Posts

Mochammad Angga Kurniawan

Kisah Angga, Mahasiswa Disabilitas yang Selalu Semangat Belajar hingga Lulus Kuliah di Unusida

Mochammad Angga Kurniawan, mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) berhasil menyelesaikan studi S1nya dengan tepat waktu. Angga berhasil lulus dengan IPK 3,51 yang juga tercatat sebagai peserta Wisuda VIII Unusida di Hotel Utami, Jl. Raya Juanda Sidoarjo, Sabtu (13/09/2023).

Angga merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara. Ia sejak kecil tinggal bersama ibu dan kakeknya di Desa Sidomulyo, Buduran, Sidoarjo. Ibunya setiap hari bekerja sebagai tukang cuci baju atau laundry untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Sejak lahir, Angga sudah mengalami disabilitas fisik pada kaki dan tangannya sehingga tak biasa dalam beraktivitas seperti orang pada umumnya. Akan tetapi, kekurangan tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk terus belajar hingga jenjang perguruan tinggi.

Angga berhasil lulus setelah berhasil mengerjakan tugas akhir atau skripsi tentang Branding UMKM U.Choice Mango Sago. Melalui kemampuannya di bidang desain grafis, Angga mencoba membantu teman yang memiliki usaha dengan membuatkan identitas visual, desain kemasan, ide promosi, dan logo untuk mengenalkan usahanya.

“Saya merasa senang, dibalik keterbatasan ini, saya dapat memaksimalkan kemampuan yang saya miliki di bidang desain grafis untuk membantu sesama,” ujarnya kepada Humas Unusida, Senin (23/09/2024).

Angga menceritakan motivasinya selama kuliah adalah untuk menambah dan mengembangkan softskill dalam desain grafis. Ia mengaku mulai tertarik dengan DKV sejak masa sekolah di SMK Plus NU Sidoarjo, di mana ia memilih kejuruan yang serupa.

“Saya awalnya merupakan anak yang menutup diri atau introvert karena kondisi saya. Hingga menemukan jati diri dalam dunia desain grafis sejak SMK hingga lulus S1 saat ini,” ungkapnya.

Angga menjelaskan bahwa ia dapat berkembang karena lingkungan yang mendukung dan dapat menerimanya dengan baik. Sehingga ia menjadi terbiasa dan dapat menyesuaikan diri dengan siapa pun saat ini. Ia merasa sangat bahagia bisa berada di lingkungan sekolah dan kampus yang mendukungnya untuk berkembang.

“sempat minder dulu dengan kondisi fisik. Akan tetapi, saat ini sudah dapat berdamai dan menerima keadaan karena dikelilingi oleh teman-teman yang mendukung dan humble, seperti sering mengerjakan tugas bareng hingga tak segan untuk berbagi dalam hal apa pun,” imbuhnya.

Angga merasa beruntung karena berada di lingkungan teman-teman kelas sangat mendukungnya dalam hal softskill dan pembiasaan mentalnya. Dengan perlakuan yang sama dan tidak membedakan satu sama lain. Hal tersebut yang membuatnya saat ini lebih kuat saat mengalami ejekan dari orang di sekitarnya.

Diketahui, selain aktif di perkuliahan, Angga tergolong mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi. Selama kuliah, ia pernah tergabung dalam beberapa organisasi seperti Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himaprodi), BEM Universitas, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPU-M) serta banyak tergabung kepanitiaan dalam beberapa event besar di Unusida.

Menurutnya, dengan aktif di Organisasi dapat menambah softskill, pengalaman dan relasi yang luas seperti berani ketemu sama orang, berani menyampaikan, manajemen waktu, sempat terbentur waktu dengan tugas kuliah.

”Kuliah sambil aktif di organisasi menjadi tantangan tersendiri, bukan menjadi sebuah alasan atau hambatan untuk tidak aktif kuliah dan dapat lulus tepat waktu,” tegasnya.

Dengan kegiatan yang cukup padat, Angga sangat konsisten menjaga pola hidupnya dengan pandai membagi jam istirahat serta menjaga pola makan. Dengan begitu, ia dapat beraktivitas dengan maksimal setiap harinya.

“Tips untuk bisa produktif adalah memiliki fisik yang sehat. Tanpa tubuh yang sehat, mustahil kita dapat beraktivitas dengan baik,” katanya.

Pasca lulus, ia berkeinginan untuk merintis karir dengan mencari pekerjaan yang tetap. Dengan membuat jasa agensi tentang branding perusahaan maupun UMKM. Angga ingin membuka lapangan pekerjaan bagi teman-teman, khususnya bagi penyandang disabilitas.

Lebih lanjut, ia mengaku sangat bangga dapat kuliah di Unusida yang saat ini sudah banyak perubahan. Khususnya dari segi Ormawa yang memiliki rasa kekeluargaan dan solidaritas yang tinggi. Hal tersebut yang membuatnya merasa nyaman selama kuliah di Unusida.

