Posts

Mochammad Angga Kurniawan

Kisah Angga, Mahasiswa Disabilitas yang Selalu Semangat Belajar hingga Lulus Kuliah di Unusida

Mochammad Angga Kurniawan, mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) berhasil menyelesaikan studi S1nya dengan tepat waktu. Angga berhasil lulus dengan IPK 3,51 yang juga tercatat sebagai peserta Wisuda VIII Unusida di Hotel Utami, Jl. Raya Juanda Sidoarjo, Sabtu (13/09/2023).

Angga merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara. Ia sejak kecil tinggal bersama ibu dan kakeknya di Desa Sidomulyo, Buduran, Sidoarjo. Ibunya setiap hari bekerja sebagai tukang cuci baju atau laundry untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Sejak lahir, Angga sudah mengalami disabilitas fisik pada kaki dan tangannya sehingga tak biasa dalam beraktivitas seperti orang pada umumnya. Akan tetapi, kekurangan tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk terus belajar hingga jenjang perguruan tinggi.

Angga berhasil lulus setelah berhasil mengerjakan tugas akhir atau skripsi tentang Branding UMKM U.Choice Mango Sago. Melalui kemampuannya di bidang desain grafis, Angga mencoba membantu teman yang memiliki usaha dengan membuatkan identitas visual, desain kemasan, ide promosi, dan logo untuk mengenalkan usahanya.

“Saya merasa senang, dibalik keterbatasan ini, saya dapat memaksimalkan kemampuan yang saya miliki di bidang desain grafis untuk membantu sesama,” ujarnya kepada Humas Unusida, Senin (23/09/2024).

Angga menceritakan motivasinya selama kuliah adalah untuk menambah dan mengembangkan softskill dalam desain grafis. Ia mengaku mulai tertarik dengan DKV sejak masa sekolah di SMK Plus NU Sidoarjo, di mana ia memilih kejuruan yang serupa.

“Saya awalnya merupakan anak yang menutup diri atau introvert karena kondisi saya. Hingga menemukan jati diri dalam dunia desain grafis sejak SMK hingga lulus S1 saat ini,” ungkapnya.

Angga menjelaskan bahwa ia dapat berkembang karena lingkungan yang mendukung dan dapat menerimanya dengan baik. Sehingga ia menjadi terbiasa dan dapat menyesuaikan diri dengan siapa pun saat ini. Ia merasa sangat bahagia bisa berada di lingkungan sekolah dan kampus yang mendukungnya untuk berkembang.

“sempat minder dulu dengan kondisi fisik. Akan tetapi, saat ini sudah dapat berdamai dan menerima keadaan karena dikelilingi oleh teman-teman yang mendukung dan humble, seperti sering mengerjakan tugas bareng hingga tak segan untuk berbagi dalam hal apa pun,” imbuhnya.

Angga merasa beruntung karena berada di lingkungan teman-teman kelas sangat mendukungnya dalam hal softskill dan pembiasaan mentalnya. Dengan perlakuan yang sama dan tidak membedakan satu sama lain. Hal tersebut yang membuatnya saat ini lebih kuat saat mengalami ejekan dari orang di sekitarnya.

Diketahui, selain aktif di perkuliahan, Angga tergolong mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi. Selama kuliah, ia pernah tergabung dalam beberapa organisasi seperti Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himaprodi), BEM Universitas, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPU-M) serta banyak tergabung kepanitiaan dalam beberapa event besar di Unusida.

Menurutnya, dengan aktif di Organisasi dapat menambah softskill, pengalaman dan relasi yang luas seperti berani ketemu sama orang, berani menyampaikan, manajemen waktu, sempat terbentur waktu dengan tugas kuliah.

”Kuliah sambil aktif di organisasi menjadi tantangan tersendiri, bukan menjadi sebuah alasan atau hambatan untuk tidak aktif kuliah dan dapat lulus tepat waktu,” tegasnya.

Dengan kegiatan yang cukup padat, Angga sangat konsisten menjaga pola hidupnya dengan pandai membagi jam istirahat serta menjaga pola makan. Dengan begitu, ia dapat beraktivitas dengan maksimal setiap harinya.

“Tips untuk bisa produktif adalah memiliki fisik yang sehat. Tanpa tubuh yang sehat, mustahil kita dapat beraktivitas dengan baik,” katanya.

Pasca lulus, ia berkeinginan untuk merintis karir dengan mencari pekerjaan yang tetap. Dengan membuat jasa agensi tentang branding perusahaan maupun UMKM. Angga ingin membuka lapangan pekerjaan bagi teman-teman, khususnya bagi penyandang disabilitas.

