Posts

Tim Unusida dalam Ajang WECC 2024. Dari kiri Ilham Arzaki Saleh prodi Teknik Lingkungan, iska Novy Isaroh prodi Manajemen (Ketua tim), Jeziano Rizkita Boyas (Dosen Pembimbing), Alfidhotul Zainiyah prodi Manajemen, Mohammad Fajar Dirgantara prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) (Foto: Humas Unusida)

Kenalkan Bisnis Minuman Sehat, Mahasiswa Unusida Raih Medali Silver di Ajang WECC 2024

Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) kembali meraih prestasi Internasional. Kali ini mahasiswa-mahasiswi Unusida berhasil menyabet silver medal dalam ajang Business Plan International World Economics Challenge and Competition (WECC) 2024.

Ajang tersebut merupakan kolaborasi dari Indonesian Young Scientists Association (IYSA) dan Indonesia International Institute for Life Sciences (i3L) dalam menggelar kompetisi internasional bidang ekonomi. Dalam kompetisi tersebut, diikuti ratusan peserta dari berbagai negara, seperti Bangladesh, Thailand, Turki, Hong Kong, Turkmenistan, Pakistan, India, Kazakstan, Malaysia, serta Indonesia sebagai tuan rumah.

Setidaknya 306 Tim dari 10 Negara yang telah mendaftar WECC yang digelar secara hybrid tersebut. Adapun tim Unusida diwakili oleh mahasiswa angkatan 2021, yaitu Siska Novy Isaroh prodi Manajemen, Alfidhotul Zainiyah prodi Manajemen, Mohammad Fajar Dirgantara prodi Desain Komunikasi Visual (DKV), dan Ilham Arzaki Saleh prodi Teknik Lingkungan.

Ketua tim Unusida Siska Novy Isaroh menyampaikan bahwa dirinya sangat bangga dan senang karena dapat mewakili Unusida di ajang internasional.

Dalam kompetisi tersebut, ia dan tim mengenalkan produk minuman sehat yang berupa jus dalam vending machine. Ia beranggapan bahwa produk minuman atau makanan yang baik digemari saat ini adalah yang instan dan siap berjenis Junk Food maupun Fast Food. Akan tetapi sedikit serat makanan, protein, vitamin, mineral, atau bentuk nilai gizi penting lainnya.

Fast food merupakan alternatif pilihan makanan jajanan bagi orang-orang yang sibuk, memiliki perilaku konsumtif, malas memasak, ingin cepat, dan praktis. Oleh karena itu, konsumsi makanan fast food di Indonesia baik di perkotaan maupun pedesaan mengalami pertumbuhan yang pesat,” katanya pada Senin (05/08/2024).

Siska menjelaskan bahwa strategi bisnis yang disusunnya saat ini sudah menyesuaikan pasar dan kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, ia dan tim berinisiatif untuk menyusun rencana bisnis jus buah segar dalam vending machine.

Menurutnya, bisnis tersebut merupakan inovasi modern di mana konsumen dapat dengan mudah membeli jus buah langsung dari mesin otomatis, dengan harga yang ramah di kantong. Mesin tersebut nantinya akan menyediakan pilihan jus buah segar yang diperas langsung saat dipesan, sehingga kesegaran dan kualitas nutrisinya tetap terjaga. Buah yang disajikan adalah buah yang mengandung kaya nutrisi dan protein di antaranya alpukat, melon, pisang, jambu merah dan semangka.

“Selain itu, konsumen bisa memilih variasi buah yang diinginkan, seperti jeruk, apel, atau campuran buah-buahan lainnya,” imbuhnya.

Ia menyebut, keuntungan utama dari bisnis ini adalah kenyamanan, aksesibilitas, dan penawaran produk yang sehat dan bergizi. Bisnis ini juga memiliki potensi untuk menjangkau pasar yang luas, mulai dari kantor, pusat perbelanjaan, hingga tempat-tempat umum lainnya di mana orang membutuhkan pilihan makanan dan minuman yang sehat dan cepat.

“Kebutuhan orang akan makanan dan minuman yang sehat selalu menjadi peluang bisnis yang menjanjikan saat ini. Akan tetapi juga harus memperhatikan sisi higienis dan kemudahannya agar menjangkau pasar yang lebih luas,” ujar Mahasiswi yang berdomisili di Desa Sudimoro, Kecamatan Tulangan tersebut.

