Posts

Ngaji Interaktif Bersama KH Makki Nasir (Foto:Humas Unusida)

Momen Harlah Ke-101 NU, Unusida Gelar Ngaji Interaktif Bersama KH Makki Nasir

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar Ngaji Interaktif dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-101 Nahdlatul Ulama (NU) yang dipusatkan di Masjid KH Muhammad Hasyim Asy’ari, Komplek Kampus Unusida Lingkar Timur, Sidoarjo, Rabu (31/01/2024).

Kegiatan kali ini diinisiasi oleh Unit Pelaksana Teknis Pengkajian Islam dan Keaswajaan (UPT PIK) Unusida dengan mendatangkan narasumber yang merupakan Dzurriyyah Syaikhona Kholil Bangkalan, KH Makki Nasir yang juga sebagai ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bangkalan.

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris PCNU Sidoarjo H Agus Mahbub Ubaidillah menyampaikan, salah satu kebiasaan dalam bagian ruang organisasi adalah kumpul seperti ini yang menjadi ajang silaturahmi. Dengan adanya silaturahmi ini, juga dapat menambah wawasan, membuka hati dan pikiran untuk menambah ilmu dengan dikemas dengan tausiah keagamaan.

“Tidak semuanya bisa hadir dalam majelis ilmu seperti ini, berarti yang hadir merupakan orang terpilih untuk menambah ilmu kita,” ujarnya.

Ia berharap seluruh Civitas Akademika Unusida sebagai bagian dari PCNU untuk mampu mengaktualisasi tupoksi masing-masing. Mampu melaksanakan tugas dan fungsi di setiap bidangnya.

“Jika kita mampu mengaktualisasikan bersama, maka saya yakin Unusida akan semakin maju. Kami dari PCNU Sidoarjo mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terus bekerja keras dalam rangka memajukan Unusida,” katanya.

Tampak hadir, Sekretaris PCNU Sidoarjo H Agus Mahbub Ubaidillah, Wakil Sekretaris Dodi Dyaudin, Wakil Rektor 2 Unusida Lukman Hakim, Wakil Rektor 3 Unusida Ali Masykuri, Ketua UPT PIK Unusida Gus Arisy Karomy, serta seluruh Civitas Akademika Unusida, mulai dari Dosen, Tendik serta Mahasiswa.

Dalam tausiahnya, Kiai Makki mengatakan bahwa selama ini Syaikhona Kholil lebih dikenal karena kekeramatannya, dengan kisah karomahnya. Jarang sekali muncul karena kehebatan ilmunya. Padahal santri-santrinya menjadi ulama besar di Indonesia, salah satunya yaitu pendiri jam’iyah Nahdlatul Ulama, KH Muhammad Hasyim Asy’ari.

Hal tersebut karena beliau tidak pernah memikirkan dirinya maupun pesantrennya sendiri. Yang dipikirkan hanya santri-santrinya agar membuat pesantren yang besar di daerah masing-masing nantinya.

“Cerita kekeramatan Syaikhona Kholil merupakan bukti dari kewaliannya, Sedangkan beliau juga seorang kiai yang selalu haus akan ilmu dan senang tolong menolong,” ungkapnya.

Banyak karya para ulama yang menggunakan istilah atau simbol kedaerahan tempatnya berdakwah. Sedangkan orang-orang yang membaca simbol atau lafadz dalam buku atau kitab tersebut belum tentu mengerti dengan apa yang disampaikan. Maka hal tersebut menjadi tugas guru dalam mengemasnya sesuai adat di setiap daerah, tanpa mengubah makna yang tersirat di dalamnya.

“Orang yang belajar tanpa guru, maka gurunya adalah setan, kenapa? karena dia hanya membaca simbol (kata), tidak membaca pemikiran pengarangnya. Sehingga menafsirkan sesuai dengan apa yang dibaca, tanpa mengenal pengarangnya,” tuturnya.

Lebih lanjut, kiai Makki menekankan bahwa akademisi NU untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Pentingnya dalam memastikan kebenaran informasi dan memahami asal-usulnya terlebih dahulu.

“Jika pikirannya sudah diisi dengan hal yang tidak dipahami, maka juga akan sulit dalam memahami tindakannya. Hal tersebut juga yang harus diperhatikan dalam berdakwah dengan membuat konten,” terangnya.

Hal penting lain dalam menjaga sanad keilmuan adalah ketika memilih guru dan lingkungan belajarnya. Oleh karena itu, akademisi NU harus juga harus dapat menciptakan sistem belajar baru dengan memperhatikan rujukan dari para ulama.

“Perguruan tinggi tidak hanya mencetak akademisi, tapi juga mampu mencetak seorang ilmuwan. Jadi pemikirannya tidak hanya berkutat sekitar akademik, tetapi dapat mengembangkan ilmunya agar bermanfaat untuk masyarakat,” pungkasnya.

Simak video lengkap Ngaji Interaktif Bersama KH Makki Nasir di Unusida TV

(my)

Penampilan Mahasiswa dalam FESRAFE 2024 (Foto: Humas Unusida)

Festival Raya Fakultas Ekonomi Unusida, Tampilkan Seni Budaya dan Produk Mahasiswa

Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar Festival Raya Fakultas Ekonomi (FESRAFE) di Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (DISPORAPAR) Kabupaten Sidoarjo, Ahad (28/01/2024).

