Dalam rangka meningkatkan kemampuan public speaking berbahasa Inggris, program Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas NU Sidoarjo (Unusida) menggelar Webinar Public Speaking yang bertemakan Dare to Speak to Hold the World.
Ada sekitar 1100 peserta mengikuti kegiatan webinar tersebut. Mereka tak hanya berasal dari seluruh Indonesia, tetapi ada juga dari Malaysia dan India.
Acara yag diselenggarakan pada Sabtu, 11 Juli 2020 itu menghadirkan 3 narasumber. Selama 3 jam, narasumber memaparkan berbagai hal terkait peningkatan kemampuan public speaking.
Mereka yang hadir sebagai narasumber yakni Roistika (Kepala Bagian Admisi, Publikasi, dan Kerjasama Universitas Bhinneka PGRI), Willy Anugrah Gumilang (Dosen Bahasa Inggris dan penyiar RRI Kediri), dan Kolonel (Laut) Arif Badruddin (pelatih debat bahasa Inggris nasional Akademi Angkatan Laut).
Narasumber pertama Nia Roistika menjelaskan cara-cara untuk membuat suasana belajar bahasa Inggris nyaman dan menyenangkan. “Kalian harus ikut berbagai komunitas bahasa seperti English Club atau Debate Community dan banyak baca-baca teks berbahasa Inggris,” jelasnya.
Sedangkan Willy Anugrah memaparkan bahwa ketakutan manusia yang paling tinggi itu ada pada berbicara di depan umum. “Jika dibandingkan ketakutan yang lain ada 41%,” paparnya.
Ia pun menambahkan, komunikator perlu mengetahui cara memulai pembicaraan, bahasa tubuh, dan mengidolakan komunikator profesional sebagai acuan. “Seorang public speaker harus punya kepiawaian memilih kata-kata sebanyak 7%, kualitas suara 38%, dan kekuatan visual 55%,” tambahnya.
Sementara narasumber ketiga Kolonel Arif Badruddin lebih menekankan pada peningkatkan kemampuan bahasa Inggris melalui SIGMA model. Ada 6 hirarki peningkatan berbahasa, yakni pengetahuan ala Taksonomi Bloom yaitu mengingat kosakata, mengerti Tenses, menerapkan bincang harian, menganalisis dengan diskusi ringan, mengkaji dengan cara debat, dan membuat model belajar.
Kolonel yang pernah jadi The Best Speaker lomba debat bahasa Inggris nasional itu juga mengatakan pentingnya kemampuan debat sebagai sarana mempertajam daya fikir.
Oleh karena itu Ketua Jurusan PBI Ana Christanti berharap mahasiswa PBI menjadi public speaker yang memiliki wawasan dan ketajaman berfikir di atas rata-rata.