Posts

Ketua LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur saat memberikan arahan melalui zoom meeting (Foto: Humas Unusida)

Ketua LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur Dorong Penguatan Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VII (LLDIKTI VII) Jawa Timur, Prof. Dr. Dyah Sawitri, SE,. MM mendorong penguatan bidang penelitian dan pengabdian di setiap Perguruan Tinggi di wilayah LLDIKTI VII Jawa Timur melalui pendampingan dalam pembuatan laporan pelaksanaan hibah pengabdian kepada masyarakat. Sebab penyusunan laporan yang benar dapat menjadi tolak ukur dalam menilai luaran penelitian dan pengabdian masyarakat dapat sesuai dengan apa yang telah dijanjikan oleh pengusul sebelumnya.

Hal tersebut disampaikan melalui zoom meeting saat pembukaan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Pelaksanaan Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Anggaran (TA) 2023 angkatan ke 3 di wilayah LLDIKTI VII Jawa Timur. Kegiatan tersebut dipusatkan di Hall Lantai 5 Kampus 2 Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida), Rabu (07/02/2024) lalu.

Kegiatan Monev kali ini diikuti sebanyak 15 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) dari Perguruan Tinggi di Sidoarjo dan Surabaya. Dalam Monev penelitian hibah kali ini terfokus terhadap sumber dana dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM).

Pada Monev LPJ tahun 2023 angkatan 3 kali ini terdapat 119 dosen pelaksana, 130 Judul penelitian, dan nominal pendanaan Rp. 11.712.128.000.

“Kegiatan Monev kali ini kami gelar di awal tahun untuk memastikan pelaporan kegiatan sesuai dengan aturan dan kebijakan dari pemerintah, serta output yang dihasilkan sesuai dengan proposal yang usulkan,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa LLDIKTI di setiap wilayah memiliki berkewajiban untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan hibah yang pendanaannya dikeluarkan oleh negara. LLDIKTI sebagai media komunikator antara Kementerian dengan Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, LLDIKTI harus melakukan pendampingan terhadap Perguruan Tinggi yang dinaunginya.

“Dalam hal ini, LLDIKTI memiliki tugas untuk mendampingi pelaksanaan di lapangan dapat dilaksanakan dengan baik sehingga penggunaan dana hibah yang merupakan uang negara dapat dikelola dengan baik. Untuk mewujudkan akuntabilitas dan komitmen peneliti untuk memastikan pelaporan dan output dapat sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh pengusul,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pengabdian masyarakat menjadi salah satu kewajiban bagi setiap dosen di setiap perguruan tinggi. Serta memiliki nilai tambah jika pengusul memberikan tolak ukur terhadap jabatan fungsional dan bagaimana inovasi serta kreatifitas seorang dosen dapat terlihat melalui penelitian dan pengabdian yang dapat memberikan kontribusi nyata di masyarakat. Sehingga menjadi kompetensi yang dimiliki oleh dosen dapat disalurkan untuk memperkuat kapasitas dosen dan perguruan tinggi dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Peraturan negara tidak membedakan antara PTS masyarakat dan PTN, yang juga memiliki kesempatan untuk mendapatkan dana hibah dari Kemedikbud Ristek. Yang membedakan adalah pengelolanya,” tandasnya.

Ia menuturkan bahwa luaran yang dihasilkan dari penelitian Perguruan Tinggi agar dapat dikolaborasikan dengan dunia industri. Sehingga menjadi solusi dan inovasi terhadap kebutuhan dan tantangan di tengah masyarakat serta hasil penelitian dapat dirasakan oleh masyarakat.

“Baik dosen, mahasiswa praktisi dapat berkolaborasi dengan dunia industri sehingga hasilnya dapat saling berkontribusi atau multiplayer effect terhadap kepentingan masyarakat, bangsa dan negara,” terangnya.

“Terima kasih kepada Unusida atas kolaborasi yang cantik dalam menyukseskan kegiatan Monev LPJ Pelaksanaan Hibah Penelitian dan Pengabdian Masyarakat kali ini. Semoga menjadi berkah untuk kita semuanya,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya menghimbau kepada setiap Perguruan Tinggi untuk segera mengimplementasikan peraturan Kemendikbud Ristek tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual. Dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di setiap kampus. Satgas tersebut dapat dibagi menjadi 5 tugas yaitu, anti kekerasan seksual, anti narkoba, anti bullying, anti intoleransi, dan anti korupsi.

