidup umat manusia, ibu, menurut umat muslim, mempunyai derajat tiga kali diatas eksistensi seorang ayah. Sosok ibu terkadang mampu menggantikan peran ayah tapi sulit tergantikan oleh sang ayah. Ibu adalah sentral dari pondasi dasar sebuah keluarga yang merupakan awal dari kehidupan generasi selanjutnya. Sehingga, di masa milenial ini, seorang ibu mesti punya bekal dan harus lebih siap dibandingkan anak-anaknya supaya mampu menuntut mereka melewati masanya.

Ibu – ibu jaman now mempunyai tantangan yang berat dalam melaksanakan perannya. Perubahan jaman dan pergeseran nilai budaya menuntut seorang ibu lebih cerdas mencermati perkembangan anak-anaknya. Pola asuh otoriter yang sering diterapkan ibu jaman dulu sudah tidak bisa menjadi satu-satunya cara di masa kini. Ibu, sebagai guru pertama bagi anak, harus dapat menerapkan pola asuh sesuai dengan situasi dan kondisi perilaku anak. Disinilah seorang ibu dituntut untuk menjadi pintar dalam mendidik anak.

Kebutuhan pendidikan anak di era milenial menuntut seorang ibu untuk mempunyai ilmu. Anggapan bahwa perempuan tidak perlu sekolah tinggi karena nanti tempatnya juga di dapur dan momong anak sudah tidak berlaku lagi. Membesarkan anak-anak tidak cukup hanya menemani, tapi juga butuh ilmu untuk mendidik dan mengarahkan mereka menjadi generasi berkualitas. Rendahnya pengetahuan seorang ibu dapat menyebabkan permasalahan bagi anak, baik masalah kesehatan maupun pendidikannya.

Seorang perempuan yang pintar tidak hanya ditentukan oleh jenjang pendidikan saja, tapi lebih kepada semangat untuk selalu belajar dan mengembangkan diri sesuai keahliannya. Seorang ibu diharapkan memiliki beberapa kriteria ideal seperti mempunyai pengetahuan agama yang kuat dan memadai untuk diajarkan kepada anak-anaknya, memiliki konsep diri yang utuh, bertanggung jawab, bijak tentang media, dan pembelajar yang tiada henti. Perempuan Indonesia harus menjadi ibu yang dapat diandalkan oleh anak-anaknya.

Kemudahan mendapatkan informasi di abad ini dapat dimanfaatkan oleh para ibu untuk terus mengasah kemampuan diri. Jangan ada lagi kata-kata “Aku gak faham pelajaran anak sekarang”, “Ibu gak bisa membantu mengerjakan PR”, atau “Aduuh, ibu gak ngerti soal itu, nak”. Ketika anak datang untuk meminta bantuan ibunya, di saat itulah seorang ibu harus menunjukkan bahwa dia bisa diandalkan. Tidak ada kata susah apabila ibu-ibu mau meluangkan waktu untuk menggali informasi dari berbagai sumber di internet. Jangan kecewakan anak dengan kata “tidak bisa” karena itu akan melemahkan semangat mereka dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Ajaklah anak untuk berjuang bersama dan bekerjasama menyelesaikan tugas-tugas sekolah supaya tercipta bounding attachment antara ibu dan anak. Jadikan anak-anak bangga mempunyai ibu seorang “superhero” bagi mereka.

Peran ibu juga jangan sampai dikalahkan oleh benda kotak pipih bernama Gadget. Ibu harus bisa mengendalikan anak-anaknya dalam menggunakan teknologi informasi. Peran ibu sebagai pelindung anak-anaknya tetap melekat dari jaman ke jaman. Ibu milenial memang tidak boleh buta akan teknologi supaya bisa dekat dengan hati sang anak, tetapi juga perlu mencari strategi komunikasi dengan anak yang hari-harinya tidak lepas dari gadget. Disinilah kombinasi pola asuh otoriter, demokratis, dan permisif perlu diterapkan sesuai kebutuhan pendidikan anak. Pada saat harus mendisiplinkan anak, pola otoriter masih diperlukan. Sedangkan untuk mendekati sang anak, pola demokratis dan permisif dapat dikombinasikan supaya tidak ada jarak antara ibu dan anak. Keterbukaan komunikasi akan meminimalisir permasalahan kenakalan pada anak-anak dan remaja.

