Posts

Khilyatul Afkar, Laboran Fakultas Teknik Unusida (Foto: Humas Unusida)

Laboran Fakultas Teknik Unusida Ciptakan Inovasi dalam Pengolahan Limbah Cair Laboratorium

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) memiliki Program Studi (Prodi) Teknik Lingkungan dan Teknik Kimia yang mana kedua Prodi tersebut dilengkapi dengan kegiatan praktikum untuk memahami konsep teoritis guna menunjang pembelajaran. Namun, praktikum juga berpotensi menghasilkan limbah cair yang dapat mencemari lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan jika tidak diolah dengan benar.

Hal tersebut yang disikapi oleh Laboran (Tenaga Kerja di Laboratorium) Fakultas Teknik (FT) Unusida, Khilyatul Afkar, S. T. Ia mencoba menciptakan pengolahan limbah cair laboratorium dengan menggunakan teknologi fotokatalis. Teknologi tersebut menggunakan cahaya tampak untuk menghasilkan radikal hidroksil yang dapat mendegradasi limbah cair.

Khilya bersama kepala Laboratorium Unusida, Muchammad Tamyiz yang juga sebagai pembimbing mencoba menciptakan solusi dari masalah sebagai konsekuensi dari aktivitas praktikum di laboratorium, yaitu dua limbah cair hasil dari aktivitas di laboratorium.

Di mana limbah cair tersebut mengandung berbagai senyawa berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia jika tidak diolah dengan baik dan benar. Limbah cair laboratorium mengandung senyawa organik maupun anorganik.

Menurutnya, limbah cair laboratorium yang dikumpulkan dalam kurun waktu yang lama akan mencemari lingkungan jika langsung dibuang ke lingkungan sehingga merusak struktur tanah, membahayakan kelangsungan hidup ekosistem air maupun darat, serta berdampak bagi kesehatan manusia. Berdasarkan hal tersebut, limbah cair laboratorium perlu diolah agar tidak mencemari lingkungan.

“Keunggulan teknologi ini adalah mineralisasi total terhadap polutan organik, proses yang cepat, tanpa racun, dan memiliki kemampuan penggunaan jangka panjang,” terangnya, Kamis (20/06/2024).

Melalui Inovasi pengolahan limbah tersebut, ia menjadi penerima Hibah Karya Inovasi Laboran (KILab) 2024 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Dalam penelitiannya, ia mengangkat topik Pengembangan Teknologi Fotokatalis dengan judul ‘Sintesis Komposit Karbon Nitrida Grafit (g-C3N4) dan Hydrochar Tempurung Kelapa Sebagai Fotokatalis untuk Mendegradasi Limbah Cair Sisa Praktikum di Laboratorium Kualitas Lingkungan’.

Alumni Teknik Lingkungan Unusida tersebut menjelaskan, teknologi fotokatalis memanfaatkan cahaya menjadi energi kimia yang dapat menghasilkan radikal hidroksil dan akan bereaksi redoks terhadap senyawa polutan, sehingga dapat meningkatkan kualitas air karena telah terdegradasi.

Bahan fotokatalis yang digunakan adalah g-C3N4 yang disintesis dari urea, sedangkan Hydrochar disintesis dari limbah tempurung kelapa yang akan dilakukan pengujian menggunakan FTIR, XRD, dan SEM untuk mengidentifikasi senyawa organik, analisis struktur kristal, dan struktur morfologi komposit tersebut.

“Jadi, saya mencoba untuk mengurangi polutan yang terkandung di dalam limbah cair dari hasil penelitian mahasiswa yang menumpuk dengan berfokus pada penggabungan metode adsorpsi dan fotodegradasi menggunakan g-C3N4 dan Hydrochar untuk memaksimalkan degradasi limbah cair laboratorium,” terangnya.

Khilya menjelaskan, selain bahan seperti urea dan tempurung mudah didapat karena jumlahnya melimpah di alam, alasannya melakukan penelitian dengan sintesis ini karena dapat menghasilkan kuantum yang sangat tinggi di bawah cahaya tampak (LED Blue), besarnya lebih tinggi dari hasil sebelumnya untuk evolusi hidrogen dengan g-C3N4.