“Semua Perguruan Tinggi harus sudah memiliki untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat proses belajar mengajar. Jika dilakukan bersama-sama, maka cita-cita mulia ini dalam mewujudkan kampus yang aman dan merdeka dari kekerasan dapat segera terwujud,” pungkasnya.

(my)

Rekrutmen Dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual

Open Recruitment :

Dosen Desain Komunikasi Visual
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo

Kualifikasi Umum Dosen

  1. Lulusan dari PTN/PTS dengan IPK S2 minimal 3,25
  2. Berasal dari Universitas atau jurusan/prodi dengan Akreditasi A
  3. Minimal bergelar Master (S2) atau sedang menempuh S3
  4. Mempunyai soft skill yang baik dalam melakukan tridarma (pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat)
  5. Bersedia bekerja Full Time dan bisa bekerja sama dengan baik
  6. Belum memiliki NIDN/NIDK, bagi yang sudah memiliki wajib menyertakan surat pernyataan pindah homebase jika diterima.
  7. Tidak berstatus sebagai guru, ber-NUPTK/PNS Pegawai BUMN/Polisi/TNI

 

Berkas Lamaran

  1. Surat lamaran ditujukan kepada Rektor Unusida
  2. Daftar Riwayat Hidup
  3. Portofolio Karya
  4. Scan Ijazah dan Transkrip Asli / Legalisir S1 dan S2
  5. Scan KTP dan KK
  6. Foto berwarna baru 4×6 terbaru

 

Link Pengumpulan Dokumen

Kualifikasi Khusus Dosen

  1. Wajib memiliki fokus keilmuan Media Rekam, Ilustrasi dan DKV (M.Ds. atau M.Sn. atau yang relevan)
  2. Memiliki fokus keilmuan seni dan desain umum, serta penguasaan teori desain.
  3. Memiliki minat dalam hal mengajar, berkomunitas, berorganisasi, penelitian dan pengabdian masyarakat.
  4. Diutamakan domisili Sidoarjo, Surabaya dan sekitarnya.

 

Berkas lamaran dapat dikirim ke: Kampus II Unusida Jl. Lingkar Timur KM 5,5 Rangkah Kidul, Sidoarjo 61234

bit.ly/DosenTetapDKVUNUSIDA2024

rekrutmen@unusida.ac.id

Pendaftaran Sampai 29 FEBRUARI 2024

Rektor Unusida menyampaikan maklumat didampingi oleh segenap pimpinan (Foto: Humas Unusida)

Rektor Unusida Sampaikan Maklumat Tentang Menjaga Pemilu 2024 yang Aman dan Damai

Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida), Dr H Fatkul Anam, M.Si menyampaikan maklumat tentang ikut serta seluruh Civitas Akademika di lingkungan Unusida dalam menjaga Pemilu 2024 yang aman dan damai.

Maklumat rektor dengan nomor 085/U9.1/P/2024 tersebut disampaikan melalui kanal YouTube Unusida TV, Selasa (06/02/2024). “Menyimak kontestasi politik yang semakin dekat, maka selaku Rektor Unusida menyampaikan maklumat kepada seluruh Civitas Akademika di lingkungan Unusida untuk turut serta menyukseskan dan menjaga Pemilu 2024 yang aman dan damai,” ujarnya sebelum membacakan maklumat.

Adapun isi maklumat sebagai berikut:
1. Mengajak segenap komponen bangsa untuk menyukseskan pemilu 2024 yang aman dan damai,
2. Menolak segala bentuk provokasi yang dapat memecah belah persaudaraan serta tindakan yang mencederai pesta demokrasi,
3. Bersama-sama menangkal berita hoax dan ujaran kebencian yang dapat mengganggu jalannya pemilu 2024,
4. Sebagai warga negara yang mempunyai hak pilih agar menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani dan tidak golput,
5. Menjaga atmosfer akademik yang sehat dalam bingkai kebebasan mimbar akademik yang bertanggung jawab,
6. Seluruh warga kampus ikut menjaga kondusifitas dan turut memberikan edukasi kepada komponen bangsa demi terciptanya pemilu yang jujur, adil aman, dan damai.

Melalui maklumat ini, ia berharap peran serta civitas akademika Unusida sebagai bentuk tanggung jawab insan akademis dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan kepada kita semua dan diberikan kekuatan untuk selalu menjadi insan akademis yang bertanggung jawab dalam menjaga keutuhan NKRI,” harapnya.

