KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin saat menyampaikan Kuliah Umum di Unusida (Foto: Humas Unusida)

Gus Kikin Ajak Anak-anak Muda untuk Kuliah di Unusida

Pj Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin mengajak anak-anak muda untuk kuliah di Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida).

“Saya mengajak anak-anak muda untuk ikut bergabung dan belajar di Unusida. Semoga mendapatkan ilmu yang bermanfaat di dunia dan akhirat,” ujarnya saat diwawancarai ketika menghadiri Kuliah Umum dan Halal Bi Halal di Masjid KH Muhammad Hasyim Asy’ari, Sabtu (18/05/2024).

Gus Kikin menyampaikan bahwa Nahdlatul Ulama sangat mengutamakan keilmuan. Khususnya ilmu agama yang diajarkan oleh para leluhur yang menjadi fondasi keilmuan NU.

“NU yang nomor satu yaitu keilmuan, bagaimana kita harus menjaga dan menerima ilmu yang telah diajarkan oleh para leluhur (Ulama) hingga Rasulullah SAW,” tuturnya.

Meskipun begitu, NU juga harus terbuka dan serius dalam mempelajari ilmu umum dan teknologi agar tidak tertinggal dari perkembangan zaman.

“Sangat perlu mempelajari ilmu modern agar NU tidak ketinggalan,” katanya.

Oleh karena itu, pentingnya membangun fasilitas-fasilitas pendidikan seperti Madrasah hingga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) yang memiliki program studi ilmu umum, seperti halnya di Unusida.

Menurutnya, Unusida dalam trek yang benar dalam menghadirkan perguruan tinggi di tengah masyarakat. Yaitu dengan mengutamakan program studi umum yang disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi daerahnya.

“Tanpa mengesampingkan ilmu agama, kader-kader NU juga harus diberikan kesempatan belajar ilmu-ilmu umum, khususnya di tingkat perguruan tinggi,” jelasnya.

Diketahui, Unusida saat ini memiliki 12 program studi, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, Teknik Lingkungan, Akuntansi, Manajemen, Desain Komunikasi Visual (DKV), Teknik Informatika, Sistem Informasi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), serta Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).

Dalam kesempatan tersebut, Gus Kikin menyerukan agar seluruh nahdliyyin memiliki prinsip kebersamaan dalam hal apapun.

“NU harus terorganisir dengan baik, seperti yang akan mengisi di pos pemerintahan, pendidikan melalui sekolah, pondok pesantren hingga perguruan tinggi, maupun keagamaan di masjid-masjid,” tandasnya.

Lebih lanjut, Gus Kikin menjelaskan bahwa tugas NU sangat besar, tidak hanya di tingkat nasional, juga Internasional.

Ia menceritakan bahwa awal mula berdirinya NU merupakan rangkaian panjang dari sejumlah perjuangan. Karena berdirinya NU merupakan respons dari berbagai problem keagamaan, peneguhan mazhab, serta alasan-alasan kebangsaan dan sosial-masyarakat pada waktu itu.

“NU ketika lahir sudah besar, karena NU mewadahi masyarakat yang menganut Islam Ahlussunah wal Jama’ah yang jumlahnya sangat besar dan lebih dulu hadir di Indonesia,” ungkapnya.

Oleh karena itu, ia berpesan agar menjaga semangat perjuangan kader NU harus senantiasa di jaga dan di tingkatkan. Jika NU dulu berkontribusi besar dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan, maka kini NU terlibat aktif dalam pembangunan di berbagai bidang.

“Tanggung jawab NU tidak hanya untuk umat Islam saja, akan tetapi juga membersamai dan dapat hidup berdampingan dengan berbagai kelompok lainnya dalam hal hidup berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.

(my)

Visiting Lecturer (Foto:Humas Unusida)

Visiting Lecturer, Unusida Resmi Jalin Kerja Sama dengan Dinas Pendidikan di Thailand

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo menerima Visiting Lecturer atau Kunjungan Pengajar dari Thailand, Ahad (28/04/2024). Kunjungan tersebut dirangkai dengan Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) dengan Kantor Wilayah Layanan Pendidikan Dasar Narathiwat 3 Thailand dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo di bidang pendidikan. Kegiatan tersebut dipusatkan di Hall Kampus Unusida, Lingkar Timur, Sidoarjo.

Rektor Unusida, Dr. H. Fatkul Anam, M.Si mengatakan bahwa dengan kerja sama ini akan semakin meneguhkan program Unusida Go Internasional yang akan memiliki peluang untuk mengirim mahasiswa Unusida dalam kegiatan Internasional maupun menerima mahasiswa asing untuk menempuh pendidikan tinggi di Unusida

“Kerja sama kali ini akan ditindak lanjuti dengan mengirimkan 10 mahasiswa Unusida yang akan melaksanakan program KKN dan PLP Internasional di Thailand. Begitu juga sebaliknya, mahasiswa Thailand yang akan menempuh menerima pendidikan tinggi bagi mahasiswa Internasional untuk kuliah di Unusida yang sudah disepakati oleh Kepala Dinas Pendidikan Wilayah 3 Thailand Provinsi Narathiwat,” jelasnya.

