Posts

Tim PPK Ormawa HMTI Unusida Hibahkan Alat Mixer Ragi di Kelompok UMKM Desa Sepande (Foto: Humas Unusida)

PPK Ormawa HMTI Unusida, Hibahkan Alat Mixer dan Bekali Warga Ilmu Pengembangan UMKM

Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menghibahkan alat Mixer Ragi Kedelai Otomatis kepada Pemerintah Desa Sepande, Candi, Sidoarjo. Penyerahan alat hibah tersebut dirangkai dengan kegiatan Pelatihan Packaging yang dipusatkan di Balai Desa Sepande, Ahad (01/09/2024) Sore.

Ketua tim Program Penguatan Kapasitas (PPK) Ormawa HMTI Unusida, Mochamad Fathullah menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu dari pelaksanaan yang sebelumnya mendapatkan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset & Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI.

“Jadi program yang kami usung adalah peningkatan UMKM di Desa Sepande ini. Dengan memberikan fasilitas berupa mesin pencampur bahan baku agar membantu proses produksi tempe setiap harinya,” jelasnya.

Fathullah menyebutkan bahwa program-program PPK Ormawa sudah berjalan sejak bulan Juli lalu, dengan diawali dengan sosialisasi dan audiensi bersama pelaku usaha tentang pengembangan UMKM di Desa Sepande.

Rencananya, tim PPK Ormawa HMTI Unusida akan menggelar 3x pelatihan yang menyasar pelaku usaha, ibu-ibu PKK serta karang taruna desa setempat. “Selain pelatihan packaging, selanjutnya akan menggelar pelatihan diversifikasi produk dan pelatihan digital marketing,” ujar Fathullah.

Mahasiswa jurusan Teknik Industri angkatan 2022 tersebut mengatakan, pentingnya proses diversifikasi produk adalah untuk mengembangkan produk UMKM. Yaitu dengan menghasilkan produk turunan dari bahan baku serupa untuk menjangkau pasar serta kebutuhan konsumen yang lebih luas.

“Seperti menyediakan banyak pilihan bagi konsumen terhadap olahan kedelai, selain tahu dan tempe,” katanya.

Selain itu, upaya untuk meningkatkan nilai jual yang lebih tinggi dari produk awal adalah dapat dilihat dari packaging. Oleh karena itu, ia dan tim berusaha meningkatkan kualitas pengemasan produk UMKM, seperti melakukan pembinaan untuk membuat desain kemasan yang baik, dengan mencantumkan komposisi hingga izin usaha.

Packaging yang baik dapat menjangkau pasar menengah ke atas untuk mengangkat nilai jual produk UMKM,” imbuhnya.

Selanjutnya, Fathullah menerangkan tentang strategi digital marketing. “Salah satunya adalah menyusun skema pemasaran produk yang dari awal hanya dijual di toko atau warung saja, targetnya dapat menjangkau pasar di supermarket atau swalayan.

“Pelatihan-pelatihan tersebut sesuai dengan hasil observasi kami sebelumnya, tentunya sesuai dengan kebutuhan dari pelaku UMKM di Desa Sepande,” ungkapnya.

Simak berita selengkapnya di Unusida TV

Sementara itu, Kepala Desa Sepande, Hadi Santoso sangat mengapresiasi inisiatif dan peran serta dari mahasiswa Unusida dalam mengembangkan UMKM bagi masyarakat.

“Usaha tempe ini memiliki sejarah yang panjang bagi masyarakat Desa Sepande. Turun temurun sampai sekarang ini,” ucapnya.

Menurutnya, masyarakat masih perlu pendampingan dari kalangan akademisi dalam mempromosikan usaha dan potensi lain yang dimiliki oleh Desa Sepande.

“Terima kasih atas bantuan dan perhatian untuk warga kami. Hal ini sangat penting untuk mendorong pengembangan UMKM di Desa Sepande ini,” pungkasnya.

 

(my)

Lolos PPK ORMAWA, Mahasiswa Teknik Kimia Inisiasi Kampung Konservasi Toga di Desa Waung Kecamatan Krembung

Sidoarjo – Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HMTK) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) berhasil lolos pendanaan Program Peningkatan Kapasitas (PPK) ORMAWA yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud – Ristek) tahun 2023.

Tim yang terdiri dari mahasiswa Teknik Kimia angkatan 2020-2022 tersebut berhasil melalui seleksi dengan membahas topik “Kampung Konservasi Toga” dengan judul “Pemanfaatan dan Konservasi Toga Sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi di Desa Waung, Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo”. Dengan dosen pembimbing Medya Ayunda Fitri, M.T dan anggota yang terdiri dari Akhmad Nafik, Rahmad Budianto, Siti Syefiana Fatmawati, Intan Eka Wulandari, Mochamad Hanafi, Ahmad Hamdani Muslim, Muhammad Abdul Ghofir, Cindy Dwi Cahyani, dan Muhammad Naufal Ilhami

Ketua tim, Cindi Erlin Carlita menyampaikan bahwa awal mula terfikir untuk mengusung tema tentang konservasi toga dari meningkatnya perhatian terhadap budidaya tanaman toga, khususnya di Kecamatan Krembung yang setiap tahunnya terdapat penilaian desa penanaman terbaik.

“Toga banyak dimanfaatkan sebagai minuman kebugaran, ramuan untuk gangguan kesehatan ringan, dan memelihara kesehatan, serta meningkatkan gizi,” jelas mahasiswa Teknik Kimia tersebut.

Lebih lanjut, Cindi menjelaskan, setiap rumah di Desa Waung mayoritas banyak ditanami tanaman toga. Jadi kita mau mengusulkan agar di desa ini dibuatkan pemetaan tanah khusus untuk penanaman toga agar dapat terintegrasi dengan baik.

Penerapan atau program yang akan dilaksanakan di antaranya adalah penataan tanaman toga, pembentukan kawasan konservasi toga, pelatihan budidaya, serta mengolah toga menjadi produk unggulan bagi masyarakat di Desa Waung.

Kepala Desa Waung, Sunarto Mukhlis mengatakan bahwa pihaknya selalu menekankan warganya untuk menanami halaman rumahnya dengan tanaman obat-obatan.

“Memang Desa Waung memiliki produk unggulan yaitu teh telang dan menjadi juara 2 terbaik olahan toga di Kabupaten Sidoarjo tahun 2022,” katanya.

Oleh karena itu, ia berharap dengan adanya program dari mahasiswa UNUSIDA ini dapat meningkatkan pemberdayaan tanaman toga serta dapat meningkatkan pendapatan ekonomi terhadap masyarakat secara umum. (my/my)