Dalam kesempatan tersebut, turut mendampingi Wakil Rektor 1 Unusida, Hadi Ismanto, S.Pd,. M.Pd, Wakil Rektor 2 Unusida Lukman Hakim S.T,. M.T, Wakil Rektor 3 Unusida Ali Masykuri, M. Pd.I, Dekan Fakultas Teknik (FT) Unusida Listin Fitrianah, S.P,. M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) Unusida Sonhaji Arif, M.Sn, Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Unusida, Risalul Ummah, S.Pd,. M.Pd, Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unusida Muawwinatul Laili, S.S., M.Pd, dan Kepala UPT Pengembangan dan Inovasi Pendidikan (PIP) Unusida Dr Ana Christanti M.Pd.

(my)

Rekrutmen Dosen Program Studi Akuntansi

Open Recruitment :

Dosen Akuntansi
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo

  1. Berpendidikan minimal S-3 ( atau sedang menempuh pendidikan S-3) atau pendidikan S-2 dengan jabatan Fungsional Lektor.
  2. Usia Minimal 28 tahun untuk Lektor dan 40 tahun untik Doktor.
  3. Indek Prestasi Kumulatif ( IPK ) Sarjana, Magister dan Doktor minimal 3,3 ( Skala 4,00)
  4. Memiliki surat lolos butuh dari kampus sebelumnya jika sebelumnya sudah ber- NIDN
  5. Mendapatkan dan menyertakan surat rekomendasi minimal dari ranting NU
  6. Kreatif inovatif adaptif, tahan terhadap tekanan dan punya Growth Mindset
  7. Memiliki kemampun bahasa inggris yang baik
  8. Memiliki kemampuna baca Al-Quran yang Baik
  9. Sehat jasmani dan Rohani serta mampu menjalankan tugas tri dharma sebagai Dosen dengan baik.

Berkas Lamaran :

  1. Surat lamaran kerja
  2. Curiculum Vitae
  3. Foto formal berwarna
  4. Scan E-KTP dan kartu keluarga
  5. SKCK dari kepolisian
  6. Surat Rekomendasi minimal dari Ranting NU
    Tahapan Seleski :
  7. Seleksi Administrasi
  8. Psikotest
  9. Test Wawasan Kebangsaan
  10. Tes Kemampuan Bahasa Inggris
  11. Test Microteaching
  12. Tes Wawancara

Berkas lamaran dapat dikirim melalui beberapa cara, sebagai berikut :

Dikirim langsung ke : Kampus Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo Jl. Lingkar Timur KM 5,5 Rangkah Kidul, Sidoarjo 61234

atau melalui email : rekrutmen@unusida.ac.id

 

Ngaji Interaktif Bersama KH Makki Nasir (Foto:Humas Unusida)

Momen Harlah Ke-101 NU, Unusida Gelar Ngaji Interaktif Bersama KH Makki Nasir

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar Ngaji Interaktif dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-101 Nahdlatul Ulama (NU) yang dipusatkan di Masjid KH Muhammad Hasyim Asy’ari, Komplek Kampus Unusida Lingkar Timur, Sidoarjo, Rabu (31/01/2024).

Kegiatan kali ini diinisiasi oleh Unit Pelaksana Teknis Pengkajian Islam dan Keaswajaan (UPT PIK) Unusida dengan mendatangkan narasumber yang merupakan Dzurriyyah Syaikhona Kholil Bangkalan, KH Makki Nasir yang juga sebagai ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bangkalan.

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris PCNU Sidoarjo H Agus Mahbub Ubaidillah menyampaikan, salah satu kebiasaan dalam bagian ruang organisasi adalah kumpul seperti ini yang menjadi ajang silaturahmi. Dengan adanya silaturahmi ini, juga dapat menambah wawasan, membuka hati dan pikiran untuk menambah ilmu dengan dikemas dengan tausiah keagamaan.

“Tidak semuanya bisa hadir dalam majelis ilmu seperti ini, berarti yang hadir merupakan orang terpilih untuk menambah ilmu kita,” ujarnya.

Ia berharap seluruh Civitas Akademika Unusida sebagai bagian dari PCNU untuk mampu mengaktualisasi tupoksi masing-masing. Mampu melaksanakan tugas dan fungsi di setiap bidangnya.

“Jika kita mampu mengaktualisasikan bersama, maka saya yakin Unusida akan semakin maju. Kami dari PCNU Sidoarjo mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terus bekerja keras dalam rangka memajukan Unusida,” katanya.

Tampak hadir, Sekretaris PCNU Sidoarjo H Agus Mahbub Ubaidillah, Wakil Sekretaris Dodi Dyaudin, Wakil Rektor 2 Unusida Lukman Hakim, Wakil Rektor 3 Unusida Ali Masykuri, Ketua UPT PIK Unusida Gus Arisy Karomy, serta seluruh Civitas Akademika Unusida, mulai dari Dosen, Tendik serta Mahasiswa.

