Posts

Tim Business Plan Competition Manajemen Unusida bersama Dosen Pembimbing Jeziano Riskita Boyas (Foto: Humas Unusida)

Mahasiswa Manajemen Unusida Raih Juara 2 Business Plan Competition Tingkat Nasional

Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) kembali meraih prestasi tingkat nasional. Kali ini tim dari Fakultas Rkonomi (FE) Program Studi (Prodi) Manajemen Unusida angkatan 2021 berhasil meraih juara 2 dalam Kompetisi Rencana Bisnis Nasional yang diselenggarakan oleh Polindo Internasional Surabaya pada tanggal 11 Juni 2024 lalu.

Tim Business Plan Competition ini terdiri dari 3 mahasiswa/mahasiswi Unusida, yaitu Latifah Irsyadia, Alfidhotul Zainiyah, dan Miftachul Hidayat. Mereka memiliki ide untuk menciptakan  produk yang blue ocean yakni kripik ceker ayam crunchy karena dapat menciptakan peluang baru untuk dunia bisnis yang penuh tantangan apalagi dalam kategori makanan cemilan.

Dosen Pembimbing Tim, Jeziano Rizkita Boyaz, S.E,. M.M mengaku sangat senang dan bangga atas prestasi yang diraih oleh tim. Ia sangat mengapresiasi ketekunan dan kreativitas tim dalam merancang rencana bisnis yang inovatif dan berpotensi menjadi peluang untuk dunia bisnis yang sangat kompetitif saat ini.

“Saya selaku dosen pembimbing merasa sangat bangga dengan capaian tim ini hingga meraih juara 2. Saya yakin karena mereka sangat tekun dalam mengikuti lomba, tentunya dengan kreativitas dan kerja keras selama merancang bisnis ini,” ujarnya Kamis (13/06/2024).

Kepala Biro Badan Pengelola Sumber Daya Manusia (BPSDM) Unusida tersebut menyampaikan bahwa timnya memiliki dedikasi dan kerja keras yang dalam mengikuti kompetisi tersebut. Tak heran, melalui niat dan ikhtiar tersebut timnya berhasil melalui tahapan kompetisi dengan baik hingga meraih juara.

“Alhamdulillah, tim ini memiliki semangat dan dedikasi yang luar biasa dalam mengikuti setiap tahapan dalam kompetisi ini. Semoga capaian ini dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk meraih prestasi-prestasi berikutnya,” ungkapnya.

Sementara itu, ketua Tim B’kres Ceker Ayam Crunchy, Alfidhotul Zainiyah menjelaskan, ia dan tim berhasil menunjukkan ide bisnis dengan mengangkat produk yang sebelumnya tidak kompetitif atau berada dalam blue ocean hingga dapat membuka peluang baru yang menjanjikan dalam dunia bisnis yang penuh tantangan pada usaha makanan ringan/camilan.

Menurutnya, produk kripik ceker saat ini belum dikenal dan diminati di masyarakat. Oleh karena itu, ia dan tim berinisiatif untuk me rebranding olahan produk kripik ceker dari segi kemasan hingga proses pengolahannya seperti tanpa menggunakan penyedap rasa hingga memastikan legalitas izin usahanya.

“Jadi kami mencoba mengubah citra olahan kripik ceker menjadi produk yang digemari dan mudah dijangkau oleh setiap kalangan masyarakat. Baik sari segi tampilam, dan menghindari penggunaan penyedap rasa seperti MSG sehingga aman untuk dikonsumsi. Juga memastikan legalitas halal produk dan izin usaha untuk meyakinkan konsumen,” jelasnya.

Tak hanya itu, ia juga akan menguji produk olahan cekernya ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan.

“Melalui slogan cara makan ceker anti ribet, kami mencoba untuk mengemas ceker ayam menjadi olahan berbentuk kripik camilan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Alfidho mengungkapkan bahwa dalam perjalanan kompetisi ini, ia dan tim telah menghasilkan sebuah rencana bisnis yang matang dan berpotensi untuk diimplementasikan dalam dunia nyata. Output luaran yang didapatkan adalah sebuah strategi bisnis yang inovatif dan terukur, siap untuk menjelajahi dunia bisnis dengan keyakinan dan semangat yang sangat luar biasa.

Ia dan tim memiliki motivasi yang luar biasa untuk mendorong kesuksesan tim ini. Mereka tidak hanya berjuang untuk meraih kemenangan semata, tetapi juga untuk membuktikan bahwa dengan semangat pantang menyerah dan kerja keras, segala hal yang dianggap mustahil dapat diubah menjadi peluang nyata.

“Kami disini bukan hanya ingin dilihat dari sisi  kemenangan itu saja tetapi kami juga ingin di setiap perjuangan dan kerja keras yang telah kami lakukan bisa menginspirasi para generasi muda bahwa dengan kerja sungguh sungguh segala sesuatu yang dianggap mustahil dapat diubah menjadi peluang nyata, terus berani bermimpi dan optimis sampai menjadi sang juara,” tuturnya.

Ia berharap agar prestasi mereka dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa Unusida, khususnya dari Fakultas Ekonomi, untuk terus berprestasi, berinovasi, dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa dan negara.

“Semoga keberhasilan mereka dapat memotivasi generasi muda untuk terus berani mengejar mimpi dan meraih prestasi,” harapnya.

 

(my)

Business Seminar Internasional (Foto: Humas Unusida)

Eksplorasi Geoekonomi, BEM FE Unusida Gelar Business Seminar Internasional

Transformasi ekonomi global terus membawa dinamika yang signifikan pada hadirnya perhatian baru dalam konstelasi politik nasional maupun internasional. Hubungan Internasional antar negara saat ini menemukan arah baru menuju diplomasi ekonomi oleh karena adanya globalisasi dan gagasan akan kesejahteraan global.