Lebih lanjut, ia mengaku sangat bangga dapat kuliah di Unusida yang saat ini sudah banyak perubahan. Khususnya dari segi Ormawa yang memiliki rasa kekeluargaan dan solidaritas yang tinggi. Hal tersebut yang membuatnya merasa nyaman selama kuliah di Unusida.

“Tidak menyangka dapat kuliah tepat waktu. Sangat bangga menjadi bagian dari Unusida, karena di sini saya banyak belajar banyak sehingga mengubah sudut pandang, pemikiran, dan karakter saya menjadi lebih baik. Membuat lebih percaya diri dengan potensi diri. Jangan pernah berhenti belajar, teruslah berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam setiap hal yang kalian lakukan. Ingatlah, kesuksesan tidak diukur dari apa yang kita miliki, tetapi dari seberapa besar kita bisa berbagi dan memberikan manfaat bagi orang lain.” pungkasnya.

 

(my)

 

Ratusan Mahasiswa Unusida Kompak Sampaikan Aspirasi Kepada DPD RI Terpilih, Tunjukkan Kertas Kuning Berbentuk Love Bertuliskan #SaveAnakYatim (Foto: Humas Unusida)

#SaveAnakYatim, Mahasiswa Unusida Kompak Sampaikan Aspirasi Kepada Anggota DPD RI Terpilih

Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) kompak menyuarakan hak anak yatim. Hal tersebut disampaikan kepada Anggota DPD RI terpilih 2024-2029, Dr. Lia Istifhama M.E.I saat menjadi narasumber dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Gedung KBIHU Rohmatul Ummah An Nahdliyah Sidoarjo, Kamis (5/9/2024).

Kehadiran senator dapil Jawa Timur ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mahasiswa baru Unusida tahun 2024. Kehadirannya disambut hangat oleh mahasiswa Unusida dengan mempersembahkan puisi untuk menitipkan pesan atau aspirasi tentang hak anak yatim untuk diperjuangkan oleh DPD RI yang bakalan dilantik 1 Oktober 2024 tersebut.

“Kepada Ibu Lia Istifhama, kami menitipkan aspirasi agar Pemerintah lebih peduli terhadap nasib pendidikan anak yatim, anak yatim piatu agar bisa melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Seperti mendapat beasiswa khusus, potongan biaya pendidikan,” kata ketua pelaksana PKKMB Unusida 2024, Destio Wiranto.

Wira bersama ratusan mahasiswa mempersembahkan sebuah puisi tentang kehidupan anak yatim yang sering tidak mendapat perhatian. Seperti terlantar di pinggir jalan dan dimanfaatkan oleh sebagian oknum untuk menarik perhatian masyarakat sebagai pengemis jalanan. Selain itu, mahasiswa juga kompak membawa kertas kuning berbentuk love yang disertai dengan #SaveAnakYatim.

Ia menyerukan tentang anak yatim yang kurang diperhatikan selama ini. Menurutnya, anak yatim juga berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan setara, tanpa diskriminasi. Pendidikan yang setara merupakan hak asasi manusia yang diakui dalam berbagai deklarasi dan konvensi internasional.

Menanggapi hal tersebut, Ning Lia pun tampak terharu saat mendengar puisi yang dibawakan oleh mahasiswa Unusida. Ia berjanji untuk memperjuangkan aspirasi tersebut bersama Anggota DPD RI lainnya dan Anggota DPR RI di komisi pendidikan serta kementerian terkait.

“Ini PR buat saya untuk kita perjuangkan di Senayan. Bagaimana ada sebuah regulasi pendidikan  bagi anak yatim. Hal itu nanti akan saya bahas bersama Anggota DPD RI serta Anggota DPR RI dari Komisi terkait pendidikan dan Kementerian,” kata Ning Lia.

Lebih lanjut, Ning Lia menegaskan jika untuk Indonesia Emas tahun 2045, maka akses pendidikan harus merata. Bagaimana anak-anak atau yang sudah ditinggal salah satu atau kedua orang tuanya bisa meneruskan pendidikan hingga tingkat akhir. Maka harus ada peran negara dalam hal membantu mereka.

“Nantinya kita akan perjuangkan, bagaimana ada beasiswa atau bantuan dana pendidikan bagi anak Yatim, Anak-anak Yatim Piatu agar mereka bisa meneruskan sekolah hingga perguruan tinggi. Mohon doa dan dukungannya agar mengawal aspirasinya tersebut,” harapnya.