Festival yang menjadi tugas Ujian Akhir Semester (UAS) bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi Unusida angkatan 2021-2023. Kegiatan ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk menampilkan berbagai kreativitas seni sepeti puisi, tari, menyanyi dan juga teatrikal drama. Selain itu, festival ini juga menjadi momen untuk mengenalkan produk yang dihasilkan oleh mahasiswa seperti minuman, tas kerajinan tangan, dan makanan ringan di stand bazar yang tersedia.

Wakil Rektor 1 Unusida, Hadi Ismanto sangat mengapresiasi festival yang menampilkan kreasi seni budaya serta produk UMKM dari mahasiswa. Sebab melalui festival dan bazar seperti ini dapat menarik pengunjung untuk melihat potensi yang dimiliki oleh mahasiswa.

“Kegiatan ini harus dilestarikan dan dikemas lebih menarik lagi untuk menunjukkan potensi dan hasil kreasi mahasiswa Unusida kepada masyarakat,” ujarnya.

Kepala Program Studi (Kaprodi) Manajemen, Ayu Lucy Larassaty, S.E,. M.M menjelaskan, kegiatan ini merupakan implementasi dari mata kuliah Entrepreneur dan Character Education. Yang mana untuk melatih mahasiswa dalam menyampaikan pesan moral kepada masyarakat melalui pentas seni.

“Melalui panggung budaya ini, kami mencoba untuk melatih kemampuan dalam mengekspresikan pelajaran yang dipelajari di dalam kelas kepada publik,” jelasnya.

Menurutnya, festival dan bazar menjadi kegiatan positif dalam menumbuhkan pendidikan karakter bagi mahasiswa. Karena dalam sebuah pementasan seni mahasiswa dapat menggali, mengembangkan dan menampilkan bakat yang dimiliki.

“Semoga melalui kegiatan ini dapat semakin mengenalkan bakat dan potensi yang dimiliki oleh mahasiswa Unusida di tengah masyarakat,” harapnya.

Sementara itu, ketua pelaksana Hilmi Ubaidillah mengungkapkan antusiasnya dalam menyelenggarakan event di luar kampus. Menurutnya, kesempatan untuk unjuk kemampuan saat tampil di hadapan publik menjadi pengalaman berharga untuk meningkatkan kualitas dan percaya diri.

“Alhamdulillah kami sangat senang ketika berkegiatan di luar kampus. Apalagi dalam momen akhir pekan sehingga ramai pengunjung,” ungkap ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (Hima Prodi) Manajemen tersebut.

Ia menyebutkan terdapat 12 stand bazar mahasiswa dan stand informasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unusida yang tersedia.

“Terima kasih kepada semua pengunjung yang sudah hadir. Semoga kegiatan ini dapat membawa manfaat dan kebahagiaan bagi semuanya,” pungkasnya.

(my)

Suasana Nonton Kasinema21, Pameran FIlm Pendek Mahasiswa DKV Unusida (Foto: Humas Unusida)

Keren, Mahasiswa DKV Unusida Gelar Pameran Film Pendek Bertajuk ‘Kasinema21’

Mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar Pameran Film Pendek bertajuk ‘Kasinema 21’, Rabu-Kamis (24-25/01/2024). Pameran tersebut diselenggarakan di Kampus Unusida Lt 5 Ruang 506, Lingkar Timur, Sidoarjo.

Kepala Program Studi (Kaprodi) DKV Unusida, Putra Uji Deva Satrio, S.Sn,. M.Sn menyampaikan bahwa pameran ini menjadi salah satu bentuk apresiasi karya. Oleh karena itu dikemas dengan estetik, layaknya seperti studio film untuk menarik pengunjung. Dengan begitu, film pendek yang menjadi hasil karya dapat ditampilkan untuk disaksikan oleh pemirsa, baik kalangan mahasiswa dan khalayak umum untuk dapat mengambil manfaat dan ilmu dari film yang dihasilkan.

“Salah satu bentuk apresiasi karya adalah dengan menggelar pameran. Oleh karena itu kita sajikan Kasinema ini dengan membentuk studio film seperti cinema 21,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan pameran kali ini akan ditampilkan kumpulan film pendek hasil karya mahasiswa DKV ini merupakan implementasi dari mata kuliah Videografi.

Menurutnya, film yang dihasilkan masih dalam tahap pembelajaran. Perlu adanya pengembangan dalam proses membuat film, seperti pembuatan naskah dan menentukan tema arah pasar agar pesan yang disampaikan melalui film dapat tersampaikan dengan baik.

“Yang pasti Film ini masih dalam tahap proses belajar semuanya. Tapi alangkah baiknya ketika semua proses dilalui dengan baik, niscaya hasilnya akan maksimal karena ketika kita menghasilkan proses yang baik dan hasilnya akan maksimal,” paparnya.