Hal tersebut ditanggapi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) dengan menggelar Business Seminar Internasional. Seminar tersebut mengusung tema ‘Eksplorasi Geoekonomi, Peluang dan Tantangan Terhadap Global Bisnis’.

Kegiatan tersebut diikuti oleh ratusan mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ekonomi Unusida dari angkatan 2021-2023 yang dilaksanakan secara Hybrid, yaitu di Hall Kampus 2 Unusida dan Zoom Meeting, Senin (10/06/2024).

Adapun narasumber dalam seminar tersebut adalah Dosen Thai Global Business Administration Technological College Thailand, Mr Nico Irawan, S.S,. M.Pd dan Direktur Polindo Internasional Indonesia, Dr H Nuryadi, S.Sos., M.M.

Dalam kesempatan tersebut, Mr Nico Irawan menjelaskan, mahasiswa harus menyiapkan tujuan sejak dini dengan memperhatikan peluang yang ada, seperti dengan membuat personal branding di bidang yang sesuai dengan skill dan kemampuan masing-masing.

Menurutnya, mahasiswa harus berani bermimpi dan selalu berikhtiar untuk mengembangkan potensi diri. Selain itu, juga harus memiliki motivasi dan selalu berfikir positif dalam bertindak apapun.

“Melalui personal branding, orang lain dapat mengetahui potensi yang kita miliki. Juga berfikit out of the box, berfikir diluar otak agar dapat berkembang,” jelasnya saat menyampaikan materi.

Wakil Rektor 2 Unusida, Lukman Hakim, M.T menyampaikan bahwa pihaknya sangat mensupport dan mengapresiasi kegiatan kali ini. Sebab sangat mendukung program Universitas dengan menggelar kegiatan berstandard Internasional

“Alhamdulillah FE sudah mengawali dengan menggelar kegiatan Internasional. Apresiasi untuk BEM FE Unusida yang menggelar Seminar Internasional pada pagi hari ini,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.

Ia menegaskan bahwa Unusida memiliki program Internasionalisasi di setiap kegiatan, baik itu akademik maupun kemahasiswaan, untuk mencapai target akreditasi unggul di tahun mendatang. Oleh karena itu, perlu kerja sama dari setiap elemen untuk menyelenggarakan kegiatan Internasional lainnya.

“Target akreditasi unggul bukan menjadi nilai tawar lagi, akan tetapi akreditasi unggul menjadi kepastian yang harus kita capai bersama. Semoga kegiatan kali ini dapat semakin memacu kegiatan Internasional untuk terus melaksanakan Internasional selanjutnya,” tandasnya.

Dosen Teknik Industri Unusida tersebut mangatakan bahwa tema yang dibahas kali sangat menarik bagi mahasiswa. Melalui seminar bisnis ini dapat menjadi bekal mahasiswa dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan global dan menjadi pemenang nantinya.

“Kali ini sangat beruntung terkait tema yang dibahas, jadi tantangan yang akan dihadapi akan berbeda, tantangan dan persaingan jauh lebih berat. Semoga mahasiswa Unusida dapat menjadi yang terbaik dan seorang pemenang,” ungkapnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi, Muhafidhah Novie, M.M berharap kegiatan kali ini dapat memberikan masukan dan membuka wawasan mahasiswa tentang geoekonomi

“Jadi saat ini mahasiswa harus mengatahui eksplorasi ekonomi, bagaimana kondisi politik dunia yang berpengaruh bagi ekonomi serta dapat mengetahui peluang dan tantangan geoekonomi dunia saat ini,” katanya.

Ia menuturkan bahwa perubahan dan fleksibility yang terjadi di seluruh penjuru dunia akan diikuti dengan perubahan yang terjadi di dunia Internasional. Oleh karena itu, mahasiswa harus mempersiapkan diri untuk bersaing secara global nantinya.

“Tantangan di era globalisasi melalui teknologi informasi yang sangat luar biasa, sehingga mahasiswa dituntut untuk mampu beradaptasi dengan memanfaatkan segala peluang ada,” sebutnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa pihaknya akan memberangkan mahasiswa untuk study di Malaysia. Hal ini menjadi trobosan untuk internasionalisasi menuju globalisasi.

“Dengan melihat perkembangan di luar negeri, mahasiswa dapat semakin terbuka untuk menambah softskill dan memiliki ketahanan dalam bersaing dengan dunia Internasional,” pungkasnya.

 

(my)

Talkshow Women Inspire BEM Unusida (Foto: Humas Unusida)

BEM Unusida Gelar Talkshow Women Inspire bersama Ning Imaz

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar acara Talkshow Women Inspire dengan mengusung tema ‘Perayaan Mati Rasa’. Acara ini dipusatkan di Hall Lantai 5 Kampus 2 Unusida, Rangkah Kidul Sidoarjo, Ahad (09/06/2024).

Kegiatan tersebut menghadirkan pengasuh Pondok Pesantren Al Ihsan, Lirboyo, Ning Imaz Fatimatuz Zahroh atau Ning Imaz sebagai narasumber. Talkshow tersebut mendapatkan atensi yang cukup banyak, khususnya dari kalangan perempuan. Sebab, Ning Imaz menjadi sosok nawaning yang banyak digemari oleh kalangan muda akhir-akhir ini.

Dirjen Kajian Agama BEM Unusida, Latifah Irsyadia menjelaskan, talkshow kali ini merupakan sebuah kesempatan emas bagi para wanita untuk meraih inspirasi, pengetahuan, dan pemberdayaan diri guna mewujudkan masa depan yang lebih baik lagi dalam menata hati.

Irsya yang juga mengidolakan Ning Imaz tersebut mengatakan bahwa acara ini lebih dari sekedar talkshow inspiratif untuk menginspirasi kaum perempuan. Akan tetapi juga menjadi wadah bagi para wanita untuk merenungkan, berbagi cerita, dan memperkuat diri dalam menghadapi tantangan hidup.

