Posts

Mahasiswa Unusida Raih Juara 1 Best Prototype dalam Pekan Demo Day Program Wirausaha Merdeka (PWK) yang dilaksanakan oleh Unesa (Foto: Humas Unusida)

Mahasiswa Unusida Sukses Raih 2 Penghargaan dalam Program Wirausaha Merdeka

Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) kembali mengukir prestasi membanggakan dalam ajang Program Wirausaha Merdeka (WMK) Bootcamp UNESA Kewirausahaan (Bonek) yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Prestasi tersebut ditorehkan oleh 2 Tim mahasiswa Unusida yang berhasil meraih berbagai penghargaan pada ajang Pitching dan Demo Day WMK Unesa di Trans Icon Mall, Surabaya, Sabtu-Ahad (14-15/12/2024).

Pertama, tim Bonek 7 dari Unusida berhasil meraih Juara 1 Best Prototype, berkat karya inovatif mereka yaitu aplikasi yang diberi nama Digibite, yang mencuri perhatian juri dengan kualitas dan keunggulannya.

Ketua tim Bonek 7, Ismawati Ainol Robbi menjelaskan aplikasi Digibite yang dirancangnya dapat membantu mahasiswa mengetahui kandungan nutrisi dalam makanan yang mereka konsumsi. Menurutnya, Digibite dirancang untuk memudahkan pengguna dalam mengevaluasi kandungan gizi dari makanan sehari-hari.

Dengan fitur yang intuitif dan mudah digunakan, aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk memindai barcode atau memasukkan informasi makanan secara manual, dan kemudian mendapatkan analisis lengkap mengenai kandungan kalori, protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang terdapat dalam makanan tersebut.

“Keberhasilan ini tidak lepas dari kualitas riset dan pengembangan yang dilakukan secara mendalam, serta kemampuan mereka dalam menciptakan solusi berbasis teknologi yang dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, khususnya mahasiswa,” katanya, Senin (16/12/2024).

Mahasiswi jurusan Sistem Informasi tersebut mengungkapkan tujuan utama merancang aplikasi tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola makan sehat di kalangan mahasiswa, terutama dalam menghadapi tuntutan akademik yang padat. Dengan aplikasi ini, mahasiswa dapat membuat keputusan yang lebih bijak mengenai konsumsi makanan mereka, yang tentunya akan mendukung kesehatan dan kesejahteraan mereka dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

“Dengan adanya aplikasi Digibite ini menjadi upaya untuk turut berkontribusi dalam peningkatan kesadaran gizi dan kesehatan di kalangan generasi muda, serta membuka jalan bagi pengembangan lebih lanjut di bidang teknologi kesehatan,” jelasnya.

Selain itu, tim lainnya juga berhasil meraih Juara 2 Best Stand dan Sosial Media, yang berhasil menunjukkan keunggulan usaha kreatif yang bergerak di bidang jasa Wedding Organizer dengan mengusung tema ‘Tradisi Kita’.

Ketua tim, Ayutah Ryanda Maghfiroh menyampaikan bahwa prestasi ini tidak lepas dari kerja sama tim. Berkat pengelolaan media dan konsep usaha yang matang, Tim Bonek 6 yang diketuainya pun dapat menarik perhatian juri sehingga terkesan dalam menyajikan produk dan jasa dengan tampilan stand yang menarik serta memanfaatkan platform sosial media dengan sangat efektif.

“Dengan konten yang kreatif dan konsisten, kami berhasil menarik perhatian juri dan audiens, serta membangun engagement yang kuat dengan para pengikutnya,” ungkapnya.

Ayutah menyebutkan bahwa pihaknya akan menyediakan berbagai layanan pernikahan dengan mengusung konsep tradisional yang kental. Melalui konsep ini, tidak hanya menawarkan layanan wedding organizer, tetapi juga memperkenalkan budaya dan tradisi lokal dalam setiap detail acara pernikahan yang mereka kelola. Dari dekorasi, busana, hingga tata rias untuk memastikan setiap elemen pernikahan memiliki sentuhan khas budaya yang memperkaya pengalaman pelanggan.