Lebih lanjut, pihaknya sangat menyambut baik akan terlaksananya kerja sama Internasional antara Unusida dan Dinas Pendidikan di Thailand kali ini. Hal ini untuk mengenalkan nama baik Unusida di kancah Internasional. Tak hanya itu, pertukaran mahasiswa Internasional dapat menambah nilai lebih Unusida dalam hal kegiatan Internasional.

Ia menyebutkan, bahwa sebelumnya sudah mengirimkan 2 mahasiswi Unusida untuk mengikuti program KKN dan PLP Internasional di Thailand dan mendapatkan sambutan yang sangat baik.

“Oleh karena itu, tidak salah jika hubungan baik antara Unusida dan Dinas Pendidikan wilayah 3 di Thailand untuk diteruskan secara resmi guna menambah nilai manfaat bagi kedua belah pihak,” tandasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Wilayah 3 Thailand Provinsi Narathiwat, Mrs Supinya Wongnam mengaku sangat senang dapat berkunjung di Unusida. Pihaknya sangat mengapresiasi program Internasional yang dijalin ini karena dapat banyak belajar budaya dan sistem pendidikan di Indonesia.

“Saya sangat senang dengan program PLP dan KKN yang dijalankan oleh mahasiswa asal Indonesia, khususnya Unusida pada bulan Januari lalu. Dengan program yang dibawa membawa dampak positif dan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat di Thailand, khususnya di Provinsi Narathiwat,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Unusida, Masyitah Noviyanti, S.Pd,. M.Hum berharap dalam kunjungan dan perjanjian kerja sama yang dikemas dalam Visiting Lecturer ini dapat mempererat dan meningkatkan hubungan kerja sama Internasional antara Unusida, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo dan Dinas Kebudayaan di Thailand.

“Semoga dengan dimulainya secara resmi bisa memperluas jaringan kita dan meningkatkan kegiatan skala Internasional di Unusida. Guna menunjukkan potensi dan kualitas mahasiswa-mahasiswi Unusida di luar negeri,” harapnya.

Tampak Hadir, Sekretaris Badan Pelaksana Penyelenggara (BPP) Unusida Dr. Sholehuddin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo Dr. Tirto Adi M,Pd, Kepala Dinas Pendidikan Wilayah 3 Thailand Provinsi Narathiwat Mrs Supinya Wongnam, Direktur Ban Yaning School Mr Burahan Ihaloh, Direktur Buket Among School Mr Zakee Sama ae, Direktur Ban Ringe School Mr Mahamasayuti Likiserta, Direktur Ban Kumung School Mrs Nasila Saho, Direktur Ban Kalisa School Mrs. Yaweena Tae. Ustadz Rozee dan Ustadz Furqon dari Santivit College Thailand.

Diketahui, kunjungannya kali ini menjadi rangkaian kunjungan Internasional Dinas Pendidikan Provinsi Narathiwat Thailand ke sejumlah perguruan tinggi di Jawa Timur, diantaranya UNIRA Malang, Institut Ahmad Dahlan Probolinggo, STIT Muhammadiyah Lumajang, STIS Nurul Qornain Jember, Unusida serta sejumlah Pondok Pesantren seperti Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris) Jember dan Pondok Pesantren Modern Al Amanah Junwangi, Krian, Sidoarjo.

(my)

Pakar Aswaja Muda Angkatan 2 Unusida (Foto: Humas Unusida)

Pakar Aswaja Muda, Upaya Unusida Bentuk Mahasiswa Menjadi Kader Penggerak Amaliyah Aswaja an-Nahdliyah

Unit Pelaksana Teknik (UPT) Pengkajian Islam dan Keaswajaan (PIK) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar Pendidikan Kader Penggerak Amaliyah Aswaja An Nahdliyah Mahasiswa Unusida (Pakar Aswaja Muda) angkatan ke 2 di Pondok Pesantren Al Kholil, Jetis, Sidoarjo, Jum’at-Ahad (26-28/04/2024).

Kegiatan tersebut diikuti oleh 24 mahasiswa-mahasiswi yang menjadi delegasi dari setiap program studi (Prodi) di Unusida. Dalam Pakar Aswaja Muda tersebut, mahasiswa dibekali tentang tatacara sholat sempurna ala Rasulullah SAW, pemahaman risalah amaliyah NU, serta cara berdakwah seperti dalam menyampaikan tausiah, khutbah maupun Master of Ceremony (MC) yang benar.

Sekretaris Badan Pelaksana Penyelenggara (BPP) Unusida, Sholehuddin menjelaskan, pendidikan dan pelatihan kader penggerak amaliyah NU perlu digalakkan di kalangan mahasiswa sebagai seorang akademisi dan aktivis NU.