“Dengan tema yang sangat relevan untuk kaum perempuan di zaman sekarang khususnya Gen Z dengan kehadiran Ning Imaz yang menjadi pembicara utama, peserta dapat belajar banyak dalam perjalanan inspiratif yang mengubah pandangan dan memotivasi untuk bertindak dalam mencintai dan mengharapkan sesuatu,” jelasnya.

Ia berharap, dengan pesan-pesan motivasi dan pemahaman yang disampaikan oleh Ning Imaz, dapat memberikan inspirasi dan kekuatan untuk menghadapi perasaan mati rasa dan cobaan hidup dengan penuh keimanan dan kesabaran.

Dalam talkshow tersebut, Ning Imaz sangat mengapresiasi tema yang diusung dalam talkshow women inspire kali ini. Menurutnya, fenomena yang dialami oleh Generasi Z saat ini adalah seringkali merasa putus asa dan mati rasa, sehingga terkadang melupakan keberadaan Tuhan.

“Dalam fase denial, kita seringkali menolak untuk menerima, kemudian fase menyadari kenyataan dengan perasaan marah, sedih, bingung, putus asa hingga depresi karena tidak sanggup menanggung baban dan membuat kita mati rasa,” terangnya.

Ning Imaz menekankan bahwa rasa merupakan fitrah yang diberikan oleh Allah kepada manusia, termasuk rasa senang, sedih, dan bahagia. Rasa tersebut merupakan bagian dari kehidupan manusia, seperti rasa lapar, haus maupun kebutuhan untuk terkoneksi dengan sesama.

“Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna, dengan aturan-aturan yang diturunkan-Nya untuk kemaslahatan umat manusia sendiri. Ketika manusia mencintai, ada fitrah untuk memiliki dan terkoneksi, namun Allah juga menetapkan aturan yang harus diikuti, seperti tidak berzina, tidak mencuri, dan tidak mencari solusi di tempat yang tidak aman,” ujar ning imaz.

Ning Imaz menerangkan bahwa mati rasa disebabkan oleh ketidak siapan dalam menghadapi kondisi tertentu. Seperti halnya ketika manusia dihadapkan pada cobaan dalam hidup, seperti karena kesalahan dalam mengambil keputusan, kehilangan orang yang dicintai, atau cobaan lainnya, seringkali respon psikologisnya adalah mati rasa, karena beban yang terlalu berat untuk ditanggung. Akan tetapi, respon dari setiap manusia tidak sama karena memiliki perjalanan hidup yang berbeda beda.

“Berbeda itu bukan berarti mana yang lebih baik atau buruk, karena perbedaan itu sunnahtullah. coba kita lihat sidik jari setiap manusia pasti berbeda-beda, apalagi cara berfikir seseorang,” katanya.

“Bisa jadi kita ini tidak berjodoh dengan orang yang kita cintai, hal tersebut merupakan cara Allah menyelamatkan kita dari sesuatu yang buruk. Mungkin nanti ada perbedaan yang kita tidak bisa menerimanya dari orang yang kita cintai, jadi Allah ambil hari ini supaya tidak terlalu berlarut larut ke depannya,” imbuhnya.

Lebih lanjut, putri KH Kholiq Ridlwan Lirboyo tersebut menuturkan bahwa Kebahagiaan dan kesedihan adalah bagian dari proses kehidupan yang harus disadari sebagai sesuatu yang sementara. Oleh karena itu, manusia harus pandai menyikapi di setiap kondisi dengan bersyukur dan ingat kepada Allah SWT.

“Allah memberikan kasih sayang kepada hamba-Nya melalui berbagai cara, tidak hanya melalui nikmat, tetapi juga melalui cobaan dan kesedihan. Semua ini merupakan bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya, yang selalu memberikan hikmah di setiap musibah,” tuturnya.

 

(my)

Rektor Unusida, Dr. H. Fatkul Anam, M.Si bersama Rektor Unzah, KH Dr Abdul Aziz Wahab (Foto: Humas Unusida)

Tingkatkan Prestasi Internasional, Unusida Lakukan Studi Tiru ke Unzah Genggong Probolinggo

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) melakukan studi tiru ke Universitas Islam Zainul Hasan (Unzah) Genggong, Probolinggo, Rabu (05/06/2024). Pertemuan tersebut dilaksanakan di Ruang Rapat Kampus Unzah, Genggong, Probolinggo.

Turut hadir mendampingi dalam kunjungan tersebut, Wakil Rektor 1 Unusida Hadi Ismanto, M.Pd.I, Dekan Fakultas Teknik Listin Fitrianah, S.P,. M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Muhafidhah Novie, M.M, Dekan Fakultas Ilmu Komputer Sonhaji Arif, S.Pd,. M.Sn, Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan Nurul Aini, M.Pd, Dekan Fakultas Agama Islam Risalul Ummah, M.Pd, serta Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni Fajar Nur Yasin, M.Pd.

Rektor Unusida, Dr. H. Fatkul Anam, M.Si mengatakan bahwa tujuannya berkunjung ialah untuk studi tiru tentang prestasi Internasional. Pihaknya ingin meningkatkan prestasi Internasional di Unusida seperti halnya Unzah yang dapat meraih puluhan prestasi tingkat Internasional

“Terdapat hal yang sangat menarik dan membuat kami penasaran ketika Unzah banyak meraih prestasi Internasional. Unzah sudah mendapatkan puluhan Internasional sedangkan Unusida baru 5 prestasi Internasional. Hal tersebut yang sangat perlu kami tiru dan pelajari dari Unzah untuk melakukan percepatan dalam hal meraih prestasi Internasional di Unusida,” ujarnya.

