Posts

Kampus 2 UNUSIDA, Lingkar Timur, Sidoarjo (Foto: Humas Unusida)

UNUSIDA, Rekomendasi Kampus Terbaik dengan Fasilitas Lengkap dan Segudang Beasiswa

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) terus berkomitmen untuk menjadi kampus terbaik dengan menghasilkan generasi unggul yang berprestasi. Di usia yang ke 10 Tahun, UNUSIDA telah menobatkan diri sebagai kampus baru yang penuh dengan prestasi.

Di antara prestasi yang telah diraih yaitu telah terakreditasi Baik Sekali oleh BAN-PT, PTNU Nomor 1 Berbadan Hukum PBNU Se Indonesia, Gold Winner Anugerah Dikti Ristek Tahun 2023 Bidang Pengabdian kepada Masyarakat, Perguruan Tinggi Klaster Utama Secara Nasional, dan Meraih Anugerah Pendidikan Nahdlatul Ulama Tahun 2025.

Capaian tersebut tentunya berkat kerja keras dari seluruh elemen dengan didukung lingkungan akademik yang kondusif, pengajaran yang berkualitas, serta nilai-nilai Islam yang moderat, UNUSIDA telah meraih berbagai prestasi gemilang di berbagai bidang.

Di UNUSIDA saat ini terdapat 5 Fakultas dan 12 Program Studi, di antaranya S1 Teknik Kimia, S1 Teknik Lingkungan, S1 Teknik Industri, S1 Sistem Informasi, S1 Teknik Informatika, S1 Desain Komunikasi Visual (DKV), S1 Akuntansi, S1 Manajemen, S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), S1 Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), dan S1 Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).

Dengan semangat visi To Become Research Preneur University 2034, UNUSIDA kini menjelma menjadi kampus favorit yang banyak dipilih oleh calon mahasiswa berkat fasilitas yang lengkap dan mumpuni, di antaranya:
1. Ruang kelas ber-AC dan nyaman,
2. Laboratorium Visual,
3. Laboratorium IPA,
4. Laboratorium Komputer,
5. Laboratorium Bahasa,
6. Laboratium Akuntansi,
7. Tax Center,
8. Galeri Investasi,
9. Aswaja Learning Center,
10. Ruang Perpustakaan dan Perpus Digital,
11. Layanan Konseling & Karir,
12. Layanan Kesehatan,
13. Layanan Wirausaha,
14. Free Wi-Fi, dll.

Biaya kuliahnya pasti Mahal? Tenang! UNUSIDA juga menyediakan banyak beasiswa mulai dari Beasiswa Tahfidz Al-Qur’an, Beasiswa Mahir Baca Kitab Kuning, Beasiswa Prestasi Akademik/Non Akademik, Beasiswa Difabel (Disabilitas Fisik), Beasiswa Yatim Piatu (Bapak dan Ibu), Beasiswa KIP Kuliah, dan Beasiswa Keluarga UNUSIDA.

Selain fasilitas yang modern, UNUSIDA juga memiliki lingkungan akademik yang mendukung pengembangan potensi. Bersama dosen yang berkompeten di setiap bidangnya. yang siap membimbing dan mendukung mahasiswa di setiap Program Studi. Dengan pengalaman dan keahlian yang mumpuni, para dosen UNUSIDA memberikan pengalaman akademik yang berkualitas, memastikan mahasiswa siap menghadapi tantangan di dunia profesional dan terus berkembang dalam ilmu pengetahuan.

Masih ragu untuk Kuliah di UNUSIDA?
Dengan berbagai program unggulan dan fasilitas modern, UNUSIDA siap membantu Anda meraih kesuksesan. Dukunglah impian Anda untuk menjadi generasi inovatif dan berdaya saing global di kampus yang mengusung visi To Become Research Preneur University 2034. Bersama UNUSIDA, wujudkan karier akademik dan profesional yang gemilang.

Adapun syarat pendaftaran di UNUSIDA yaitu:
– WNI/WNA dengan surat izin belajar,
– Lulus SMA/MA/SMK Sederajat,
– Mengisi formulir pendaftaran online dan mengunggah data berupa Scan Legalisir Ijazah/SKL, Scan KTP, dan Scan Kartu Keluarga,
– Membayar biaya formulir pendaftaran sebesar Rp 350.000.

Informasi pendaftaran mahasiswa baru dapat mengunjungi laman www.pmb.unusida.ac.id

Jadilah bagian dari kampus yang tidak hanya mengedepankan ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan kepemimpinan yang sesuai dengan semangat Nahdlatul Ulama. Bersama UNUSIDA, raih masa depan cemerlang penuh prestasi!

Rektor Unusida, Dr. H. Fatkul Anam, M.Si (Foto: Humas Unusida)

Wujudkan Budaya Kampus Qur’ani, UPT PIK UNUSIDA Inisiasi Baca Al-Qur’an Setiap Hari

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) memulai program gerakan baca Al-Qur’an setiap mengawali kegiatan sebagai bagian dari upaya membangun lingkungan kampus yang lebih religius dan mendukung perkembangan karakter mahasiswa. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari di seluruh fakultas dan jurusan, sebagai bentuk komitmen UNUSIDA dalam mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan akademik.

Program tersebut diinisiasi oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengkajian Islam dan Keaswajaan (PIK) UNUSIDA untuk memulai setiap kegiatan di kampus dengan membaca Al-Qur’an. Hal tersebut dimulai dengan pimpinan tertinggi untuk memberikan contoh dan menginspirasi seluruh sivitas akademika UNUSIDA untuk melakukan hal serupa dalam menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dan sumber inspirasi dalam bekerja maupun mengajar.

Kepala UPT PIK UNUSIDA, H Arisy Karomi atau Gus Arisy mengatakan bahwa program ini terinspirasi dari amanah Ketua Badan Pelaksana Penyelenggara (BPP) UNUSIDA, KH Arly Fauzi dan Rektor UNUSIDA sebagai wujud ejawantah dari harapan dan tujuan para Masyayikh PCNU dalam mendirikan UNUSIDA untuk menjaga akidah Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah.

“Harapan beliau, UNUSIDA menjadi kampus yang penuh berkah, dalam arti Mazroatul dunya lil Akhiroh tempat menanam kebaikan di dunia untuk bekal di akhirat,” ungkapnya.