“Sudah seharusnya mahasiswa Unusida memiliki jiwa mengabdi dan penggerak Amaliyah NU di masyarakat setelah lulus nanti. Oleh karena itu, sangat penting dipersiapkan sejak dini ketika masih berstatus mahasiswa aktif,” jelasnya.

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Sidoarjo tersebut menyampaikan bahwa pihaknya sangat mendukung kegiatan pelatihan dan pendidikan Keaswajaan bagi mahasiswa NU. Sebab mahasiswa NU memiliki potensi untuk mengisi pos penting di masyarakat nantinya, seperti di bidang pendidikan, ekonomi, hingga politik.

“Mahasiswa NU harus siap ketika kembali di tengah masyarakat. Dengan bekal-bekal yang sudah diberikan melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk dapat memposisikan diri di tempat yang tepat agar memberikan manfaat bagi orang lain,” tandasnya.

Kepala UPT PIK Unusida sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Al Kholil, Jetis, Sidoarjo, Arisy Karomy atau Gus Arisy mengatakan bahwa Pakar Aswaja Muda ini mengacu pada peraturan pelaksanaan kegiatan pengkaderan NU bagi kalangan mahasiswa.

Menurutnya, mahasiswa Unusida perlu diberikan pendidikan tentang penerapan amaliyah Aswaja an-Nahdliyah seperti kemampuan dalam memimpin Tahlil, Imam Sholat, Bilal dan Khotib Sholat Jum’at serta Dai yang menyampaikan tausiah dalam sebuah majelis pengajian. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini mahasiswa dapat menjadi pionir-pionir kader penggerak NU melalui kegiatan dakwah ketika diterjukan di tengah masyrakat.

“Seringkali mahasiswa Unusida ketika di tengah masyarakat, baik dalam kegiatan seperti saat Kuliah Kerja Nyata (KKN) maupun ketika penelitian di lapangan, dianggap oleh masyarakat mampu untuk memimpin sebuah majelis maupun kegiatan keagamaan di masjid, musholla, serta pondok pesantren,” ujarnya.

Wakil Katib Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo tersebut berharap, melalui kegiatan ini mahasiswa dapat menjadi pembeda dalam mewarnai dalam menerapkan amaliyah Aswaja An Nahdiyah di lingkungan kampus dan di tengah masyarakat.

“Pasca kegiatan ini, mahasiswa Unusida yang sudah mengikuti Pakar Aswaja Muda ini diarahkan untuk mengisi dan menghidupkan kegiatan keagamaan di Masjid KH Muhammad Hasyim Asy’ari yang nantinya akan disiapkan menjadi pusat pendidikan Aswaja bagi masyarakat sekitar,” pungkasnya.

(my)

Media Gathering Unusida (Foto: Humas Unusida)

Media Gathering di Unusida, Bahas Peran Penting Media Sebagai Branding Image Kampus

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar Media Gathering & Halal Bihalal dengan mengusung tema ‘Branding Image Unusida & Pengelolaan Media Kampus’ bersama pegiat media di Sidoarjo dan sekitarnya, Selasa (23/04/2024) di Hall Lantai 5 Kampus 2 Unusida, Lingkar Timur, Sidoarjo.

Kegiatan kali ini diinisiasi oleh Biro Humas & Kerja Sama Unusida dengan mengundang pegiat media massa seperti Jawa Pos, Jatimnow.com, TVRI, SCTV, Surya Kabar, Tribun News, Ngopibareng.id, Kompas TV, JTV, Inews, Sekilas Media Nusantara, CNN, Radar, Harian Bangsa, Metro TV, dan Berita Jatim.

Wakil Rektor 3 Unusida Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ali Masykuri, M.Pd, menjelaskan bahwa pertemuan pegiat media ini dapat menjadi kesempatan untuk membahas kerja sama strategis antara pendidikan tinggi dan media.

“Dalam forum ini, kami yang banyak mendengar dan rekan-rekan media yang berbicara terkait bagaimana mengembangkan media kampus sebagai branding image, seperti dalam melihat peluang dan menyiapkan kebutuhan media di kampus yang dikenal sebagai tempat berkumpulnya kaum intelektual.” ujarnya.

Ia menyampaikan, untuk meningkatkan prestasi dari sebelumnya maka, dibutuhkan peran media dalam perkembangannya untuk lebih membranding Unusida melalui media agar lebih dikenal di berbagai kalangan masyarakat.

“Pentingnya peran serta media untuk mewujudkan segala bentuk program kerja Unusida dalam berperan membangun dan memajukan Sidoarjo melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi” ucapnya.

Kepala Biro Humas & Kerja Sama Unusida, Masyitah Noviyanti, S.Pd,. M.Hum mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendekatkan hubungan antara perguruan tinggi dengan pegiat media. Guna menyerap aspirasi serta saling bertukar pikiran terkait dengan branding image Unusida di bidang media.