Dalam kesempatan terebut, ia sangat mengapresiasi hasil karya yang dipersembahkan oleh mahasiswa DKV angkatan 2021 yang disajikan dalam pameran film pendek kali ini.

“Terima kasih telah menghadiri kegiatan pameran kasinema hasil karya Mahasiswa DKV angkatan 2021. Alhamdulillah semua berjalan dengan baik walaupun dengan tidak tidur dan capek pastinya, tetapi hasilnya sangat luar biasa bagi kami,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana, Taufiq Aditya Nugraha menjelaskan pada pameran kali ini mengambil konsep ‘Kasinema’ dari 2 kata, yaitu Kasi dan Nema. Kasi yang berarti menunjukkan dan Nema yang berarti sinema. Jadi kami berusaha menunjukkan sinema yang merupakan project Ujian Akhir Semester (UAS) Gasal kali ini.

Dalam prodi DKV terdapat mata kuliah videografi yang diajarkan untuk dapat mengembangkan ilmu dan menambah wawasan dan menyampaikan pesan kepada pemirsa melalui video pendek.

“Terdapat 9 film pendek yang dihasilkan oleh 9 kelompok dengan beberapa genre film di antaranya action, drama, komedi dan horor,” katanya.

Mahasiswa DKV tersebut menceritakan kendala dalam membuat video adalah cuaca yang sering hujan hingga membangun koordinasi antar pemeran. Dalam membangun konsep ia dan tim membutuhkan waktu setidaknya satu hari penuh, akan tetapi sebelumnya sudah ada progres mulai dari pembuatan naskah, RAB, dll.

“Suka dukanya seperti kita membuat film pada umumnya. Sukanya ketika membuat video ini yang membuat kita selalu bareng-bareng dan asyik. Dukanya sudah dilokasi tapi belum prepare property, kemudian ada yang lelah serta latihan koordinasi antar pemeran dalam membuat film pendek,” ungkapnya.

Ia mengaku sangat bangga karena dapat kuliah di Unusida. Sebab dibimbing dengan dosen yang berkompeten dan dikelilingi dengan lingkungan kampus yang positif.

“Senang rasanya dapat kuliah di Unusida. Selain dosennya yang asyik, juga didukung lingkungan kampus yang membangun sehingga nyaman untuk belajar mengembangkan skill dan potensi yang dimiliki,” pungkasnya.

(my)

Unusida Terima Kunjungan dari UNU Purwokerto (Foto: Humas Unusida)

Unusida Mendapat Kunjungan dari UNU Purwokerto

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menerima kunjungan dari Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto, Selasa (23/01/2024). Kunjungan di Kampus Unusida, Lingkar Timur, Sidoarjo tersebut membahas beberapa hal, diantaranya pengelolaan sistem akademik, penjaminan mutu, dan sistem informasi manajemen kelembagaan.

Tampak hadir, Rektor Unusida Dr. H. Fatkul Anam, M.Si, Wakil Rektor 1 Unusida, Hadi Ismanto, S.HI,. M.Pd, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik UNU Purwokerto, Dr. Bambang Kuncoro, M.Si, beserta Kepala Informasi Teknologi (IT), Akademik, dan Penjaminan Mutu UNU Purwokerto.

Dalam kesempatan tersebut Rektor Unusida, H Fatkul Anam sangat menyambut baik atas kunjungan dari sesama Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) untuk saling berbagi pengalaman dan Ilmu dalam mengelola sebuah universitas. Pentingnya menjalin silaturrahmi dan komunikasi antar lembaga untuk bertukar ide dan gagasan dalam mengembangkan kampus di lingkungan warga Nahdliyyin.

“Kami sangat terbuka untuk sharing bermanfaat dalam rangka mengembangkan Perguruan Tinggi yang menjadi menjadi kebanggan warga nahdliyyin,” katanya.

Ketua Forum Rektor PTNU Se Indonesia tersebut menjelaskan, saat ini Unusida dapat lebih dikenal karena kualitas pendidikan, prestasi, dan juga kontribusinya di tengah masyarakat. Oleh karena itu, Unusida harus selalu terbuka untuk berkembang serta melakukan berbagai inovasi untuk menarik minat masyarakat.

Saat ini, Unusida masih dalam upaya mengembangkan smart campus yang memiliki pengelolaan dan pelayanan professional dengan mengunggulkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah.

“Kita harus bersama menghadirkan PTNU di tengah masyarakat sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan warga NU,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Bambang Kuncoro menyampaikan kekagumannya atas perkembangan Unusida yang sangat cepat. Menurutnya, Unusida sudah memiliki sistem kelembagaan yang dikelola dengan baik.

“Saya kagum dengan sistem pengelolaan dokumen di Unusida yang sudah terstruktur dan terprogram dengan baik. Hal ini yang mendorong kami untuk berkunjung dan belajar dari Unusida dalam hal mengarsip dokumen penting sebagai pendukung akreditasi,” ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa pihaknya sangat tertarik untuk meniru pengelolaan sistem informasi dan prestasi yang sudah diterapkan di Unusida. Ia berharap UNU Purwokerto juga dapat terakreditasi baik dan berkembang pesat seperti Unusida.