Gus Arisy menekankan bahwa seluruh kegiatan seperti memulai rapat dan perkuliahan dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai inspirasi. Hal ini menjadi salah satu bentuk mazroatul akhiroh adalah dengan membumikan Al-Qur’an, dalam beberapa aspek, yaitu membaca, kajian dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ia menyebutkan, selalu mengupayakan untuk membaca Al-Qur’an seperti ketika memulai kerja, ketika Khatmil Qur’an setiap kegiatan Mujahadah satu bulan sekali, pembinaan Al-Qur’an untuk Dosen, Tenaga Kependidikan (Tendik), dan mahasiswa dengan melibatkan PC JQH Sidoarjo. Kemudian pengajaran mata kuliah Aswaja dalam rangka mewujudkan kampus yang menjadi tempat menanam kebaikan dunia dan akhirat.

Kegiatan ini akan dilaksanakan secara rutin setiap pagi sebelum memulai aktivitas perkuliahan, serta mengundang semua sivitas akademika untuk ikut serta dalam meramaikan dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an.

Bukan hanya sebagai rutinitas, gerakan ini juga diharapkan dapat memperkuat ikatan antara nilai-nilai agama dan kehidupan akademik, serta menginspirasi seluruh sivitas akademika untuk menjadi pribadi yang lebih baik dalam segala aspek.

Termasuk kajian Al-Qur’an melalui pengajian kitab Tafsir Al Ibris bagi seluruh sivitas akademika UNUSIDA secara offline di Masjid KH Muhammad Hasyim Asy’ari dan online melalui channel UNUSIDA TV. Juga mengikuti kompetisi-kompetisi di tingkat regional dan nasional bagi mahasiswa. Hal tersebut bertujuan untuk membangun akulturasi menjadi kampus Qur’ani.

“Jadi ukuran sukses kampus duniawi juga harus diupayakan dan di perjuangkan tanpa meninggalkan orientasi akhirat. Kebaikan dunia dengan keberkahan Al-Qur’an, prestasi-prestasi bidang akademis mendapatkan kemudahan dan berorientasi kebahagiaan akhirat,” terangnya, Jum’at (21/2/2025).

Ke depan, pihaknya berupaya untuk mencoba menggelar kajian ilmiah setingkat skripsi, jurnal, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Jadi gerakan Al-Qur’an di UNUSIDA terbagi dalam 3 level, mulai membaca, mengkaji dan menerapkan isi dan hikmahnya dalam kehidupan sehari-hari.

Rektor UNUSIDA, H Fatkul Anam, sangat mendukung dan menyambut baik program gerakan membaca Al-Qur’an setiap mengawali kegiatan di kampus. Menurutnya, gerakan ini bertujuan untuk memberikan semangat bagi seluruh sivitas akademika dan mendekatkan mereka dengan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan adanya kegiatan ini, ia berharap UNUSIDA dapat menjadi kampus yang tidak hanya unggul dalam bidang ilmu pengetahuan, tetapi juga dalam pembentukan karakter yang berbasis nilai-nilai agama dan moral.

UNUSIDA berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program keagamaan yang mendukung pengembangan karakter mahasiswa, dan gerakan baca Al-Qur’an ini adalah langkah awal dari berbagai program spiritual yang akan digelar setiap harinya.

“Kami berharap gerakan baca Al-Qur’an ini dapat menjadi titik awal yang positif bagi seluruh sivitas akademika dalam menyambut hari-hari mereka dengan semangat dan ketenangan,” harapnya.

 

(my)

Kepala Program Studi Teknik Informatika, Dr. Arda Surya Editya (Foto: Istimewa)

Kaprodi Teknik Informatika Beberkan Kunci Sukses Transformasi Digital di UNUSIDA

Kaprodi Teknik Informatika Arda Surya Editya, menyampaikan tentang program transformasi digital yang sudah diterapkan di UNUSIDA dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Arda menegaskan bahwa program tersebut juga dapat diterapkan di seluruh PTNU seluruh Indonesia.

“UNUSIDA telah mengembangkan 26 sistem informasi yang saling terhubung, mencakup berbagai aspek seperti administrasi mahasiswa dan pengelolaan karier dosen. Dengan sistem ini, dokumen-dokumen penting, seperti pengajuan jabatan fungsional dosen, bisa diakses secara digital tanpa perlu mencari dokumen fisik,” terangnya dalam sesi diskusi bersama Rektor UNUSIDA, H Fatkul Anam di salah satu stasiun TV, Rabu (12/2/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Arda yang baru menyelesaikan studi S3 nya tersebut membeberkan kunci sukses transformasi digital yang diterapkan di UNUSIDA. Mulai dari pendirian data center dan penggunaan teknologi canggih yang dapat menghubungkan seluruh PTNU. Dengan menggunakan teknologi seperti big data, ekosistem ini dapat mendukung pemrosesan data yang lebih efisien dan membantu PTNU bersaing di tingkat global.

“Kami juga menyusun strategi pengembangan infrastruktur digital yang mencakup penguatan infrastruktur fisik, seperti server dan jaringan internet yang cepat serta stabil. Langkah ini sangat penting untuk memastikan kelancaran proses pembelajaran dan administrasi di era digital,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menerangkan pentingnya literasi digital bagi dosen dan mahasiswa di PTNU, yang diharapkan memiliki literasi digital yang memadai untuk menghadapi pendidikan berbasis teknologi. Pengoptimalan LMS dan teknologi pembelajaran yang dapat membantu mahasiswa memilih mata kuliah, mengakses bahan ajar, dan mengikuti ujian secara online atau tatap muka. Selain itu, teknologi seperti Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan Artificial Intelligence (AI) juga digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar, contohnya dalam pembelajaran teknik lingkungan atau sejarah.

Meningkatkan daya saing lulusan di dunia kerja melalui transformasi digital di PTNU bertujuan agar lulusan siap menggunakan teknologi terbaru. Mulai dari mahasiswa dilatih dengan teknologi digital yang membantu mereka membuat portofolio digital yang dapat digunakan saat melamar pekerjaan. Keahlian dalam menggunakan AI dan teknologi lainnya juga menjadi nilai tambah.

Pembiayaan berkelanjutan untuk transformasi digital dapat memulai dengan pembiayaan mandiri dan berencana untuk menggunakan hibah, CSR, serta model pembiayaan berkelanjutan lainnya. Sebuah roadmap telah dibuat untuk menentukan prioritas teknologi dan infrastruktur yang perlu dikembangkan setiap tahunnya.