Ning Lia juga tampak terharu saat salah satu mahasiswa baru menyampaikan bagaimana dirinya di biayai ibunya seorang yang single fighter karena ayahnya telah meninggal dunia, hingga bisa sampai kuliah di Unusida saat ini.

“Terharu, bagaimana semangat teman-teman yang kebetulan ditinggal sang ayah dan hanya dibiayai sang Ibu yang single fighter. Mereka tidak putus asa dan terus lanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Saya apresiasi,” harunya.

Di hadapan ratusan mahasiswa baru Unusida, Ning Lia juga berpesan agar memanfaatkan akses perkembangan dunia digital, perkembangan media dan media sosial (medsos). Sebab, saat ini media dapat dimanfaatkan akses dunia digital untuk sampaikan aspirasi.

“Bagaimana teman-teman mahasiswa bisa menyuarakan aspirasi positif dan membangun pendidikan di negara kita secara digital dalam hal ini Pemanfaatan pemberitaan media dan media sosial,” ungkapnya.

Menurut Ning Lia, teman-teman mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus pro aktif menyampaikan aspirasinya. Sebab tanpa dukungan teman-teman mahasiswa, yang di Senayan tidak mempunyai kecukupan data dalam memperjuangkan aspirasi di dunia pendidikan kita.

“Aspirasi teman-teman di dunia pendidikan, mahasiswa dan sebagainya harus disuarakan dengan lantang, terkait regulasi pendidikan dan lainya. Hal ini demi kemerataan pendidikan dan kemajuan pendidikan yang bisa dirasakan semua kalangan,” sebutnya.

Sementara itu, Presiden Mahasiswa (Presma) Unusida Sania Pundy Erlinda berharap kepada mahasiswa baru untuk dapat meneruskan perjuangan dalam membawa nama baik kampus dan peduli terhadap isu-isu yang sensitif di masyarakat. Oleh karena itu, ia mengajak mahasiswa baru untuk berproses bersama dalam Organisasi Mahasiswa (Ormawa) di Unusida.

“Kita tunjukkan bahwa kita kader nahdliyyin lebih berprestasi yang melebihi kader NU lainnya, tunjukkan prestasi di kancah nasional maupun internasional, bahwa kader Unusida adalah yang terbaik,” imbuhnya.

 

(my)

Ketua PCNU Sidoarjo, KH Zainal Abidin saat menyampaikan sambutan saat PKKMB Unusida 2024 (Foto: Humas Unusida)

Ingat!, Ini Pesan Ketua PCNU Sidoarjo kepada Mahasiswa Baru Unusida 2024

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sidoarjo, KH Zainal Abidin menyampaikan beberapa pesan penting bagi mahasiswa baru Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) tahun ajaran 2024-2025.

Kiai Zainal menuturkan, bahwa Unusida adalah jawaban akan kebutuhan intelektual dan spiritual bagi generasi muda saat ini. Oleh karena itu, mahasiswa baru harus pandai menata niat untuk belajar dan berkhidmah di Unusida.

Selain menjanjikan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing melalui ilmu pengetahuan, Unusida sebagai kampus NU juga berkomitmen dalam menghasilkan lulusan yang matang dalam hal spiritual. Meliputi kegiatan keagamaan dan penguatan amaliyah Ahlussunnah wal Jamaah An Nahdliyah setiap harinya, seperti istighosah, tahlil, sholat jamaah, ziarah kubur, dan sebagainya.

“Unusida menjadi pilihan yang tepat karena merupakan perguruan tinggi didirikan oleh kiai. Tidak semua kampus mampu menjamin kematangan dalam hal spiritual dan intelektual,” ujarnya saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di Gedung KBIHU Rohmatul Ummah Annahdliyah Sidoarjo, Rabu (04/09/2024).

Ia mengatakan bahwa kesuksesan seseorang tidak hanya diukur dari intelektual. Akan tetapi untuk mencapai nilai kebermanfaatan bagi masyarakat dapat melalui kematangan spiritual dan karakter. Seperti dengan menanamkan nilai uluhiyah untuk lebih matang saat beribadah dan menyikapi kehidupan saat ini.

“Banyak orang pintar di kampus, tetapi tanpa diimbangi dengan kematangan spiritual,” ucapnya.