“Tidak menyangka dapat kuliah tepat waktu. Sangat bangga menjadi bagian dari Unusida, karena di sini saya banyak belajar banyak sehingga mengubah sudut pandang, pemikiran, dan karakter saya menjadi lebih baik. Membuat lebih percaya diri dengan potensi diri. Jangan pernah berhenti belajar, teruslah berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam setiap hal yang kalian lakukan. Ingatlah, kesuksesan tidak diukur dari apa yang kita miliki, tetapi dari seberapa besar kita bisa berbagi dan memberikan manfaat bagi orang lain.” pungkasnya.

 

(my)

 

Wakil Ketua LPT PBNU, Prof Dr H Amien Suyitno saat menyampaikan orasi ilmiah pada Wisuda VIII Unusida (Foto: Humas Unusida)

Ini Pesan Wakil Ketua LPT PBNU Saat Wisuda VIII Unusida

Wakil ketua Lembaga Perguruan Tinggi (LPT) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), H Amien Suyitno sangat mengapresiasi capaian Unusida sebagai kampus NU yang tumbuh dalam 10 tahun terakhir. Unusida menjadi bagian dari Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) yang progresnya sangat luar biasa. Banyak capaian yang sudah dimunculkan oleh Unusida, baik tingkat regional, nasional hingga internasional.

“Selama ini saya terlibat langsung terhadap pengembangan prodi dan capaian, rekognisi pemerintah lokal, nasional dan internasional di Unusida,” ujarnya saat menyampaikan orasi ilmiah saat menghadiri Wisuda VIII Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) di Hotel Utami, Jl Raya Juanda Sidoarjo, Sabtu (14/09/2024).

Kapala Badan Litbang & Diklat Kementerian Agama RI tersebut menuturkan, Unusida dan PTNU yang lain memiliki makna dan karakteristik yang berbeda dengan perguruan tinggi pada umumnya. Sebab menjadi kampus yang membawa nama besar Nahdlatul Ulama.

Ia menyebutkan PBNU mulai berbenah secara substantif, melalui LPTNU dengan menggunakan pendekatan regulative dalam Sistem Pendidikan (Sisdik) NU, serta berbenah secara substantive dalam tata kelola human resource dosen dan pimpinan kampus.

Sesuai arahan rais am PBNU KH Miftahul Akhyar dan ketua umum KH Yahya Cholil Tsaquf bahwa PTNU tidak boleh menjadi yang terbelakang dalam pengembangan dan memberikan pelayanan pendidikan tinggi.

“PTNU memang hadir belakangan, tapi kita tidak boleh terbelakang,” tegasnya

Ia meyakini, Unusida merupakan kampus yang mengedepankan pembiasaan integritas. Sebab integritas menjadi sesuatu yang mahal dan menjadi aset kekayaan terbesar yang dimiliki oleh NU. Sikap integritas yang dimaksud adalah kesatuan pikiran, ucapan, dan tindakan seseorang.

“Yang dirawat oleh NU adalah integritas bangsa. Akhlak itu yang paling mahal dan lebih berharga dari pada emas, saat ini banyak perusahaan yang mementingkan nilai adab seseorang,” terangnya.

Prof Amien menyampaikan, pengembangan PTNU tidak terlepas dari karakter pondok pesantren. Oleh karena itu, pihaknya mencoba mengejawantahkan dan mentransformasikan karakter pendidikan di pondok pesantren ke perguruan tinggi. Seperti nilai-nilai spiritualitas, integritas dan kebersamaan,

“Kita sudah berhasil melahirkan ribuan pondok pesantren, itu yang coba kita transmisikan ke dalam karakter pendidikan di PTNU,” ucapnya.

Lebih lanjut, ia memberikan beberapa tips dalam bermasyarakat kepada alumni Unusida, seperti kemampuan beradaptasi dengan teknologi, bersikap kritis dan mampu bekerja sama. Hampir semua kampus UNU sudah disiapkan pembelajaran tentang kemampuan softskill, kemampuan berkomunikasi, kemapuan berjejaring dengan baik, dan kemampuan memberikan solusi terhadap masalah.

“Alumni Unusida harus mengembangkan softskill yang dimiliki. Jadi jangan hanya mengandalkan prodi, IPK dan reputasi kampus saat kembali di tengah masyarakat,” tuturnya.

Ia berpesan agar alumni Unusida harus mengedepankan akhlakul karimah dimanapun berada. Tidak semata-mata mengunggulkan nilai akademik. setiap kampus memiliki memiliki lingkungan akademik yang menjadi garansi, maka yang harus dimiliki oleh Alumni Unusida adalah integritas dan akhlakul karimah.

“Orang bijak berkata, jika kita kehilangan uang sama dengan tidak kehilangan uang, karena uang masih bias dicari. Jika kita kehilangan kesehatan (sakit), maka kita akan kehilangan sesuatu kenikmatan dari diri kita. Jika kita kehilangan harga diri, akhlakul karimah, adab, maka kita akan kehilangan segalanya,” kutipnya.