Ibu milenial yang sibuk bekerja diluar rumah akan mempunyai tantangan lebih besar dalam memainkan perannya. Ketika tanggung jawab menjaga dan mengurus anak dilimpahkan kepada orang lain, ibu harus dapat mengganti dengan quality time lainnya supaya ikatan kasih sayang ibu dan anak tidak hilang karena kesibukan diluar rumah. Dibutuhkan usaha yang lebih keras dan strategi yang cerdas bagi ibu-ibu karir untuk mendampingi tumbuh kembang ananda. Disini kecerdasan seorang ibu sangat dibutuhkan untuk mengatur ritme pengasuhan anak.

Tidak bisa disangkal lagi bahwa perempuan harus pintar atau punya pengetahuan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai istri dan ibu. Dari seorang ibu yang pintar akan lahir generasi penerus bangsa yang berkualitas. Untuk itu perempuan berdaya perlu terus diupayakan untuk memajukan generasi bangsa Indonesia. Karena ada ungkapan yang menyatakan bahwa “jika ingin membangun sebuah bangsa, maka didik kaum perempuannya. Dan sebaliknya, jika ingin menghancurkan sebuah bangsa, maka rusak pola pendidikan dan metal perempuan yang akan menjadi ibu-ibu bangsa tersebut.” Selamat Hari Ibu Nasional, ayo menjadi ibu-ibu pembelajar!

UNUSIDA pada forum ilmiah Internasional, International Character Education and Digital Learning (ICCEDL 2021)

[vc_row][vc_column][vc_column_text]UNUSIDA—Tim yang terdiri dari Nurul Aini, Fakhrur Rozy, M. Hamim Thohari telah berhasil mengharumkan nama UNUSIDA pada forum ilmiah Internasional, International Character Education and Digital Learning (ICCEDL 2021)” yang berlangsung 11 Desember 2021. Konfrensi ICCEDL  ini ditaja oleh Program Magister Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau berkerjasama dengan Asosiasi Kolaborasi Dosen Lintas Negara (CEL-KODELN). Pada forum ini, Tim Nurul Aini mempresentasikan artikel berjudul: Implementation Strengthening Character Education on New Normal Learning in MIMNU Pucang Sidoarjo dan meraih penghargaan Best Paper. Forum ilmiah ini bertujuan menjadi gerbang karya para dosen, mahasiswa, juga praktisi akademisi dalam mengembangkan inovasi teknologi digital learning “tutur Dr Dian Cita sebagai ketua panitia ICCEDL 2021. Pada kesempatan ini, juga ditandatangani beberapa MOU Kerjasama antara Presiden CEL-KODELN, Dr. Ari Setiawan dan Hanadyo Dradjito, Ph.D dengan Rektor UIN Suska Riau, Prof. Dr. Khairunnas Rajab, M.Ag. Acara ini turut dimeriahkan oleh Panel tim pakar yang terdiri dari Prof.Abdul Halim Ali (UPSI, Malaysia), Prof. Dr. H. Adrianus Chatib, Prof. Dr. Ahmad Syukri SS, Prof. Dr. Mukhtar, Prof Dr. Risnita (UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi), Dr Hanandyo Dardjito (Universitas Sarjanawiyata), Dr Makmur Harun (UPSI Malaysia), Dr. Kusnadi dan Dr. Yulita Kurniawati Asra (UIN Sultan Syarif Kasim Riau).[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1639624085942-5274a32f-c529-6″ include=”12623,12624,12625″][/vc_column][/vc_row]

Penerimaan Dosen Tetap di Lingkungan Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo Desember 2021

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo membuka formasi Dosen untuk pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Dosen.

Silakan unduh berkas di sini[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Sekretaris BPP Unusida Dikukuhkan sebagai IN PMB

Sebanyak 34 Instruktur Nasional (IN) Penguatan Moderasi Beragama (PMB) Pokja Moderasi Beragama Kementerian Agama Republik Indonesia dikukuhkan. Pengukuhan dilaksanakan di Hotel Sari Pacifik Jakarta pada Jumat, 5 November 2021.

Di antara instruktur-instruktur tersebut ada nama Dr. H. Sholehuddin, M. Pd.I yang merupakan Sekretaris Badan Pelaksana Penyelenggara (BPP) UNUSIDA.

Melalui sambungan telepon Sholehuddin mengaku bahwa dirinya satu-satunya Widyaiswara dari 14 Balai Diklat Keagamaan se-Indonesia yang mendapatkan kepercayaan dari Kemenag RI sebagai Instruktur Nasional.