“Terima kasih sharing ilmu dan pengalaman yang sangat bermanfaat. Semoga komunikasi dan kerja sama ini dapat terus terjalin dengan baik,” pungkasnya.

(my)

Mahasiswa PBI Unusida Raih Juara 1 Lomba Musabaqoh Hifdzil Hadits Tingkat Nasional

Muhammad Fauzi merupakan mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) angkatan 2021. Ia seorang santri penghafal hadits yang meraih Juara 1 Lomba Musabaqoh Hifdzil Hadits dalam ajang Gebyar Kreativitas Ilmu Hadits Mahasiswa Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Prodi Ilmu Hadits, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Sabtu (11/11/2023) lalu.

Fauzi merupakan santri alumni Pondok Pesantren Darussalam 2, Gempol, Pasuruan. Selain aktif sebagai mahasiswa Unusida, saat ini ia juga masih mengabdi sebagai pengurus dan pengajar di Pondok Pesantren.

“Saya sejak kecil sudah menjadi santri di pondok sehingga dituntut untuk menghafal kitab-kitab, di samping menghafalkan Imrithi juga menghafalkan Arbain Nawawi,” ujarnya kepada Humas Unusida, Senin (22/01/2024).

Fauzi mengungkapkan, saat ini ia telah menghafal 43 Hadits dalam kitab Arbain Nawawi yang berisi 40 Hadits pilihan. Semangatnya menjadi seorang al Muhaddits (Penghafal Hadits) sangat tinggi. Setiap hari ia selalu Murojaah untuk menjaga hafalan dengan terus-menerus mengulangnya guna meraih mutqin (kuat) dalam bacaan, hafalan, serta pemahaman.

“Setiap selesai Sholat Subuh, saya selalu menyempatkan untuk ngelalar (murojaah) untuk mengingat dan melatih hafalan agar tidak hilang,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan keutamaan menghafal Hadits yaitu dapat menjaga dan lebih memahami agama Islam, serta mengharap keberkahan dan kemudahan dalam mempelajari ilmu.

Tantangan dalam menghafalkan Hadits adalah istiqomah dalam murojaah setiap hari serta menghindari maksiat, khususnya dengan lawan jenis.

“Konsepnya yaitu istiqomah murojaah agar cepat hafal, tapi kalo tidak dilalar jadi lupa sebagian. Manajemen waktu dan tenaga menjadi hal yang perlu diperhatikan agar bisa istiqomah sebagai seorang penghafal Hadits,” jelasnya.

Ia menceritakan bahwa semangatnya untuk menjadi seorang penghafal Hadits tidak pernah surut sedikit pun. Meskipun tidak sesuai dengan pilihan Prodi S1 di Unusida yang sedang ditempuhnya saat ini.

Menurutnya, menjadi penghafal Hadits Rosulullah menjadi sebuah kebanggaan tersendiri dalam hidupnya. Sebab dapat menjadi penguat patokan hidup selain Al Qur’an.

“Semangat saya didasari sebuah riwayat yang menyebutkan bahwa seorang yang hafal 40 Hadits akan dijamin masuk surga. Di samping itu juga dapat menjadi sarana dakwah di tengah masyarakat dalam menguatkan hukum Al-Qur’an,” tuturnya.

(my)

Tim Mahasiswa Unusida yang meraih Medali Perak (Silver Medal) dalam ajang Internasional Young Moslem Inventor Award (IYMIA) 2024 (Foto: Humas Unusida)

Mahasiswa Unusida Raih Silver Medal dalam Ajang IYMIA 2024

Di awal tahun 2024, mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) kembali meraih prestasi dalam ajang Internasional. Kali ini mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) meraih Medali Perak (Silver Medal) dalam ajang Internasional Young Moslem Inventor Award (IYMIA) 2024 yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) di Institut Pertanian Bogor (IPB), Kamis-Ahad (11-14/01/2024).

Kompetisi tersebut diikuti ratusan peserta dari berbagai negara di antaranya Indonesia, Thailand, Afrika, Arab Saudi dan sebagainya. Adapun tim mahasiswa Unusida terdiri dari Bonang Ramadhani Hidayatullah (Teknik Informatika), Muhammad Af Rizal Mumtaz (Sistem Informasi), Yunia Nuri Hidayah (PGSD), Ahmad Yauman Syifa (DKV), dan Aisyah Adawiyah (PBI).

Dosen Pembimbing, Arda Surya Edtya mengungkapkan, selama ini ia sudah membidik perlombaan ajang Internasional yang sesuai dengan Unusida sebagai kampus islami.

Oleh karena itu, ia mengarahkan mahasiswa untuk dapat menyajikan sistem media pembelajaran Al-Qur’an inovatif yang memanfaatkan secara mendalam pembelajaran dan integrasi audio. Aplikasi MUMTAZ ini dapat menjadi media pendidikan untuk mengajar dan membantu siapa pun untuk menghafal dan mempelajari Al-Quran.

“Peran saya sebagai dosen pembimbing adalah pengembangan aplikasi MUMTAZ serta menyiapkan mahasiswa dalam mempresentasikan projek tersebut. Tentunya harus selalu belajar kembangkan networking and break your limit keluar dari zona nyaman kalian,” ujarnya, Rabu (17/01/2024).