Implementasi teknologi yang memudahkan aktivitas kampus dengan sistem digital yang telah diterapkan. Melalui pemanfaatan teknologi dapat memudahkan mahasiswa untuk melaporkan masalah seperti AC rusak melalui scan barcode di setiap ruang kuliah. Selain itu, di kantin dan area lainnya, mahasiswa dapat mengakses buku dari perpustakaan melalui barcode. Dengan cara ini, setiap PTNU dapat mengoptimalkan teknologi untuk mendukung kegiatan akademik, meskipun dengan investasi yang bertahap.

Integrasi nilai-nilai Aswaja dalam transformasi digital tetap mengutamakan nilai-nilai dasar NU, seperti toleransi dan karakter. Meskipun teknologi digunakan untuk mempermudah proses belajar, nilai-nilai ini tetap terjaga melalui kebiasaan di kampus, seperti membaca Al-Qur’an setiap hari setelah absensi. Teknologi digunakan untuk mendukung, bukan menggantikan, nilai-nilai tersebut.

Dengan adanya upaya-upaya ini, diharapkan PTNU dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan, memperkuat daya saing global, dan mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan di dunia digital dan dunia kerja.

Ia berharap transformasi digital di PTNU akan memberikan kemudahan dalam pengelolaan perguruan tinggi dan pembelajaran. Ke depan, diharapkan mahasiswa PTNU menguasai teknologi dan juga tetap menjunjung tinggi nilai-nilai NU, agar siap menghadapi tantangan di dunia kerja yang semakin digital.

Arda berpesan kepada mahasiswa untuk memanfaatkan teknologi dengan bijak. AI dan alat digital lainnya harus digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan mencapai cita-cita, namun tetap menguasai dasar keilmuan. Teknologi, menurutnya, adalah alat yang mendukung pencapaian, tetapi tetap perlu didasari dengan pemahaman yang baik tentang ilmu yang dipelajari.

“Secara keseluruhan, digitalisasi adalah langkah penting bagi PTNU dalam menghadapi tantangan globalisasi dan revolusi industri. Dengan memanfaatkan teknologi yang ada dan mengimplementasikannya dalam pendidikan, PTNU dapat memastikan relevansi dan daya saingnya di masa depan,” pungkasnya.

 

(my)

Rektor Unusida, Dr. H. Fatkul Anam, M.Si (Foto: Istimewa)

Rektor Unusida: Transformasi Digital di PTNU, Kunci Sukses Menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0

Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA), Dr. H. Fatkul Anam menjelaskan bahwa transformasi digital bukan lagi pilihan, melainkan sebuah kewajiban untuk perguruan tinggi, agar tetap relevan dan berdaya saing di era digital. Transformasi ini diperlukan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada mahasiswa dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Menurutnya transformasi digital sangat penting untuk mulai diterapkan di Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0, di mana masyarakat harus berkolaborasi dengan teknologi, perguruan tinggi harus siap mengimplementasikan digitalisasi dalam berbagai aspek, seperti pembelajaran, administrasi, dan pelayanan kepada mahasiswa. Juga digitalisasi juga penting dalam membekali generasi Z dan selanjutnya yang sudah sangat akrab dengan teknologi.

“Melalui transformasi digital, pendidikan tinggi dapat terus berkembang, mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi generasi yang siap berkolaborasi dengan teknologi, serta menghadapi tantangan global di era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0,” terangnya dalam sesi diskusi di salah satu stasiun TV, Rabu (12/2/2025).

Dalam kesempatan tersebut, ia menceritakan pengalaman dalam mengimplementasikan sistem teknologi di UNUSIDA. Di mana digitalisasi sudah dimulai sejak 2020, dengan penerapan platform digital untuk memudahkan pembelajaran dan administrasi. Contohnya adalah perpustakaan digital yang memungkinkan mahasiswa mengakses buku secara online tanpa harus datang ke perpustakaan fisik. Selain itu, platform Learning Management System (LMS) digunakan untuk memudahkan proses pembelajaran dengan mengintegrasikan materi, tugas, dan penilaian dalam satu sistem.

UNUSIDA telah mengembangkan 26 sistem informasi yang saling terhubung, mencakup berbagai aspek seperti administrasi mahasiswa dan pengelolaan karier dosen. Dengan sistem ini, dokumen-dokumen penting, seperti pengajuan jabatan fungsional dosen, bisa diakses secara digital tanpa perlu mencari dokumen fisik,” ungkapnya.

Lebih lanjut, pihaknya juga menyusun strategi pengembangan infrastruktur digital Untuk mendukung transformasi digital, pengembangan infrastruktur fisik seperti server dan jaringan internet yang cepat dan stabil sangat penting. Namun, ia menekankan bahwa sekarang banyak alternatif penyedia layanan yang menawarkan solusi infrastruktur dengan biaya lebih terjangkau, seperti penyewaan server, sehingga perguruan tinggi dapat fokus pada implementasi teknologi tanpa khawatir biaya tinggi.

“Kami juga menyusun strategi pengembangan infrastruktur digital yang mencakup penguatan infrastruktur fisik, seperti server dan jaringan internet yang cepat serta stabil. Langkah ini sangat penting untuk memastikan kelancaran proses pembelajaran dan administrasi di era digital,” jelasnya.

Ketua Forum Rektor PTNU tersebut menjelaskan tantangan dan harapan ke depan, meskipun digitalisasi memberikan banyak kemudahan, perguruan tinggi perlu memastikan bahwa teknologi ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing lulusan. Dengan mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran dan tata kelola, PTNU diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan layanan pendidikan yang lebih baik di era digital ini.

“Secara keseluruhan, semua PTNU sedang berusaha memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing lulusan. Dengan pendekatan yang hati-hati dan terencana, oleh karena itu saya harap dapat memajukan pendidikan berbasis teknologi tanpa mengabaikan nilai-nilai luhur yang diusung oleh NU,” pungkasnya.

 

(my)

Rektor Unusida, H Fatkul Anam saat menerima Anugerah Pendidikan NU 2025 (Foto: TVNU)

UNUSIDA Bangga Raih Anugerah Pendidikan Nahdlatul Ulama 2025, Bukti Dedikasi dalam Dunia Pendidikan

Di usia ke 10 Tahun, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) dikenal menjadi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) dengan segudang prestasi, baik di kancah regional, nasional, hingga internasional. Kali ini UNUSIDA kembali memantapkan diri sebagai salah satu kampus NU terbaik setelah meraih Anugerah Pendidikan Nahdlatul Ulama 2025 untuk Kategori Pendidikan Tinggi. Pemberian penghargaan itu masih dalam rangkaian dari agenda Kongres Pendidikan NU di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (23/01/2025).