“Terima kasih atas kehadiran rekan-rekan media, saya harap dalam forum diskusi ini terdapat banyak hal-hal yang dapat perbincangkan dan sinergikan bersama terkait dengan bagaimana kebutuhan Unusida dengan media, juga media dapat bersinergi dengan Unusida,” ungkapnya.

Dosen Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Unusida tersebut, berharap hasil diskusi dan menangkap masukan dan aspirasi untuk saling menyatukan visi misi media yang dapat disinergikan untuk diimplementasikan di media kampus Unusida.

“Kami paham roda perjalanan yang diemban oleh Unusida sangat membutuhkan eksistensi bersama media. Anggap saja Unusida sebagai rumah bersama, kami sangat welcome kepada rekan-rekan media untuk membantu mensyiarkan eksistensi Unusida kepada masyarakat luas,” jelasnya.

Tampak antusias para pegiat media yang hadir dalam kegiatan tersebut. Terdapat banyak masukan yang disampaikan para wartawan yang hadir kepada Unusida, diantaranya agar lebih memperhatikan isu di Sidoarjo serta memiliki inovasi dan karakter tersendiri dalam membangun media di kampus kebanggaan warga Nahdliyin tersebut.

(my)

Suasana Halal Bihalal Unusida Idul Fitri 1445 H (Foto: Humas Unusida)

Halal Bihalal Unusida, Begini Pesan Ketua PCNU dan PC Muslimat NU Sidoarjo

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, KH Zainal Abidin menekankan kepada seluruh civitas akademika Univeristas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) untuk menjaga niat berkhidmah dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh di Unusida.

“Oleh karena itu, saya minta kepada seluruh civitas akademika Unusida untuk niat khidmah di Nahdlatul Ulama melalui Unusida untuk menjemput keberkahan. Sebab tujuan hidup tidak hanya mempunyai mobil yang mewah dan membangun rumah yang megah,” ujarnya saat menyampaikan sambutan saat kegiatan Silaturahmi dan Halal Bihalal di Hall Lantai 5 Kampus II Unusida, Rabu (17/04/2024).

Dalam kesempatan tersebut, kiai Zainal menjelaskan bahwa momentum Syawal dapat menjadi pemicu untuk membangun prestasi bersama, dengan membuat catatan indah di kehidupan masing-masing.

“Ketika kita mampu meninggalkan catatan indah di kehidupan kita, maka anak kita akan bangga menceritakan perjalanan hidup orang tuanya, dan dapat menjadi motivasi (bagi anak) untuk juga berprestasi seperti orang tuanya,” jelasnya.

Lebih lanjut, kiai Zainal mengingatkan bahwa persaingan perguruan tinggi saat tidak dapat dibendung.  Maka dibutuhkan kesiapan dan konsistensi untuk terus berkembang jika tidak ingin dilampaui oleh perguruan tinggi yang lain, karena ruang persaingan saat ini sangat bebas dan luas.

“Tugas kita saat ini masih banyak, jadi jangan bangga terhadap prestasi yang sudah diraih, akan tetapi prestasi dan tugas di depan kita masih banyak. Oleh karena itu, tidak boleh lengah sedikitpun. Sekali kita lengah, maka akan dilampaui oleh perguruan tinggi yang lain,” terangnya.

“Mudah-mudahan dengan niat khidmah yang pas dan sabar, kita memperoleh kehidupan yang berkah. Semoga melalui khidmah melalui pendidikan yang kita cintai dapat membawa berkah bagi keluarga, rezeki dan keturunan kita,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Sidoarjo, Hj Ainun Jariyah merasa besyukur Unusida mendapatkan tambahan beasiswa setiap tahunnya. Ia sangat mengapresiasi bangga atas prestasi yang telah diukir oleh Unusida karena terjadi percepatan-percepatan yang sangat luar biasa.

“Kami dari PC Muslimat NU Sidoarjo selalu siap sedia untuk mendukung kebesaran dan kemajuan Unusida. Semoga Unusida selalu dapat memenuhi target yang diharapkan, Perguruan Tinggi bukan ajang bangga-banggaan, tapi memiliki tujuan utama untuk mencerdaskan generasi anak bangsa,” pungkasnya.

(my)

Rektor Unusida, H Fatkul Anam saat menyampaikan sambutan dalam Halal Bihalal 2024 (Foto: Humas Unusida)

Momentum Halal Bihalal, Rektor Unusida Tekankan Jaga Disiplin dan Target Penerimaan Mahasiswa Baru

Momentum Idul Fitri 1445 Hijriah menjadi kesempatan untuk merekatkan hubungan atar sesama dengan saling bermaaf-maafan. Seperti yang dilakukan oleh Civitas Akademika Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) yang menggelar kegiatan Silaturahmi dan Halal Bihalal di Hall Lantai 5 Kampus II Unusida, Rabu (17/04/2024).

Rektor Unusida, Dr. H. Fatkul Anam, M,Si, mengatakan bahwa momentum Idul Fitri merupakan waktu yang tepat untuk melakukan refleksi diri dan merenungkan amalan-amalan yang telah dilakukan, khususnya dalam bulan Ramadan sebelumnya.