Kepala Program Studi (Kaprodi) Teknik Informatika tersebut sangat mengapresiasi potensi mahasiswa dalam mengaplikasikan materi yang sudah dipelajari. Meskipun sempat kesulitan dalam mengumpulkan peserta yang memiliki Prodi yang berbeda yang membuat penyamaan persepsi jadi lebih menantang.

“Cerita menarik dalam pengembangan aplikasi MUMTAZ ini adalah ketika dalam pengambilan data untuk data training model deep learning pada aplikasi MUMTAZ dimana kami kesulitan dalam mencari role model dalam pembuatan data set dan juga ketika dalam proses pembuatan presentasi. Akan tetapi, alhamdulillah mahasiswa dapat mengerti dan mengeksekusinya dengan baik,” tandasnya.

Ketua tim, Bonang Ramadhani Hidayatullah menjelaskan ia dan tim membuat aplikasi yang mirip dengan aplikasi Al-Qur’an online, dengan menggunakan model deep learning yang dapat membantu siapapun dalam mempelajari dan menghafal Al-Qur’an.

Melalui fitur scan audio tersebut diharapkan dapat membuat penilaian yang lebih akurat dalam menilai kefasihan tajwid sehingga dapat membantu evaluasi lansiran Al-Quran yang dibaca oleh pengguna.

“Aplikasi ini menggunakan metode deep learning untuk menilai kefasihan tajwid dan tanda baca. Sehingga dapat membantu bagi yang mau mempelajari maupun menghafal Al Qur’an,” jelasnya.

Aplikasi MUMTAZ ini bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan aplikasi seluler untuk membantu siapa pun melakukannya menghafal Al-Qur’an dengan metode termudah dan menyenangkan. Yang dapat memberikan manfaat seperti mempermudah bacaan, kefasihan membaca tajwid, memperbaiki bacaan, dan membantu daya ingat hafalan.

Dalam sistem aplikasi MUMTAZ juga dilengkapi dengan banyak menu untuk membantu pengguna lebih banyak belajar tentang Alquran. Secara umum aplikasi ini mempunyai 5 menu seperti Al-Qur’an digital, E-book tajwid, waktu salat, evaluasi lantunan Al-Qur’an, serta tips menghafal Al-Qur’an.

Melalui survey uji coba yang sudah dilakukan, ia menyebutkan dari 30 responden diperoleh 72% menjawab sangat membantu dan menghibur, 16% menjawab aplikasi Mumtaz cukup membantu dan menghibur, dan 12% menjawab bahwa aplikasi MUMTAZ berfungsi normal.

Kecepatan dalam menilai dari tingkat akurasi tajwid dan titik letak kesalahan saat membaca menjadi keunggulan dari aplikasi tersebut. Sehingga ketika orang yang belajar membaca dan menghafal Al-Qur’an dapat lebih memperhatikan makhorijul huruf, tajwid, dan kelancaran.

“Memang saat ini masih dalam tahap pengembangan, jadi isinya masih surat pendek saja. Perlu dikembangkan lagi sebelum digunakan oleh banyak orang,” katanya.

Bonang mengungkapkan, ia dan tim baru pertama kali membuat project dengan audio deep learning. Akan tetapi terdapat mata kuliah Teknik Informatika dan Sistem Informasi yang menjadi acuan bagi untuk menyelesaikan aplikasi MUMTAZ yang dirancang.

“Kami sempat mengalami kesulitan karena metode deep learning sebab jauh lebih susah karena menggunakan coding dengan sistem algoritma cukup rumit. Alhamdulillah dengan tim yang terdiri dari lintas prodi dapat saling melengkapi sehingga aplikasi MUMTAZ dapat selesai,” ungkapnya.

Sementara itu, anggota tim Muhammad Af Rizal Mumtaz merasa sangat bangga karena dapat memperoleh medali. Yang awalnya tidak sempat berpikir untuk juara, hanya berusaha memaksimalkan segala sesuatu untuk mendapatkan pengalaman.

“Motivasi kami adalah tidak mau mengecewakan dosen pembimbing, jadi kami selalu mencoba fokus dan selalu maksimalkan setiap tahap, mulai dari persiapan hingga presentasi di depan juri,” pungkasnya.

 

(my)

Pelantikan Raya Ormawa Unusida (Foto: Humas Unusida)

Resmi Dilantik, Ormawa Unusida Komitmen Sinergi Prestasi

Pengurus Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) periode 2024 resmi dilantik oleh Rektor Unusida dalam Pelantikan Raya Ormawa yang digelar pada Sabtu (13/01/2024). Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan Dialog Interaktif yang menghadirkan 2 narasumber, yaitu CEO PT Mega Akbar Superindo (MEGAS) Nova Erlin, dan Anggota DPRD Sidoarjo Komisi D H Rizza Ali Faizin.

Adapun jajaran Ormawa yang dilantik meliputi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM U), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), 12 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), 4 BEM Fakultas, dan 12 Himpunan Mahasiswa Program Studi (Hima Prodi).