Dalam tausiahnya, Kiai Makki mengatakan bahwa selama ini Syaikhona Kholil lebih dikenal karena kekeramatannya, dengan kisah karomahnya. Jarang sekali muncul karena kehebatan ilmunya. Padahal santri-santrinya menjadi ulama besar di Indonesia, salah satunya yaitu pendiri jam’iyah Nahdlatul Ulama, KH Muhammad Hasyim Asy’ari.

Hal tersebut karena beliau tidak pernah memikirkan dirinya maupun pesantrennya sendiri. Yang dipikirkan hanya santri-santrinya agar membuat pesantren yang besar di daerah masing-masing nantinya.

“Cerita kekeramatan Syaikhona Kholil merupakan bukti dari kewaliannya, Sedangkan beliau juga seorang kiai yang selalu haus akan ilmu dan senang tolong menolong,” ungkapnya.

Banyak karya para ulama yang menggunakan istilah atau simbol kedaerahan tempatnya berdakwah. Sedangkan orang-orang yang membaca simbol atau lafadz dalam buku atau kitab tersebut belum tentu mengerti dengan apa yang disampaikan. Maka hal tersebut menjadi tugas guru dalam mengemasnya sesuai adat di setiap daerah, tanpa mengubah makna yang tersirat di dalamnya.

“Orang yang belajar tanpa guru, maka gurunya adalah setan, kenapa? karena dia hanya membaca simbol (kata), tidak membaca pemikiran pengarangnya. Sehingga menafsirkan sesuai dengan apa yang dibaca, tanpa mengenal pengarangnya,” tuturnya.

Lebih lanjut, kiai Makki menekankan bahwa akademisi NU untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Pentingnya dalam memastikan kebenaran informasi dan memahami asal-usulnya terlebih dahulu.

“Jika pikirannya sudah diisi dengan hal yang tidak dipahami, maka juga akan sulit dalam memahami tindakannya. Hal tersebut juga yang harus diperhatikan dalam berdakwah dengan membuat konten,” terangnya.

Hal penting lain dalam menjaga sanad keilmuan adalah ketika memilih guru dan lingkungan belajarnya. Oleh karena itu, akademisi NU harus juga harus dapat menciptakan sistem belajar baru dengan memperhatikan rujukan dari para ulama.

“Perguruan tinggi tidak hanya mencetak akademisi, tapi juga mampu mencetak seorang ilmuwan. Jadi pemikirannya tidak hanya berkutat sekitar akademik, tetapi dapat mengembangkan ilmunya agar bermanfaat untuk masyarakat,” pungkasnya.

Simak video lengkap Ngaji Interaktif Bersama KH Makki Nasir di Unusida TV

(my)

Penampilan Mahasiswa dalam FESRAFE 2024 (Foto: Humas Unusida)

Festival Raya Fakultas Ekonomi Unusida, Tampilkan Seni Budaya dan Produk Mahasiswa

Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar Festival Raya Fakultas Ekonomi (FESRAFE) di Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (DISPORAPAR) Kabupaten Sidoarjo, Ahad (28/01/2024).

Festival yang menjadi tugas Ujian Akhir Semester (UAS) bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi Unusida angkatan 2021-2023. Kegiatan ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk menampilkan berbagai kreativitas seni sepeti puisi, tari, menyanyi dan juga teatrikal drama. Selain itu, festival ini juga menjadi momen untuk mengenalkan produk yang dihasilkan oleh mahasiswa seperti minuman, tas kerajinan tangan, dan makanan ringan di stand bazar yang tersedia.

Wakil Rektor 1 Unusida, Hadi Ismanto sangat mengapresiasi festival yang menampilkan kreasi seni budaya serta produk UMKM dari mahasiswa. Sebab melalui festival dan bazar seperti ini dapat menarik pengunjung untuk melihat potensi yang dimiliki oleh mahasiswa.

“Kegiatan ini harus dilestarikan dan dikemas lebih menarik lagi untuk menunjukkan potensi dan hasil kreasi mahasiswa Unusida kepada masyarakat,” ujarnya.

Kepala Program Studi (Kaprodi) Manajemen, Ayu Lucy Larassaty, S.E,. M.M menjelaskan, kegiatan ini merupakan implementasi dari mata kuliah Entrepreneur dan Character Education. Yang mana untuk melatih mahasiswa dalam menyampaikan pesan moral kepada masyarakat melalui pentas seni.