Ketua Forum Rektor Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) tersebut menegaskan bahwa pihaknya selalu berupaya untuk memaksimalkan seluruh kompetisi yang dinaungi oleh Kemendikbud Ristek. Akan tetapi juga perlu meningkatkan dalam hal meraih prestasi di tingkat Internasional.

Ia sangat mengapresiasi perkembangan Unzah yang eksis sebagai kampus di bawah naungan Kementerian Agama dan berafiliasi dengan pondok pesantren.

“Satu hal yang menjadi problem perguruan tinggi baru seperti Unusida, yaitu dari sisi pendanaan, prestasi, serta membangun rasa percaya diri dosen dan mahasiswa. Sebab kita selalu merasa minder, universitas baru bisa apa sih?,” ungkapnya.

Rektor Unzah, KH Dr Abdul Aziz Wahab menyampaikan bahwa pihaknya sangat menyambut baik dari kunjungan Unusida. Menurutnya, kunjungan kali ini merupakan upaya dalam membangun hubungan baik serta saling bertukar informasi dan pengalaman dari kedua belah pihak.

“Jadi kami juga ingin berburu di Unusida karena sudah mendapatkan pencapaian-pencapaian yang belum kami capai,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia menceritakan sejarah berdirinya Unzah yang berdiri di lingkungan pondok pesantren. Unzah merupakan perguruan tinggi di bawah naungan Pondok Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo.

“Awal berdirinya Unzah disertai dengan jatuh bangun. 26 tahun sebagai Sekolah Tinggi Agama Islam (STIA), kemudian menjadi Institut Agama Islam (IAI) dan kemudian menjadi Universitas di bawah Kementerian Agama,” terangnya.

Lebih lanjut, perkembangan Unzah dalam hal prestasi Internasional sangat membanggakan. Tercatat Unzah telah meraih 40 kali prestasi Internasional serta memiliki 22 Jurnal. Pihaknya juga membentuk satuan khusus yang menangani mahasiswa untuk memperoleh informasi dan mengikuti kompetisi Internasional.

“Saat ini kami juga menyiapkan mahasiswa dalam ajang Internasional. Hal ini tidak lain hanya untuk mengukur kampus dari Pondok Pesantren ini agar mampu bersaing dengan kampus lain,” katanya.

Ia mengungkapkan kiat sukses dalam meraih prestasi Internasional. Pihaknya memiliki konsep belajar dan menyiapkan skema untuk meraih prestasi. Seperti dengan melatih mahasiswa dalam melakukan presentasi di depan kamera. Hal tersebut untuk melatih percaya diri mahasiswa ketika melakukan presentasi melalui platform digital.

“Jadi kami membiasakan diri sebagai kampus digital dengan merekam kegiatan keseharian, khususnya dalam pembelajaran. Saya selalu melatih presentasi mahasiswa terlebih dahulu dengan bahasa inggris sebelum presentasi dalam sebuah kompetisi, kemudian dengan memberi reward bagi dosen pembimbing dan mahasiswa untuk menambah semangat,” pungkasnya.

 

(my)

Mahasiswa Unusida Raih Gold Award E-NNOVATE di Polandia (Foto: Humas Unusida)

Mahasiswa Unusida Raih Gold Award dalam Ajang International Innovation & Invention Summit 2024 di Polandia

Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) kembali meraih prestasi tingkat Internasional. Kali ini Tim dari Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) yang berhasil menyabet Gold Award atau medali emas dalam ajang E-NNOVATE Internasional Innovation & Invention Summit 2024 di Polandia Category Agriculture and Aquaculture.

Adapun, anggota tim terdiri dari Iyung Fachrur Rozi, Muhammad Badruz Zaman, Habib Maulana Syah, M Faizal Zhafran Faros, dan Norma Zaneta Lia Karisma. Mereka mengusung judul ‘AI-Powered Drone Innovation for Crop Yield Estimation in the Era of Climate Change’ atau ‘Inovasi Drone Bertenaga AI untuk Estimasi Hasil Tanaman di Era Perubahan Iklim’.

Ketua Tim, Iyung Fachrur Rozi menjelaskan, ia dan tim membuat inovasi teknologi berupa drone dan software yang dapat membantu petani dalam mengidentifikasi masa panen padi di sawah. Dengan begitu dapat membantu menghitung estimasi waktu untuk meningkatkan hasil panen di sektor pertanian.

Selain menggunakan hardware berupa drone, ia dan tim mencoba berinovasi dengan membuat software yang dibangun dengan bahasa pemrograman python dengan library streamlit yang menghasilkan aplikasi berbasis Web berupa AHYM (Aerial Harvest Yield Monitor with Drone) yang bisa digunakan oleh para petani.

“Jadi inovasi yang coba kita buat melalui software. Software tersebut menggunakan bahasa python yang menggunakan library streamlit sebagai penunjang interaktif pengguna melalui website, opencv untuk penunjang komputer visionnya, numpy sebagai komputasi numerik dan matplotlib sebagai penunjang visualisasi data,” jelasnya.

Secara teknis, inovasi drone yang dihadirkan dapat membantu petani dengan cara menangkap gambar sawah dari ketinggian dengan menggunakan image procession, gambar yang di dapatkan tersebut akan dikirim di software untuk di scan yang kemudian dapat dilihat melalui smartphone.

Iyung sapaan akrabnya mengatakan bahwa drone tersebut dapat membantu petani dalam memilih padi yang siap maupun belum siap panen. Hal ini dapat mempermudah petani dalam menghitung estimasi waktu panen serta jumlah hasil panen dengan tepat dan cepat.

“Dengan menggunakan teknologi inovasi yang kami buat, memungkinkan para petani untuk melakukan perencanaan dan alokasi sumber daya yang lebih baik untuk memitigasi kekurangan beras dan menstabilkan harga,” kata Mahasiswa Teknik Informatika angkatan 2021 tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, ia mengaku sangat bangga dan bahagia karena teknologi inovasi yang dibuatnya dapat diperhitungkan ketika mengikuti kompetisi di tingkat Internasional.