Dalam kesempatan tersebut, Rektor Unusida, Dr H Fatkul Anam M.Si menyampaikan bahwa prestasi kemahasiswaan Unusida tidak hanya di tingkat regional, tetapi sudah bersaing di tingkat nasional dan internasional. Ini menjadi tugas dan tanggung jawab Ormawa periode 2024 untuk melanjutkan estafet prestasi, bahkan meningkatkan prestasi yang sudah dicapai.

“Saya ingin menyemangati pengurus Ormawa untuk melanjutkan prestasi. Jadi tidak perlu minder dan berkecil hati, karena peringkat Unusida dalam kinerja kemahasiswaan dapat dikatakan setara dengan kampus negeri,” ujarnya.

Ia mengingatkan kepada pengurus Ormawa untuk sering melakukan diskusi kepada para senior, alumni, pendamping, dan pembina Ormawa dalam rangka membuat program kerja untuk menjaga prestasi yang sudah diraih sebagai kebanggaan bersama.

Pihaknya membidik target 2026 Unusida sudah terakreditasi Unggul. Oleh karena itu diperlukan sinergi dari seluruh elemen civitas akademika Unusida.

“Kelihatannya memang sebuah mimpi, akan tetapi mimpi itu harus kita raih. Lebih baik kita bermimpi, daripada tidak memiliki mimpi sama sekali,” katanya.

“Terima kasih kepada seluruh Ormawa Unusida yang sudah selesai mengabdi. Dan selamat untuk Ormawa yang baru dilantik. Jaga kekompakan dan tetap semangat kebanggaan terhadap Unusida harus tetap menggelora,” imbuhnya.

Sementara itu, Presiden Mahasiswa (Presma) Unusida Sania Pundy Erlinda mengatakan, pada periode ini ia mengusung kabinet transformatif dengan mengusung generasi pembaharu. Ia dan tim berkomitmen membawa perubahan dan gerakan baru bagi aktivis NU di Unusida.

“Kejayaan kampus tidak hanya dipatok dari IPK belaka, namun juga gerakan dan aksi nyata para mahasiswa,” katanya.

Mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) angkatan 2020 tersebut menambahkan, dalam mewujudkan visi dan misinya, ia akan membuat program kerja yang akan bersinergi dengan seluruh civitas akademika Unusida dan Pemerintah di Kabupaten Sidoarjo.

“Terima kasih kepada seluruh mahasiswa dan civitas akademika Unusida yang sudah memberikan kepercayaan dan amanah ini,” tambahnya.

Lebih lanjut, ketua DPM Unusida, M Jamalludin Fuad bertekad agar Ormawa Unusida dapat menjadi mahasiswa yang unggul dalam akademik.

“9 tahun sudah Unusida sudah berdiri dan sudah banyak meraih prestasi, begitu juga Ormawa Unusida harus dapat menjadi wadah bagi mahasiswa dengan kualitas dan kuantitas yang luar bisa,” ucapnya.

Ia berharap, Ormawa Unusida dapat melaksanakan program kerja dengan dedikasi tinggi untuk memajukan Unusida. Evaluasi dari kepengurusan sebelumnya dapat dijadikan tolak ukur dalam menyusun program kerja yang lebih baik.

“Dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung, Selamat dan semangat bekerja untuk seluruh Ormawa Unusida, Semoga setiap langkah kita dalam mengabdi senantiasa di ridloi oleh Allah SWT,” pungkasnya

(my)

Bupati Sidoarjo, H Ahmad Muhdlor Ali, S.IP saat menyampaikan sambutan pada Groundbreaking Unusida Tower 2 (Foto: Humas Unusida)

Bupati Gus Muhdlor Apresiasi Kontribusi Aktif Unusida dalam Pendidikan di Sidoarjo

Bupati Sidoarjo, H Ahmad Muhdlor Ali, S.IP atau gus Muhdlor sangat mengapresiasi kontribusi aktif Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) dalam pendidikan di Kabupaten Sidoarjo.

Hal tersebut berdasarkan data, kontribusi aktif Unusida terkait pendidikan di Kabupaten Sidoarjo tidak bisa dibantah lagi. Keberhasilan di bidang pendidikan ditentukan dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

“Alhamdulillah hari ini Kabupaten Sidoarjo sudah berada di poin 81,88% masuk kategori kabupaten IPM kategori sangat tinggi sekali. Poin ini sudah melampaui target IPM di tahun 2026 yang ditentukan oleh DPRD kepada Bupati Sidoarjo,” ujarnya saat membuka Groundbreaking Unusida Tower 2 di Kampus Unusida, Lingkar Timur, Sidoarjo, Kamis (11/01/2024).

Gus Muhdlor menjelaskan di dunia pendidikan ada harapan lama sekolah yang normalnya 12 tahun. Hal ini terdapat peran Unusida yang mengalami pertumbuhan mahasiswa cukup tinggi, dengan membuka kampus di setiap kecamatan di Kabupaten Sidoarjo akses pendidikan bagi masyarakat sangat mudah.

“Ini membuat harapan lama sekolah di Kabupaten Sidoarjo menjadi lebih positif, dengan biaya S1 di Unusida yang sangat irit dan murah sekali jika dibandingkan perguruan tinggi lain di Sidoarjo. Murah tapi tidak murahan,” jelasnya.