“Alangkah indahnya rutinitas di bulan suci Ramadan lalu kita laksanakan secara rutin di hari-hari berikutnya. Mari semua hikmah selama bulan Ramadan dapat kita laksanakan dan pertahankan pada bulan 11 bulan yang akan datang, seperti disiplin dalam hal ibadah, sholat wajib dan sunah, membaca Al Qur’an, hingga disiplin dalam hal bekerja,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia mengingatkan akan tugas dan kewajiban dalam menyukseskan rekrutmen mahasiswa baru tahun ajaran 2024-2025. Pihaknya menargetkan agar Penerimaan Mahasiswa Baru sebesar 50% atau 1050 mahasiswa.

“Dalam waktu dekat, Unusida memiliki hajat yang krusial yaitu menyukseskan Penerimaan Mahasiswa Baru tahun 2024 yang sudah disepakati bersama. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama sebagai civitas akademika Unusida, baik itu Dosen, Tenaga Kependidikan, maupun mahasiswa,” jelasnya.

Ia menyebutkan bahwa Unusida di tahun ajaran 2024-2025 ini menyediakan banyak peluang beasiswa untuk kader-kader NU yang ingin berkuliah. Oleh karena itu, informasi ini harus disampaikan kepada seluruh warga NU dalam rangka untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di masa depan.

“Kita harus bersyukur di tahun 2024 Unusida mendapatkan tambahan beasiswa, sehingga ini yang menjadi semangat kita semua untuk bersama-sama bersinergi antara Fakultas, Prodi, PMB, dan Kemahasiswaan untuk memanfaatkan beasiswa yang tersedia di Unusida untuk kader-kader NU agar dapat berkuliah,” katanya.

Adapun pendaftaran Penerimaan Mahasiswa Baru Unusida yang dapat diakses secara offline atau online di website pmb.unusida.ac.id sampai tanggal 30 Agustus 2024.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Unusida juga mendapatkan kesempatan beasiswa 6 beasiswa S3 untuk Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknik di Rusia. Serta kesempatan 3 beasiswa S3 untuk Program Studi Agama Islam di Yordania yang diutamakan untuk dosen Unusida.

“Semua ini kesempatan yang harus kita diambil dan dimanfaatkan bersama dengan maksimal. Hal ini dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Unusida. Semoga semua yang kita ikhtiarkan ini mendapatkan kelancaran dan kemudahan dari Allah SWT,” imbuhnya.

Tampak hadir, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo KH Zainal Abidin, Sekretaris PCNU Sidoarjo H Mahbub Ubaidillah, Katib PCNU Sidoarjo KH Sihabuddin, Ketua PC Muslimat NU Sidoarjo Hj Ainun Jariyah, Ketua PC Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Sidoarjo sekaligus Sekretaris Badan Pelaksana Penyelenggara (BPP) Unusida H Sholehuddin, Bendahara PCNU Sidoarjo H Royyan, serta jajaran BPP dan seluruh Dosen dan Tenaga Kependidikan Unusida.

(my)

Seminar Nuzulul Qur'an Unusida (Foto: Humas Unusida)

Unusida Gelar Seminar Nuzulul Qur’an, Tadarrus Ayat-ayat Moderasi Beragama

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar Seminar Nuzulul Qur’an di Masjid KH Muhammad Hasyim Asy’ari, Kampus Unusida Lingkar Timur Sidoarjo, Kamis (28/03/2024). Kegiatan ini dalam rangka memperingati Nuzulul Qur’an, 17 Ramadan 1445 Hijriah dengan mengangkat topik pembahasan ‘Tadarrus Ayat-ayat Moderasi Beragama’.

Kegiatan ini menghadirkan 2 narasumber yaitu, Ketua Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengkajian Islam dan Keaswajaan (PIK) Unusida, Ustadz Arisy Karomy, S.T,. M.Pd.I, Instruktur Nasional Penguatan Moderasi Beragama  Dr H Sholehuddin, M.Pd.I.

Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Arisy Karomy mentelaah moderasi Aswaja an Nahdliyah yang menjadi pedoman bagi warga NU dalam menjaga kerukunan di tengah masyarakat. Ia menyebutkan bahwa moderasi Aswaja an Nahdliyah banyak dicontohkan oleh Rasulullah, seperti saat Rasulullah menghormati jenazah kaum Yahudi.

Pengasuh Pondok Pesantren Al Kholil, Jetis Sidoarjo tersebut mengatakan bahwa Moderasi Beragama juga terdapat dalam Dokumen NU, seperti Muqoddimah Qonun Asasi dan Trilogi Ukhuwah yang menjadi pedoman bagi warga NU.

“Moderasi Beragama dapat kita biasakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti tidak suka berlebihan yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan, seperti dalam hal bersedekah dan makan berbuka puasa,” jelasnya.