“Sebagai mahasiswa Unusida, saya bangga dan senang sekali dapat mengikuti kompetisi di tingkat Internasional ini, tentunya menjadi pengalaman dan kenangan yang berharga bagi saya dan tim. Terima kasih kepada dosen pembimbing serta dukungan dari orang tua yang selalu menyertai,” ungkapnya.

Sementara itu, Dosen Pembimbing Arda Surya Editya, S.Pd,. M.T sangat mengapresiasi karya mahasiswa Unusida dalam menciptakan inovasi teknologi tepat guna yang dapat membantu masyarakat.

Ia mengarahkan mahasiswa untuk membuat inovasi dari teknologi yang sudah ada dengan menambahkan software berbasis Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dapat menjanjikan adopsi manfaat yang luas. Peningkatan estimasi hasil dan perbaikan pengelolaan sumber daya berkontribusi terhadap praktik pertanian berkelanjutan di tengah tantangan perubahan iklim.

Menurutnya, Inovasi drone yang digerakkan oleh AI menghadirkan solusi transformatif untuk estimasi hasil panen yang akurat dan efisien di tengah tantangan perubahan iklim. Integrasi teknologi dan pertanian sangat penting dalam memastikan produksi pangan berkelanjutan untuk masa depan.

“Meskipun teknologi drone berbasis AI menawarkan manfaat yang signifikan, tantangan seperti privasi data, kepatuhan terhadap peraturan, dan biaya investasi awal harus diatasi. Kolaborasi dan inovasi sangat penting untuk mengatasi hambatan-hambatan ini. Oleh karena itu, inovasi teknologi akan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan manusia,” terangnya.

Kepala Program Studi (Kaprodi) Teknik Informatika Unusida tersebut berpesan agar mahasiswa Unusida dapat membuktikan bahwa Indonesia memiliki SDM unggul, terutama bagi kader NU. Ia mengajak agar prestasi ini dapat memacu semangat mahasiswa lain untuk mendapatkan prestasi-prestasi lainnya, sesuai dengan kemampuan di bidang masing-masing

“Kita harus membuktikan generasi muda NU unggul dari bidang agama, teknologi dan bidang-bidang lainnya. Selama berkuliah di Unusida tidak diingat karena pernah ada disini, tapi akan diingat karena pernah ngapain ketika kuliah, maka ukir dan cetaklah prestasi untuk mengharumkan nama Unusida,” pungkasnya.

 

(my)

Momen Penandatanganan MoU antara Unusida dengan SBDI Center Foundation Wiseuse International, Netherland (Foto: Humas Unusida)

Unusida Jalin Kerja Sama dengan SBDI Center Foundation Netherland

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) resmi menjalin kerja sama dengan SBDI Center Foundation Wiseuse International, Netherland (Perusahaan Internasional asal Belanda) di Hall Kampus 2 Unusida, Lingkar Timur, Sidoarjo, Selasa (21/05/2024).

Kesepakan tersebut terjalin setelah kdua belah pihak yaitu Rektor Unusida H Fatkul Anam dan Co-Founder & CEO SBDI Center Foundation Mr. Jeroen Rijnenbreg menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) yang akan bekerja sama di sektor perikanan.

SBDI Center Foundation merupakan perusahaan yang bergerak Pusat Pengembangan Bisnis dan Inovasi Berkelanjutan. Dalam kerja sama tersebut, pihak SBDI menawarkan prooduk berupa cairan ilmiah yang dapat menjernihkan air tambak.

Rektor Unusida,  Dr H Fatkul Anam, M.Si menjelaskan, kerja sama ini menjadi upaya untuk memperluas jangkauan Unusida terhadap produk yang ramah lingkungan dan membantu kebutuhan masyarakat, khususnya pada sektor perikanan yang mengandung polutan.

“Kami tertarik setelah mereka menunjukkan produknya yang dapat mengurangi hama di air tambak. Tentunya air yang mengandung polusi, dan berbahaya bagi ikan. Kebetulan mereka fokus pada tambak udang. Oleh karena itu, mereka berharap dapat menerapkan produknya di Sidoarjo,” ucapnya.

Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru pmb.unusida.ac.id

Ia mengungkapkan, alasan tertarik bekerjasama karena Unusida yaitu memiliki program studi yang relevan, yaitu Teknik Lingkungan dan Teknik Kimia. Hal tersebut sangat berkaitan dengan rencana kegiatan yang akan dilakukan bersama.

Selain itu, Sidoarjo merupakan tempat banyaknya tambak ikan, khususnya udang. Sehingga sangat strategis untuk melakukan uji coba dan pengembangan produk selanjutnya.

“Mereka mencoba melakukan penelitian, apakah produk yang diciptakan berhasil digunakan di tambak di Sidoarjo,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ia mengajak untuk meninjau secara langsung tambak di Desa Prasung, Buduran yang merupakan tambak organik atau alami.

Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru pmb.unusida.ac.id

Ia mengaku sangat terbuka dengan kerja sama dalam hal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Menurutnya, kerja sama ini dapat ditindak lanjuti dengan penelitian bagi mahasiswa maupun dosen.

“Penelitian ini masih dalam tahap uji coba, masih dapat dilakukan pengembangan dan penyempurnaan sebelum didistribusikan. Jika saja berhasil maka tidak hanya diperkenalkan, tetapi produk akan disebarluaskan ke masyarakat Sidoarjo,” jelasnya.

Sementara itu, CEO SBDI Center Foundation, Mr Jeroen Rijnemberg mengatakan, perusahaan miliknya saat ini tengah focus menciptakan produk untuk lingkungan, terutama dalam menjernihkan air.