“Melalui panggung budaya ini, kami mencoba untuk melatih kemampuan dalam mengekspresikan pelajaran yang dipelajari di dalam kelas kepada publik,” jelasnya.

Menurutnya, festival dan bazar menjadi kegiatan positif dalam menumbuhkan pendidikan karakter bagi mahasiswa. Karena dalam sebuah pementasan seni mahasiswa dapat menggali, mengembangkan dan menampilkan bakat yang dimiliki.

“Semoga melalui kegiatan ini dapat semakin mengenalkan bakat dan potensi yang dimiliki oleh mahasiswa Unusida di tengah masyarakat,” harapnya.

Sementara itu, ketua pelaksana Hilmi Ubaidillah mengungkapkan antusiasnya dalam menyelenggarakan event di luar kampus. Menurutnya, kesempatan untuk unjuk kemampuan saat tampil di hadapan publik menjadi pengalaman berharga untuk meningkatkan kualitas dan percaya diri.

“Alhamdulillah kami sangat senang ketika berkegiatan di luar kampus. Apalagi dalam momen akhir pekan sehingga ramai pengunjung,” ungkap ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (Hima Prodi) Manajemen tersebut.

Ia menyebutkan terdapat 12 stand bazar mahasiswa dan stand informasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unusida yang tersedia.

“Terima kasih kepada semua pengunjung yang sudah hadir. Semoga kegiatan ini dapat membawa manfaat dan kebahagiaan bagi semuanya,” pungkasnya.

(my)

Suasana Nonton Kasinema21, Pameran FIlm Pendek Mahasiswa DKV Unusida (Foto: Humas Unusida)

Keren, Mahasiswa DKV Unusida Gelar Pameran Film Pendek Bertajuk ‘Kasinema21’

Mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar Pameran Film Pendek bertajuk ‘Kasinema 21’, Rabu-Kamis (24-25/01/2024). Pameran tersebut diselenggarakan di Kampus Unusida Lt 5 Ruang 506, Lingkar Timur, Sidoarjo.

Kepala Program Studi (Kaprodi) DKV Unusida, Putra Uji Deva Satrio, S.Sn,. M.Sn menyampaikan bahwa pameran ini menjadi salah satu bentuk apresiasi karya. Oleh karena itu dikemas dengan estetik, layaknya seperti studio film untuk menarik pengunjung. Dengan begitu, film pendek yang menjadi hasil karya dapat ditampilkan untuk disaksikan oleh pemirsa, baik kalangan mahasiswa dan khalayak umum untuk dapat mengambil manfaat dan ilmu dari film yang dihasilkan.

“Salah satu bentuk apresiasi karya adalah dengan menggelar pameran. Oleh karena itu kita sajikan Kasinema ini dengan membentuk studio film seperti cinema 21,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan pameran kali ini akan ditampilkan kumpulan film pendek hasil karya mahasiswa DKV ini merupakan implementasi dari mata kuliah Videografi.

Menurutnya, film yang dihasilkan masih dalam tahap pembelajaran. Perlu adanya pengembangan dalam proses membuat film, seperti pembuatan naskah dan menentukan tema arah pasar agar pesan yang disampaikan melalui film dapat tersampaikan dengan baik.

“Yang pasti Film ini masih dalam tahap proses belajar semuanya. Tapi alangkah baiknya ketika semua proses dilalui dengan baik, niscaya hasilnya akan maksimal karena ketika kita menghasilkan proses yang baik dan hasilnya akan maksimal,” paparnya.

Dalam kesempatan terebut, ia sangat mengapresiasi hasil karya yang dipersembahkan oleh mahasiswa DKV angkatan 2021 yang disajikan dalam pameran film pendek kali ini.

“Terima kasih telah menghadiri kegiatan pameran kasinema hasil karya Mahasiswa DKV angkatan 2021. Alhamdulillah semua berjalan dengan baik walaupun dengan tidak tidur dan capek pastinya, tetapi hasilnya sangat luar biasa bagi kami,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana, Taufiq Aditya Nugraha menjelaskan pada pameran kali ini mengambil konsep ‘Kasinema’ dari 2 kata, yaitu Kasi dan Nema. Kasi yang berarti menunjukkan dan Nema yang berarti sinema. Jadi kami berusaha menunjukkan sinema yang merupakan project Ujian Akhir Semester (UAS) Gasal kali ini.

Dalam prodi DKV terdapat mata kuliah videografi yang diajarkan untuk dapat mengembangkan ilmu dan menambah wawasan dan menyampaikan pesan kepada pemirsa melalui video pendek.