“Dengan sentuhan tradisional yang kaya akan makna, kami hadir untuk memberikan pengalaman pernikahan yang tak terlupakan. Terinspirasi dari kekayaan warisan budaya, kami bangga menjadi bagian dari perjalanan cinta yang penuh makna,” terangnya.

Lebih lanjut, ia sangat mengapresiasi usaha timnya dalam berinovasi dan berkreasi di dunia bisnis, serta pentingnya pemanfaatan teknologi digital untuk mendukung pengembangan usaha. Menurutnya, keberhasilan ini juga menjadi bukti bahwa mahasiswa Unusida memiliki potensi besar dalam merintis dan mengelola usaha di berbagai bidang, termasuk industri jasa.

“Selamat untuk kita semua, semoga prestasi ini dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan mengembangkan ide-ide kreatif yang dapat memberikan manfaat dan dampak positif bagi masyarakat,” pungkasnya.

 

(my)

Pemberangkatan tim Unusida untuk KMI Expo XV di Kendari (Humas Unusida)

UNUSIDA Berangkatkan 2 Kelompok Usaha Mahasiswa untuk KMI Expo XV di Kendari

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) memberangkatkan 2 kelompok untuk mengikuti Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo XV 2024. Ajang tahunan wirausaha mahasiswa dari seluruh Indonesia kali ini akan dilaksanakan di Univeristas Halu Oleo, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara pada tanggal 23-25 Oktober 2024.

Dua kelompok wirausaha mahasiswa yang akan mewakili UNUSIDA yaitu kelompok usaha Restu Orangtua Farm yang diketuai oleh Erlangga Abiartha Nugraha (Mahasiswa Teknik Industri), dan kelompok usaha Kerupuk Patah Pakcoy dan Tahu yang diketuai oleh Zahrotun Nafisah (Mahasiswi Sistem Informasi).

Wakil Rektor 3 UNUSIDA H Ali Masykuri berpesan agar dapat memaksimalkan kesempatan yang diberikan untuk mengharumkan nama UNUSIDA di kancah nasional. Ia menyebutkan bahwa pihaknya selalu mendukung kegiatan mahasiswa, khususnya dalam bidang kewirausahaan.

UNUSIDA tak hanya menjadi kampus yang mengedepankan keagamaan, akan tetapi juga menekankan untuk kreatif dan inovatif, di antaranya melalui wirausaha. Hal ini sesuai dengan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW yang juga pernah seorang pedagang pada masanya.

“Semangat wirausaha harus selalu ditekankan kepada seluruh sivitas akademika UNUSIDA karena sesuai moto kampus Religious Campus With Entrepreneurship Spirit,” ujarnya saat pemberangkatan tim UNUSIDA untuk mengikuti KMI Expo XV 2024, Kamis (17/10/2024).

Sementara itu, ketua kelompok Restu Orangtua Farm, Erlangga Abiartha Nugraha mengatakan, ia dan tim akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menguatkan mental dalam berkompetisi, mengenalkan produknya dan juga membangun jejaring.

Mahasiswa yang berdomisili di Desa Jiken Kecamatan Tulangan tersebut menjelaskan, inspirasinya mengikuti KMI Expo XV 2024 ini adalah untuk mengembangkan usaha ternak kambingnya. Ia mencoba menciptakan inovasi melalui rantai makanan dalam usaha ternak kambing yang ia jalani sejak lulus sekolah tersebut. Yaitu dengan memanfaatkan kotoran kambing yang diolah kembali menjadi pakan pilihan pakan ternak lainnya.

“Pengembangan produk Restu Orangtua Farm saat ini sudah tersusun dan terlaksana dengan baik, dengan memiliki lahan bank pakan untuk domba dan memiliki kandang baterai untuk ayam petelur, memiliki persediaan makanan alternatif untuk ayam berupa maggot. Dan dapat bisa dapat penghasilan mingguan dari telur ayam,” terangnya.

Ia yakin, melalui inovasi usahanya dapat menghasilkan prestasi untuk UNUSIDA dalam ajang KMI Expo XV 2024 kali ini.