Baginya hal tersebut sangatlah penting. Karena itulah ia menciptakan produk yang dapat memurnikan air. Selain itu, air yang dihasilkan dapat diminum dengan sangat aman

“Kami berusaha menciptakan produk yang dapat memurnikan air. Produknya sejenis cairan anti polutan, dimana konsentrat akan dapat menetralisir ketika dicampurkan dengan air yang mengandung polusi,” katanya.

Menurutnya, produk yang ia ciptakan dapat menghidupkan mikroba dan bakteri yang baik. Serta akan mematikan bakteri jahat yang ada di dalam air.

“Produk ini sangat baik yang dapat mematikan bakteri jahat yang dapat menjadi penghambat proses perkembangbiakan yang terjadi di tambak,” terangnya.

“Kami sangat serius untuk menciptakan produk itu, sekaligus memasarkan produk tersebut. Oleh karena itu, kami sangat berharap besar dengan kerja sama ini,” pungkasnya.

Tampak hadir, Ketua Tanfidziah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo KH Zainal Abidin, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Sidoarjo Hj Ainun Jariyah, Mr Dr Dorotheus Wisman Director of Wiseuse International from Netherlands, Mrs. Ellen de Klerk from Netherlands, Komisaris SBDI Malang Mrs Anna Rijnenberg, Head of Office of International Affairs Universitas Islam Malang (Unisma) Dr Imam Wahyudi Karimullah, MA.

 

(my)

KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin saat menyampaikan Kuliah Umum di Unusida (Foto: Humas Unusida)

Gus Kikin Ajak Anak-anak Muda untuk Kuliah di Unusida

Pj Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin mengajak anak-anak muda untuk kuliah di Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida).

“Saya mengajak anak-anak muda untuk ikut bergabung dan belajar di Unusida. Semoga mendapatkan ilmu yang bermanfaat di dunia dan akhirat,” ujarnya saat diwawancarai ketika menghadiri Kuliah Umum dan Halal Bi Halal di Masjid KH Muhammad Hasyim Asy’ari, Sabtu (18/05/2024).

Gus Kikin menyampaikan bahwa Nahdlatul Ulama sangat mengutamakan keilmuan. Khususnya ilmu agama yang diajarkan oleh para leluhur yang menjadi fondasi keilmuan NU.

“NU yang nomor satu yaitu keilmuan, bagaimana kita harus menjaga dan menerima ilmu yang telah diajarkan oleh para leluhur (Ulama) hingga Rasulullah SAW,” tuturnya.

Meskipun begitu, NU juga harus terbuka dan serius dalam mempelajari ilmu umum dan teknologi agar tidak tertinggal dari perkembangan zaman.

“Sangat perlu mempelajari ilmu modern agar NU tidak ketinggalan,” katanya.

Oleh karena itu, pentingnya membangun fasilitas-fasilitas pendidikan seperti Madrasah hingga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) yang memiliki program studi ilmu umum, seperti halnya di Unusida.

Menurutnya, Unusida dalam trek yang benar dalam menghadirkan perguruan tinggi di tengah masyarakat. Yaitu dengan mengutamakan program studi umum yang disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi daerahnya.

“Tanpa mengesampingkan ilmu agama, kader-kader NU juga harus diberikan kesempatan belajar ilmu-ilmu umum, khususnya di tingkat perguruan tinggi,” jelasnya.

Diketahui, Unusida saat ini memiliki 12 program studi, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, Teknik Lingkungan, Akuntansi, Manajemen, Desain Komunikasi Visual (DKV), Teknik Informatika, Sistem Informasi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), serta Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).

Dalam kesempatan tersebut, Gus Kikin menyerukan agar seluruh nahdliyyin memiliki prinsip kebersamaan dalam hal apapun.

“NU harus terorganisir dengan baik, seperti yang akan mengisi di pos pemerintahan, pendidikan melalui sekolah, pondok pesantren hingga perguruan tinggi, maupun keagamaan di masjid-masjid,” tandasnya.

Lebih lanjut, Gus Kikin menjelaskan bahwa tugas NU sangat besar, tidak hanya di tingkat nasional, juga Internasional.

Ia menceritakan bahwa awal mula berdirinya NU merupakan rangkaian panjang dari sejumlah perjuangan. Karena berdirinya NU merupakan respons dari berbagai problem keagamaan, peneguhan mazhab, serta alasan-alasan kebangsaan dan sosial-masyarakat pada waktu itu.

“NU ketika lahir sudah besar, karena NU mewadahi masyarakat yang menganut Islam Ahlussunah wal Jama’ah yang jumlahnya sangat besar dan lebih dulu hadir di Indonesia,” ungkapnya.

Oleh karena itu, ia berpesan agar menjaga semangat perjuangan kader NU harus senantiasa di jaga dan di tingkatkan. Jika NU dulu berkontribusi besar dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan, maka kini NU terlibat aktif dalam pembangunan di berbagai bidang.

“Tanggung jawab NU tidak hanya untuk umat Islam saja, akan tetapi juga membersamai dan dapat hidup berdampingan dengan berbagai kelompok lainnya dalam hal hidup berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.

(my)

Visiting Lecturer (Foto:Humas Unusida)

Visiting Lecturer, Unusida Resmi Jalin Kerja Sama dengan Dinas Pendidikan di Thailand

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo menerima Visiting Lecturer atau Kunjungan Pengajar dari Thailand, Ahad (28/04/2024). Kunjungan tersebut dirangkai dengan Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) dengan Kantor Wilayah Layanan Pendidikan Dasar Narathiwat 3 Thailand dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo di bidang pendidikan. Kegiatan tersebut dipusatkan di Hall Kampus Unusida, Lingkar Timur, Sidoarjo.