“Terdapat 9 film pendek yang dihasilkan oleh 9 kelompok dengan beberapa genre film di antaranya action, drama, komedi dan horor,” katanya.

Mahasiswa DKV tersebut menceritakan kendala dalam membuat video adalah cuaca yang sering hujan hingga membangun koordinasi antar pemeran. Dalam membangun konsep ia dan tim membutuhkan waktu setidaknya satu hari penuh, akan tetapi sebelumnya sudah ada progres mulai dari pembuatan naskah, RAB, dll.

“Suka dukanya seperti kita membuat film pada umumnya. Sukanya ketika membuat video ini yang membuat kita selalu bareng-bareng dan asyik. Dukanya sudah dilokasi tapi belum prepare property, kemudian ada yang lelah serta latihan koordinasi antar pemeran dalam membuat film pendek,” ungkapnya.

Ia mengaku sangat bangga karena dapat kuliah di Unusida. Sebab dibimbing dengan dosen yang berkompeten dan dikelilingi dengan lingkungan kampus yang positif.

“Senang rasanya dapat kuliah di Unusida. Selain dosennya yang asyik, juga didukung lingkungan kampus yang membangun sehingga nyaman untuk belajar mengembangkan skill dan potensi yang dimiliki,” pungkasnya.

(my)

Unusida Terima Kunjungan dari UNU Purwokerto (Foto: Humas Unusida)

Unusida Mendapat Kunjungan dari UNU Purwokerto

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menerima kunjungan dari Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto, Selasa (23/01/2024). Kunjungan di Kampus Unusida, Lingkar Timur, Sidoarjo tersebut membahas beberapa hal, diantaranya pengelolaan sistem akademik, penjaminan mutu, dan sistem informasi manajemen kelembagaan.

Tampak hadir, Rektor Unusida Dr. H. Fatkul Anam, M.Si, Wakil Rektor 1 Unusida, Hadi Ismanto, S.HI,. M.Pd, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik UNU Purwokerto, Dr. Bambang Kuncoro, M.Si, beserta Kepala Informasi Teknologi (IT), Akademik, dan Penjaminan Mutu UNU Purwokerto.

Dalam kesempatan tersebut Rektor Unusida, H Fatkul Anam sangat menyambut baik atas kunjungan dari sesama Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) untuk saling berbagi pengalaman dan Ilmu dalam mengelola sebuah universitas. Pentingnya menjalin silaturrahmi dan komunikasi antar lembaga untuk bertukar ide dan gagasan dalam mengembangkan kampus di lingkungan warga Nahdliyyin.

“Kami sangat terbuka untuk sharing bermanfaat dalam rangka mengembangkan Perguruan Tinggi yang menjadi menjadi kebanggan warga nahdliyyin,” katanya.

Ketua Forum Rektor PTNU Se Indonesia tersebut menjelaskan, saat ini Unusida dapat lebih dikenal karena kualitas pendidikan, prestasi, dan juga kontribusinya di tengah masyarakat. Oleh karena itu, Unusida harus selalu terbuka untuk berkembang serta melakukan berbagai inovasi untuk menarik minat masyarakat.

Saat ini, Unusida masih dalam upaya mengembangkan smart campus yang memiliki pengelolaan dan pelayanan professional dengan mengunggulkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah.

“Kita harus bersama menghadirkan PTNU di tengah masyarakat sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan warga NU,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Bambang Kuncoro menyampaikan kekagumannya atas perkembangan Unusida yang sangat cepat. Menurutnya, Unusida sudah memiliki sistem kelembagaan yang dikelola dengan baik.

“Saya kagum dengan sistem pengelolaan dokumen di Unusida yang sudah terstruktur dan terprogram dengan baik. Hal ini yang mendorong kami untuk berkunjung dan belajar dari Unusida dalam hal mengarsip dokumen penting sebagai pendukung akreditasi,” ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa pihaknya sangat tertarik untuk meniru pengelolaan sistem informasi dan prestasi yang sudah diterapkan di Unusida. Ia berharap UNU Purwokerto juga dapat terakreditasi baik dan berkembang pesat seperti Unusida.

“Terima kasih sharing ilmu dan pengalaman yang sangat bermanfaat. Semoga komunikasi dan kerja sama ini dapat terus terjalin dengan baik,” pungkasnya.