Selain itu, kiai Zainal menjelaskan pentingnya kematangan emosional bagi generasi muda. Di Unusida, hal tersebut juga menjadi tanggung jawab dari PCNU Sidoarjo untuk membangun dan mengelola dengan baik. Sebab didukung oleh banyak tokoh pengurus yang tersebar dalam Badan Otonom (Banom) NU, seperti Fatayat NU, GP Ansor NU, IPNU-IPPNU, sehingga kekuatan untuk membangun kematangan emosional tidaklah sulit.

“Insyaallah akhlak dan etika tidak bisa lepas dari komitmen dan prinsip NU an nahdliyah, saling menghargai, semangat bekerja, semangat belajar, semangat mengembangkan diri, semangat bersaing yang positif, itu akan terbangun sendiri di Unusida,” ungkapnya.

Lebih lanjut, kiai Zainal mengingatkan agar mahasiswa dapat mengatur waktu, tenaga dan konsentrasi untuk serius belajar dalam rangka mengejar ridlo Allah SWT.

Ia berpesan agar mahasiswa baru harus menanamkan mindset untuk tumbuh besar di Unusida. Dengan begitu, mahasiswa tidak hanya bertumpu terhadap potensi kampus.

“Mahasiswa Unusida sangat luar biasa, bukan mahasiswa biasa. Maka, jika kalian ingin menjadi mahasiswa yang berprestasi, maka jemput potensi untuk menjadi mahasiswa yang luar biasa,” tandasnya.

“Jadi jangan berkecil hati ketika memilih Unusida sebagai jujukan kuliah. Niatkan untuk berkhidmah, tidak hanya ingin belajar dan mendapatkan sesuatu, tapi juga harus memberikan sesuatu untuk Unusida,” imbuhnya.

Kiai Zainal menambahkan, untuk menunjang kematangan intelektual bagi mahasiswa. Unusida menyediakan dengan dosen-dosen yang berkompeten di setiap bidangnya. Tidak hanya itu, pentingnya Organisasi Mahasiswa (Ormawa) baru menjadi elemen yang tidak bisa dipisahkan.

“Kuliah di Unusida menyenangkan dengan sistem pembelajaran yang seru, dan itu momentum yang paling indah dari perjalanan hidup kalian,” katanya.

Ia sangat mengapresiasi semangat dan antusiasme dari mahasiswa baru Unusida. Hal ini menjadi kabar baik karena banyak kader-kader NU yang masih berkumpul dan belajar, dengan spirit berbangsa dan bernegara.

“Sebab NU pernah diprediksi akan ditinggalkan oleh pengikutnya pada 30 tahun mendatang. Tapi melihat antusiasme dan semangat mahasiswa Unusida saat ini, saya yakin dapat mematahkan prediksi tersebut,” pungkasnya.

 

(my)

Tim Business Plan Competition Manajemen Unusida bersama Dosen Pembimbing Jeziano Riskita Boyas (Foto: Humas Unusida)

Mahasiswa Manajemen Unusida Raih Juara 2 Business Plan Competition Tingkat Nasional

Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) kembali meraih prestasi tingkat nasional. Kali ini tim dari Fakultas Rkonomi (FE) Program Studi (Prodi) Manajemen Unusida angkatan 2021 berhasil meraih juara 2 dalam Kompetisi Rencana Bisnis Nasional yang diselenggarakan oleh Polindo Internasional Surabaya pada tanggal 11 Juni 2024 lalu.

Tim Business Plan Competition ini terdiri dari 3 mahasiswa/mahasiswi Unusida, yaitu Latifah Irsyadia, Alfidhotul Zainiyah, dan Miftachul Hidayat. Mereka memiliki ide untuk menciptakan  produk yang blue ocean yakni kripik ceker ayam crunchy karena dapat menciptakan peluang baru untuk dunia bisnis yang penuh tantangan apalagi dalam kategori makanan cemilan.

Dosen Pembimbing Tim, Jeziano Rizkita Boyaz, S.E,. M.M mengaku sangat senang dan bangga atas prestasi yang diraih oleh tim. Ia sangat mengapresiasi ketekunan dan kreativitas tim dalam merancang rencana bisnis yang inovatif dan berpotensi menjadi peluang untuk dunia bisnis yang sangat kompetitif saat ini.

“Saya selaku dosen pembimbing merasa sangat bangga dengan capaian tim ini hingga meraih juara 2. Saya yakin karena mereka sangat tekun dalam mengikuti lomba, tentunya dengan kreativitas dan kerja keras selama merancang bisnis ini,” ujarnya Kamis (13/06/2024).