Rektor Unusida, Dr. H. Fatkul Anam, M.Si mengatakan bahwa dengan kerja sama ini akan semakin meneguhkan program Unusida Go Internasional yang akan memiliki peluang untuk mengirim mahasiswa Unusida dalam kegiatan Internasional maupun menerima mahasiswa asing untuk menempuh pendidikan tinggi di Unusida

“Kerja sama kali ini akan ditindak lanjuti dengan mengirimkan 10 mahasiswa Unusida yang akan melaksanakan program KKN dan PLP Internasional di Thailand. Begitu juga sebaliknya, mahasiswa Thailand yang akan menempuh menerima pendidikan tinggi bagi mahasiswa Internasional untuk kuliah di Unusida yang sudah disepakati oleh Kepala Dinas Pendidikan Wilayah 3 Thailand Provinsi Narathiwat,” jelasnya.

Lebih lanjut, pihaknya sangat menyambut baik akan terlaksananya kerja sama Internasional antara Unusida dan Dinas Pendidikan di Thailand kali ini. Hal ini untuk mengenalkan nama baik Unusida di kancah Internasional. Tak hanya itu, pertukaran mahasiswa Internasional dapat menambah nilai lebih Unusida dalam hal kegiatan Internasional.

Ia menyebutkan, bahwa sebelumnya sudah mengirimkan 2 mahasiswi Unusida untuk mengikuti program KKN dan PLP Internasional di Thailand dan mendapatkan sambutan yang sangat baik.

“Oleh karena itu, tidak salah jika hubungan baik antara Unusida dan Dinas Pendidikan wilayah 3 di Thailand untuk diteruskan secara resmi guna menambah nilai manfaat bagi kedua belah pihak,” tandasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Wilayah 3 Thailand Provinsi Narathiwat, Mrs Supinya Wongnam mengaku sangat senang dapat berkunjung di Unusida. Pihaknya sangat mengapresiasi program Internasional yang dijalin ini karena dapat banyak belajar budaya dan sistem pendidikan di Indonesia.

“Saya sangat senang dengan program PLP dan KKN yang dijalankan oleh mahasiswa asal Indonesia, khususnya Unusida pada bulan Januari lalu. Dengan program yang dibawa membawa dampak positif dan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat di Thailand, khususnya di Provinsi Narathiwat,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Unusida, Masyitah Noviyanti, S.Pd,. M.Hum berharap dalam kunjungan dan perjanjian kerja sama yang dikemas dalam Visiting Lecturer ini dapat mempererat dan meningkatkan hubungan kerja sama Internasional antara Unusida, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo dan Dinas Kebudayaan di Thailand.

“Semoga dengan dimulainya secara resmi bisa memperluas jaringan kita dan meningkatkan kegiatan skala Internasional di Unusida. Guna menunjukkan potensi dan kualitas mahasiswa-mahasiswi Unusida di luar negeri,” harapnya.

Tampak Hadir, Sekretaris Badan Pelaksana Penyelenggara (BPP) Unusida Dr. Sholehuddin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo Dr. Tirto Adi M,Pd, Kepala Dinas Pendidikan Wilayah 3 Thailand Provinsi Narathiwat Mrs Supinya Wongnam, Direktur Ban Yaning School Mr Burahan Ihaloh, Direktur Buket Among School Mr Zakee Sama ae, Direktur Ban Ringe School Mr Mahamasayuti Likiserta, Direktur Ban Kumung School Mrs Nasila Saho, Direktur Ban Kalisa School Mrs. Yaweena Tae. Ustadz Rozee dan Ustadz Furqon dari Santivit College Thailand.

Diketahui, kunjungannya kali ini menjadi rangkaian kunjungan Internasional Dinas Pendidikan Provinsi Narathiwat Thailand ke sejumlah perguruan tinggi di Jawa Timur, diantaranya UNIRA Malang, Institut Ahmad Dahlan Probolinggo, STIT Muhammadiyah Lumajang, STIS Nurul Qornain Jember, Unusida serta sejumlah Pondok Pesantren seperti Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris) Jember dan Pondok Pesantren Modern Al Amanah Junwangi, Krian, Sidoarjo.

(my)

Pakar Aswaja Muda Angkatan 2 Unusida (Foto: Humas Unusida)

Pakar Aswaja Muda, Upaya Unusida Bentuk Mahasiswa Menjadi Kader Penggerak Amaliyah Aswaja an-Nahdliyah

Unit Pelaksana Teknik (UPT) Pengkajian Islam dan Keaswajaan (PIK) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar Pendidikan Kader Penggerak Amaliyah Aswaja An Nahdliyah Mahasiswa Unusida (Pakar Aswaja Muda) angkatan ke 2 di Pondok Pesantren Al Kholil, Jetis, Sidoarjo, Jum’at-Ahad (26-28/04/2024).

Kegiatan tersebut diikuti oleh 24 mahasiswa-mahasiswi yang menjadi delegasi dari setiap program studi (Prodi) di Unusida. Dalam Pakar Aswaja Muda tersebut, mahasiswa dibekali tentang tatacara sholat sempurna ala Rasulullah SAW, pemahaman risalah amaliyah NU, serta cara berdakwah seperti dalam menyampaikan tausiah, khutbah maupun Master of Ceremony (MC) yang benar.

Sekretaris Badan Pelaksana Penyelenggara (BPP) Unusida, Sholehuddin menjelaskan, pendidikan dan pelatihan kader penggerak amaliyah NU perlu digalakkan di kalangan mahasiswa sebagai seorang akademisi dan aktivis NU.

“Sudah seharusnya mahasiswa Unusida memiliki jiwa mengabdi dan penggerak Amaliyah NU di masyarakat setelah lulus nanti. Oleh karena itu, sangat penting dipersiapkan sejak dini ketika masih berstatus mahasiswa aktif,” jelasnya.