Selain itu, ia dan tim juga menyusun bisnis yang berkelanjutan serta ramah lingkungan. Oleh karena itu, dari segi kualitas yang selalu diutamakan, kreatif dan sesuai dengan perkembangan selera konsumen melalui riset pasar, membangun kepercayaan konsumen dengan menjaga konsistensi kualitas dan rasa produk, memprioritaskan kepuasan pelanggan, serta selalu menjaga standar kebersihan dan kesehatan produk.

Tak hanya itu, ia dan tim juga akan mengajak kerja sama dengan instansi pemerintah seperti Dinas Kesehatan untuk menguji higienis dan ketahanan jus, memenuhi izin usaha, sertifikasi halal produk serta menjalin kerja sama dengan mitra usaha lain untuk mengembangkan bisnis.

“Kami mencoba untuk mengutamakan produk jus yang ramah lingkungan dengan menggunakan kemasan yang dapat didaur ulang dan mendukung praktik bisnis yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia sangat berterima kasih terhadap bimbingan dan dukungan dari dosen pembimbing dan seluruh civitas akademika Unusida.

“Terima kasih kepada bapak Jeziano Rizkita Boyas selaku dosen pembimbing atas arahan dan masukan yang diberikan untuk menyempurnakan Business Plan kami. Sehingga dapat bersaing di kancah internasional,” pungkasnya.

 

(my)

Rizal Akbar Fitrianto, Mahasiswa Teknik Informatika (TIF) Unusida angkatan 2020 (Foto: Humas Unusida)

Mahasiswa Teknik Informatika Unusida Ciptakan Sistem Deteksi Sarkasme di Platform X

Rizal Akbar Fitrianto, Mahasiswa Teknik Informatika (TIF) angkatan 2020 Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) berhasil lolos dalam ajang The 7th International Conference on Informatics and Computational Sciences (ICICos 2024) dengan tema Empowering Informatics and Computational Sciences Research Towards a Data-Driven Society. Dalam ajang tersebut, ia melakukan penelitian dengan judul Classification of Indonesian Sarcasm Tweets on X Platform Using Deep Learning.

Menurut Rizal, X atau Twitter merupakan platform media sosial yang sering digunakan untuk berekspresi pendapat dan kritik melalui tulisan. Banyak individu maupun perusahaan yang mengandalkan pandangan atau perasaan masyarakat umum dalam mengambil keputusan.

Dengan memantau aktivitas di media sosial, perusahaan yang menyediakan produk dan layanan dapat memahaminya sentimen yang dirasakan konsumen terhadap produknya. Dengan menawarkan melalui pesan tertulis.

“Pengaruh media sosial saat ini sangat signifikan di berbagai sektor kehidupan. Seperti di bidang ekonomi, konsumen saat ini cenderung mempercayai ulasan atau pendapat dari sesama konsumen mengenai suatu produk atau jasa yang dilihatnya melalui platform media sosial,” jelasnya kepada Humas Unusida, Senin (05/08/2024).

Ia menjelaskan, platform X atau Twitter yang dominan mengandalkan pesan teks tidak dapat menyampaikan isyarat nonverbal seperti gerak tubuh, ekspresi wajah, dan intonasi, isyarat yang disampaikan. Oleh karena itu, sarkasme sering kali sulit dideteksi.

“Kehadiran sarkasme dalam sebuah tweet dapat menyebabkan penilaian sentimen terhadap tweet tersebut menjadi tidak akurat,” katanya.

Rizal mengatakan bahwa penting untuk melakukan sarkasme deteksi, yang secara signifikan dapat meningkatkan analisis sentimen hasil aktivitas di dalam sosial media. Oleh karena itu, ia berinisiatif untuk melakukan percobaan dengan menciptakan sebuah sistem untuk mendeteksi segala bentuk aktivitas yang mengandung unsur sarkasme.

Penelitian ini mengevaluasi kinerja empat model berdasarkan metode deep learning yaitu IndoBERT, RoBERTa, BERT base dan BERT Multilingual, dalam mengenali sarkasme dengan Bahasa Indonesia di platform X.

Ia menunjukkan, hasil percobaan kali ini menunjukkan deteksi melalui IndoBERT yang diadaptasi secara khusus mencapai skor F1 yang tinggi sebesar 95% pada dataset yang kami peroleh dari penelitian sebelumnya itu berisi berbagai tweet.

“Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pengguna platform X atau Twitter untuk mendeteksi sarkasme kemudian langsung di laporkan untuk ditindak lanjuti oleh sistem yang bekerja,” terangnya.