Instruktur Nasional Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama tersebut mengatakan bahwa dalam Moderasi Beragama harus mencontoh profil insan moderat seperti Rasulullah SAW. Seperti mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu Siddiq (jujur), Amanah (dapat dipercaya), Tablig (menyampaikan), dan Fathanah (cerdas).

“Dari sifat tersebut yang menjadi dasar kepribadian yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW yang menjadikannya figur utama dengan segala nilai kebaikan dan egaliter dalam bersosialisasi. Oleh karena itu, kita sebagai umatnya kita harus juga berupaya untuk mengamalkannya setiap saat dan dimana pun berada,” tuturnya.

Sementara itu, Dr Sholehuddin mengatakan pelatihan dan pendidikan Moderasi Beragama di lingkungan Perguruan Tinggi sangat penting dalam rangka menjaga dan meningkatkan kerukunan umat beragama, baik di lingkungan kampus maupun di tengah masyarakat.

“Kampus menjadi tempat berkumpulnya mahasiswa dari berbagai daerah, ras, suku, maupun agama yang berbeda. Oleh karena itu mahasiswa menjadi agen-agen Moderasi Beragama ditengah kemajemukan bangsa dimana harus turut serta dan mempelopori budaya moderasi untuk menciptakan iklim sosial yang rukun dan damai,” terangnya.

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Sidoarjo tersebut menjelaskan seluruh civitas akademika Unusida memiliki peran sangat penting untuk menggelorakan Moderasi Beragama. Karena dengan keilmuan yang menjunjung tinggi nilai toleransi, mahasiswa bisa menjadi garda terdepan untuk mengedukasi masyarakat soal moderasi beragama. Sebab moderasi beragama saat ini sangat penting untuk menjaga kerukunan umat beragama di tengah masyarakat.

Oleh karena itu, dunia kampus harus melakukan antitesa dengan mengubah mental model baru, meredesaining dan memastikan kembali kebiasaan baik yang sudah ada untuk mencapai negeri yang damai. Semua itu bersumber dari Al Quran. Bahwa manusia diciptakan berbeda merupakan keniscayaan karena sudah menjadi kehendak Allah agar sesama umat saling mengenal, menghormati dan menjadi umat terbaik.

“Di sinilah mengapa Tri Darma Perguruan Tinggi harus hadir. UNUSIDA harus menjadi agen Moderasi Beragama melalui pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat”, pungkasnya.

(my)

Safari Ramadhan Unusida, Berikan Santunan Marbot Masjid dan Berikan Layanan Check Up Kesehatan Gratis (Foto: Humas Unusida)

Safari Ramadhan Unusida, Santuni Marbot Masjid dan Layani Check Up Kesehatan Gratis

Civitas Akademika Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar kegiatan Safari Ramadhan 1445 Hijriah di masjid-masjid di sekitar kampus. Kegiatan ini dilaksanakan pertama kali di Masjid Baitul Makmur, Sidokerto, Buduran, Selasa (19/03/2024).

Adapun agenda Safari Ramadhan Unusida seperti Sholat Tarawih Berjama’ah, Kuliah Tujuh Menit (Kultum) Ramadhan, Santunan Marbot Masjid, dan Check Up Kesehatan Gratis.

Sekretaris Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sidoarjo, H Dayat sangat menyambut baik adanya Safari Ramadhan Unusida. Menurutnya, kegiatan Safari Ramadhan Unusida sangat mendapatkan antusiasme yang luar biasa dari masyarakat karena diisi dengan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Masyarakat sangat senang dan tertarik dengan adanya kegiatan Safari Ramadhan Unusida kali ini. Hal ini karena adanya Check Up kesehatan gratis yang diserbu oleh ibu-ibu dan bapak-bapak. Selain itu juga terdapat santunan untuk marbot masjid yang juga sangat senang karena merasa diperhatikan dengan bantuan berupa makanan pokok,” ungkapnya.

Pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan Safari Ramadhan Unusida yang sangat mempresentasikan kegiatan positif seorang akademisi dalam pengabdian masyarakat. Ia berharap kegiatan ini juga dapat diselenggarakan secara rutin dan menyeluruh di masjid-masjid di seluruh Kabupaten Sidoarjo.

“Dengan kegiatan Safari Ramadhan Unusida kali ini, masyarakat dapat merasakan manfaat lebih mengenal keberadaan kampus NU di Sidoarjo. Semoga Unusida dapat menjadi inspirasi dan rujukan dalam menebarkan manfaat bagi masyarakat,” harapnya.

Dosen Unusida, Machfudzil Asror, S.Pd.I,. M.Pd mengatakan, kegiatan Safari Ramadhan ini bertujuan untuk mengenalkan dan mendekatkan Unusida di tengah masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai sarana mengenalkan program-program Unusida yang dapat menyentuh masyarakat secara langsung.

“Momentum Ramadhan menjadi kesempatan untuk menebar manfaat dan mengenalkan Unusida di tengah masyarakat sehingga keberadaan dan eksistensi Unusida dapat semakin dikenal di kalangan masyarakat,” katanya disela-sela menyampaikan Kultum Ramadhan.