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Sidoarjo tersebut menyampaikan bahwa pihaknya sangat mendukung kegiatan pelatihan dan pendidikan Keaswajaan bagi mahasiswa NU. Sebab mahasiswa NU memiliki potensi untuk mengisi pos penting di masyarakat nantinya, seperti di bidang pendidikan, ekonomi, hingga politik.

“Mahasiswa NU harus siap ketika kembali di tengah masyarakat. Dengan bekal-bekal yang sudah diberikan melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk dapat memposisikan diri di tempat yang tepat agar memberikan manfaat bagi orang lain,” tandasnya.

Kepala UPT PIK Unusida sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Al Kholil, Jetis, Sidoarjo, Arisy Karomy atau Gus Arisy mengatakan bahwa Pakar Aswaja Muda ini mengacu pada peraturan pelaksanaan kegiatan pengkaderan NU bagi kalangan mahasiswa.

Menurutnya, mahasiswa Unusida perlu diberikan pendidikan tentang penerapan amaliyah Aswaja an-Nahdliyah seperti kemampuan dalam memimpin Tahlil, Imam Sholat, Bilal dan Khotib Sholat Jum’at serta Dai yang menyampaikan tausiah dalam sebuah majelis pengajian. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini mahasiswa dapat menjadi pionir-pionir kader penggerak NU melalui kegiatan dakwah ketika diterjukan di tengah masyrakat.

“Seringkali mahasiswa Unusida ketika di tengah masyarakat, baik dalam kegiatan seperti saat Kuliah Kerja Nyata (KKN) maupun ketika penelitian di lapangan, dianggap oleh masyarakat mampu untuk memimpin sebuah majelis maupun kegiatan keagamaan di masjid, musholla, serta pondok pesantren,” ujarnya.

Wakil Katib Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo tersebut berharap, melalui kegiatan ini mahasiswa dapat menjadi pembeda dalam mewarnai dalam menerapkan amaliyah Aswaja An Nahdiyah di lingkungan kampus dan di tengah masyarakat.

“Pasca kegiatan ini, mahasiswa Unusida yang sudah mengikuti Pakar Aswaja Muda ini diarahkan untuk mengisi dan menghidupkan kegiatan keagamaan di Masjid KH Muhammad Hasyim Asy’ari yang nantinya akan disiapkan menjadi pusat pendidikan Aswaja bagi masyarakat sekitar,” pungkasnya.

(my)

Media Gathering Unusida (Foto: Humas Unusida)

Media Gathering di Unusida, Bahas Peran Penting Media Sebagai Branding Image Kampus

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar Media Gathering & Halal Bihalal dengan mengusung tema ‘Branding Image Unusida & Pengelolaan Media Kampus’ bersama pegiat media di Sidoarjo dan sekitarnya, Selasa (23/04/2024) di Hall Lantai 5 Kampus 2 Unusida, Lingkar Timur, Sidoarjo.

Kegiatan kali ini diinisiasi oleh Biro Humas & Kerja Sama Unusida dengan mengundang pegiat media massa seperti Jawa Pos, Jatimnow.com, TVRI, SCTV, Surya Kabar, Tribun News, Ngopibareng.id, Kompas TV, JTV, Inews, Sekilas Media Nusantara, CNN, Radar, Harian Bangsa, Metro TV, dan Berita Jatim.

Wakil Rektor 3 Unusida Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ali Masykuri, M.Pd, menjelaskan bahwa pertemuan pegiat media ini dapat menjadi kesempatan untuk membahas kerja sama strategis antara pendidikan tinggi dan media.

“Dalam forum ini, kami yang banyak mendengar dan rekan-rekan media yang berbicara terkait bagaimana mengembangkan media kampus sebagai branding image, seperti dalam melihat peluang dan menyiapkan kebutuhan media di kampus yang dikenal sebagai tempat berkumpulnya kaum intelektual.” ujarnya.

Ia menyampaikan, untuk meningkatkan prestasi dari sebelumnya maka, dibutuhkan peran media dalam perkembangannya untuk lebih membranding Unusida melalui media agar lebih dikenal di berbagai kalangan masyarakat.

“Pentingnya peran serta media untuk mewujudkan segala bentuk program kerja Unusida dalam berperan membangun dan memajukan Sidoarjo melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi” ucapnya.

Kepala Biro Humas & Kerja Sama Unusida, Masyitah Noviyanti, S.Pd,. M.Hum mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendekatkan hubungan antara perguruan tinggi dengan pegiat media. Guna menyerap aspirasi serta saling bertukar pikiran terkait dengan branding image Unusida di bidang media.

“Terima kasih atas kehadiran rekan-rekan media, saya harap dalam forum diskusi ini terdapat banyak hal-hal yang dapat perbincangkan dan sinergikan bersama terkait dengan bagaimana kebutuhan Unusida dengan media, juga media dapat bersinergi dengan Unusida,” ungkapnya.

Dosen Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Unusida tersebut, berharap hasil diskusi dan menangkap masukan dan aspirasi untuk saling menyatukan visi misi media yang dapat disinergikan untuk diimplementasikan di media kampus Unusida.

“Kami paham roda perjalanan yang diemban oleh Unusida sangat membutuhkan eksistensi bersama media. Anggap saja Unusida sebagai rumah bersama, kami sangat welcome kepada rekan-rekan media untuk membantu mensyiarkan eksistensi Unusida kepada masyarakat luas,” jelasnya.

Tampak antusias para pegiat media yang hadir dalam kegiatan tersebut. Terdapat banyak masukan yang disampaikan para wartawan yang hadir kepada Unusida, diantaranya agar lebih memperhatikan isu di Sidoarjo serta memiliki inovasi dan karakter tersendiri dalam membangun media di kampus kebanggaan warga Nahdliyin tersebut.

(my)