Rektor UNUSIDA, H Fatkul Anam yang juga turut hadir dan mengikuti Kongres Pendidikan Nahdlatul Ulama 2025, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas penghargaan tersebut. Ia menyebutkan bahwa terdapat tiga PTNU yang mendapat Anugerah Pendidikan NU 2025. Selain UNUSIDA yang menjadi satu-satunya di Pulau Jawa, dua PTNU lainnya yang menerima penghargaan serupa yaitu Universitas Nahdlatul Ulama NTB, dan Universitas Maarif NU Lampung.

“Bagi UNUSIDA Capaian ini sungguh sangat membanggakan. Ini sekaligus menambah deretan prestasi lainnya sepanjang 2024, di antaranya UNUSIDA naik ke Klaster Utama dalam Klasterisasi PT penyelenggara pendidikan akademik,” terangnya.

Lebih lanjut, ketua Forum Rektor PTNU tersebut menyampaikan komitmen UNUSIDA melalui berbagai program pendidikan yang tidak hanya unggul dalam aspek akademik, tetapi juga dalam pengembangan karakter mahasiswa.

Ia mengatakan, penghargaan ini dapat semakin melecut semangat UNUSIDA untuk terus berkiprah dan berkontribusi dalam mempersiapkan generasi muda yang berkompeten dan berdaya saing global.

Selain itu, penghargaan ini menjadi bukti bahwa pendidikan yang berlandaskan pada nilai-nilai Aswaja dan kebangsaan yang diterapkan di UNUSIDA sangat relevan dalam menciptakan SDM yang unggul dan siap menghadapi tantangan global.

“Penghargaan ini saya persembahkan untuk seluruh civitas akademika UNUSIDA yang telah bekerja keras dalam menciptakan pendidikan berkualitas dan berdaya saing. Kami akan terus berupaya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan di UNUSIDA, serta memberi kontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa,” ujarnya.

Ketua BPP UNUSIDA, KH Arly Fauzi mengungkapkan rasa bangga dan mengapresiasi seluruh civitas akademika atas prestasi ini. “Alhamdulillah, Allahu Akbar ini hasil kerja keras seluruh civitas akademika UNUSIDA. Juga berkat doa para kiai hingga menjadikan UNUSIDA kebanggaan warga NU Sidoarjo,” katanya melalui pesan WhatsApp.

Tidak kalah bangganya, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU Sidoarjo), KH Zainal Abidin juga sangat menyambut dengan bangga capaian ini. Ia berharap UNUSIDA dapat menjadi contoh bagi PTNU lain untuk terus berinovasi dalam menciptakan pendidikan yang lebih baik dan berdaya saing, serta menjaga tradisi dan nilai-nilai luhur NU.

“Setahap demi setahap UNUSIDA melangkah pasti dengan menunjukkan capaian dan prestasi yang membanggakan. PCNU akan terus mendorong agar UNUSIDA terus menunjukkan progres menuju perguruan tinggi yang unggul,” katanya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Kongres Pendidikan NU 2025, Prof H Mohammad Mukri, yang dalam laporannya diwakili Gus Ulil Abshar Abdalla menjelaskan bahwa terdapat beragam kriteria dalam Penghargaan Anugerah Pendidikan NU 2025.

Gus Ulil menjelaskan penentuan penghargaan kepada lembaga dan tokoh yang layak mendapatkan penghargaan yang ditentukan oleh Tim Tujuh yakni Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla dan KH Ahmad Suaedy, Rektor UNU Yogyakarta Widya Priyahita Pudjibudojo, Ketua RMI PBNU KH Hodri Arif, dan Wakil Sekretaris PBNU Sidrotun Naim.

Kriteria penghargaan ini mencakup lembaga-lembaga pendidikan yang bekerja secara tim, seperti madrasah dan sekolah-sekolah yang dikelola dengan baik dan terakreditasi. Di antaranya mulai di tingkat universitas, Madrasah Aliyah (MA), atau lembaga pendidikan lainnya yang berafiliasi terhadap NU.

“Insyaallah, penghargaan ini akan diberikan dalam lima kategori yang telah disebutkan: RA/TK, LP Ma’arif NU, RMINU, LPTNU, dan pondok pesantren. Semua penghargaan ini akan diberikan kepada lembaga-lembaga di bawah NU,” jelasnya.

Terkait kriteria lembaga, Prof Mukri menegaskan bahwa fokus pada lembaga-lembaga yang tidak hanya berprestasi dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki nilai tambah dalam pengelolaan lingkungan, keberlanjutan, atau sistem pendidikan yang terstruktur dengan baik.

 

(my)

Penandatanganan MOU antara Filkom Unusida, Lenovo Unusida, dan PT Asia Emas Group (Foto: Humas Unusida)

Filkom UNUSIDA Jalin Kerja Sama dengan Lenovo Indonesia, Kenalkan Manfaat AI di Perguruan Tinggi

Dalam rangka mengenalkan lebih dalam mengenai Artificial Intelligence (AI), Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) mengadakan workshop bertajuk ‘Mengenal Lebih Dekat tentang AI’ di Hall Kampus 2 UNUSIDA, Selasa (21/01/2025). Workshop ini diselenggarakan berkat kerja sama antara Filkom UNUSIDA, Lenovo Indonesia, dan PT Asia Emas Group.

Wakil Rektor 1 UNUSIDA, Hadi Ismanto, sangat mengapresiasi atas upaya Filkom UNUSIDA dalam menjalin kerja sama sebagai upaya meningkatkan sistem pembelajaran berbasis teknologi. Sebab, sangat penting untuk membuka wawasan mahasiswa mengenai bagaimana AI dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Sebagai akademisi, mahasiswa juga harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dalam menunjang proses pembelajaran, meningkatkan efisiensi, dan membantu mahasiswa dalam memecahkan masalah dengan cara yang lebih cepat dan akurat.

“Kita harus bersyukur karena Filkom terus bersinergi untuk meningkatkan softskill mahasiswa, mengingat perkembangan teknologi informasi yang jauh melampaui kurikulum yang sudah ditetapkan. Sinergi ini penting, agar mahasiswa UNUSIDA dapat tetap bersaing di tingkat global,” katanya.

Ia berharap kegiatan ini menjadi pemantik bagi program-program lain yang terkait dengan penggunaan AI dan teknologi yang dapat mendukung proses kuliah di kampus. Sehingga dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan akademik dan profesional mahasiswa.

