Posts

Talkshow Women Inspire BEM Unusida (Foto: Humas Unusida)

BEM Unusida Gelar Talkshow Women Inspire bersama Ning Imaz

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar acara Talkshow Women Inspire dengan mengusung tema ‘Perayaan Mati Rasa’. Acara ini dipusatkan di Hall Lantai 5 Kampus 2 Unusida, Rangkah Kidul Sidoarjo, Ahad (09/06/2024).

Kegiatan tersebut menghadirkan pengasuh Pondok Pesantren Al Ihsan, Lirboyo, Ning Imaz Fatimatuz Zahroh atau Ning Imaz sebagai narasumber. Talkshow tersebut mendapatkan atensi yang cukup banyak, khususnya dari kalangan perempuan. Sebab, Ning Imaz menjadi sosok nawaning yang banyak digemari oleh kalangan muda akhir-akhir ini.

Dirjen Kajian Agama BEM Unusida, Latifah Irsyadia menjelaskan, talkshow kali ini merupakan sebuah kesempatan emas bagi para wanita untuk meraih inspirasi, pengetahuan, dan pemberdayaan diri guna mewujudkan masa depan yang lebih baik lagi dalam menata hati.

Irsya yang juga mengidolakan Ning Imaz tersebut mengatakan bahwa acara ini lebih dari sekedar talkshow inspiratif untuk menginspirasi kaum perempuan. Akan tetapi juga menjadi wadah bagi para wanita untuk merenungkan, berbagi cerita, dan memperkuat diri dalam menghadapi tantangan hidup.

“Dengan tema yang sangat relevan untuk kaum perempuan di zaman sekarang khususnya Gen Z dengan kehadiran Ning Imaz yang menjadi pembicara utama, peserta dapat belajar banyak dalam perjalanan inspiratif yang mengubah pandangan dan memotivasi untuk bertindak dalam mencintai dan mengharapkan sesuatu,” jelasnya.

Ia berharap, dengan pesan-pesan motivasi dan pemahaman yang disampaikan oleh Ning Imaz, dapat memberikan inspirasi dan kekuatan untuk menghadapi perasaan mati rasa dan cobaan hidup dengan penuh keimanan dan kesabaran.

Dalam talkshow tersebut, Ning Imaz sangat mengapresiasi tema yang diusung dalam talkshow women inspire kali ini. Menurutnya, fenomena yang dialami oleh Generasi Z saat ini adalah seringkali merasa putus asa dan mati rasa, sehingga terkadang melupakan keberadaan Tuhan.

“Dalam fase denial, kita seringkali menolak untuk menerima, kemudian fase menyadari kenyataan dengan perasaan marah, sedih, bingung, putus asa hingga depresi karena tidak sanggup menanggung baban dan membuat kita mati rasa,” terangnya.

Ning Imaz menekankan bahwa rasa merupakan fitrah yang diberikan oleh Allah kepada manusia, termasuk rasa senang, sedih, dan bahagia. Rasa tersebut merupakan bagian dari kehidupan manusia, seperti rasa lapar, haus maupun kebutuhan untuk terkoneksi dengan sesama.

“Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna, dengan aturan-aturan yang diturunkan-Nya untuk kemaslahatan umat manusia sendiri. Ketika manusia mencintai, ada fitrah untuk memiliki dan terkoneksi, namun Allah juga menetapkan aturan yang harus diikuti, seperti tidak berzina, tidak mencuri, dan tidak mencari solusi di tempat yang tidak aman,” ujar ning imaz.

Ning Imaz menerangkan bahwa mati rasa disebabkan oleh ketidak siapan dalam menghadapi kondisi tertentu. Seperti halnya ketika manusia dihadapkan pada cobaan dalam hidup, seperti karena kesalahan dalam mengambil keputusan, kehilangan orang yang dicintai, atau cobaan lainnya, seringkali respon psikologisnya adalah mati rasa, karena beban yang terlalu berat untuk ditanggung. Akan tetapi, respon dari setiap manusia tidak sama karena memiliki perjalanan hidup yang berbeda beda.

“Berbeda itu bukan berarti mana yang lebih baik atau buruk, karena perbedaan itu sunnahtullah. coba kita lihat sidik jari setiap manusia pasti berbeda-beda, apalagi cara berfikir seseorang,” katanya.

“Bisa jadi kita ini tidak berjodoh dengan orang yang kita cintai, hal tersebut merupakan cara Allah menyelamatkan kita dari sesuatu yang buruk. Mungkin nanti ada perbedaan yang kita tidak bisa menerimanya dari orang yang kita cintai, jadi Allah ambil hari ini supaya tidak terlalu berlarut larut ke depannya,” imbuhnya.

Lebih lanjut, putri KH Kholiq Ridlwan Lirboyo tersebut menuturkan bahwa Kebahagiaan dan kesedihan adalah bagian dari proses kehidupan yang harus disadari sebagai sesuatu yang sementara. Oleh karena itu, manusia harus pandai menyikapi di setiap kondisi dengan bersyukur dan ingat kepada Allah SWT.

