Kecerdasan Sosial di Antara Pandemik Covid 19

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo mengeluarkan surat edaran nomor: 087/U9.1/SE/2020 tentang pelaksanaan pembelajaran daring selama masa Pandemic Covid-19. Hal ini dilakukan dalam menyikapi kewajiban pelayanan akademik.

Pelayanan harus tetap berjalan dengan berbagai alternative, dan di sinilah kemudian diperlukan kecerdasan social bagi para akademisi termasuk para dosen. Kecerdasan sosial (intelegensi interpersonal) yaitu orang yang mampu memahami, berinteraksi, dan berhubungan baik dengan orang lain.

Intelegensi interpersonal ini meliputi memahami orang lain, kemampuan sosial, dan keterampilan menjalin hubungan (Alder, 2001). Selanjutnya Albrecht (2006) mengemukakan kecerdasan sosial adalah kemampuan untuk bergaul dan mengajak orang lain untuk bekerja sama.

Jadi definisi kecerdasan sosial secara teoritis adalah ukuran kemampuan diri seseorang dalam pergaulan di masyarakat dan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang-orang di sekeliling atau di sekitarnya.

Orang yang memiliki kecerdasan sosial tinggi ia mampu memahami siapa dirinya, dimana tempatnya, dan bagaimana posisinya di dalam masyarakat serta mampu hidup dengan harmonis dan selaras dengan lingkungannya.

Artinya kemampuan berinteraksi yang baik dengan tetap melakukan physical distancing di saat pandemic corona ini adalah salah satu dari kecerdasan sosial.

Kecerdasan sosial adalah parameter dari kurikulum di sebuah lembaga itu berjalan baik ataukah belum. Kurikulum mempunyai dua sisi yaitu kurikulum by design dan hiden kurikulum.

Karakter dan kecerdasan sosial banyak terbentuk dari hiden kurikulum. Kurikulum tersembunyi (the hidden curriculum) adalah kurikulum yang tidak direncanakan.

Hilda Taba mengatakan “curriculum is a plan for learning”, yakni aktivitas dan pengalaman harus direncanakan agar menjadi kurikulum. Ada juga yang berpendapat bahwa kurikulum sebenarnya mencakup pengalaman yang direncanakan dan juga yang tidak direncanakan, yang disebut kurikulum tersembunyi.

Pengalaman saat ini  tidak bisa melakukan perkuliahan secara langsung dan digantikkan dengan media daring atau kuliah online. Bagi mahasiswa mempunyai cara tersendiri sebagai reaksi terhadap kurikulum formal. Apakah, kemudian perkuliahan berjalan dengan banyaknya keluhan tentang online ataukah menjadiakan hal ini tantangan yang bukan menjadi penghalang untuk melanjutkan kewajiban sesuai dengan RPS yang disusuaikan.

Sikap-sikap mampu berdaptasi dengan segala situasi inilah bentuk dari kecerdasan sosial yang lahir dari kurikulum baik itu by design maupun hiden. Program studi dengan para dosen Unusida saat ini sedang menyusun kurikulum baru melalui tinjaun kurikulum bersama Badan Penjaminan Mutu UNUSIDA.

Semoga yang sedang disusun dapat menghasilkan kurikulum terbaik untuk mahasiswa dan diharapkan lulusanya memiliki kecerdasan sosial sebagai bekal para mahasiswa untuk bisa bersaing dan sukses dalam kehidupanya.