Dengan begitu, limbah cair laboratorium yang semula mengandung kadar polutan (sesuatu yang mencemari tanah dan air di dalam tanah) yang tinggi dapat dinetralisir untuk mencegah pencemaran lingkungan.

“Melalui proses ini dapat mengurangi kadar BOD, COD, TSS, TDS, Logam, Pb dan Cd sebesar 40% kadar polutan pada limbah,” jelasnya.

Lebih lanjut, Khilya menyebutkan bahwa penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan material yang dapat digunakan di masa depan. Seperti dengan mengembangkan material komposit aktif agar lebih kuat untuk mendegradasi kadar polutan dalam limbah hingga mencapai kadar aman.

Ia bertekad untuk menyelesaikan penelitian ini dengan sebaik-baiknya. Sebab, melalui inovasi pengolahan limbah cair laboratorium ini juga dapat mengurangi biaya dalam melakukan penampungan.

“Rencana jangka pendek selanjutnya adalah menyelesaikan penelitian ini dengan maksimal. Sudah seharusnya limbah yang bersifat toxic atau beracun lebih baik ditampung terlebih dahulu, untuk kebaikan lingkungan dan manusia,” imbuhnya.

Ia mengungkapkan bahwa inovasi yang didapatkan dari materi kuliah Teknik Lingkungan. Ia memiliki keinginan untuk menyelesaikan permasalahan limbah di laboratorium, dengan memberikan pandangan bagi mahasiswa tentang pengolahan limbah yang baik dan benar juga dapat menghemat biaya.

“Terima kasih kepada dosen pembimbing, bapak Muchammad Tamyiz, M. Si., Ph. D dan semua pihak yang selalu mendukung penelitian. Saya sangat senang dan bersyukur karena bisa lolos pendanaan dan berkontribusi untuk UNUSIDA dan lingkungan sekitar khususnya di bidang sains dan teknologi” ungkapnya.

Diketahui, program KILab tersebut resmi diluncurkan oleh Direktorat Sumber Daya pada Tahun 2023 lalu yang bertujuan untuk meningkatkan mutu dan layanan di perguruan tinggi. Juga untuk memfasilitasi hasil karya inovatif yang bermanfaat bagi perguruan tinggi pengusul.

Program ini dirancang untuk mendorong peningkatan mutu layanan di laboratorium, pengembangan kompetensi dan profesi para Penyelenggara Laboratorium Pendidikan (PLP) dan Laboran, serta mendiseminasikan pemanfaatan hasil karya inovatif mereka.

 

(my)

Tim Business Plan Competition Manajemen Unusida bersama Dosen Pembimbing Jeziano Riskita Boyas (Foto: Humas Unusida)

Mahasiswa Manajemen Unusida Raih Juara 2 Business Plan Competition Tingkat Nasional

Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) kembali meraih prestasi tingkat nasional. Kali ini tim dari Fakultas Rkonomi (FE) Program Studi (Prodi) Manajemen Unusida angkatan 2021 berhasil meraih juara 2 dalam Kompetisi Rencana Bisnis Nasional yang diselenggarakan oleh Polindo Internasional Surabaya pada tanggal 11 Juni 2024 lalu.

Tim Business Plan Competition ini terdiri dari 3 mahasiswa/mahasiswi Unusida, yaitu Latifah Irsyadia, Alfidhotul Zainiyah, dan Miftachul Hidayat. Mereka memiliki ide untuk menciptakan  produk yang blue ocean yakni kripik ceker ayam crunchy karena dapat menciptakan peluang baru untuk dunia bisnis yang penuh tantangan apalagi dalam kategori makanan cemilan.

Dosen Pembimbing Tim, Jeziano Rizkita Boyaz, S.E,. M.M mengaku sangat senang dan bangga atas prestasi yang diraih oleh tim. Ia sangat mengapresiasi ketekunan dan kreativitas tim dalam merancang rencana bisnis yang inovatif dan berpotensi menjadi peluang untuk dunia bisnis yang sangat kompetitif saat ini.