(my)

Mahasiswa PBI Unusida Raih Juara 1 Lomba Musabaqoh Hifdzil Hadits Tingkat Nasional

Muhammad Fauzi merupakan mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) angkatan 2021. Ia seorang santri penghafal hadits yang meraih Juara 1 Lomba Musabaqoh Hifdzil Hadits dalam ajang Gebyar Kreativitas Ilmu Hadits Mahasiswa Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Prodi Ilmu Hadits, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Sabtu (11/11/2023) lalu.

Fauzi merupakan santri alumni Pondok Pesantren Darussalam 2, Gempol, Pasuruan. Selain aktif sebagai mahasiswa Unusida, saat ini ia juga masih mengabdi sebagai pengurus dan pengajar di Pondok Pesantren.

“Saya sejak kecil sudah menjadi santri di pondok sehingga dituntut untuk menghafal kitab-kitab, di samping menghafalkan Imrithi juga menghafalkan Arbain Nawawi,” ujarnya kepada Humas Unusida, Senin (22/01/2024).

Fauzi mengungkapkan, saat ini ia telah menghafal 43 Hadits dalam kitab Arbain Nawawi yang berisi 40 Hadits pilihan. Semangatnya menjadi seorang al Muhaddits (Penghafal Hadits) sangat tinggi. Setiap hari ia selalu Murojaah untuk menjaga hafalan dengan terus-menerus mengulangnya guna meraih mutqin (kuat) dalam bacaan, hafalan, serta pemahaman.

“Setiap selesai Sholat Subuh, saya selalu menyempatkan untuk ngelalar (murojaah) untuk mengingat dan melatih hafalan agar tidak hilang,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan keutamaan menghafal Hadits yaitu dapat menjaga dan lebih memahami agama Islam, serta mengharap keberkahan dan kemudahan dalam mempelajari ilmu.

Tantangan dalam menghafalkan Hadits adalah istiqomah dalam murojaah setiap hari serta menghindari maksiat, khususnya dengan lawan jenis.

“Konsepnya yaitu istiqomah murojaah agar cepat hafal, tapi kalo tidak dilalar jadi lupa sebagian. Manajemen waktu dan tenaga menjadi hal yang perlu diperhatikan agar bisa istiqomah sebagai seorang penghafal Hadits,” jelasnya.

Ia menceritakan bahwa semangatnya untuk menjadi seorang penghafal Hadits tidak pernah surut sedikit pun. Meskipun tidak sesuai dengan pilihan Prodi S1 di Unusida yang sedang ditempuhnya saat ini.

Menurutnya, menjadi penghafal Hadits Rosulullah menjadi sebuah kebanggaan tersendiri dalam hidupnya. Sebab dapat menjadi penguat patokan hidup selain Al Qur’an.

“Semangat saya didasari sebuah riwayat yang menyebutkan bahwa seorang yang hafal 40 Hadits akan dijamin masuk surga. Di samping itu juga dapat menjadi sarana dakwah di tengah masyarakat dalam menguatkan hukum Al-Qur’an,” tuturnya.

(my)

Tim Mahasiswa Unusida yang meraih Medali Perak (Silver Medal) dalam ajang Internasional Young Moslem Inventor Award (IYMIA) 2024 (Foto: Humas Unusida)

Mahasiswa Unusida Raih Silver Medal dalam Ajang IYMIA 2024

Di awal tahun 2024, mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) kembali meraih prestasi dalam ajang Internasional. Kali ini mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) meraih Medali Perak (Silver Medal) dalam ajang Internasional Young Moslem Inventor Award (IYMIA) 2024 yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) di Institut Pertanian Bogor (IPB), Kamis-Ahad (11-14/01/2024).

Kompetisi tersebut diikuti ratusan peserta dari berbagai negara di antaranya Indonesia, Thailand, Afrika, Arab Saudi dan sebagainya. Adapun tim mahasiswa Unusida terdiri dari Bonang Ramadhani Hidayatullah (Teknik Informatika), Muhammad Af Rizal Mumtaz (Sistem Informasi), Yunia Nuri Hidayah (PGSD), Ahmad Yauman Syifa (DKV), dan Aisyah Adawiyah (PBI).

Dosen Pembimbing, Arda Surya Edtya mengungkapkan, selama ini ia sudah membidik perlombaan ajang Internasional yang sesuai dengan Unusida sebagai kampus islami.

Oleh karena itu, ia mengarahkan mahasiswa untuk dapat menyajikan sistem media pembelajaran Al-Qur’an inovatif yang memanfaatkan secara mendalam pembelajaran dan integrasi audio. Aplikasi MUMTAZ ini dapat menjadi media pendidikan untuk mengajar dan membantu siapa pun untuk menghafal dan mempelajari Al-Quran.