“Semoga kegiatan workshop ini dapat berkelanjutan dan menjadi bagian dari upaya UNUSIDA untuk terus beradaptasi dengan kemajuan teknologi, serta menghasilkan mahasiswa yang siap menghadapi tantangan global,” harapnya.

Sementara itu, Dekan Filkom UNUSIDA, Son Haji Arif menegaskan pentingnya pemanfaatan AI dalam dunia pendidikan. Menurutnya, adanya AI bukan untuk menggantikan tugas sebagai manusia, tetapi sebagai alat penunjang dalam proses kuliah dan pekerjaan sehari-hari.

“Namun, kita harus ingat bahwa AI bukan untuk menggantikan peran manusia, melainkan untuk memperkuat kemampuan kita dalam mencapai tujuan pendidikan dan meningkatkan kualitas pembelajaran di era digital saat ini,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Regional Sales Manager Lenovo Indonesia, Daud juga menyampaikan materi tentang dampak penggunaan AI di perguruan tinggi Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa penggunaan AI di perguruan tinggi Indonesia akan memberikan dampak yang sangat signifikan dalam jangka panjang.

“AI berpotensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyediakan alat bantu yang lebih canggih dalam proses pembelajaran, penelitian, dan pengembangan. Dalam jangka panjang, perguruan tinggi yang mengadopsi teknologi AI akan menghasilkan lulusan yang lebih siap menghadapi tantangan global dan dapat berkompetisi di pasar kerja yang semakin bergantung pada teknologi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Daud menekankan bahwa AI dapat mengoptimalkan berbagai aspek dalam pendidikan, mulai dari pengelolaan administrasi hingga metode pembelajaran yang lebih personalized, yang memungkinkan setiap mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka.

Terkait dengan kerja sama antara Lenovo dan UNUSIDA, pihaknya juga akan berupaya untuk menggandeng Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) di Indonesia. Daud mengatakan, kolaborasi ini tidak hanya untuk mengenalkan teknologi terbaru yang mendukung pembelajaran berbasis AI, tetapi juga dalam menciptakan ekosistem teknologi yang memadai untuk memfasilitasi mahasiswa dan dosen dalam memanfaatkan potensi AI secara maksimal.

“Saya yakin, kerja sama yang dimulai dari UNUSIDA dapat menjadi pijakan awal kampus NU menuju transformasi perguruan tinggi yang inovatif dan siap bersaing di tingkat global,” ujarnya.

Kerja sama antara Lenovo dan UNUSIDA diharapkan menjadi langkah awal yang membawa dampak positif bagi perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia, dengan menciptakan generasi muda yang kompeten dalam bidang teknologi dan siap menghadapi masa depan yang semakin digital.

“Kami berharap, dengan adanya kerja sama ini dapat menarik kerja sama PTNU di Indonesia terkait penggunaan teknologi masa depan di dunia pendidikan,” ungkapnya.

 

(my)

Seminar Nasional Pra Kongres Pendidikan NU di Unusida (Foto: Humas Unusida)

Seminar Nasional Pra-Kongres Pendidikan NU di UNUSIDA, Bahas Format PTNU yang Ideal

Lembaga Pendidikan Tinggi (LPT) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bakal menggelar kongres pendidikan Nahdlatul Ulama (NU) di Jakarta. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 22 dan 23 Januari mendatang.

Dalam rangka menyambut agenda tersebut, terdapat sejumlah acara pra-kongres di antaranya adalah dengan menggelar sejumlah seminar nasional di Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) yang dipusatkan di Ballroom PCNU Sidoarjo, Rabu (08/01/2025).

Dalam seminar nasional pra-kongres seri 2 di UNUSIDA kali ini mengusung tema ‘Mencari Format Pendidikan Tinggi NU yang Ideal’ menjadi bahasan utama yang disampaikan oleh 3 narasumber. Yaitu Dosen Institut Teknologi Surabaya (ITS) dan Tim Ahli Kurikulum Dr. Ir. Syamsul Arifin, M.T, dengan tema ‘Transformasi Kurikulum Berbasis Keunggulan’, Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof. Dr. Ojat Darojat, M. Bus, Ph.D, dengan tema ‘ Transformasi Strategis Perguruan Tinggi NU’, dan Prof. Masdar Hilmy, S.Ag, MA, Ph.D, dengan tema pembahasan ‘Redesain Kurikulum untuk Pendidikan Masa Depan’.

Dalam sambutannya, Sekretaris Lembaga Perguruan Tinggi (LPT-PBNU), M. Faishal Aminuddin menyampaikan 2 hal penting dalam pengembangan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU).

Pertama, terkait dengan pengelolaan pendidikan tinggi di NU. Ia menyoroti bahwa meskipun NU memiliki banyak sumber daya manusia (SDM), masih ada tantangan serius, terutama dalam hal kualifikasi dosen. Sebanyak 79,8% dosen di perguruan tinggi NU hanya memiliki gelar S2, padahal untuk menjadi kiai (guru besar) di perguruan tinggi idealnya memiliki gelar S3. Hal ini penting karena S3 berfokus pada riset yang dapat menghasilkan ilmu pengetahuan baru, bukan sekadar mengajarkan materi lama.

Kedua, Faishal menyampaikan pentingnya infrastruktur pendidikan, mengingat mahasiswa kini sering kali menilai sebuah kampus berdasarkan fasilitas fisik seperti gedung. Namun, beliau juga menekankan bahwa opsi pendidikan online bisa menjadi alternatif untuk mengurangi biaya perawatan gedung yang besar.

Lebih lanjut, beliau mengungkapkan bahwa pengelolaan pendidikan tinggi NU masih terpisah-pisah dan kurang terkoordinasi. Sistem yang ada terlalu bergantung pada figur individu, sehingga ada kebutuhan mendesak untuk membangun sistem pengelolaan yang lebih kuat dan berkelanjutan, yang dapat berjalan dengan baik meskipun ada pergantian pengelola.

Faishal juga menyinggung pentingnya merumuskan format pendidikan tinggi NU yang ideal, dengan mempertimbangkan model seperti boarding school yang menggabungkan pendidikan akademik dan pondok pesantren. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang benar-benar mencerminkan produk pendidikan NU, mirip dengan sistem pendidikan di universitas-universitas tradisional di luar negeri.