Ia menambahkan bahwa untuk menjadi seorang IN harus melalui beberapa tahapan. Di antaranya sikap moderasi yang dibuktikan dengan menunjukkan link media sosialnya. Selain itu harus menulis esai tentang Moderasi Beragama dengan batasan waktu 24 jam.

“Seleksinya cukup ketat, tidak sekedar pengetahuan tentang MB,” tuturnya.

Tugas Instruktur Nasional nantinya, lanjut Sholehuddin, akan melatih calon trainer tingkat propinsi, para pejabat di lingkungan Kemenag, para rektor, dan  pimpinan satuan kerja dalam program Penguatan Moderasi Beragama (PMB). Mereka juga akan dilibatkan dalam pelatihan PMB bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) seperti guru, pengawas, penyuluh agama, dan lainnya.

Menurutnya, PMB merupakan salah satu program prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Karena itu IN PMB sangat dimungkinkan akan melatih ASN di luar Kemenag.

“Tentu hal ini bukan tugas ringan mengingat sebagian kalangan masih gagal paham akan konsep MB ini,” tegasnya.

Lulusan terbaik Program Doktor Uinsa 2017 tersebut menjelaskan, MB adalah cara pandang, sikap, dan praktik keberagamaan yang mengutamakan asas keadilan, keselarasan, dan menghargai martabat kemanusiaan.

Program itu dilatarbelakangi berkembangnya cara pandang, sikap, dan praktik beragama yang berlebihan dan tidak menghargai martabat kemanusiaan. Selain itu berkembangnya klaim kebenaran subyektif dan semangat beragama yang tidak sesuai dengan kecintaan berbangsa dalam bingkai NKRI.

“Dengan penyempurnaan materi dan pendekatan baru yang terus dilakukan penyempurnaan, saya yakin program ini bisa diterima dengan baik dan berjalan sesuai yang diharapkan,” ungkap IN yang juga ketua ISNU Sidoarjo itu.

Turut hadir dalam prosesi pengukuhan itu Alissa Wahid Putri Gus Dur dan Staf Khusus Menteri Agama Ishfah Abidal Aziz atau yang akrab disapa Gus Alek.

IN PMB merupakan jabatan yang bisa diemban oleh para pejabat struktural, Widyaiswara, peneliti, dosen, ormas keagamaan, hingga dari unsur media.

PDM jadi Penentu Estafet Prestasi FT

Dalam rangka menjaga dan melestarikan kualitas dan semangat dalam meraih prestasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik Unusida menggelar kegiatan Pengukuhan Dasar Mahasiswa (PDM). Bertempat di Villa Ar Rahmah, Trawas, Mojokerto kegiatan tersebut berlangsung selama 2 hari mulai Sabtu, 30 hingga 31 Oktober 2021.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Teknik Unusida Luqman Hakim berpesan agar mahasiswa menjaga kualitas dan semangat belajar secara kreatif dan inovatif supaya dapat dicontoh oleh masyarakat.

“Meskipun kuantitas kita paling sedikit, akan tetapi dalam hal kualitas kita tidak sedikit, karena seorang juara itu selalu sedikit,” pesan  pria yang akrab dengan sapaan Pak De itu.

Senada dengannya, Wakil Dekan Fakultas Teknik Unusida, Listin Fitrianah mengungkapkan bahwa pihaknya akan membuka ruang untuk mahasiswa dan dosen agar dapat berdiskusi menyampaikan pendapat, saran, maupun berkeluh kesah tentang masalah akademik maupun non akademik. “Selamat bergabung di dalam keluarga besar Fakultas Teknik Unusida yang penuh prestasi,” ungkapnya.

Di tempat yang sama Wakil Rektor 1 Unusida Hadi Ismanto menyampaikan, kegiatan seperti itu perlu dilakukan untuk mengingatkan, melestarikan, dan mengembangkan potensi dan minat mahasiswa agar dapat tersalurkan dengan baik.

“Saya bangga dengan kegiatan orientasi kemahasiswaan di fakultas teknik ini, karena pentingnya menyiapkan pemegang tongkat estafet kepemimpinan dan menjaga tradisi prestasi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Hadi Ismanto berharap dengan kombinasi orientasi kemahasiswaan dari tingkat fakultas dan universitas nantinya menjadi lebih terstruktur dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

“Terima kasih kepada fakultas teknik yang menjadi inspirator bagi seluruh civitas akademika Unusida yang selalu memberikan prestasi yang membanggakan,” pungkasnya. (Suf)