Kepala Biro Badan Pengelola Sumber Daya Manusia (BPSDM) Unusida tersebut menyampaikan bahwa timnya memiliki dedikasi dan kerja keras yang dalam mengikuti kompetisi tersebut. Tak heran, melalui niat dan ikhtiar tersebut timnya berhasil melalui tahapan kompetisi dengan baik hingga meraih juara.

“Alhamdulillah, tim ini memiliki semangat dan dedikasi yang luar biasa dalam mengikuti setiap tahapan dalam kompetisi ini. Semoga capaian ini dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk meraih prestasi-prestasi berikutnya,” ungkapnya.

Sementara itu, ketua Tim B’kres Ceker Ayam Crunchy, Alfidhotul Zainiyah menjelaskan, ia dan tim berhasil menunjukkan ide bisnis dengan mengangkat produk yang sebelumnya tidak kompetitif atau berada dalam blue ocean hingga dapat membuka peluang baru yang menjanjikan dalam dunia bisnis yang penuh tantangan pada usaha makanan ringan/camilan.

Menurutnya, produk kripik ceker saat ini belum dikenal dan diminati di masyarakat. Oleh karena itu, ia dan tim berinisiatif untuk me rebranding olahan produk kripik ceker dari segi kemasan hingga proses pengolahannya seperti tanpa menggunakan penyedap rasa hingga memastikan legalitas izin usahanya.

“Jadi kami mencoba mengubah citra olahan kripik ceker menjadi produk yang digemari dan mudah dijangkau oleh setiap kalangan masyarakat. Baik sari segi tampilam, dan menghindari penggunaan penyedap rasa seperti MSG sehingga aman untuk dikonsumsi. Juga memastikan legalitas halal produk dan izin usaha untuk meyakinkan konsumen,” jelasnya.

Tak hanya itu, ia juga akan menguji produk olahan cekernya ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan.

“Melalui slogan cara makan ceker anti ribet, kami mencoba untuk mengemas ceker ayam menjadi olahan berbentuk kripik camilan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Alfidho mengungkapkan bahwa dalam perjalanan kompetisi ini, ia dan tim telah menghasilkan sebuah rencana bisnis yang matang dan berpotensi untuk diimplementasikan dalam dunia nyata. Output luaran yang didapatkan adalah sebuah strategi bisnis yang inovatif dan terukur, siap untuk menjelajahi dunia bisnis dengan keyakinan dan semangat yang sangat luar biasa.

Ia dan tim memiliki motivasi yang luar biasa untuk mendorong kesuksesan tim ini. Mereka tidak hanya berjuang untuk meraih kemenangan semata, tetapi juga untuk membuktikan bahwa dengan semangat pantang menyerah dan kerja keras, segala hal yang dianggap mustahil dapat diubah menjadi peluang nyata.

“Kami disini bukan hanya ingin dilihat dari sisi  kemenangan itu saja tetapi kami juga ingin di setiap perjuangan dan kerja keras yang telah kami lakukan bisa menginspirasi para generasi muda bahwa dengan kerja sungguh sungguh segala sesuatu yang dianggap mustahil dapat diubah menjadi peluang nyata, terus berani bermimpi dan optimis sampai menjadi sang juara,” tuturnya.

Ia berharap agar prestasi mereka dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa Unusida, khususnya dari Fakultas Ekonomi, untuk terus berprestasi, berinovasi, dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa dan negara.

“Semoga keberhasilan mereka dapat memotivasi generasi muda untuk terus berani mengejar mimpi dan meraih prestasi,” harapnya.

 

(my)

Business Seminar Internasional (Foto: Humas Unusida)

Eksplorasi Geoekonomi, BEM FE Unusida Gelar Business Seminar Internasional

Transformasi ekonomi global terus membawa dinamika yang signifikan pada hadirnya perhatian baru dalam konstelasi politik nasional maupun internasional. Hubungan Internasional antar negara saat ini menemukan arah baru menuju diplomasi ekonomi oleh karena adanya globalisasi dan gagasan akan kesejahteraan global.

Hal tersebut ditanggapi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) dengan menggelar Business Seminar Internasional. Seminar tersebut mengusung tema ‘Eksplorasi Geoekonomi, Peluang dan Tantangan Terhadap Global Bisnis’.

Kegiatan tersebut diikuti oleh ratusan mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ekonomi Unusida dari angkatan 2021-2023 yang dilaksanakan secara Hybrid, yaitu di Hall Kampus 2 Unusida dan Zoom Meeting, Senin (10/06/2024).