“Hasil diskusi dalam seminar nasional ini dapat menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat bagi kemajuan pendidikan tinggi NU, yang juga akan dibahas dalam Kongres yang akan datang, yang mencakup seluruh jenjang pendidikan dari prasekolah hingga perguruan tinggi di bawah Nahdlatul Ulama,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Rektor UNUSIDA mengatakan, seminar pra-kongres pendidikan sesi 2 di UNUSIDA akan membahas tentang pengembangan kurikulum pendidikan NU pembelajaran berbasis IT dan penguatan ciri khas Ke NU-an.

Menurutnya, pendidikan adalah salah satu pilar utama dalam perjuangan Nahdlatul Ulama yang tidak hanya bertujuan mencetak generasi berilmu, tetapi juga generasi yang berakhlak, berkarakter dan mampu menjawab tantangan zaman di era yang penuh dengan dinamika seperti sekarang ini.

“Kita menghadapi tantangan besar mulai dari digitalisasi perubahan sosial hingga tantangan moral dan spiritual. Oleh karena itu melalui Seminar ini kita berharap dapat merumuskan satu strategi transformasi pendidikan NU agar relevan dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai – nilai ahlusunah wal jamaah,” jelasnya.

Salah satu narasumber, Syamsul Arifin menerangkan tentang pentingnya memahami peran pendidikan tinggi dalam mempersiapkan lulusan yang memiliki kemampuan yang bermanfaat bagi masyarakat. Salah satu pendekatan yang sedang banyak dibicarakan adalah Outcome-Based Education (OBE), yang menekankan bahwa lembaga pendidikan harus fokus pada kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan agar dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.

Melalui pengajaran dan kurikulum yang berbasis pada Outcome-Based Education, dosen dan guru diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang siap dan mampu mengatasi tantangan di masyarakat. Dengan demikian, pendidikan tinggi harus memastikan bahwa setiap lulusan memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia nyata, agar proses pendidikan tidak hanya untuk menghasilkan angka atau sertifikat, tetapi untuk memberi manfaat yang lebih luas.

“Pentingnya amanah yang diemban oleh pendidik baik dosen atau guru untuk mencetak generasi yang tidak hanya kompeten, tetapi juga memiliki kontribusi positif untuk masyarakat. Oleh karena itu, sebagai seorang dosen, penting untuk menyampaikan materi yang jelas manfaatnya bagi mahasiswa,” katanya.

Dosen ITS tersebut menjelaskan format pendidikan NU ideal harus berfokus pada pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia, dengan perhatian khusus pada peran NU dalam memberikan kontribusi terhadap sistem pendidikan yang lebih baik. Ia menekankan pentingnya kualitas pendidikan yang dapat dibuktikan dengan evidence yang kuat. Dengan kualitas pendidikan di setiap jenjang pendidikan tinggi.

“Pertanyaan asesor pendidikan memang sangat tajam, yang membutuhkan jawaban konkret atau pembuktian dengan argumen yang jelas, sementara pertanyaan malaikat langsung menguji nilai amal tanpa bukti fisik. Artinya keberadaan PTNU harus memberikan manfaat yang konkret bagi masyarakat,” terangnya.

Sementara itu, Prof Ojat sebagai narasumber 2 menjelaskan pentingnya transformasi digital dalam pendidikan tinggi, khususnya dalam menghadapi perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), yang dapat membantu memberikan kuliah jarak jauh tanpa kehadiran fisik dosen. Ia mengaitkan hal ini dengan fenomena pembelajaran daring, yang semakin diminati oleh generasi muda, terutama pasca pandemi COVID-19. Pendidikan jarak jauh juga memiliki potensi untuk mendapatkan manfaat dari peningkatan signifikan jumlah mahasiswa yang dapat dilayani melalui pembelajaran daring.

Ia mencontohkan Universitas Terbuka (UT) yang mengalami peningkatan jumlah mahasiswa dengan menerapkan pembelajaran jarak jauh. Tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di negara lain, seperti Open University of China yang menangani 5 juta mahasiswa, IGNOU di India dengan 4 juta mahasiswa, dan Allama Iqbal Open University di Pakistan dengan 2 juta mahasiswa. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran jarak jauh bisa menjadi solusi yang efektif dan efisien dalam menghadapi jumlah mahasiswa yang besar.

Prof Ojat berharap bahwa teknologi pendidikan, terutama online learning, dapat diterapkan secara lebih luas, tidak hanya di UT, tetapi juga di LPTNU di Indonesia, sehingga pendidikan tinggi dapat lebih inklusif, inovatif, dan berkelanjutan di masa depan.

Tak kalah pentingnya pengembangan infrastruktur digital juga harus disiapkan untuk mendukung pembelajaran jarak jauh yang efektif, termasuk penyediaan data center dan cloud computing untuk menyimpan data dan mendukung kegiatan pembelajaran online.

Selanjutnya, Prof Masdar yang menjadi narasumber ketika menyebutkan poin penting yang disampaikan adalah bahwa pendidikan yang berbasis Aswaja seharusnya tidak dipahami secara kaku atau ideologis tertutup. Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, termasuk Artificial Intelligence (AI), kurikulum Aswaja harus tetap fleksibel dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan masa depan. Ia juga mengingatkan bahwa profesi yang ada saat ini, seperti dosen, bisa terancam oleh profesi baru, seperti kurir yang berkembang seiring kemajuan teknologi.

Menurutnya, Aswaja bukan hanya milik NU, karena kelompok lain juga mengadopsi prinsip serupa, namun yang membedakan adalah interpretasi dan implementasi yang lebih sesuai dengan konteks dan tantangan masyarakat Nahdliyin. Ia juga mengungkapkan tantangan di dunia pendidikan, terutama dengan banyaknya kelompok-kelompok yang mengklaim Aswaja versi mereka, termasuk kelompok Salafi yang sering kali dianggap lebih otentik dalam mengutip Al-Qur’an dan Hadis. Prof Masdar menyoroti bahwa banyak kaum urban kelas menengah yang merasa bingung dan bisa beralih ke kelompok-kelompok tersebut jika tidak ada pendekatan yang tepat.

“Dalam konteks pendidikan, penting untuk menanamkan pemahaman yang mendalam mengenai Aswaja ala Nahdiyah, agar tidak hanya menjadi doktrin normatif, melainkan juga sebagai solusi yang adaptif terhadap tantangan zaman. Kurikulum Aswaja yang fleksibel dan bisa mengakomodasi perkembangan nilai-nilai baru akan sangat relevan untuk pendidikan masa depan,” ulasnya.