Putra KH Agoes Ali Masyhuri tersebut mengatakan bahwa indeks peningkatan pendidikan di Kabupaten Sidoarjo khusus untuk harapan lama sekolah sangat dipengaruhi oleh Sekolah dan Perguruan Tinggi yang berbasis NU. Sebab mayoritas warga Sidoarjo berafiliasi dengan NU.

“Kita sedang membangun ekosistem yang benar. Dimulai dari NU, oleh NU dan untuk NU, dan kemudian dari Sidoarjo oleh Sidoarjo dan untuk Sidoarjo,” tandasnya.

Lebih lanjut, Gus Muhdlor menyebutkan masih banyak yang dapat kita garap bersama. Adanya kurikulum merdeka belajar saat ini dapat membuka banyak peluang dengan pihak lain. Seperti dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo. Selama dengan membangun komunikasi dengan baik.

Ia berharap, Unusida harus mulai berani beranjak dari zona nyaman, seperti mencoba membuka fakultas kedokteran yang tentunya akan menjadi kebanggaan di Kabupaten Sidoarjo.

“Saya yakin Unusida sudah di trek yang baik dan kita tinggal memastikan sekian tahun ke depan, Unusida dapat melampaui kampus-kampus di Jawa Timur,” imbuhnya.

Oleh karena itu, semua elemen harus menjaga konsistensi dalam supporting seperti hari ini, semuanya kompak hadir dan menjadi saksi pembangunan gedung baru Unusida.

Pengembangan Unusida tidak hanya menjadi tugas dari pimpinan saja. Akan tetapi semua pihak harus berkontribusi aktif mengawal terhadap kebijakan pemerintah di bidang pendidikan, seperti beasiswa Pemkab yang harus dimanfaatkan dengan baik.

“Mari jaga dan pastikan Unusida tetap di rel yang baik, Unusida sudah di jalan yang benar, konsistensi tersebut yang harus kita pastikan bersama,” tuturnya.

Tampak hadir, Rektor Unusida Dr H Fatkul Anam M.Si, Ketua LPT PBNU Prof KH Ainun Na’im, Ph.D,. M.B.A, Ketua PBNU Bidang Pendidikan Prof Dr Mohammad Mukri M.Ag, Ketua DPRD Sidoarjo H Usman, M.Kes, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Dr Tirto Adi M.Pd, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo KH Zainal Abidin, Ketua PC Muslimat NU Hj Ainun Jariyah, Ketua BPP Unusida, KH Arly Fauzi, 29 Rektor Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU), dan Badan Otonom (Banom) PAC Fatayat NU serta seluruh Ketua MWCNU se Kabupaten Sidoarjo.

(my)

Rektor Unusida, Dr H Fatkul Anam M.Si saat meletakkan batu pertama pembangunan Unusida Tower 2 (Foto: Humas Unusida)

Groundbreaking Tower 2, Unusida Bakal Punya Gedung 7 Lantai

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo menggelar Groundbreaking Unusida Tower 2, Kamis (11/01/2024). Gedung 7 lantai tersebut nantinya akan berdiri di Selatan Masjid KH M Hasyim Asy’ari Kampus Unusida Lingkar Timur Sidoarjo.

Rektor Unusida, Dr H Fatkul Anam, M.Si menjelaskan bahwa akan membangun gedung 7 lantai tersebut memiliki ukuran 20×40 m2, dengan total luas bangunan 5600 m2. Nantinya gedung tersebut akan difungsikan untuk pelayanan, perkantoran, perkuliahan 4 Fakultas dan Hall dengan kapasitas 700 orang.

Ia menyebutkan bahwa pembangunan tersebut menelan biaya sekitar 22,3 milyar dan ditargetkan untuk rampung dalam waktu 10 bulan.

“Semoga tahun ajaran baru 2024/2025 di bulan Oktober gedung ini sudah bisa dipakai dan akan menambah khidmah Unusida dan pelayanan kepada para mahasiswa,” ujarnya.

Selain itu, di tahun 2024 ini Unusida akan mengajukan 4 program studi baru jenjang S1 dan 1 program studi jenjang pascasarjana atau S2.

Dalam kesempatan tersebut, turut diundang DPRD Kabupaten Sidoarjo H Usman, M.Kes, Bupati Sidoarjo H Ahmad Muhdlor Ali, S.IP, ketua PC Muslimat NU Sidoarjo Hj Ainun Jariyah, ketua PCNU Sidoarjo KH Zainal Abidin beserta seluruh lembaga dan Badan Otonom (Banom) NU, mulai dari IPNU IPPNU, GP Ansor, Fatayat NU, serta Ketua MWCNU se Kabupaten Sidoarjo, Ketua PAC Fatayat Se Kabupaten Sidoarjo.

Ia mengungkapkan, pihaknya selalu mengundang seluruh elemen masyarakat dan pengurus NU di setiap kegiatan Unusida. Sebab selama ini menjadi tim promosi Unusida yang berjalan dari mulut ke mulut dengan sukarela.