Adapun narasumber dalam seminar tersebut adalah Dosen Thai Global Business Administration Technological College Thailand, Mr Nico Irawan, S.S,. M.Pd dan Direktur Polindo Internasional Indonesia, Dr H Nuryadi, S.Sos., M.M.

Dalam kesempatan tersebut, Mr Nico Irawan menjelaskan, mahasiswa harus menyiapkan tujuan sejak dini dengan memperhatikan peluang yang ada, seperti dengan membuat personal branding di bidang yang sesuai dengan skill dan kemampuan masing-masing.

Menurutnya, mahasiswa harus berani bermimpi dan selalu berikhtiar untuk mengembangkan potensi diri. Selain itu, juga harus memiliki motivasi dan selalu berfikir positif dalam bertindak apapun.

“Melalui personal branding, orang lain dapat mengetahui potensi yang kita miliki. Juga berfikit out of the box, berfikir diluar otak agar dapat berkembang,” jelasnya saat menyampaikan materi.

Wakil Rektor 2 Unusida, Lukman Hakim, M.T menyampaikan bahwa pihaknya sangat mensupport dan mengapresiasi kegiatan kali ini. Sebab sangat mendukung program Universitas dengan menggelar kegiatan berstandard Internasional

“Alhamdulillah FE sudah mengawali dengan menggelar kegiatan Internasional. Apresiasi untuk BEM FE Unusida yang menggelar Seminar Internasional pada pagi hari ini,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.

Ia menegaskan bahwa Unusida memiliki program Internasionalisasi di setiap kegiatan, baik itu akademik maupun kemahasiswaan, untuk mencapai target akreditasi unggul di tahun mendatang. Oleh karena itu, perlu kerja sama dari setiap elemen untuk menyelenggarakan kegiatan Internasional lainnya.

“Target akreditasi unggul bukan menjadi nilai tawar lagi, akan tetapi akreditasi unggul menjadi kepastian yang harus kita capai bersama. Semoga kegiatan kali ini dapat semakin memacu kegiatan Internasional untuk terus melaksanakan Internasional selanjutnya,” tandasnya.

Dosen Teknik Industri Unusida tersebut mangatakan bahwa tema yang dibahas kali sangat menarik bagi mahasiswa. Melalui seminar bisnis ini dapat menjadi bekal mahasiswa dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan global dan menjadi pemenang nantinya.

“Kali ini sangat beruntung terkait tema yang dibahas, jadi tantangan yang akan dihadapi akan berbeda, tantangan dan persaingan jauh lebih berat. Semoga mahasiswa Unusida dapat menjadi yang terbaik dan seorang pemenang,” ungkapnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi, Muhafidhah Novie, M.M berharap kegiatan kali ini dapat memberikan masukan dan membuka wawasan mahasiswa tentang geoekonomi

“Jadi saat ini mahasiswa harus mengatahui eksplorasi ekonomi, bagaimana kondisi politik dunia yang berpengaruh bagi ekonomi serta dapat mengetahui peluang dan tantangan geoekonomi dunia saat ini,” katanya.

Ia menuturkan bahwa perubahan dan fleksibility yang terjadi di seluruh penjuru dunia akan diikuti dengan perubahan yang terjadi di dunia Internasional. Oleh karena itu, mahasiswa harus mempersiapkan diri untuk bersaing secara global nantinya.

“Tantangan di era globalisasi melalui teknologi informasi yang sangat luar biasa, sehingga mahasiswa dituntut untuk mampu beradaptasi dengan memanfaatkan segala peluang ada,” sebutnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa pihaknya akan memberangkan mahasiswa untuk study di Malaysia. Hal ini menjadi trobosan untuk internasionalisasi menuju globalisasi.

“Dengan melihat perkembangan di luar negeri, mahasiswa dapat semakin terbuka untuk menambah softskill dan memiliki ketahanan dalam bersaing dengan dunia Internasional,” pungkasnya.

 

(my)

Talkshow Women Inspire BEM Unusida (Foto: Humas Unusida)

BEM Unusida Gelar Talkshow Women Inspire bersama Ning Imaz

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar acara Talkshow Women Inspire dengan mengusung tema ‘Perayaan Mati Rasa’. Acara ini dipusatkan di Hall Lantai 5 Kampus 2 Unusida, Rangkah Kidul Sidoarjo, Ahad (09/06/2024).