Ia mengingatkan agar selalu menghargai kampus, dengan menghargai seluruh pihak yang terlibat dalam membangun ekosistem kampus NU. Ia mengibaratkan hubungan kampus dan alumni bagaikan rumah kedua, serta hubungan dosen dan mahasiswa sudah seperti seorang ibu dan anak.

“Jadi jangan minder dan underestimate, sangat penting jadilah orang yang menghargai menghargai institutusi. Ini adalah kampusku, kampus yang telah melahirkanku,” pungkasnya.

 

(my)

Wisuda 8 Unusida (Foto: Humas Unusida)

Wisuda VIII Unusida, Alumni Diharapkan Siap Berkhidmah di Masyarakat

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar Wisuda ke 8 di Hotel Utami, Jl Raya Juanda Sidoarjo, Sabtu (14/09/2024). Wisuda tersebut diikuti sebanyak 322 Wisudawan/wisudawati dari 4 Fakultas, yaitu Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Komputer (Filkom), Fakultas Ekonomi (FE), dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Rektor Unusida, H Fatkul Anam menyampaikan bersyukur dan bangga terhadap mahasiswa Unusida yang telah banyak menorehkan banyak tinta emas berupa prestasi tingkat nasional dan internasional.

Ia berpesan agar para alumni dapat siap berkhidmah dan menunjukkan kemampuan terbaiknya ketika kembali ke masyarakat. Mendapatkan pekerjaan yang diidamkan serta mampu untuk membuktikan akan budaya kerja yang kreatif dan inovatif kepada pimpinan di tempat kerja.

“Sambut wisuda dengan hati yang gembira, kami seluruh pimpinan berharap kepada wisudawan dapat siap berkhidmah di tengah masyarakat dan dapat menyusun karir yang diimpikan,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.

Fatkul Anam mengingatkan, bahwa masih banyak tantangan yang sudah menanti setelah lulus dari perguruan tinggi. Maka alumni Unusida yang telah dibekali dengan ilmu pengetahuan dan karakter yang baik harus dapat menjadi pengaruh baik di tengah masyarakat.

“Hadapi semua tantangan dengan hati yang tulus dan tekun, maka insyaallah akan mendapatkan jalan yang terbaik,” katanya.

Ke depan, Unusida harus terus berbenah untuk menjadi kampus yang profesional dalam hal pelayanan dan lembaga pendidikan yang menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Ketua Forum Rektor PTNU tersebut menyebutkan, Unusida telah banyak meraih banyak prestasi, sehingga dinobatkan sebagai perguruan tinggi baru dengan segudang prestasi Nasional dan Internasional olah salah satu media ternama di Jawa Timur. Melalui sederet prestasi yang telah dicapai oleh Unusida menjadi bukti telah mampu bersaing dengan perguruan tinggi yang lain, serta menjadi pusat percontohan bagi di internal PTNU.

“Capaian prestasi menjadi penyemangat bagi kita untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul dan kebanggaan Nahdlatul Ulama,” harapnya.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya sangat mengapresiasi kinerja seluruh civitas akademika, khususnya para dosen yang telah berhasil membimbing ratusan mahasiswa untuk lulus setiap tahunnya. Ia yakin bahwa Unusida akan terus tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik dan lebih unggul. Dengan didukung banyaknya alumni yang memiliki potensi dan tersebar di seluruh masyarakat.

“Saya sangat mengapresiasi dosen dan mahasiswa yang memiliki spirit yang kuat dan luar biasa untuk membangun Unusida dengan baik,” imbuhnya

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU)  Sidoarjo, KH Zainal Abidin menjelaskan bahwa wisuda bukan akhir dari sebuah pembelajaran. Akan tetapi momen untuk membranding diri untuk lebih semangat belajar dan berprestasi lagi ke depannya.

“Setiap kita pasti menginginkan status sosial yang baik, kuncinya adalah dengan iman dan ilmu, jangan berhenti untuk mencari ilmu dan menjadi alumni Unusida yang luar biasa,” terangnya.

Kiai Zainal menuturkan, mahasiswa Unusida telah dibekali ilmu pengetahuan dan pembelajaran etika yang baik untuk menjadi contoh ketika kembali di tengah masyarakat.

Ia berpesan, alumni menjadi ujung tombak dalam berkompetisi dengan perguruan tinggi yang lain. Oleh karena itu, alumni Unusida dapat berperan sebagai duta besar bagi kampus tercinta di daerah masing-masing.

“Lulusan Unusida harus memiliki akhlakul karimah dan insyaallah menjadi orang yang sukses di dunia dan akhirat,” tuturnya.

Sementara itu, Plt Bupati Sidoarjo, H Subandi sangat mengapresiasi capaian dan kinerja Unusida dalam berkolaborasi dengan pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Pihaknya yakin Unusida dapat menjadi kampus kebanggaan bagi Kabupaten Sidoarjo.

“Selamat kepada para wisudawan, tetap semangat dan tanamkan rasa bangga dalam menjalankan kehidupan baru. Jadilah generasi yang kreatif dan inovatif yang membawa perubahan yang baik bagi Unusida,” pungkasnya.

 

(my)