Dalam tausiahnya, Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unusida tersebut menyampaikan tentang 4 golongan yang dirindukan surga. Empat golongan tersebut adalah orang yang membaca Al-Qur’an, menjaga ucapannya, memberi makan orang lapar, dan puasa di bulan Ramadhan.

“Momentum bulan suci Ramdhan menjadi kesempatan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah kita. Oleh karena itu, mari berusaha berlomba-lomba menjadi empat golongan tersebut agar kelak masuk ke dalam surga dengan cara taat menjalankan ibadah dan menjauhi segala larangan dari Allah SWT,” tuturnya.

“Terima kasih kepada segenap Takmir Masjid Baitul Makmur, Ust. Dayat sebagai Takmir Masjid Baitul Makmur yang sudah menyambut dan memfasilitasi kami selama kegiatan Safarai Ramadhan,” imbuhnya.

Kegiatan Safari Ramadhan Unusida kali ini juga bekerja sama dengan SMK Plus NU Sidoarjo, Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Unusida, dan Bank Jatim Syariah.

Diketahui, kegiatan Safari Ramadhan Unusida kali ini dijadwalkan di 4 masjid di sekitar kampus, selain Masjid Baitul Makmur, juga dijadwalkan di beberapa titik diantaranya Masjid Nurul Ghina, Jasem, Sidoarjo, Kamis (21/03/2024), Masjid At Taqwa, Gebang, Sidoarjo, Selasa (26/03/2024), Masjid Nurul Huda Jambangan, Candi, Sidoarjo, Kamis (28/03/2024).

(my)

Maulidia, Mahasiswi PGSD Unusida Ajarkan Mengaji hingga Kenalkan Canva saat PLP di Thailand

Mahasiswi Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida), Maulidia Nur Rachmah mengajarkan mengaji Al Qur’an bagi siswa-siswi di Sekolah Ban Yaning, Kecamatan Chuap, Kabupaten Cho Airong, Narathiwat, Thailand.

Hal tersebut yang diajarkan di sekolah tempatnya mengikuti program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional dalam kurun waktu 10 Januari-5 Februari 2024 di Nagara yang dijuluki Gajah Putih tersebut.

“Senang sekali dapat mengajarkan mengaji Al Qur’an bagi siswa-siswi di sekolah tempat saya mengikuti PLP di Thailand. Al Qur’an menjadi hal yang sangat penting dan harus diajarkan sejak dini kepada seorang anak,” ujarnya, Jum’at (15/03/2024).

Maulidia mengaku sempat mengalami kesulitan saat disuruh mengajar membaca Al Qur’an bagi siswa-siswi di Sekolah Ban Yaning. Sebab bahasa yang digunakan sehari-hari adalah Bahasa Melayu Pattani yang berbeda dengan Bahasa Melayu Malaysia.

“Juga kepenulisan huruf juga berbeda, seperti tulisan jawi tapi bagi mereka menjadi tulisan pego arab,” jelasnya.

Namun, seiring berjalannya waktu ia dapat berkomunikasi dengan baik dengan dibantu mahasiswa Thailand yang juga sedang PLP di sekolah yang sama. Maulidia juga tergabung dalam kelompok bersama 2 mahasiswi asal Lamongan selama PLP dan KKN Internasional di sekolah tersebut.

Selain mengajar mengaji, Maulidia juga mengenalkan Canva kepada siswa-siswi sebagai media pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi. Canva merupakan platform desain dan komunikasi visual yang banyak mendukung proses belajar mengajar di sekolah Indonesia. Ia berharap Canva juga dapat dikenal dan menjadi inovasi media pembelajaran baru bagi sekolah di Thailand.

“Sebelumnya, sekolah tempat saya PLP, belum mengenal Canva, cara penggunaan dan manfaatnya untuk belajar. Jadi tidak ada salahnya jika mengenalkan media pembelajaran visual dengan Canva bagi siswa-siswi di Thailand ini,” kata mahasiswi program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) angkatan 2021 tersebut.

Di wilayah Narathiwat kebutuhan akan teknologi seperti laptop dan komputer sangat memadai. Akan tetapi penggunaannya yang belum maksimal. “Seperti ketika saya menggunakan laptop dan mengetik dengan cepat, semua guru yang melihat sangat terkesima,” imbuhnya.

Menurutnya, budaya lingkungan sekolah di Thailand hampir sama dengan sekolah di Indonesia. Seperti pembiasaan sholat dhuha setiap pagi hingga kegiatan ekstrakurikuler di luar jam pelajaran untuk mengasah bakat dan membentuk karakter siswa dengan kegiatan di luar kelas.

“Secara pembiasaan untuk siswa-siswi di sekolah di Thailand dan Indonesia tidak jauh berbeda. Akan tetapi kedisiplinan dan ketertiban yang diterapkan dengan baik, hal tersebut yang membuat saya nyaman selama di sini,” ungkapnya.