Kegiatan tersebut menghadirkan pengasuh Pondok Pesantren Al Ihsan, Lirboyo, Ning Imaz Fatimatuz Zahroh atau Ning Imaz sebagai narasumber. Talkshow tersebut mendapatkan atensi yang cukup banyak, khususnya dari kalangan perempuan. Sebab, Ning Imaz menjadi sosok nawaning yang banyak digemari oleh kalangan muda akhir-akhir ini.

Dirjen Kajian Agama BEM Unusida, Latifah Irsyadia menjelaskan, talkshow kali ini merupakan sebuah kesempatan emas bagi para wanita untuk meraih inspirasi, pengetahuan, dan pemberdayaan diri guna mewujudkan masa depan yang lebih baik lagi dalam menata hati.

Irsya yang juga mengidolakan Ning Imaz tersebut mengatakan bahwa acara ini lebih dari sekedar talkshow inspiratif untuk menginspirasi kaum perempuan. Akan tetapi juga menjadi wadah bagi para wanita untuk merenungkan, berbagi cerita, dan memperkuat diri dalam menghadapi tantangan hidup.

“Dengan tema yang sangat relevan untuk kaum perempuan di zaman sekarang khususnya Gen Z dengan kehadiran Ning Imaz yang menjadi pembicara utama, peserta dapat belajar banyak dalam perjalanan inspiratif yang mengubah pandangan dan memotivasi untuk bertindak dalam mencintai dan mengharapkan sesuatu,” jelasnya.

Ia berharap, dengan pesan-pesan motivasi dan pemahaman yang disampaikan oleh Ning Imaz, dapat memberikan inspirasi dan kekuatan untuk menghadapi perasaan mati rasa dan cobaan hidup dengan penuh keimanan dan kesabaran.

Dalam talkshow tersebut, Ning Imaz sangat mengapresiasi tema yang diusung dalam talkshow women inspire kali ini. Menurutnya, fenomena yang dialami oleh Generasi Z saat ini adalah seringkali merasa putus asa dan mati rasa, sehingga terkadang melupakan keberadaan Tuhan.

“Dalam fase denial, kita seringkali menolak untuk menerima, kemudian fase menyadari kenyataan dengan perasaan marah, sedih, bingung, putus asa hingga depresi karena tidak sanggup menanggung baban dan membuat kita mati rasa,” terangnya.

Ning Imaz menekankan bahwa rasa merupakan fitrah yang diberikan oleh Allah kepada manusia, termasuk rasa senang, sedih, dan bahagia. Rasa tersebut merupakan bagian dari kehidupan manusia, seperti rasa lapar, haus maupun kebutuhan untuk terkoneksi dengan sesama.

“Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna, dengan aturan-aturan yang diturunkan-Nya untuk kemaslahatan umat manusia sendiri. Ketika manusia mencintai, ada fitrah untuk memiliki dan terkoneksi, namun Allah juga menetapkan aturan yang harus diikuti, seperti tidak berzina, tidak mencuri, dan tidak mencari solusi di tempat yang tidak aman,” ujar ning imaz.

Ning Imaz menerangkan bahwa mati rasa disebabkan oleh ketidak siapan dalam menghadapi kondisi tertentu. Seperti halnya ketika manusia dihadapkan pada cobaan dalam hidup, seperti karena kesalahan dalam mengambil keputusan, kehilangan orang yang dicintai, atau cobaan lainnya, seringkali respon psikologisnya adalah mati rasa, karena beban yang terlalu berat untuk ditanggung. Akan tetapi, respon dari setiap manusia tidak sama karena memiliki perjalanan hidup yang berbeda beda.

“Berbeda itu bukan berarti mana yang lebih baik atau buruk, karena perbedaan itu sunnahtullah. coba kita lihat sidik jari setiap manusia pasti berbeda-beda, apalagi cara berfikir seseorang,” katanya.

“Bisa jadi kita ini tidak berjodoh dengan orang yang kita cintai, hal tersebut merupakan cara Allah menyelamatkan kita dari sesuatu yang buruk. Mungkin nanti ada perbedaan yang kita tidak bisa menerimanya dari orang yang kita cintai, jadi Allah ambil hari ini supaya tidak terlalu berlarut larut ke depannya,” imbuhnya.

Lebih lanjut, putri KH Kholiq Ridlwan Lirboyo tersebut menuturkan bahwa Kebahagiaan dan kesedihan adalah bagian dari proses kehidupan yang harus disadari sebagai sesuatu yang sementara. Oleh karena itu, manusia harus pandai menyikapi di setiap kondisi dengan bersyukur dan ingat kepada Allah SWT.