“Mohon doa restu untuk pembangunan ini agar dapat dengan lancar dan tepat waktu. Semoga niat baik kita untuk mengembangkan Unusida diberikan kemudahan. Terima kasih kepada semua doa seluruh jajaran civitas akademika Unusida, BPP Unusida, PCNU Sidoarjo dan seluruh Banom NU,” tuturnya.

Sementara itu, ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, KH Zainal Abidin mengatakan area lahan utama Unusida ini merupakan milik PCNU dan PC Muslimat NU Sidoarjo dengan luas 6,5 hektar. Yang nantinya juga akan dibangun kantor bersama sebagai pusat pengembangan NU di Kabupaten Sidoarjo.

“Jadi tidak hanya dibangun kampus, tapi juga akan dibangun kantor bersama sebagai pusat harokah NU di Kabupaten Sidoarjo. Juga masjid yang kita bangun cukup luas, karena harapan kita masjid KH M Hasyim Asy’ari di Kampus Unusida akan menjadi jujugan seluruh masyarakat Sidoarjo,” katanya.

Ia menyebutkan bahwa Unusida mempunyai program mengepung Sidoarjo. Pihaknya ingin membawa Unusida di tengah masyarakat dengan membangun gedung perkuliahan di setiap kecamatan di Kabupaten Sidoarjo nantinya.

“Saat ini Unusida memiliki kampus di berbagai titik di Sidoarjo seperti Kecamatan Sidoarjo Kota, Kecamatan Jabon dan Kecamatan Krian. Nanti akan menyeluruh di setiap kecamatan di Sidoarjo untuk mempermudah akses pendidikan akan lebih mudah sehingga warga Sidoarjo tidak perlu kuliah di luar kota,” terangnya.

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh 29 Rektor PTNU bersama BPP Se Indonesia. Tampak hadir ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Pendidikan Prof Dr KH Mohammad Mukri, MAg, dan Ketua LPT-PBNU Prof KH Ainun Na’im, Ph.D. M.B.A.

(my)

Ketua LPT PBNU Prof H Ainun Naim Ph. D, M. B. A saat menyampaikan arahan (Foto: Humas Unusida)

Ketua LPT PBNU Apresiasi Percepatan Perkembangan Unusida

Ketua Lembaga Perguruan Tinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPT-PBNU), Prof H Ainun Na’im, Ph. D,. M.B.A sangat mengapresiasi pengembangan Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) yang sangat cepat. Baik dari segi statuta kelembagaan dan capaian prestasi mahasiswa serta dosen yang sangat membanggakan.

Sistem pengelolaan pendidikan di Unusida perlu dicontoh oleh Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) yang lain. Seperti Rencana Strategi (Renstra) kebijakan tata kelola sebelum akreditasi, sistem penjaminan mutu setiap tahun, sistem digitalisasi dokumen yang tertata rapi, serta kesiapan dalam publikasi.

“PTNU harus mengambil contoh dari Unusida untuk kemudian diterapkan di kampusnya masing-masing,” ujarnya saat menyampaikan pengarahan dalam Simposium Tata Kelola Kelembagaan dan Integrasi Sistem Lembaga Perguruan Tinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPT-PBNU), Fave Hotel Sidoarjo, Rabu-Kamis (10-11/01/2024).

Tak hanya itu, pola komunikasi yang diterapkan di Unusida antar pengurus dan pimpinan juga dapat ditiru oleh PTNU yang lain. Pentingnya menjalin komunikasi serta membangun relasi akan dapat mempercepat perkembangan kampus NU.

“Pengembangan suatu instansi tidak hanya menjadi tugas dari pimpinan saja. Akan tetapi semua pihak harus berkontribusi aktif untuk mengawalnya,” ucapnya.

Ia menyebutkan, Unusida saat ini dapat dijadikan kiblat dalam pengembangan PTNU. Sebab dapat memaksimalkan dengan baik potensi yang dimiliki, baik dari sumber daya manusia dan infrastruktur.

Menurutnya, format pengembangan PTNU harus dirancang dengan baik untuk mencari peluang prestasi yang mampu dicapai. Perlu didesain strategi dan pola pengembangan secara serius dan terukur guna mendapatkan hasil yang memuaskan.

“LPT-PBNU siap mengawal semua PTNU untuk mengembangkan kiprah di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi,” tandasnya.

Dalam kesempatan tersebut ia menyampaikan sesuai dengan instruksi PBNU, LPTNU haru memiliki semangat dan tekad dalam berkontribusi dalam merawat jagad dengan mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Bagaimana kita belajar dalam sejarah dari semangat banyaknya umat Islam berkontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” terangnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya sangat bangga dan akan mendukung perkembangan Unusida. Ke depan prestasi Unusida akan bertambah cepat, akan banyak penghargaan dan prestasi lebih lanjut, termasuk mendapatkan akreditasi Unggul menjadi hal yang sangat mungkin, bukan hal yang mustahil.

“Selamat atas terlaksananya groundbreaking Unusida tower 2. Selamat atas capaian kesuksesan Unusida saat ini dan kesuksesan selanjutnya,” pungkasnya.

(my)