Lebih lanjut, Rizal menuturkan bahwa sebagai kaum intelektual harus menghindari dan mengurangi aktivitas yang mengandung ujaran kebencian atau kata-kata kasar yang dapat menyinggung orang lain sebagai pengguna platform media sosial.

“Mari bijak menggunakan media sosial, bijak dalam menyebarkan informasi-informasi yang baik tanpa menyinggung orang lain,” tuturnya.

“Terima kasih kepada seluruh tim dan dosen pembimbing yang telah memberikan saran, masukan dan pengarahan selama melakukan penelitian ini. Saya merasa senang dan bangga karena dapat membawa nama kampus tercinta di dunia internasional,” imbuhnya.

 

(my)

Wakil Rektor 3 Unusida saat memberikan Piala Bergilir Rektor Unusida kepada tim juara SMAN 1 Wonoayu dalam ajang Unusida Futsal Competition (UFC) 2024 (Foto: Humas Unusida)

Jaring Bakat Muda, BEM Unusida Sukses Gelar Kompetisi Futsal antar Pelajar

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar Unusida Futsal Competition (UFC) 2024. Kompetisi futsal ini diikuti oleh siswa-siswi SMA, SMK, dan MA sederajat yang berlangsung selama empat hari, Sabtu-Ahad (21-22/07/2024) dan Sabtu-Ahad (27-28/07/2024) di Gedung Serbaguna GOR Sidoarjo.

Terdapat 30 tim yang mengikuti kompetisi dengan sistem grup yang memberikan kesempatan bagi setiap tim untuk menunjukkan kemampuan terbaik dalam olah bola dalam olahraga futsal.

Dalam sambutannya, Rektor Unusida, H. Fathul Anam, M.Si, menyampaikan rasa bangganya atas terselenggaranya UFC 2024 kali ini. Menurutnya, kompetisi ini menjadi kesempatan untuk menjaring bakat-bakat muda potensial dalam upaya memajukan Futsal Daerah maupun Nasional

“Saya sangat mengapresiasi partisipasi siswa-siswi dari berbagai sekolah dalam kompetisi ini. Futsal adalah olahraga yang tidak hanya mengandalkan keterampilan fisik, tetapi juga strategi dan kerja sama tim. Semoga melalui UFC ini, kita dapat membangun semangat persahabatan dan sportivitas di antara para peserta,” ujarnya.

H Fatkul Anam juga menekankan pentingnya kegiatan olahraga dalam pengembangan karakter dan kesehatan bagi pelajar. Karakter yang dapat dibangun dalam olahraga antar tim adalah dapat melatih kekompakan, gotong royong, komunikasi yang baik, serta bersikap sportif antar sesama.

Ia mengatakan bahwa Unusida membuka kesempatan bagi para pelajar yang berprestasi dalam bidang non akademik untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Di antaranya melalui beasiswa non akademik yang dapat menunjang biaya saat kuliah di Unusida.

“Olahraga adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Saya berharap semua peserta dapat bermain dengan semangat juang yang tinggi dan menjunjung tinggi nilai-nilai fair play. Mari kita jadikan kompetisi ini sebagai ajang untuk belajar dan bertumbuh bersama,” tambahnya.

Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru di PMB Unusida

Sementara itu, Presiden Mahasiswa (Presma) Unusida, Sania Pundi Erlinda, berharap agar UFC 2024 dapat menjadi pengalaman berharga bagi semua peserta di kalangan pelajar. Khususnya dalam mengenalkan kampus Unusida dalam kompetisi non akademik, di antaranya di bidang olahraga futsal.

“Kami dari BEM Unusida sangat senang dapat menyelenggarakan acara ini. UFC adalah kesempatan bagi siswa-siswi untuk menunjukkan bakat dan semangat tim. Mari kita dukung satu sama lain dan menjadikan kompetisi ini sebagai momen yang tak terlupakan,” ungkapnya.

Oleh karena itu, ia mengajak kepada seluruh peserta untuk berpartisipasi dengan semangat dan menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas saat di dalam maupun di luar lapangan. Kompetisi ini merupakan kesempatan silaturahmi serta menunjukkan dan melatih skill masing-masing.

“Ingatlah, kemenangan bukanlah segalanya. Yang terpenting adalah pengalaman dan persahabatan yang kita bangun selama kompetisi ini. Selamat bertanding dan semoga sukses untuk semua tim!,” katanya.