“Allah memberikan kasih sayang kepada hamba-Nya melalui berbagai cara, tidak hanya melalui nikmat, tetapi juga melalui cobaan dan kesedihan. Semua ini merupakan bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya, yang selalu memberikan hikmah di setiap musibah,” tuturnya.

 

(my)

Pelantikan Raya Ormawa Unusida (Foto: Humas Unusida)

Resmi Dilantik, Ormawa Unusida Komitmen Sinergi Prestasi

Pengurus Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) periode 2024 resmi dilantik oleh Rektor Unusida dalam Pelantikan Raya Ormawa yang digelar pada Sabtu (13/01/2024). Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan Dialog Interaktif yang menghadirkan 2 narasumber, yaitu CEO PT Mega Akbar Superindo (MEGAS) Nova Erlin, dan Anggota DPRD Sidoarjo Komisi D H Rizza Ali Faizin.

Adapun jajaran Ormawa yang dilantik meliputi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM U), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), 12 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), 4 BEM Fakultas, dan 12 Himpunan Mahasiswa Program Studi (Hima Prodi).

Dalam kesempatan tersebut, Rektor Unusida, Dr H Fatkul Anam M.Si menyampaikan bahwa prestasi kemahasiswaan Unusida tidak hanya di tingkat regional, tetapi sudah bersaing di tingkat nasional dan internasional. Ini menjadi tugas dan tanggung jawab Ormawa periode 2024 untuk melanjutkan estafet prestasi, bahkan meningkatkan prestasi yang sudah dicapai.

“Saya ingin menyemangati pengurus Ormawa untuk melanjutkan prestasi. Jadi tidak perlu minder dan berkecil hati, karena peringkat Unusida dalam kinerja kemahasiswaan dapat dikatakan setara dengan kampus negeri,” ujarnya.

Ia mengingatkan kepada pengurus Ormawa untuk sering melakukan diskusi kepada para senior, alumni, pendamping, dan pembina Ormawa dalam rangka membuat program kerja untuk menjaga prestasi yang sudah diraih sebagai kebanggaan bersama.

Pihaknya membidik target 2026 Unusida sudah terakreditasi Unggul. Oleh karena itu diperlukan sinergi dari seluruh elemen civitas akademika Unusida.

“Kelihatannya memang sebuah mimpi, akan tetapi mimpi itu harus kita raih. Lebih baik kita bermimpi, daripada tidak memiliki mimpi sama sekali,” katanya.

“Terima kasih kepada seluruh Ormawa Unusida yang sudah selesai mengabdi. Dan selamat untuk Ormawa yang baru dilantik. Jaga kekompakan dan tetap semangat kebanggaan terhadap Unusida harus tetap menggelora,” imbuhnya.

Sementara itu, Presiden Mahasiswa (Presma) Unusida Sania Pundy Erlinda mengatakan, pada periode ini ia mengusung kabinet transformatif dengan mengusung generasi pembaharu. Ia dan tim berkomitmen membawa perubahan dan gerakan baru bagi aktivis NU di Unusida.

“Kejayaan kampus tidak hanya dipatok dari IPK belaka, namun juga gerakan dan aksi nyata para mahasiswa,” katanya.

Mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) angkatan 2020 tersebut menambahkan, dalam mewujudkan visi dan misinya, ia akan membuat program kerja yang akan bersinergi dengan seluruh civitas akademika Unusida dan Pemerintah di Kabupaten Sidoarjo.

“Terima kasih kepada seluruh mahasiswa dan civitas akademika Unusida yang sudah memberikan kepercayaan dan amanah ini,” tambahnya.

Lebih lanjut, ketua DPM Unusida, M Jamalludin Fuad bertekad agar Ormawa Unusida dapat menjadi mahasiswa yang unggul dalam akademik.

“9 tahun sudah Unusida sudah berdiri dan sudah banyak meraih prestasi, begitu juga Ormawa Unusida harus dapat menjadi wadah bagi mahasiswa dengan kualitas dan kuantitas yang luar bisa,” ucapnya.

Ia berharap, Ormawa Unusida dapat melaksanakan program kerja dengan dedikasi tinggi untuk memajukan Unusida. Evaluasi dari kepengurusan sebelumnya dapat dijadikan tolak ukur dalam menyusun program kerja yang lebih baik.

“Dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung, Selamat dan semangat bekerja untuk seluruh Ormawa Unusida, Semoga setiap langkah kita dalam mengabdi senantiasa di ridloi oleh Allah SWT,” pungkasnya

(my)