“Saya selaku dosen pembimbing merasa sangat bangga dengan capaian tim ini hingga meraih juara 2. Saya yakin karena mereka sangat tekun dalam mengikuti lomba, tentunya dengan kreativitas dan kerja keras selama merancang bisnis ini,” ujarnya Kamis (13/06/2024).

Kepala Biro Badan Pengelola Sumber Daya Manusia (BPSDM) Unusida tersebut menyampaikan bahwa timnya memiliki dedikasi dan kerja keras yang dalam mengikuti kompetisi tersebut. Tak heran, melalui niat dan ikhtiar tersebut timnya berhasil melalui tahapan kompetisi dengan baik hingga meraih juara.

“Alhamdulillah, tim ini memiliki semangat dan dedikasi yang luar biasa dalam mengikuti setiap tahapan dalam kompetisi ini. Semoga capaian ini dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk meraih prestasi-prestasi berikutnya,” ungkapnya.

Sementara itu, ketua Tim B’kres Ceker Ayam Crunchy, Alfidhotul Zainiyah menjelaskan, ia dan tim berhasil menunjukkan ide bisnis dengan mengangkat produk yang sebelumnya tidak kompetitif atau berada dalam blue ocean hingga dapat membuka peluang baru yang menjanjikan dalam dunia bisnis yang penuh tantangan pada usaha makanan ringan/camilan.

Menurutnya, produk kripik ceker saat ini belum dikenal dan diminati di masyarakat. Oleh karena itu, ia dan tim berinisiatif untuk me rebranding olahan produk kripik ceker dari segi kemasan hingga proses pengolahannya seperti tanpa menggunakan penyedap rasa hingga memastikan legalitas izin usahanya.

“Jadi kami mencoba mengubah citra olahan kripik ceker menjadi produk yang digemari dan mudah dijangkau oleh setiap kalangan masyarakat. Baik sari segi tampilam, dan menghindari penggunaan penyedap rasa seperti MSG sehingga aman untuk dikonsumsi. Juga memastikan legalitas halal produk dan izin usaha untuk meyakinkan konsumen,” jelasnya.

Tak hanya itu, ia juga akan menguji produk olahan cekernya ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan.

“Melalui slogan cara makan ceker anti ribet, kami mencoba untuk mengemas ceker ayam menjadi olahan berbentuk kripik camilan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Alfidho mengungkapkan bahwa dalam perjalanan kompetisi ini, ia dan tim telah menghasilkan sebuah rencana bisnis yang matang dan berpotensi untuk diimplementasikan dalam dunia nyata. Output luaran yang didapatkan adalah sebuah strategi bisnis yang inovatif dan terukur, siap untuk menjelajahi dunia bisnis dengan keyakinan dan semangat yang sangat luar biasa.

Ia dan tim memiliki motivasi yang luar biasa untuk mendorong kesuksesan tim ini. Mereka tidak hanya berjuang untuk meraih kemenangan semata, tetapi juga untuk membuktikan bahwa dengan semangat pantang menyerah dan kerja keras, segala hal yang dianggap mustahil dapat diubah menjadi peluang nyata.

“Kami disini bukan hanya ingin dilihat dari sisi  kemenangan itu saja tetapi kami juga ingin di setiap perjuangan dan kerja keras yang telah kami lakukan bisa menginspirasi para generasi muda bahwa dengan kerja sungguh sungguh segala sesuatu yang dianggap mustahil dapat diubah menjadi peluang nyata, terus berani bermimpi dan optimis sampai menjadi sang juara,” tuturnya.

Ia berharap agar prestasi mereka dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa Unusida, khususnya dari Fakultas Ekonomi, untuk terus berprestasi, berinovasi, dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa dan negara.

“Semoga keberhasilan mereka dapat memotivasi generasi muda untuk terus berani mengejar mimpi dan meraih prestasi,” harapnya.

 

(my)