Prof Masdar juga menekankan pentingnya pendidikan karakter dan pendekatan intelektual yang tidak hanya berbasis teori, tetapi juga relevan dengan pengalaman nyata, baik di dunia pendidikan formal maupun dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengadopsi pendekatan yang lebih terbuka dan dialogis, pendidikan kaum Nahdliyin bisa menjadi lebih solutif dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Direktur Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya tersebut menerangkan dalam materi tentang ‘Redesain Kurikulum untuk Pendidikan Masa Depan’ untuk mengutamakan pentingnya integrasi Aswaja dalam kurikulum pendidikan untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Ia menggarisbawahi bahwa ideologi Aswaja harus tetap menjadi otoritatif bagi kaum Nahdliyin, namun dengan kemampuan untuk beradaptasi dengan dinamika zaman. Tantangan utamanya adalah menjaga agar ideologi ini tidak direbut oleh kelompok lain yang mungkin memiliki interpretasi yang sangat berbeda atau bahkan tidak sejalan dengan profil Aswaja yang dimiliki oleh Nahdlatul Ulama (NU).

“Tujuan utama dari pendidikan berbasis Aswaja adalah untuk membentuk individu yang beriman, berilmu, berakhlak mulia, serta memiliki komitmen kebangsaan yang kuat. Hal tersebut yang harus diterapkan dalam kurikulum PTNU nantinya,” pungkasnya.

 

(my)

Flyer Seminar Nasional (Foto: Istimewa)

Seminar Nasional Pra-Kongres Pendidikan NU Seri 2 di Unusida

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) siap menjadi tuan rumah Seminar Nasional Pra-Kongres Pendidikan Nahdlatul Ulama (NU) yang akan digelar pada Rabu (08/01/2025) mendatang. Seminar dengan tema ‘Mencari Format Pendidikan NU yang Ideal’ ini akan menjadi ajang penting bagi para akademisi, praktisi pendidikan tinggi NU di wilayah Jawa Timur untuk berdiskusi dan mencari solusi terkait pengembangan sistem pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah.

Berita tersebut pertama kali diketahui melalui notulen rencana seminar Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Pra Kongres Pendidikan NU yang menunjuk Unusida sebagai salah satu tuan rumah yang akan menggelar seminar nasional dalam waktu dekat. Seminar tersebut akan dilaksanakan secara Hybrid, dapat diikuti secara offline di Aula Kantor PC NU Sidoarjo, dan dapat diikuti secara online melalui Zoom Meeting dan Live Streaming Unusida TV.

Berikut link pendaftaran dan zoom meeting Klik disini

Atau bergabung melalui
Metting ID: 899 2594 1808
Password: SCXcUi

Berikut alamat lokasi acara: Kantor PC NU Sidoarjo Klik disini 

Rektor Unusida, H Fatkul Anam, menyatakan bahwa pihaknya sangat menyambut baik atas kepercayaan terhadap Unusida untuk menggelar seminar nasional yang menjadi rangkaian kegiatan Pra Kongres LPT-PBNU nantinya.

“Mari bersama-sama kita siapkan kegiatan tersebut dengan baik. Kita tunjukkan Unusida, PCNU, PC Muslimat Sidoarjo pelopor kebangkitan NU di abad kedua. Kepercayaan yang harus kita jawab dengan kerja profesional,” tulisnya saat menyampaikan pesan tersebut pertama kali melalui grup WhatsApp.

Ketua forum Rektor PTNU tersebut menjelaskan, acara ini bertujuan untuk menggali pemikiran dan inovasi dalam upaya membangun format pendidikan NU yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga mencerminkan prinsip-prinsip ajaran Aswaja An Nahdliyah yang moderat, inklusif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Ia juga berharap seminar ini dapat memberikan kontribusi dalam merumuskan rekomendasi yang akan dibawa ke dalam Kongres Pendidikan NU yang akan datang.

“Sebagai bagian dari keluarga besar NU, Unusida merasa terhormat dan siap untuk berperan aktif dalam menyukseskan agenda besar ini. Kami percaya, pendidikan yang ideal bagi umat ini adalah pendidikan yang berlandaskan pada nilai-nilai kearifan lokal, keislaman yang moderat, serta mampu menghadapi tantangan global,” terangnya.

Seminar Nasional Pra-Kongres ini akan menghadirkan berbagai narasumber yang kompeten di bidang pendidikan, baik dari kalangan internal NU maupun pakar pendidikan nasional. Yaitu Dr. Ir. Syamsul Arifin, M.T dengan tema ‘Transformasi Kurikulum Berbasis Keunggulan’, Prof. Dr. Ojat Darojat, M. Bus, Ph.D dengan tema ‘ Transformasi Strategis Perguruan Tinggi NU’, dan Prof. Masdar Hilmy, S.Ag, MA, Ph.D dengan tema pembahasan ‘Redesain Kurikulum untuk Pendidikan Masa Depan’.

Ketua Panitia, M Mansur Yafi menyebutkan, pihaknya akan mengundang 104 Perguruan Tinggi NU di Wilayah Provinsi Jawa Timur. Dalam seminar tersebut, delegasi dari setiap PTNU dapat memberikan pandangan serta usulan terkait kurikulum, metode pengajaran, dan integrasi antara pendidikan agama dan ilmu pengetahuan yang bisa diterapkan di lembaga pendidikan NU di seluruh Indonesia.

Seminar ini juga akan menjadi ruang dialog yang konstruktif untuk merumuskan langkah-langkah konkret yang dapat diwujudkan dalam praktek pendidikan sehari-hari, serta menghasilkan rekomendasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern yang membutuhkan pendidikan yang tidak hanya mengutamakan aspek intelektual, tetapi juga nilai moral dan spiritual.

“Kami mengundang seluruh PTNU se-Jawa Timur untuk hadir dan berpartisipasi aktif dalam seminar ini. Melalui seminar ini diharapkan dapat menjadi tonggak awal dalam mewujudkan pendidikan NU yang ideal, berkelanjutan, dan berkualitas tinggi,” jelasnya.

 

(my)

Refleksi Akhir Tahun 2024 Civitas Akademika Unusida (Foto: Humas Unusida)

Refleksi Akhir Tahun 2024, Pembuktian Unusida Sebagai Kampus Berprestasi

Tahun 2024 menjadi pembuktian bagi Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida). Di usia yang ke 10 tahun, Unusida telah meraih banyak prestasi sepanjang tahun 2024. Dengan total capaian prestasi sebanyak 99 dalam berbagai bidang, Unusida telah menunjukkan komitmen dan kemampuan luar biasa dalam memberikan kontribusi terbaik untuk dunia pendidikan dan penelitian.