“Peran saya sebagai dosen pembimbing adalah pengembangan aplikasi MUMTAZ serta menyiapkan mahasiswa dalam mempresentasikan projek tersebut. Tentunya harus selalu belajar kembangkan networking and break your limit keluar dari zona nyaman kalian,” ujarnya, Rabu (17/01/2024).

Kepala Program Studi (Kaprodi) Teknik Informatika tersebut sangat mengapresiasi potensi mahasiswa dalam mengaplikasikan materi yang sudah dipelajari. Meskipun sempat kesulitan dalam mengumpulkan peserta yang memiliki Prodi yang berbeda yang membuat penyamaan persepsi jadi lebih menantang.

“Cerita menarik dalam pengembangan aplikasi MUMTAZ ini adalah ketika dalam pengambilan data untuk data training model deep learning pada aplikasi MUMTAZ dimana kami kesulitan dalam mencari role model dalam pembuatan data set dan juga ketika dalam proses pembuatan presentasi. Akan tetapi, alhamdulillah mahasiswa dapat mengerti dan mengeksekusinya dengan baik,” tandasnya.

Ketua tim, Bonang Ramadhani Hidayatullah menjelaskan ia dan tim membuat aplikasi yang mirip dengan aplikasi Al-Qur’an online, dengan menggunakan model deep learning yang dapat membantu siapapun dalam mempelajari dan menghafal Al-Qur’an.

Melalui fitur scan audio tersebut diharapkan dapat membuat penilaian yang lebih akurat dalam menilai kefasihan tajwid sehingga dapat membantu evaluasi lansiran Al-Quran yang dibaca oleh pengguna.

“Aplikasi ini menggunakan metode deep learning untuk menilai kefasihan tajwid dan tanda baca. Sehingga dapat membantu bagi yang mau mempelajari maupun menghafal Al Qur’an,” jelasnya.

Aplikasi MUMTAZ ini bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan aplikasi seluler untuk membantu siapa pun melakukannya menghafal Al-Qur’an dengan metode termudah dan menyenangkan. Yang dapat memberikan manfaat seperti mempermudah bacaan, kefasihan membaca tajwid, memperbaiki bacaan, dan membantu daya ingat hafalan.

Dalam sistem aplikasi MUMTAZ juga dilengkapi dengan banyak menu untuk membantu pengguna lebih banyak belajar tentang Alquran. Secara umum aplikasi ini mempunyai 5 menu seperti Al-Qur’an digital, E-book tajwid, waktu salat, evaluasi lantunan Al-Qur’an, serta tips menghafal Al-Qur’an.

Melalui survey uji coba yang sudah dilakukan, ia menyebutkan dari 30 responden diperoleh 72% menjawab sangat membantu dan menghibur, 16% menjawab aplikasi Mumtaz cukup membantu dan menghibur, dan 12% menjawab bahwa aplikasi MUMTAZ berfungsi normal.

Kecepatan dalam menilai dari tingkat akurasi tajwid dan titik letak kesalahan saat membaca menjadi keunggulan dari aplikasi tersebut. Sehingga ketika orang yang belajar membaca dan menghafal Al-Qur’an dapat lebih memperhatikan makhorijul huruf, tajwid, dan kelancaran.

“Memang saat ini masih dalam tahap pengembangan, jadi isinya masih surat pendek saja. Perlu dikembangkan lagi sebelum digunakan oleh banyak orang,” katanya.

Bonang mengungkapkan, ia dan tim baru pertama kali membuat project dengan audio deep learning. Akan tetapi terdapat mata kuliah Teknik Informatika dan Sistem Informasi yang menjadi acuan bagi untuk menyelesaikan aplikasi MUMTAZ yang dirancang.

“Kami sempat mengalami kesulitan karena metode deep learning sebab jauh lebih susah karena menggunakan coding dengan sistem algoritma cukup rumit. Alhamdulillah dengan tim yang terdiri dari lintas prodi dapat saling melengkapi sehingga aplikasi MUMTAZ dapat selesai,” ungkapnya.

Sementara itu, anggota tim Muhammad Af Rizal Mumtaz merasa sangat bangga karena dapat memperoleh medali. Yang awalnya tidak sempat berpikir untuk juara, hanya berusaha memaksimalkan segala sesuatu untuk mendapatkan pengalaman.

“Motivasi kami adalah tidak mau mengecewakan dosen pembimbing, jadi kami selalu mencoba fokus dan selalu maksimalkan setiap tahap, mulai dari persiapan hingga presentasi di depan juri,” pungkasnya.

 

(my)