“Kami siap mengikuti KMI Expo 2024. Semoga dapat membawa pulang 1 penghargaan nantinya,” tegasnya.

Ia berharap, melalui kegiatan KMI Expo XV tahun 2024 dapat menjadi platform bagi para wirausaha muda untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan best practices dalam menghadapi tantangan di era disruption serta mendorong terciptanya jaringan kolaborasi antara para wirausaha muda dengan pemangku kepentingan terkait, seperti investor, mentor, dan pakar industri.

“Terima kasih kepada dosen pembimbing dan seluruh pimpinan UNUSIDA yang telah memfasilitasi inovasi kami. Mohon doa restu agar kami dapat mempersembahkan prestasi bagi UNUSIDA di bidang wirausaha,” pungkasnya.(my)

Workshop Kewirausahaan (Foto: Humas Unusida)

Tumbuhkan Minat dan Ide Kreatif Pengusaha Muda, Mahasiswa Unusida Dibekali Ilmu Kewirausahaan

Biro Kemahasiswaan & Alumni Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menginisiasi kegiatan Workshop Kewirausahaan. Kegiatan tersebut dimanfaatkan sebagai sosialisasi dan pendampingan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan minat dan ide kreatif mahasiswa dalam berwirausaha. Sesuai dengan tema ‘Mengembangkan strategi bisnis berkelanjutan di era digital: panduan untuk pengusaha muda’ ini dilaksanakan di Hall Kampus Unusida, Lingkar Timur, Sidoarjo, Selasa (06/08/2024).

Workshop tersebut diikuti oleh mahasiswa angkatan 2022 yang diproyeksikan dapat mengikuti PM2W selanjutnya. Narasumber dalam workshop tersebut yaitu CEO dari K3 Consultant & Ori Fried Chicken, Ori Hariansyah, S.THI, S.PSI, M.SC.

Dalam kesempatan tersebut, Ori sapaan akrabnya, menceritakan awal mula merintis usahanya dengan motivasi dan semangat yang tinggi. Ia memiliki niat untuk dapat membantu dan membuka peluang kerja dan belajar bagi orang-orang di jalanan.

Menurutnya, orang-orang di jalanan jarang di rangkul dan kurang diperhatikan selama ini. Oleh karena itu, ia ingin memberikan harapan dan kesempatan untuk dapat mengubah hidup seseorang ke arah yang lebih baik, melalui ruang untuk bekerja dan melanjutkan belajar.

“Yuk kita mulai berwirausaha, suatu saat kita akan memetik buah dari hasil usaha kita. Jadi, orang lain kerja kita libur, orang lain libur kita liburan, orang lain gajian kita sudah bisa gaji orang,” tuturnya.

Ia menekankan bahwa mahasiswa juga harus memiliki tekad yang kuat untuk memulai suatu usaha. Terlebih mahasiswa Unusida sudah didukung dan difasilitasi dengan baik. Sebab, sebuah usaha merupakan investasi untuk masa depan.

“Zaman kuliah dulu belum pernah kepikiran pingin jadi pengusaha. Alhamdulillah zaman ini sudah mulai melek berkarya berwirausaha ya, keren juga toh,” katanya.

Lebih lanjut, ia sangat mengapresiasi tagline Unusida sebagai kampus entrepreneurship. Kampus yang tidak hanya fokus menghasilkan akademisi, akan tetapi juga mendorong mahasiswanya untuk memiliki sebuah usaha.

“Arigato Unusida, kampus NU yang selalu support untuk urusan kewirausahaan bagi para mahasiswanya. Kampus yang memiliki karakter nahdliyin untuk semua kalangan,” ujarnya.

Ori berharap mahasiswa Unusida dapat menjadi pengusaha-pengusaha yang kreatif dan inovatif. Pengusaha yang dapat memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitarnya.

“Sejatinya pengusaha harus dapat memberikan pengaruh positif kepada masyarakat dan lingkungan untuk berani berwirausaha,” pungkasnya.

(my)