“Allah memberikan kasih sayang kepada hamba-Nya melalui berbagai cara, tidak hanya melalui nikmat, tetapi juga melalui cobaan dan kesedihan. Semua ini merupakan bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya, yang selalu memberikan hikmah di setiap musibah,” tuturnya.

 

(my)

Fakultas Ekonomi Unusida Gelar Talkshow di Transmart Sidoarjo, Tampilkan Produk UMKM Mahasiswa

Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar kegiatan bertajuk Talkshow yang membahas tentang ‘Legalitas Digital Marketing & Laporan Keuangan UMKM Berbasis Eksport’. Kegiatan tersebut dipusatkan di Transmart Sidoarjo, Kamis (07/12/2023).

Talkshow tersebut menghadirkan 2 Dosen Fakultas Ekonomi Unusida sebagai narasumber, yaitu Chairil Anwar, S.P., M.Ak dan Achmad Wicaksono, M.Ak serta mahasiswa Fakultas Ekonomi Tantri Risda Zubaidah.

Dekan Fakultas Ekonomi Unusida, Muhafidhah Novie, M.M berharap dari kegiatan talkshow ini dapat menumbuhkan jiwa entrepreneur bagi mahasiswa dan masyarakat sekitar. Menurutnya, jiwa entrepreneur bukan hanya tentang berwirausaha, tetapi juga sikap kreatif dan mandiri dalam menangani sebuah permasalahan.

“Mahasiswa harus memiliki jiwa entrepreneur. Apa pun profesi kita, jiwa entrepreneur harus tetap ada. Jika seseorang memiliki jiwa entrepreneur, maka akan muncul juga kreativitas dan kemandirian dalam menghadapi sebuah masalah, hal itu yang harus lebih ditekankan,” ujarnya.

Wakil Dekan Fakultas Ekonomi, Laily Muzdalifah, S.Pd., M.M mengungkapkan bahwa bazar UMKM yang ditampilkan merupakan produk mahasiswa yang telah melalui proses pembinaan.

“Selain menjadi output dari mata kuliah basic entrepreneur, dalam talk show kali ini juga kita tampilkan produk mahasiswa binaan Fakultas Ekonomi yang sudah mempunyai produk sendiri,” ungkapnya.

Bazar UMKM Mahasiswa saat Talkshow Fakultas Ekonomi Unusida di Transmart Sidoarjo (foto: Unusida)

Adapun produk yang ditampilkan adalah beberapa olahan kripik pisang dengan berbagai rasa, nasi coklat dengan beberapa olahan ikan yang cocok untuk sarapan orang yang diet, dimsum yang tanpa pengawet dan micin sehingga baik untuk kesehatan, sari kedelai, parfum, kopi dan kerajinan tangan mahasiswa.

Selain Talkshow dan Bazar UMKM, kegiatan tersebut juga diwarnai dengan tampilan kreasi mahasiswa seperti Wushu, Pencak Silat, Al Banjari, Tari Tradisional, dan beberapa kreasi musik.

“Alhamdulillah, kegiatan kali ini berjalan dengan meriah. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan Fakultas Ekonomi Unusida, produk dan kreativitas kreasi mahasiswa,” tandasnya.

Sementara itu, Chairil Anwar menjelaskan bahwa mahasiswa dapat memulai usaha sesuai dengan hobi dan kegemaran masing-masing mahasiswa. Dengan begitu kita mampu menciptakan suasana hati yang menyenangkan dalam menjalankan sebuah bisnis.

“Saat ini banyak cerita sukses yang berawal dari sebuah hobi. Dari sebuah hobi dapat menjadi suatu hal yang menguntungkan. Seperti hobi memasak, lalu kemudian dapat mendirikan bisnis kuliner,” terangnya.

Setelah memiliki usaha, langkah selanjutnya adalah memiliki legalitas usaha. Hal ini ditujukan untuk memberikan kepercayaan kepada pelanggan, mitra bisnis, dan investor bahwa bisnis dijalankan dengan integritas dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

“Memiliki legalitas usaha yang sah bukan hanya memenuhi persyaratan hukum, tetapi juga membawa berbagai manfaat dan keuntungan bagi pengusaha. Legalitas usaha dapat membuka akses ke pasar yang lebih luas dan peluang bisnis baru,” jelas Dosen Akuntansi Unusida tersebut.

“Saran saya, kalian harus jadi pengusaha yang profesional, punya usaha tapi juga kerja. Dengan begitu, kalian dapat menentukan prioritas dan menyiapkan investasi atau tabungan untuk masa depan,” imbuhnya.

Dalam kegiatan tersebut, Fakultas Ekonomi juga berkesempatan menjalin kerja sama dan melakukan MoU dan MoA dengan PT Mega Akbar Superindo (MEGAS) dan Transmart Sidoarjo. Kerja sama tersebut meliputi pengembangan dalam pengelolaan lembaga di semua bidang layanan dan sebagai mitra kerja dalam menyediakan peluang kerja dan belajar.

(my/ak)