Diketahui, kompetisi futsal tersebut dimenangkan oleh tim futsal SMAN 1 Wonoayu (juara 1), SMAN 1 Gedangan (juara 2), SMAN 1 Porong (juara 3), dan SMA Muhammadiyah Tulangan (juara 4). Tim yang juara berhak mendapatkan Piala Rektor Unusida serta uang pembinaan senilai jutaan rupiah.

 

(my)

Pakar Aswaja Muda Angkatan 2 Unusida (Foto: Humas Unusida)

Pakar Aswaja Muda, Upaya Unusida Bentuk Mahasiswa Menjadi Kader Penggerak Amaliyah Aswaja an-Nahdliyah

Unit Pelaksana Teknik (UPT) Pengkajian Islam dan Keaswajaan (PIK) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar Pendidikan Kader Penggerak Amaliyah Aswaja An Nahdliyah Mahasiswa Unusida (Pakar Aswaja Muda) angkatan ke 2 di Pondok Pesantren Al Kholil, Jetis, Sidoarjo, Jum’at-Ahad (26-28/04/2024).

Kegiatan tersebut diikuti oleh 24 mahasiswa-mahasiswi yang menjadi delegasi dari setiap program studi (Prodi) di Unusida. Dalam Pakar Aswaja Muda tersebut, mahasiswa dibekali tentang tatacara sholat sempurna ala Rasulullah SAW, pemahaman risalah amaliyah NU, serta cara berdakwah seperti dalam menyampaikan tausiah, khutbah maupun Master of Ceremony (MC) yang benar.

Sekretaris Badan Pelaksana Penyelenggara (BPP) Unusida, Sholehuddin menjelaskan, pendidikan dan pelatihan kader penggerak amaliyah NU perlu digalakkan di kalangan mahasiswa sebagai seorang akademisi dan aktivis NU.

“Sudah seharusnya mahasiswa Unusida memiliki jiwa mengabdi dan penggerak Amaliyah NU di masyarakat setelah lulus nanti. Oleh karena itu, sangat penting dipersiapkan sejak dini ketika masih berstatus mahasiswa aktif,” jelasnya.

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Sidoarjo tersebut menyampaikan bahwa pihaknya sangat mendukung kegiatan pelatihan dan pendidikan Keaswajaan bagi mahasiswa NU. Sebab mahasiswa NU memiliki potensi untuk mengisi pos penting di masyarakat nantinya, seperti di bidang pendidikan, ekonomi, hingga politik.

“Mahasiswa NU harus siap ketika kembali di tengah masyarakat. Dengan bekal-bekal yang sudah diberikan melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk dapat memposisikan diri di tempat yang tepat agar memberikan manfaat bagi orang lain,” tandasnya.

Kepala UPT PIK Unusida sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Al Kholil, Jetis, Sidoarjo, Arisy Karomy atau Gus Arisy mengatakan bahwa Pakar Aswaja Muda ini mengacu pada peraturan pelaksanaan kegiatan pengkaderan NU bagi kalangan mahasiswa.

Menurutnya, mahasiswa Unusida perlu diberikan pendidikan tentang penerapan amaliyah Aswaja an-Nahdliyah seperti kemampuan dalam memimpin Tahlil, Imam Sholat, Bilal dan Khotib Sholat Jum’at serta Dai yang menyampaikan tausiah dalam sebuah majelis pengajian. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini mahasiswa dapat menjadi pionir-pionir kader penggerak NU melalui kegiatan dakwah ketika diterjukan di tengah masyrakat.

“Seringkali mahasiswa Unusida ketika di tengah masyarakat, baik dalam kegiatan seperti saat Kuliah Kerja Nyata (KKN) maupun ketika penelitian di lapangan, dianggap oleh masyarakat mampu untuk memimpin sebuah majelis maupun kegiatan keagamaan di masjid, musholla, serta pondok pesantren,” ujarnya.

Wakil Katib Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo tersebut berharap, melalui kegiatan ini mahasiswa dapat menjadi pembeda dalam mewarnai dalam menerapkan amaliyah Aswaja An Nahdiyah di lingkungan kampus dan di tengah masyarakat.

“Pasca kegiatan ini, mahasiswa Unusida yang sudah mengikuti Pakar Aswaja Muda ini diarahkan untuk mengisi dan menghidupkan kegiatan keagamaan di Masjid KH Muhammad Hasyim Asy’ari yang nantinya akan disiapkan menjadi pusat pendidikan Aswaja bagi masyarakat sekitar,” pungkasnya.

(my)