Maulidia yang juga aktivis pramuka tidak canggung untuk menerapkan metode pembelajaran ekstrakurikuler dengan mengedepankan pembentukan kepribadian dan kecakapan siswa.

“Jadi, pembelajaran ekstrakurikuler sama kemas seperti kegiatan pramuka, seperti dengan lagu di sini senang di sana senang, hingga mengenalkan budaya Indonesia seperti pencak silat dan tari tradisional,” pungkasnya.

(my)

Mahasiswi Unusida, Elza Fiilmilla Sutejo (baju pink) saat PLP dan KKN Internasional di Todeng, Sung-Ai Padi, Narathiwat, Thailand. (Foto: Humas Unusida)

Elza Fiilmilla Sutejo, Mahasiswa PBI Unusida Kenalkan Budaya 5S Saat PLP di Thailand

Elza Fiilmilla Sutejo, seorang mahasiswi Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) angkatan 2021, mengenalkan budaya Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun (5S) Internasional di Ban Ai Batu School, Todeng, Sung-Ai Padi, Narathiwat, Thailand.

Elza menjelaskan, masyarakat di Kecamatan Todeng belum mengenal atau menerapkan sepenuhnya budaya 5S, baik di sekolah maupun di instansi tertentu. Oleh karena itu, ia memiliki inisiatif untuk mengenalkan budaya 5S di sekolah tempatnya menjalankan program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional di Negeri Gajah Putih tersebut.

“Alhamdulillah adaptasi pertama kali lancar dengan lingkungan sekolah, kemudian langsung diajak rapat pertama kali dan diberikan kesempatan menyampaikan gagasan. Saya pun mengenalkan budaya 5S yang sudah diterapkan di sekolah maupun instansi di Indonesia untuk juga dapat diterapkan di sekolah ini, dan mendapat sambutan sangat baik dari guru-guru di sana,” jelasnya, Kamis (14/03/2024).

Secara bahasa dan budaya, Elza mengaku tidak kesulitan dalam beradaptasi, sebab bahasa yang digunakan sehari-hari merupakan Bahasa Melayu Pattani yang mempunyai kemiripan dengan Bahasa Indonesia karena masih satu rumpun dengan Indonesia serta masyarakat sekitar yang juga mayoritas beragama Islam. Oleh karena itu, ia tidak mengalami kesulitan saat berkomunikasi atau menyampaikan pendapatnya.

Elza mencontohkan kebiasaannya dalam menerapkan budaya 5S, seperti senyum ketika berpapasan, permisi dan menunduk ketika bertemu dengan yang lebih tua, menyapa ketika di jalan, menyambut siswa-siswi ketika datang, hingga sopan santun ketika mengajar di kelas.

Menurutnya budaya 5S di sekolah dapat menguatkan karakter dan menjadikan semua warga sekolah untuk memiliki kepribadian yang baik. Selain itu, juga mengajarkan siswa untuk bersikap saling menghormati satu sama lain.

Melihat budaya 5S yang dijelaskan oleh Elza tersebut, kepala sekolah sangat menyambut baik dan menerapkannya di lingkungan sekolah dengan membuat poster besar di depan sekolah dan menyampaikan ke siswa-siswi saat apel pagi maupun di dalam kelas.

“Menurut kepala sekolah, itu budaya yang bagus dan sesuai dengan slogan sekolah yaitu bersapa dengan salam budayakan hidup secara islami,” ungkapnya.

Elza menceritakan kondisi lingkungan sekolah yang hampir sama dengan Indonesia. Seperti Sekolah Dasar (SD) pada umumnya, yang mana pembelajaran di dalamnya berisi pendidikan motorik yang dikemas dengan model belajar sambil bermain

Oleh karena itu, Elza sebagai pengajar Bahasa Inggris sangat mengutamakan kebutuhan siswa tanpa mengesampingkan Bahasa Melayu sebagai bahasa sehari-hari, dan Bahasa Thai sebagai bahasa nasional bagi masyarakat di Thailand.

Elza mengaku sangat senang dengan siswa-siswi di Thailand yang sangat semangat dan disiplin dalam belajar. Sebagai seorang guru asing, ia mendapatkan sambutan hangat hingga merasa sangat dekat dengan siswa-siswi. Kedekatan tersebut yang menjadi semangat dan memudahkannya dalam proses belajar mengajar.

“Siswa-siswi di Thailand sangat suka dengan orang Indo, karena melihat di Sosial Media atau TV. Tak jarang ia mengenalkan budaya Indonesia, seperti mengenalkan Bahasa Jawa lewat lagu yang sudah dikenal melalui Media Sosial,” katanya.

Diketahui, Elza mengikuti program PLP dan KKN Internasional selama 1 bulan, dari 10 Januari sampai 5 Februari 2024. Ia satu kelompok dengan 2 mahasiswi dari STIS Nurul Qarnain Jember yang di tempatkan di sekolah tersebut.

(my)