Unusida berhasil meraih berbagai prestasi yang membanggakan di tingkat regional, nasional, dan internasional sepanjang tahun 2024. Rincian prestasi yang berhasil diraih diantaranya yaitu 13 Prestasi Regional, 74 Prestasi Nasional, dan 12 Prestasi Internasional.

Rektor Unusida, H Fatkul Anam menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh keluarga besar Civitas Akademika Unusida yang telah memberikan dedikasi, kerja keras, dan doa yang tiada henti. Tahun 2024 menjadi tahun penuh tantangan, namun juga membawa capaian yang luar biasa.

“Terima kasih atas kerja keras dan doa seluruh keluarga besar Unusida. Kita berhasil menghadapi berbagai rintangan dan melangkah jauh menuju prestasi yang gemilang,” katanya saat menyampaikan selayang pandang dalam kegiatan Refleksi Akhir Tahun 2024, Senin (30/12/2024).

Lebih lanjut, ketua Forum Rektor Seluruh Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) tersebut menyebutkan salah satu puncak prestasi yang menjadi pencapaian terbesar yang patut dibanggakan pada tahun 2024 adalah Unusida berhasil naik ke Klaster Utama pada Klasterisasi Perguruan Tinggi 2024. Pencapaian ini merupakan hasil dari upaya bersama yang tiada henti dalam meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan tinggi di Unusida.

“Kami percaya bahwa keberhasilan ini bukan hanya milik Unusida, tetapi juga milik seluruh elemen yang terlibat, mulai dari dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, hingga seluruh mitra yang telah mendukung kami,” tuturnya.

Ia berharap, melalui semangat dan keberhasilan yang telah kita capai di tahun 2024 dapat menjadi pijakan yang lebih kokoh untuk melangkah lebih jauh di tahun 2025. Sebagai refleksi atas prestasi yang telah diraih, Unusida berkomitmen untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas dalam segala aspek.

Keberhasilan tahun 2024 ini dapat menjadi pijakan yang kokoh untuk meraih lebih banyak prestasi di tahun yang akan datang. Mari terus bekerja keras, berinovasi, dan berdoa bersama agar Unusida semakin berjaya dan memberikan dampak positif bagi masyarakat, bangsa, dan dunia.

“Selamat menyambut tahun baru, semoga tahun 2025 membawa keberkahan dan kesuksesan yang lebih besar. Unusida siap melesat dan terus maju bersama. Terima kasih atas semua kerja keras dan doa yang telah diberikan sepanjang tahun 2024,” pungkasnya.

 

(my)

Flyer Unusida Klaster Utama 2024 (Foto: istimewa)

Alhamdulillah, Unusida Unusida Masuk Klaster Utama dalam Klasterisasi Perguruan Tinggi 2024

Satu lompatan besar diraih Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) di akhir tahun 2024. Di usia yang ke-10, klaster Unusida melejit dan menempati Klaster Utama dalam Klasterisasi Perguruan Tinggi tahun 2024 bersama 194 Perguruan Tinggi lain di Indonesia. Klasterisasi ini didasarkan pada hasil olahan data kinerja perguruan tinggi berbasis SINTA dalam periode tahun 2020 hingga 2022.

Data kinerja yang diperhitungkan merupakan data yang telah diverifikasi dan divalidasi oleh verifikator Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Perguruan Tinggi meliputi data penulis (author), afiliasi (affiliation), artikel (article), penelitian (research), pengabdian kepada masyarakat (community service), kekayaan intelektual (intellectual property rights), dan buku (book).

Diketahui, klasterisasi ini bukanlah pemeringkatan, namun merupakan pengelompokan perguruan tinggi sesuai dengan kualifikasi kinerja perguruan tinggi sebagai dasar penyusunan peta jalan riset dan rencana strategis, serta sebagai landasan penentuan kewenangan pengelolaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi.

Perguruan Tinggi di Indonesia dikelompokkan menjadi lima klaster, yaitu Mandiri, Utama, Madya, Pratama, dan Binaan. Klasterisasi perguruan tinggi ini sebagai metode dalam mengidentifikasi, mengukur kinerja, dan mengelompokkan perguruan tinggi diharapkan dapat mengakselerasikan kinerja perguruan tinggi melalui skema-skema kolaborasi nantinya. Dimana untuk menyatukan dan mensinergikan potensi-potensi kerja sama perguruan tinggi lintas klaster dalam peningkatan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Ketua Badan Pelaksana Penyelenggara (BPP) Unusida H Arly Fauzi sangat mengapresiasi kinerja seluruh civitas akademika yang salalu memberikan yang terbaik. Menurutnya, capaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh civitas akademika, baik dosen, mahasiswa, maupun tenaga kependidikan yang berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan, riset, dan pelayanan kepada masyarakat.

“Semoga kita tidak terlena dengan capaian ini. Kita akan terus memacu kinerja di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat, serta bidang-bidang lain, demi mewujudkan Unusida sebagai perguruan tinggi unggul,” tuturnya.

Rektor Unusida, H Fatkul Anam mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas capaian Unusida masuk pada Klaster Utama ini. Tentunya ini akan semakin memperkuat posisi dan reputasinya sebagai Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) unggul yang terus berinovasi.

“Capaian ini menunjukkan bahwa kinerja penelitian  dan pengabdian masyarakat Unusida cukup tinggi dan membanggakan. Di tahun 2023 kita masih di Klaster Madya, tahun 2024 ini kita naik kelas di Klaster Urama,” ungkapnya.

Ketua Forum Rektor Seluruh PTNU ini selalu menekankan untuk senantiasa meningkatkan kinerja akademik, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat setiap saat. Sebab, penilaian dalam klasterisasi perguruan tinggi ini melibatkan berbagai indikator, seperti kualitas sumber daya manusia, kualitas pendidikan, penelitian, inovasi, dan kontribusi terhadap pembangunan nasional.

“Dengan semangat kolaborasi dan dedikasi, kita bersama-sama mewujudkan Unusida sebagai perguruan tinggi yang unggul dan berdampak positif bagi kemajuan bangsa,”ujarnya

Adapun, hasil pengukuran data kinerja perguruan tinggi untuk klasterisasi perguruan tinggi tahun 2024 dapat dilihat pada menu (tab) Metrics Cluster pada profil perguruan tinggi melalui laman berikut ini atau pada menu operator klik disini.

 

(my)